"Ajeng lo udah janji kan tadi kalau gua ajak lo kesini lo gak akan memperkeruh suasana !" Bentak Riki mencoba memisahkan aku dan ajeng.
"Tapi Rik lo liat sendiri gimana keadaan Alvin sekarang, gara-gara dia Alvin jadi sering marah-marah , dan gara-gara dia juga Alvin jadi cuek sama gua !
lo tau kan Rik susahnya gua dapetin perhatian dari Alvin ?
tapi cewe miskin ini tiba-tiba datang dan dengan mudah nyuri kesempatan gua ," ucap ajeng yang amarahnya meledak seketika .
"Ia gua faham.
Tapi sekarang bukan waktunya untuk ngebahas itu, sekarang ayo bantu gua bawa Alvin pulang ! " perintah Riki.
Setelah Alvin dibawa masuk kedalam mobil, Riki krmbali datang menghampiriku.
"Yaya makasih ya.
Karena kamu sudah punya inisiatif buat telphone aku " ucap Riki dengan lembut.
"Ia sama-sama rik.
Hm obatin lukanya , dan tolong jangan bilang sama dia kalau aku yang sudah berusaha menolong dia.
Karena aku yakin kamu juga faham dia gak akan pernah suka kalau tau yang bantu dia itu aku," pintaku dengan penuh harap.
"Hm siap Yaya, sesuai permintaan kamu.
Oh ia bibir kamu bedarah kenapa ?
apa karena ? " tanya Riki yang terputus, seraya tangannya menyentuh kebagian pipiku yang masih memar.
"Oh ini gak apa-apa kok rik, aku baik-baik saja, " jawabku sambil tersenyum dan melepaskan tangannya dari wajahku.
"Gak apa-apa gimana ?
pasti karena tadi kamu nolongin Alvin, ya ? tapi malah kamu yang kena, ia kan ? " tanya Riki yang semakin penasaran.
Aku hanya menjawab pertanyaan Riki dengan senyuman tanpa mencoba menjelaskan apa yang terjadi padaku.
"Riki lo ngapain si ngobrol sama cewe sial itu lama banget, kasihan Alvin dia harus cepat di obatin! " teriak ajeng dari dalam mobil.
"Ia sabar sebentar ajeng, " jawab Riki ketus.
"Hm Yaya maafin sifat ajeng ya, dia memang orangnya seperti itu, tapi dia sebenarnya baik kok.
Oh ia sini ponsel kamu, " pinta Riki mengambil ponselku dan menuliskan nomor ponselnya.
"Itu nomorku.
Hubungi aku kakau kamu butuh sesuatu, atau kalau kamu perlu aku ," ucap Riki seraya
melambaikan tangan tanda dia berpamitan pergi.
setelah mereka pergi, aku kembali bekerja lagi.
Jam sudah menunjukan waktunya untuk pulang kerja.
Huft malam ini benar-benar malam yang sangat panjang, aku kembali merebahkan tubuhku ditempat tidurku. Besok aku tidak ada kelas jadi aku bisa tidur sampai siang . tapi jam 2 aku sudah mulai kerja lagi.
tidak lama akupun tertidur.
Keesokan harinya
ponsel yaya berdering ternyata itu telphone dari Ocha sahabatnya.
(Call)
Ocha : Yaya kamu gak ada kelas , kan ?
Yaya : Gak ada Cha kenapa ?
Ocha : Nanti malam ada acara tahunan kampus kamu ikut, kan ?
Yaya : Aduh aku belum bisa janji sebenarnya Cha.
Ocha : Yah kenapa ? datang dong, aku sendiri kalau kamu sampai gak datang Ya.
Yaya : Hm, intinya jawabannya cuma harus ia, kan Cha ?
Ocha : Hehe memang ia. Ya sudah besok aku jemput jam 19.00, karena aku tau besok itu adalah jadwal kamu libur kerja.
Yaya : Apa kata mbak Ocha saja kalau begitu.
Ocha : Ok, makasih Yaya.
Telphone pun berakhir.
sekarang giliran aku yang bingung, tentang apa yang harus dipakai diacara seperti itu. ?
"Ahh pakai seadanya saja deh," gumamku.
Jam menunjukan pukul 12.00 aku harus segera bersiap berangkat kerumah dimana aku mulai mengajar.
Setelah selesai bersiap, dengan modal alamat yang diberikan oleh Ocha aku mulai mencari lokasi itu. Sampai akhirnya aku tiba didepan sebuah rumah mewah, sangat mewah dan sangat besar.
"Ini bener-benar rumah, kenapa lebih mirip istana yang ada di film-film," gumamku mengagumi rumah itu.
"Neng cari siapa ?" tanya seorang security dirumah itu yang berhasil mengejutkanku.
"Oh ia pak maaf , saya guru les private yang disewa sama bapak wijaya, " jawabku menjelaskan.
"Oh ia neng kalau begitu ayo masuk," ajak pak security itu dengan sangat sopan.
Wah aku gak bisa berhenti mengagumi rumah dengan halaman yang sangat luas itu.
"Mari masuk neng, " ajak sibapak itu lagi.
"Oh ia pak mari, " jawabku lebih sopan.
"Mbak yu, ini guru private nya non Avina," jelas security itu kepengasuh Avina .
"Oh ia makasih pak agus. kemari neng Avina kenalan dulu itu sama ibu gurunya, " ucap Pengasuh Avina.
"Hallo ibu guru nama aku Avina, " ucap gadis kecil yang sangat imut itu sambil mengulurkan tangannya.
"Hallo juga gadis cantik, panggil saja kakak Yaya jangan ibu " pintaku seraya menyambut tangannya seraya mengusap kepala gadis itu.
Aku dan Avina memulai pelajaran hari itu . tanpa berfikir yang aneh-aneh aku terus mencoba merasa untuk senyaman mungkin disini berharap kerjaan ini berlanjut sampai nanti, dan aku yakin Alvin gak akan ngusik aku lagi kalau disini, fikirku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Tirta Pratama
masuk jebakan lagi waduh sial banget
2021-11-08
1
Dirah Guak Kui
manatau Alvin jadi insaf setelah kejadian di bar
2021-10-15
0
Sita Aryanti
ke rumh alvin
2021-10-13
0