Chapter 19 - With Ghost

*** Chapter 19 ***

Nathan sudah dinyatakan pulih setelah satu minggu menginap di rumah sakit. Bejo menjemput Nathan dan mengantarnya pulang.

"Sarah tadi bilang minta maaf gak bisa jemput, dia sibuk, nanti pulang kerja mau ke rumah kamu," ucap Bejo sambil fokus menyetir.

"Oh...," sahut Nathan dengan suara singkatnya.

"Kamu tuh jadian gak sih?" tanya Bejo menatap Nathan penuh keingintahuan.

Nathan hanya terdiam memandang mobil-mobil yang bersalipan dengan mobil yang dikendarai Bejo. Bagi Bejo itu sudah menjelaskan hubungan Nathan dan Sarah yang belum ada kepastian.

"Jemput Setta dulu, Jo," pinta Nathan.

"Ok beres...!"

Bejo melajukan mobilnya menuju sekolah Setta.

***

Setibanya di rumah Nathan, Setta menghampiri tukang pos yang memberikan paket khusus atas nama "Nathan Prawira Yudha".

"Makasih ya pak," ucap Setta dan tukang pos itu berlalu.

"Paket buat abang nih," ucap Setta membawa sekotak kardus itu ke dalam rumahnya.

"Dari siapa, Ta?" tanya Nathan.

"Gak ada pengirimnya, aku taruh di atas meja ya, aku mau ganti baju," sahut Setta lalu menuju kamarnya.

Hari itu Mbak Ayu ijin tidak bisa datang untuk bekerja, jadi rumah Setta sepi hanya ada Otan si kera.

"Aku buka ya, Tan?" tanya Bejo yang dijawab anggukan oleh Nathan.

Bejo merobek atas kardus tersebut dan membuka paksa demi melihat isi dalam kardus segera.

"Aji gile...!! kampret...!!!" Teriak Bejo saat melempar kardus itu ke lantai.

"Kenapa jo?" tanya Nathan menghampiri.

Boneka perempuan penuh darah dengan bagian wajahnya penuh sayatan mengejutkan Bejo.

"Siapa sih yang kurang kerjaan ngirim kayak gini ke aku?" sahut Nathan penuh amarah.

Setta langsung buru-buru keluar dari kamarnya.

"Ada apaan, sih?" tanya Setta.

"Tuh isi paket buat abang kamu!" tunjuk Bejo.

"Astagfirullah serem banget sih."

Setta menyentuh boneka tersebut dan mengembalikannya ke dalam kardus.

"Bang ada suratnya," ucap Setta.

Nathan menghampiri kardus tersebut dan melihat tulisan pada kertas yang di temukan Setta.

"MATI"

Tulisan empat huruf tersebut bertuliskan dengan darah.

"Ini kayaknya ada yang mau ancam kamu," ucap Bejo menepuk punggung Nathan.

"Iya aku rasa juga gitu, siapa ya kira-kira Jo? emmm kamu bisa liat gak, Ta?" tanya Nathan menoleh pada Setta.

Setta mencoba menyentuh boneka itu sekali lagi dengan penuh konsentrasi.

Bayangan seorang anak perempuan berusia kurang lebih tiga tahun memeluk boneka tersebut dengan riangnya sambil tertawa riang. Namun, seketika tawanya menghilang dan tubuhnya basah kuyup, menggigil kedinginan lalu anak itu berteriak pada Setta dengan kencangnya.

Setta menghempaskan boneka penuh darah tersebut ke lantai.

"Gimana, Ta? kamu bisa lihat gak orang yang ngirim tuh boneka?" tanya Nathan penuh ingin tahu.

"Setta gak bisa lihat kak, semua kayak potongan cuplikan adegan jadi satu, yang aku tahu ini punya anak perempuan terus kayaknya kepalanya terbentur batu lalu ada air banyak. Aku gak bisa nerusin lagi," sahut Setta dengan nafas masih tersengal-sengal.

"Duduk Ta, biar aku ambil minum buat kamu," ucap Bejo meraih gelas dan menuangkan air dari botol minum di dalam kulkas.

Bejo melirik ke arah kursi goyang nenek yang bergerak sendiri, lalu si kera naik ke atas kursi goyang di posisi ujung tempat bersandar dan bersikap seolah mencari kutu di rambut seseorang.

"Nih Ta, minum!" ucap Bejo menyerahkan segelas air pada Setta.

