#Yaya
Aku hanya bisa melihatnya dari belakang , sampai dia tidak terlihat lagi aku mulai melangkahkan kakiku kembali memasuki rumahnya. kulihat ada laki-laki yang sudah lumayan berumur sedang berbicara dengan nada tinggi kearah Alvin, sementara wanita setengah baya disamping laki-laki itu terus mencoba menenangkannya, terlihat dari wajah Alvin kalai dia sedang merasa tertekan.
"Berantem lagi Vin , pulang siang babak belur lagi ?
tumben tidak ada telphone kali ini dari kantor polisi ?
sudah tidak kuliah, pulang selalu babak belur, mau jadi apa kamu hidup seperti ini terus Alvin !
kerja kamu hanya membuat malu saya sebagai orangtua mu saja !" Bentak laki-laki itu ke Alvin, sementara alvin terus melayangkan pandang sinis kearahnya.
Ternyata dugaanku benat, laki-laki itu adalah orangtua dari Alvin. "Tapi siapa wanita muda disamping ayahnya, apa mungkin itu istri muda ayahnya," gumamku dalam hati, kakiku tidak berani melangkah maju lagi, aku hanya terdiam didepan pintu melihat ayah dan anak itu bertengkar hebat.
"Terus kenapa pa ?
apa perduli papa ?
bukannya selama ini papa memang gak pernah perduli ataupun mau tahu tentang hidup Alvin, bukankah yang papa perdulikan hanya pekerjaan papa dan wanita simpanan papa ini !" Ucap Alvin menjawab dengan nada tinggi yang membuat ayahnya seketika langsung menampar wajahnya yang sudah babak belur.
"Sudah mas, kamu jangan emosi mas, Alvin mungkin punya alasan untuk semua hal yang dia lakukan, dan mungkin saja dia ada masalah yang tidak bisa dia ceritakan pada kamu mas," ucap wanita muda itu mencoba menenangkan papa Alvin.
"Tampar lagi saja pa, karena hanya itu yang bisa papa lakukan buat aku, kan !" kata-kata Alvin itu ia ucapkan dengan diiringi air mata Alvin yang langsung terjatuh, tanpa bisa dia menahannya.
"Dan buat lo wanita simpanan !
gak usah sok membela gua depan papa !
karena sebenarnya lo senang liat gua sama papa seperti sekarang ini ia, kan !" bentak Alvin ke ibu tirinya yang jauh lebih muda dari ayahnya.
"ALVIN !" bentak ayah Alvin seraya mengayunkan lagi tangannya , tapi belum sempat mendarat tangannya kewajah Alvin,Alvin menghentikan tangan ayahnya.
"Papa mau tampar lagi, ayo pa tampar lagi saja, tampar Alvin lagi pa, tampar sampai papa sama simpanan papa puas liat Alvin menderita !
kehilangan mama jauh lebih membuat Alvin menderita dibandingkan dengan tamparan papa yang tidak seberapa sakitnya !" ucap Alvin.
Ayahnya yang awalnya terlihat sangat marah, saat mendengar kata-kata Alvin membuatnya merasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan pada Alvin.
Sementara aku melihat mata Alvin penuh dengan penyesalan dan kebencian untuk mereka berdua yang ada didepannya saat ini .
kulihat lagi Alvin melangkah keluar meninggalkan mereka dan bertemu denganku didepan pintu, bak api disiram minyak tanah, emosinya makin membesar ketika mengetahui aku tengah mendengarkan perbincangan mereka.
"Heh, lo punya sopan santun gak !
atau lo pernah diajarin gak sama orangtua lo buat gak nguping pembicaraan orang lain !" ucapnya seraya memelintir tanganku, dengan sangat kuat dan rasanya sangat sakit, sampai aku memohon untuk dia melepaskan genggamannya.
"Sakit Vin, sakit, tolong lepasin aku Vin," keluhku memohon Alvin melepaskan tanganku.
"Sekali lagi lo seperti ini gua gak akan biarin lo bisa liat matahari lagi besok !" ancamnya .
Aku mengangguk pelan menjawabnya, sesekali aku melihat kearah matanya yang terlihat ada perasaan hancur didalam mata Alvin, dia langsung pergi berjalan kearah mobilnya dan melajukan mobilnya dengan sangat cepat.
Aku ingin mencoba menghibur dia , tapi aku tidak tahu bagaimana caranya, dan lagi dia tidak akan pernah senang jika aku ikut campur, aku mencoba Menghubungi Riki teman Alvin aku meminta Riki untuk menemani Alvin, juga menghiburnya, dan tidak lupa aku menitipkan pesan pada Riki untuk tidak memberitahu kalau aku yang memintanya.
Pengasuh Avina menepuk pundakku yang membuatku tersadar dari lamunanku, kalau aku kerumah Alvin untuk bekerja . bukan untuk mengurusi masalah keluarga mereka.
Jam 5 sore itu pekerjaanku selesai, saat hendak berpamitan pulang, ayah Alvin menyapaku dengan sangat ramah begitu juga dengan nyonya rumah itu mereka sangat berbeda dengan Alvin.
"Kamu Yaya ?" tanya ayah Alvin kepadaku.
"Ia tuan ,saya Yaya guru private yang tuan sewa untuk mengajari Avina tuan," jawabku gugup.
"Tenang Yaya , jangan gugup , saya Adi Wijaya dan ini istri saya, panggil bapak saja jangan pakai tuan . saya dengar kamu mahasiswa difakultas yang sama dengan Alvin ?" tanyanya ramah.
"Ia tuan, hm eh bapak maksudnya,
saya adalah salah satu anak beasiswa difakultas bapak," jawabku menjelaskan.
"Wah berarti gak salah dong ya ma kita pilih Yaya jadi guru private untuk Avina, pasti Yaya sangat pintar , beda jauh dengan Alvin," ucapnya.
Ada perasaan kesedihan dan kerinduan yang amat dalam dihati laki-laki itu tentang Alvin, namun sepertinya hanya bisa ia pendam.
"Ia pa ,dan dia juga cantik pa,
semoga saja Alvin bisa belajar dari Yaya, " tambah istrinya membenarkan.
Kami larut dalam obrolan perkenalan kami sampai tak terasa waktu sudah jam 6 sore , aku berpamitan pulang karena aku harus bekerja lagi di Bar malam ini. Sangat menyenangkan bisa mengenal mereka, orang kaya yang sangat baik , dan menghargai profesi orang lain ."Tapi kenapa Alvin tidak punya sifat seperti ayahnya ? " gumamku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
sok2an jg si yaya mau mgehibur alvin
2022-02-01
0
ita🍓
Thor aku mau Alvin yg bucin duluan sama yaya
2021-10-29
2
Sita Aryanti
knp yayanyg jatuh hati duluan sih thor
2021-10-13
0