malam

TROUBLE

(Nadira Kinanti)

🌷🌷🌷🌷

Hari terasa sangat melelahkan hari ini cafe sangat ramai susah sekali mencuri waktu untuk istirahat hingga untuk sekedar duduk saja tak bisa. Ku pandang jam di dinding saat nya cafe untuk tutup, ku bereskan sisa makan pelanggan ku taruh di tempat cuci piring segera ku cuci dan q rapikan dapur.

Setelah semuanya kurasa rapi aku menuju ruang loker ada beberapa karyawan ganti dan bebenah hendak pulang.hari ini jadwal piketku. Seperti biasa saat piket adalah saat dimana karyawan yang membersihkan terakhir. Kadang juga bisa jadi yang terakhir pulang.

"Nad gw duluan ya"ucap tari berpamitan.

"Ok tar ati-ati,"jawabku sambil mengepak barang bawaanku

Setengah lampu cafe sudah dimatikan setengah lagi belum. Mungkin yangblain sudah pada pulang hanya aku yang tersisa. Di luar gerimis turun dengan syahdu membuat aura cafe terlihat mencekam, aku tengok kanan kiri agak gelap tapi masih bisa untuk berjalan. Hatiku dag dig dug pikiranku melayang membayangkan hal seram hingga sebuah suara membuatku semakin takut.

"Ada orang disana" teriaku. Tapi tak ada jawaban hanya suara bug dengan keras dari ruang si bos.

Dengan sisa keberanian ku langkahkan kaki ke ruangan bos. Ada sedikit celah di pintu. Ku intip lampu nya masih meyala seseorang duduk di sofa setengah berbaring.

"Bos.... " panggil ku lumayan keras

"Hmmm"

"Anda belum pulang"

"Hmmm... meurutmu" jawabnya balik bertanya

ku beranikan membuka pintu. Benar ternyta si bos yang duduk di sofa pikiran ku melayang dengan halusinasi mistis ku ternyata tidak seseram kenyataan nya.

"Belum pulang" tanyanya

"Baru mau pulang bos, hari ini piket jadi pulang terakhir"

wajah nya tampak pucat,dia hanya memegangi kepala nya,

"Anda sakit bos" tanyaku lagi penuh telisik

ku sentuh kepala bos dengn perlahan agak tidak sopan memang memegang kelapa si bos tapi aku penasaran keadaanya,ternyta benar badan nya panas wajah pucat dengan keringt dingin mengucur di dahi nya.

"Bos anda baik-baik saja" tetap tak ada jawaban. ku ambilkan kain dan air dari dapur, lalu ku kompres kepalanya, matanya agak terpejam, wajahnya sungguh tampan jika dilihat dari jelas meski aura dingin tetap nmpak. Sesekali dia mengubah posisi kepalanya demamnya tak kunjung turun.

Ku bangunkan dia ku goncang pundaknya sedikit terbangun lalu ku beri dia obat dari kotak p3k yang menancap di kantornya. Dia meminumnya sedikit sedikit, ku pijat kepala nya agar dia merasa baikan,

baru kali ini aku melihat tubuh kekar ini tumbang aku kira dia seperti pohon besar yang tngguh meski selalu tertiup angin.

Tak lama dia terbangun mencoba duduk meski agak kesulitan. Ahirnya ku bantu dia dan ku sandarkan di sofa.

"Sudah agak baikn bos"tapi tak ada jawaban. dia hanya memegangi tengkuk lehernya. Memberi ku isyarat untuk memijatnya.

Ku pijt punggung nya lumayan keras karena aku yakin tangan kecilku tidak cukup berasa untuk memijatnya.

"Tolong lebih keras, tangan mu terlalu kecil"

enak saja memang kurang keras apa, aku sudah memijatnya sekuat tenaga tapi masih kurang keras, gerutuku dalam hati sambil memonyongkan mulut

"Kalo mijit itu yang ikhlas jangan setengah-setengah apa lagi sambil memonyongkan mulut kamu"

heh... kenapa dia tau ekspresiku padahal aku di belakang nya. apa selain dia punya mata di depan dia punya mata lagi.

"nggak usah kaget aku tau dari mana,tuh muka keliatan di cermin depan,dikira bisa baca pikiran orang"

oh iya aku nggak menyadari kalo di depanku cermin segede gaban nongkrong dengan santainya,berati dari tadi semua expresi q mrengut dia tau donk.