"Makasih, kak."

"Eh tuh monyet aneh ya, masa dia berlagak kayak nyari kutu padahal gak ada siapa-siapa di kursi goyang deket teras belakang itu," ucap Bejo menjelaskan apa yang dia lihat tadi.

"Oh biarin aja emang suka gitu," jawab Nathan sambil melirik ke arah Setta.

"Terus ini mau kamu apain paketnya?" tanya Bejo pada Nathan.

"Aku bawa lah ke kantor polisi, biar diselidiki, mau aku masukin laporan karena melakukan tindakan ancaman terhadapku," sahut Nathan.

"Oke, aku dukung dan bantu kamu pastinya, Tan," ucap Bejo penuh keyakinan.

***

Keesokan harinya di perpustakaan SMA Lentera, Setta mencari buku kamus bahasa inggris untuk membantunya mengisi jawaban tugas hari itu saat jam istirahat, sementara Rania memutuskan menuju kantin tanpa Setta.

Selang tak berapa lama, Setta mendengar Sinta dan Ratu yang masuk ke dalam perpustakaan. Terdengar mereka sedang berbisik-bisik sambil tertawa. Entah kenapa Setta ingin mengawasi mereka dari rak buku bersusun di hadapannya. Telinganya ia pasang sedekat mungkin agar bisa mendengar pembicaraan para kakak kelasnya.

"Jadi aku bakal buat acara pemilihan anggota OSIS baru di Bumi Perkemahan Desa Sukahati super seru dan super creepy, gimana?" tanya Ratu pada Sinta.

"Bagus, kita takut-takutin para anak baru di sana hihihi," sahut Sinta.

"Terus aku bakal pepet Jin, aku mau coba tembak dia lagi di sana."

Wajah Ratu sangat berbinar memancarkan aura jatuh cinta yang tidak bisa ia tutupi. Ia sangat menyukai Jin.

"Aku suka banget sama gaya kamu hahaha." Sinta menepuk telapak tangan Ratu.

"Sssttttt... kalau kalian cuma mau berisik, mending keluar deh!"

Ucap Pak Galuh selaku penjaga perpustakaan.

Sinta dan Ratu menurut dengan kepala menunduk.

"Maaf pak," ucap Ratu lirih, lalu mereka pergi ke luar perpustakaan, buku di tangan Ratu tak jadi dipinjamnya.

Setta jadi makin paham kalau Ratu sangat menyukai Jin. Gadis itu tak sengaja menoleh ke kanan dan terkejut ketika didapatinya seorang murid laki-laki yang bola mata sebelah kanannya hilang. Dari rongga matanya yang kosong terus mengalirkan darah. Tawanya menyeringai memandang Setta dengan sebelah matanya lagi.

"Ma-ma-maaf saya gak, gak bermaksud ganggu," ucap Setta dengan kaki gemetar dan terasa berat untuk melangkah.

Hantu murid laki-laki itu mengulurkan tangan kanannya ke arah Setta. Dia hendak menyentuh wajah Setta yang menunduk ketakutan. Perlahan makin dekat, gadis itu merasakan sentuhan di bagian rambutnya. Kini hantu itu berada semakin dekat dengan ujung sepatu yang sudah menempel di ujung sepatu milik Setta.

"Hei, kamu gak balik ke kelas, bel tanda masuk udah bunyi tuh," tegur Pak Galuh menepuk bahu Setta.

"Alhamdulillah... Makasih pak, saya pinjem kamus ini ya," ucap Setta langsung bergegas ke meja kerja Pak Galuh.

"Batas maksimal pengembalian tiga hari ya, setelah itu kena denda," seru Pak Galuh.

"Iya pak," sahut Setta bergegas pergi keluar perpustakaan tanpa menoleh lagi ke arah rak susun tadi.

"Itu bocah kenapa ya ketakutan gitu?" gumam Pak Galuh pada diri sendiri.

Brak...!!!

Beberapa buku jatuh dengan sendirinya mengejutkan pria penjaga perpustakaan itu.

******************

Bersambung ya...

