#Author
Malam acara tahunan kampus itu menjadi malam yang sangat buruk untuk Alvin dan Yaya. Pagi ini akankah semuanya kembali baik-baik saja ?
#Yaya
Pagi ini aku bergegas pergi kekampus, karena kelas pagiku akan segera dimulai.
Setengah berlari aku memasuki kelas, terasa hening, karena kulihat sekelilingku sibiang masalah tidak ada . "Syukurlah, " fikirku seraya menarik nafas panjang, aku lega karena hari ini tidak harus berhadapan dengan dia. Tapi kenapa aku merasa tidak enak hati saat dia tidak kulihat.
"kemana dia ?
kenapa hari ini tidak mengikuti kelas, " gumamku .
Sampai kelas selesai tidak aku temukan juga dia dimanapun.
Aku berjalan menunduk tanpa memperhatikan orang-orang disekitarku, sampai aku terjatuh karena menabrak seseorang.
"Maaf-maaf aku gak sengaja," ucapku tanpa melihat kearahnya terlebih dahulu aku memunguti buku-buku yang berceceran dilantai.
"Hai gadis kecil !
apa yang kamu fikirkan sampai kamu melamun begitu ?" tanya suara itu, dan aku sangat mengenal suara itu.
"Kamu ?" ucapku dengan spontan ketika aku melihat kearahnya.
"ia ini aku , kenapa ?
kenapa mukanya seperti yang kecewa gitu ? kamu lagi menunggu seseorang atau apa ?" tanya Felix mengintrogasi.
"Hm, nggak , apaan si fell aku gak melamun apa lagi menunggu seseorang dan lagi gak mikirin Alvin kok" jawabku spontan seraya berdiri.
"Ha ?
oh lagi mikirin Alvin !
aku gak bilang kamu lagi mikirin Alvin, kan ? wah ketahuan ya kalau sebenarnya kamu sedang memikirkan Alvin, " ledeknya dengan gaya konyol Felix .
Aku hanya menggelengkan kepalaku dan pergi meninggalkan Felix yang masih terus mengolok-olok ku.
#Felix
"Lagi-lagi tanpa lo sadari Vin, lo ambil lagi apa yang harusnya jadi milik gua Vin " gumamku.
"Tapi maaf kali ini gua gak akan biarin lo ulangi apa yang lo lakuin dulu Vin !" aku mengepalkan tinjuku, aku benar-benar ingin mendaratkan tinjuku kewajah alvin saat ini.
#Author
Yaya kembali kekamarnya merebahkan badan kecil itu, seraya memandang langit-langit kamarnya dengan sepoy-sepoy kipas angin menerpa wajahnya, dan membuat yaya tiba-tiba memejamkan matanya, ia tertidur untuk sesaat.
#Yaya
"Akh !" Teriakku terbangun, sambil meraba bibirku , aku gak percaya sama mimpiku ,aku gigit kecil bibirku, dan merasakan panas dibagian wajahku.
"Ya ampun Yaya kamu mimpi apaan si ?" ucapku bertanya pada diriku sendiri.
"kok tiba-tiba jadi malu sendiri gini, " gumamku , sambil menutup wajahku dengan bantal.
karena tidak bisa bernafas aku membuka bantal yang kugunakan menutup mukaku .
aku tidak bisa menahan bibirku untuk tidak tersenyum saat mimpiku kembali terbayang dibenakku.
"Sudah Yaya Sudah Yaya, selama dimimpi itu adalah Alvin itu gak akan pernah terjadi sampai kapanpun, lagian dia sangat membenciku , lalu kenapa juga aku harus bermimpi melakukannya dengan Alvin ," gumamku lagi, kali ini aku mencoba untuk menyadarkan diriku tentang mimpi itu tidak akan pernah jadi nyata. Tapi aku tidak bisa menahan perasaan malu ini.
Aku menatap jam didinding kamarku dan, "Astaga, jam 13.30 aku harus ngajar Avina di jam 14.00" gumamku sambil berdiri membawa tas dan bergegas pergi.
25 menit kemudian aku sampai didepan rumah Alvin. Tidak tahu apa yang kuharapkan mata dan otakku mengatakan jangan sampai bertemu Alvin hari ini, tapi hatiku mengatakan hal lain sebaliknya, "aneh" gumamku sambil berjalan masuk, tapi sebelum aku meminta gerbang dibuka, tiba-tiba gerbang itu terbuka dengan sendirinya, dan ada mobil dibelakangku yang tiba-tiba berhenti dengan jarak 30cm dari tubuhku.
aku terkejut setengah mati samoai memejamkan mataku, "itu mobil Alvin" gumamku.
"Woi, lo mau mati !
mau berapa lama lagi lo berdiri disana !
lo gak minggir gua tabrak !" teriaknya sangat marah.
aku tidak menjawab hanya aku langsung menyingkir dari depan mobilnya, aku hanya menggelengkan kepalaku . "Dia benar-benar cowo arrogant gak punya perasaan, berhenyi Yaya memimpikan hal yang tidak mungkin dengannya ," gumamku.
Saat mobil itu sudah memasuki gerbang aku juga mengikuti berjalan dibelakangnya, dia keluar dari dalam mobil itu, seketika aku terkejut melihat wajah Alvin yang babak belur,tanpa kusadari aku berlari menghampirinya.
"Vin , ada apa dengan wajah kamu ?" tanyaku khawatir seraya menggerakan tanganku hendak memeriksa keadaan wajahnya . tapi dia menepis tanganku dengan cepat.
"Gak usah sok perduli, dan gak usah pegang gua jiji lo pegang !!!" dia terus membentakku dan pergi meninggalkanku, tapi dia berbalik lagi kearahku dan mengatakan hal yang memang harusnya kulakukan .
"oh ia satu lagi, jauh-jauh dari gua, lo ada didekat gua cuma bakal bikin sial !" teriaknya lagi .
Aku mematung sejenak mendengar kata-katanya , yang aku fikirkan saat ini adalah aku orang bodoh yang sedang mencoba mengikuti kata hati, seharusnya aku lebih percaya sama otak dan mataku dibandingkan dengan hatiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Siti Aminah
bikin sosok yaya angkuh thor...biar lbh seru bacany...
2022-02-16
0
Kasmawati S. Smaroni
gak ngerti aku
2022-02-01
0
Aisyah
ia cewek nya bodoh
2022-01-31
0