"He enggak pak cuma mrengut dikit saya iklas ko bantuin bapak iklas bgt malahan"remas ku mengencangkan pijitan

"Aduh... aduh... jangan terlalu kenceng juga mijitnya. udah kamu boleh pulang saya udah agak mendingan makasih."jutek abis tu orang ngomong kalo bukan bos udah aku jitak kepalanya. Tapi jarang jarang bisa pegang kepala bos,

"jangan terlalu formal kalo udah lewat jam kantor kamu bisa panggil saya Rey,,Reynold lagian saya belum setua itu kamu panggil bapak kamu kira saya bapak kamu apa"

"iya pak ...eh Rey,kalo gitu saya pulang dulu pak saya permisi"

Waktu sudah menujukan jam sebelas lebih,mau nyari bus nggak mungkin ada bus yang lewat,mau jalan kaki juga bakal nyampe kosan jam berapa.

tin,, tin,, suara klakson terdengar nyaring,sebuah mobil yang cukup ku kenal berhenti tepat di depanku,perlahan kaca mobil terbuka memperlihatkan wajah tampan terlihat dari dalam

"udah malem biar aku anter kamu sampe kosan, nggk mungkin ada bis jam segini lewat"

"tapi pak,,, eh rey saya nggak enak"

"anggap aja ucapan terima kasih saya ke kamu karena udah bantuin tadi,cepetan jadi ikut nggak"

"iya iya ikut"buset dah ni orang pintar banget ngegertak orang.secepatnya aku masuk mobil males kalo denger dia bentak bentak. lagian juga terlalu malam buat jalan sendiri.

"udah bisa pake sabuk pengaman nya"

"udah pak"

"kalo di luar jam kantor jngn panggil pak, kamu buat saya keliatan tua dengan panggilan pak"

"maaf rey.. "jawabku lirih

"dimana kosan kamu"

"depan belok kiri cat warna ungu"

tak lama kami pun sampai di depan kosan. ya elah ceper amat si nyampe kosan entah kenapa masih betah di dalem mobil sama ni orang tapi memang jarak kosan dan cefe tidak terlalu jauh jik pake mobil tapi kalo jalan ya lumayan bikin betis keker. bukannya karena mobil mewah nya tapi karena si empunya mobil emang keren dengan berjuta kharisma. bikin jantung jemeder tiap kali liat wajah nya. entah mahluk tuhan dari mana ni orang wajahnya lumayan bule apalagi badanya

Terpopuler

Comments

Mellany

Mellany

masih memantau semoga srek dch
semangat utk authorrr

2021-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 langkah pertama
2 pertemuan
3 makan siang
4 malam
5 kampus
6 pesta bbq yang horor
7 berpesta hingga larut
8 tak bisa berkata
9 dan lagi terjadi
10 kebodohan
11 langit yang menghitam
12 ketukan
13 mencari tempat berlindung
14 keluarga dananjaya
15 hari kepindahan
16 mini market
17 mandi air hangat
18 malam minggu
19 hari kelabu
20 ujung perkelahian
21 menceritakan
22 satu atap
23 pengantin india
24 sutradara dan produser
25 kediaman reynold
26 berlari ke rumah sakit
27 kamar sebelah
28 rooftop
29 keluar dari rumah sakit
30 hati penuh cemburu
31 ketika dandelion ditiup
32 gaun berhias darah
33 udang pemersatu
34 mimpi di siang bolong
35 amplop coklat
36 permen di seberang kampus
37 sebiji kacang
38 tragedi
39 Pertentangan batin
40 Peperangan kata
41 Bujukan maaf
42 Menginginkan tempat kembali
43 Pelukan terdalam
44 Terbuai akting
45 Aku pulang sore ini
46 Gejolak dalam hati
47 Mebuka lembaran baru
48 Diet mulai besok
49 Rumah besar
50 Rumah besar part II
51 Rindu tak pernah bertemu
52 Kesedihan mendalam
53 Surat terakhir
54 Mobil mewah
55 Mobil mewah part II
56 Dua gadis bermake up menor
57 Tumis kangkung dan terung balado
58 Asam
59 Badai dalam hati
60 Petir pemecah malam
61 Segunduk tanah
62 Ruko pinggir jalan
63 Warung sembako
64 Pertemuan
65 Omelan pinggir jalan
66 Warung baso lagi
67 Pertemuan di mall
68 Kuis tanya jawab
69 Kaset rusak
70 Jambakan maut
71 Menuntut penjelasan
72 Pulang dari rumah sakit
73 Penjelasan
74 Pertengkaran lagi
75 Load speaker
76 Pencarian Baby Leon
77 Senja di kala hujan
78 Popok sekali pakai
79 Menggendong Leon
80 Tester
81 Nadira
82 Jamuan makan
83 Kesepakatan
84 Peninjauan
85 Keluarga bahagia
86 Kemeja kotak kotak dan Taplak meja
87 Es krim strawberi
88 Restoran mewah
89 Restoran part II
90 Bayangan putih
91 Calon ipar
92 Siapa wanita semalam
93 Diner
94 Godaan
95 Bermalam dengan taburan mawar
96 Aji
97 Malam panjang
98 Lalat merindu bulan
99 Kuburan baru
100 Tragedi lampu merah
101 Senja
102 Aspal hitam
103 Pelukan menenangkan
104 Sarapan daging
105 Perjalanan
106 Berbagi
107 Kulit jeruk
108 Ketika Coklat dan cinta
109 Berusaha meyakinkan
110 Merona di sudut bibir
111 Kebodohannya sendiri
112 Bertahan sakit berpisah sulit
113 Mengiba
114 Mengintai di balik pintu
115 Bukan semu bukan pula fatamorgana
116 Ayam montok
117 Butik
118 Jones
119 Pernyataan yang di tunggu
120 Dunia intenet
121 Aku tak ingin pulang
122 Mengalir deras di pipi
123 Serba salah
124 Yang paling tersakiti
125 ABG
126 Si jago merah
127 Gedung terbengkalai
128 Ledakan
129 Ombak di samudra
130 Robot pencetak uang
131 Yang dinanti
132 Laba laba dalam labirin
133 Penjelajahan
134 Pagi sudah lewat
135 Akhirnya
Episodes