Jangan lupa mampir ke novel Vie lainnya

- Pocong Tampan

- Kakakku Cinta Pertama ku

- 9 Lives

- Gue Bukan Player

Vie Love You All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

hantu cowok nya jatuh cinta sama setta

2023-01-04

0

siti mustainah

siti mustainah

siapa kira2 yg dendam sama Nathan

2022-02-07

0

siti mustainah

siti mustainah

siapa kira kira yg dendam sama Nathan

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - With Ghost
2 Chapter 2 - With Ghost
3 Chapter 3 - With Ghost
4 Chapter 4 - With Ghost
5 Chapter 5 - With Ghost
6 Chapter 6 - With Ghost
7 Chapter 7 - With Ghost
8 Chapter 8 - With Ghost
9 Chapter 9 - With Ghost
10 Chapter 10 - With Ghost
11 Chapter 11 - With Ghost
12 Chapter 12 - With Ghost
13 Chapter 13 - With Ghost
14 Chapter 14 - With Ghost
15 Chapter 15 - With Ghost
16 Chapter 16 - With Ghost
17 Chapter 17 - With Ghost
18 Chapter 18 - With Ghost
19 Chapter 19 - With Ghost
20 Chapter 20 - With Ghost
21 Chapter 21 - With Ghost
22 Chapter 22 - With Ghost
23 Chapter 23 - With Ghost
24 Chapter 24 - With Ghost
25 Chapter 25 - With Ghost
26 Chapter 26 - With Ghost
27 Chapter 27 - With Ghost
28 Chapter 28 - With Ghost
29 Chapter 29 - With Ghost
30 Chapter 30 - With Ghost
31 Chapter 31 - With Ghost
32 Chapter 32 - With Ghost
33 Chapter 33 - With Ghost
34 Chapter 34 - With Ghost
35 Chapter 35 - With Ghost
36 Chapter 36 - With Ghost
37 Chapter 37 - With Ghost
38 Chapter 38 - With Ghost
39 Chapter 39 - With Ghost
40 Chapter 40 - With Ghost
41 Chapter 41 - With Ghost
42 Chapter 42 - With Ghost
43 Chapter 43 - With Ghost
44 Chapter 44 - With Ghost
45 Chapter 45 - With Ghost
46 Chapter 46 - With Ghost
47 Visual Ala Vie
48 Chapter 47 - With Ghost
49 Chapter 48 - With Ghost
50 Chapter 49 - With Ghost
51 Chapter 50 - With Ghost
52 Chapter 51 - With Ghost
53 Chapter 52 - With Ghost
54 Chapter 53 - With Ghost
55 Chapter 54 - With Ghost
56 Chapter 55 - With Ghost
57 Chapter 56 - With Ghost
58 Chapter 57 - With Ghost
59 Chapter 58 - With Ghost
60 Chapter 59 - With Ghost
61 Chapter 60 - With Ghost
62 Chapter 61 - With Ghost
63 Chapter 62 - With Ghost
64 Chapter 63 - With Ghost
65 Chapter 64 - With Ghost
66 Chapter 65 - With Ghost
67 Chapter 66 - With Ghost
68 Chapter 67 - With Ghost
69 Chapter 68 - With Ghost
70 chapter 69 - With Ghost
71 Chapter 70 - With Ghost
72 Chapter 71 - With Ghost
73 Chapter 72 - With Ghost
74 Chapter 73 - With Ghost
75 Chapter 74 - With Ghost
76 Chapter 75 - With Ghost
77 Chapter 76 - With Ghost
78 Chapter 77 - With Ghost
79 Chapter 78 - With Ghost
80 Chapter 79 - With Ghost
81 Chapter 80 - With Ghost
82 Chapter 81 - With Ghost
83 Chapter 82 - With Ghost
84 Chapter 83 - With Ghost
85 Chapter 84 - With Ghost
86 Chapter 85 - With Ghost
87 Chapter 86 - With Ghost
88 Chapter 87 - With Ghost
89 Chapter 88 - With Ghost
90 Chapter 89 - With Ghost
91 Chapter 90 - With Ghost
92 Chapter 91 - With Ghost
93 Chapter 92 - With Ghost
94 Chapter 93 - With Ghost
95 Chapter 94 - With Ghost
96 Chapter 95 - With Ghost
97 Chapter 96 - With Ghost
98 Chapter 97 - With Ghost
99 Chapter 98 - With Ghost
100 Chapter 99 - With Ghost
101 Chapter 100 - With Ghost
102 Chapter 101 - With Ghost
103 Chapter 102 - With Ghost
104 Terima Kasih
105 Terbit
106 Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107 Ghost Helper
108 Chat Story Ruang Kosong
109 Baca Ruang Kosong di Sekolah!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1 - With Ghost
2
Chapter 2 - With Ghost
3
Chapter 3 - With Ghost
4
Chapter 4 - With Ghost
5
Chapter 5 - With Ghost
6
Chapter 6 - With Ghost
7
Chapter 7 - With Ghost
8
Chapter 8 - With Ghost
9
Chapter 9 - With Ghost
10
Chapter 10 - With Ghost
11
Chapter 11 - With Ghost
12
Chapter 12 - With Ghost
13
Chapter 13 - With Ghost
14
Chapter 14 - With Ghost
15
Chapter 15 - With Ghost
16
Chapter 16 - With Ghost
17
Chapter 17 - With Ghost
18
Chapter 18 - With Ghost
19
Chapter 19 - With Ghost
20
Chapter 20 - With Ghost
21
Chapter 21 - With Ghost
22
Chapter 22 - With Ghost
23
Chapter 23 - With Ghost
24
Chapter 24 - With Ghost
25
Chapter 25 - With Ghost
26
Chapter 26 - With Ghost
27
Chapter 27 - With Ghost
28
Chapter 28 - With Ghost
29
Chapter 29 - With Ghost
30
Chapter 30 - With Ghost
31
Chapter 31 - With Ghost
32
Chapter 32 - With Ghost
33
Chapter 33 - With Ghost
34
Chapter 34 - With Ghost
35
Chapter 35 - With Ghost
36
Chapter 36 - With Ghost
37
Chapter 37 - With Ghost
38
Chapter 38 - With Ghost
39
Chapter 39 - With Ghost
40
Chapter 40 - With Ghost
41
Chapter 41 - With Ghost
42
Chapter 42 - With Ghost
43
Chapter 43 - With Ghost
44
Chapter 44 - With Ghost
45
Chapter 45 - With Ghost
46
Chapter 46 - With Ghost
47
Visual Ala Vie
48
Chapter 47 - With Ghost
49
Chapter 48 - With Ghost
50
Chapter 49 - With Ghost
51
Chapter 50 - With Ghost
52
Chapter 51 - With Ghost
53
Chapter 52 - With Ghost
54
Chapter 53 - With Ghost
55
Chapter 54 - With Ghost
56
Chapter 55 - With Ghost
57
Chapter 56 - With Ghost
58
Chapter 57 - With Ghost
59
Chapter 58 - With Ghost
60
Chapter 59 - With Ghost
61
Chapter 60 - With Ghost
62
Chapter 61 - With Ghost
63
Chapter 62 - With Ghost
64
Chapter 63 - With Ghost
65
Chapter 64 - With Ghost
66
Chapter 65 - With Ghost
67
Chapter 66 - With Ghost
68
Chapter 67 - With Ghost
69
Chapter 68 - With Ghost
70
chapter 69 - With Ghost
71
Chapter 70 - With Ghost
72
Chapter 71 - With Ghost
73
Chapter 72 - With Ghost
74
Chapter 73 - With Ghost
75
Chapter 74 - With Ghost
76
Chapter 75 - With Ghost
77
Chapter 76 - With Ghost
78
Chapter 77 - With Ghost
79
Chapter 78 - With Ghost
80
Chapter 79 - With Ghost
81
Chapter 80 - With Ghost
82
Chapter 81 - With Ghost
83
Chapter 82 - With Ghost
84
Chapter 83 - With Ghost
85
Chapter 84 - With Ghost
86
Chapter 85 - With Ghost
87
Chapter 86 - With Ghost
88
Chapter 87 - With Ghost
89
Chapter 88 - With Ghost
90
Chapter 89 - With Ghost
91
Chapter 90 - With Ghost
92
Chapter 91 - With Ghost
93
Chapter 92 - With Ghost
94
Chapter 93 - With Ghost
95
Chapter 94 - With Ghost
96
Chapter 95 - With Ghost
97
Chapter 96 - With Ghost
98
Chapter 97 - With Ghost
99
Chapter 98 - With Ghost
100
Chapter 99 - With Ghost
101
Chapter 100 - With Ghost
102
Chapter 101 - With Ghost
103
Chapter 102 - With Ghost
104
Terima Kasih
105
Terbit
106
Ghost Helper (Novel Baru Vie di Noveltoon)
107
Ghost Helper
108
Chat Story Ruang Kosong
109
Baca Ruang Kosong di Sekolah!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!