Updated 135 Episodes

1
langkah pertama
2
pertemuan
3
makan siang
4
malam
5
kampus
6
pesta bbq yang horor
7
berpesta hingga larut
8
tak bisa berkata
9
dan lagi terjadi
10
kebodohan
11
langit yang menghitam
12
ketukan
13
mencari tempat berlindung
14
keluarga dananjaya
15
hari kepindahan
16
mini market
17
mandi air hangat
18
malam minggu
19
hari kelabu
20
ujung perkelahian
21
menceritakan
22
satu atap
23
pengantin india
24
sutradara dan produser
25
kediaman reynold
26
berlari ke rumah sakit
27
kamar sebelah
28
rooftop
29
keluar dari rumah sakit
30
hati penuh cemburu
31
ketika dandelion ditiup
32
gaun berhias darah
33
udang pemersatu
34
mimpi di siang bolong
35
amplop coklat
36
permen di seberang kampus
37
sebiji kacang
38
tragedi
39
Pertentangan batin
40
Peperangan kata
41
Bujukan maaf
42
Menginginkan tempat kembali
43
Pelukan terdalam
44
Terbuai akting
45
Aku pulang sore ini
46
Gejolak dalam hati
47
Mebuka lembaran baru
48
Diet mulai besok
49
Rumah besar
50
Rumah besar part II
51
Rindu tak pernah bertemu
52
Kesedihan mendalam
53
Surat terakhir
54
Mobil mewah
55
Mobil mewah part II
56
Dua gadis bermake up menor
57
Tumis kangkung dan terung balado
58
Asam
59
Badai dalam hati
60
Petir pemecah malam
61
Segunduk tanah
62
Ruko pinggir jalan
63
Warung sembako
64
Pertemuan
65
Omelan pinggir jalan
66
Warung baso lagi
67
Pertemuan di mall
68
Kuis tanya jawab
69
Kaset rusak
70
Jambakan maut
71
Menuntut penjelasan
72
Pulang dari rumah sakit
73
Penjelasan
74
Pertengkaran lagi
75
Load speaker
76
Pencarian Baby Leon
77
Senja di kala hujan
78
Popok sekali pakai
79
Menggendong Leon
80
Tester
81
Nadira
82
Jamuan makan
83
Kesepakatan
84
Peninjauan
85
Keluarga bahagia
86
Kemeja kotak kotak dan Taplak meja
87
Es krim strawberi
88
Restoran mewah
89
Restoran part II
90
Bayangan putih
91
Calon ipar
92
Siapa wanita semalam
93
Diner
94
Godaan
95
Bermalam dengan taburan mawar
96
Aji
97
Malam panjang
98
Lalat merindu bulan
99
Kuburan baru
100
Tragedi lampu merah
101
Senja
102
Aspal hitam
103
Pelukan menenangkan
104
Sarapan daging
105
Perjalanan
106
Berbagi
107
Kulit jeruk
108
Ketika Coklat dan cinta
109
Berusaha meyakinkan
110
Merona di sudut bibir
111
Kebodohannya sendiri
112
Bertahan sakit berpisah sulit
113
Mengiba
114
Mengintai di balik pintu
115
Bukan semu bukan pula fatamorgana
116
Ayam montok
117
Butik
118
Jones
119
Pernyataan yang di tunggu
120
Dunia intenet
121
Aku tak ingin pulang
122
Mengalir deras di pipi
123
Serba salah
124
Yang paling tersakiti
125
ABG
126
Si jago merah
127
Gedung terbengkalai
128
Ledakan
129
Ombak di samudra
130
Robot pencetak uang
131
Yang dinanti
132
Laba laba dalam labirin
133
Penjelajahan
134
Pagi sudah lewat
135
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!