CSGB-2

"Satria..." Teriak Anastasya.

Seketika satria yang tengah berc*mbu dengan sabrina langsung di buat terkejut dengan anastasya yang sudah ada di belakang mereka. Lalu satria bangkit dari tempat tidur dang mengambil handuk untuk menutupi bagian bawah miliknya sementara sabrina hanya tersenyum puas melihat anastasya yang tengah menahan marah.

"Kau... Tak ku sangka kau mengkhianatiku." Ucap anastasya sementara satria hanya menatap anastasya dengan tatapan tak peduli. "Kau b*jingan satria." Maki anastasya.

Lalu tangan anastasya hendak menampar satria tapi langsung di tahan oleh satria.

"Kau bilang aku b*jingan? Harusnya kau tanya kenapa aku berselingkuh dengan adikmu." Ucap satria pada anastasya.

"Apa alasanmu?" Tanya anastasya.

"Kau terlalu suci tasya, kau tak pernah memberiku kepuasan birahi, kau tak pernah memberiku kenikmatan duniawi tapi sabrina di memberikan semua yang ku butuhkan sebagai seorang pria." Jelas satria.

Anastasya menatap satria tak percaya, perlahan air matanya mengalir. Dia tak menyangka jika orang yang dia sayangi selama ini tega menyakiti perasaannya.

"Aku ingin kita putus." Teriak anastasya.

"Tentu, itu yang selalu aku harapkan dari dulu." Ucap satria.

"Aku membenci kalian berdua..." Teriak anastasya sambil berlari meninggalkan satria dan sabrina lalu talita menyusul kepergian anastasya.

Kini talita dan anastasya tengah berada di dalam mobil, anastasya meminta talita untuk mengantarkannya ke caffe tempat mobilnya berada. Sebenarnya talita enggan untuk membiarkan anastasya menyetir sendirian tapi apalah daya anastasya yang memintanya sendiri.

Kini mereka sudah sampai di caffe tempat mobil anastasya berada.

"Kau tak apa menyetir sendiri?" Tanya talita.

Dan anastasya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kalau bagitu hati-hati." Ucap talita lalu talita langsung tancap gas meninggalkan anastasya.

Setelah kepergian talita, anastasya langsung masuk ke dalam mobil miliknya dan menyalakan mobilnya. Dengan air mata yang masih mengalir anastasya memacukan mobilnya dalam kecepatan penuh.

"Kau bodoh tasya, kau bodoh. Hiks, hiks, hiks." Maki anastasya pada dirinya sendiri.

Di sepanjang jalan anastasya terus menangis tanpa memikirkan kecepatan mobil yang dia kendarai saat ini.

"Dasar kalian berdua b*jingan." Maki anastasya terus.

Hati anastasya semakin kacau, perasaannya semakin risau. Lalu anastasya melajukan mobilnya semakin kencanga tanpa dia sadari jika di pertigaan jalan ada juga mobil truk yang tengah melaju dengan cepat.

Dan terlihat lampu merah menyala tapi anastasya tetap meneros lampu merah dan seketika mobil yang di tumpanginya langsung menabrak truk.

Mobil anastasya rusak parah, terlihat anastasya terjepit di bagian depan mobil. Dan banyak orang yang langsung menghampiri anastasya yang sudah berlumuran darah. Sebagian orang ada yang menolong dan sebagian lagi ada yang malah memvideo kejadian tersebut.

Samar-samar anastasya mendengar suara oranga-orang yang berteriak membangunkannya tapi anastasya tak kuasa membuka matanya lalu dia pun pingsan.

***

Di ruang UGD tengah terbaring seorang wanita dengan mata yang di tutup oleh perban dan juga kepalanya. Terlihat beberapa bagian tubuhnya juga di tutup perban karena luka yang cukup parah.

Sementara di luar ruangan UGD terlihat ayah anastasya tengah mondar-mandir memikirkan kondisi putri kandungnya.

"Duduklah mas, kau dari tadi terus saja mondar-mandir." Ucap laura pada suaminya.

"Aku tak bisa tenang sampai anastasya siuman." Ucapnya pada laura.

Dan laura memutar bola matanya saat mendengar ucapan suaminya itu, lalu tak beberapa lama datang talita menghampiri ayah anastasya.

"Om, bagaimana keadaan anastasya?" Tanya talita khawatir.

"Dia masih koma, dan om tak bisa menemuinya. Bisa kau jelaskan bagaimana anastasya bisa seperti ini." Tanya ayah anastasya pada talita.

Dengan menarik napas panjang talita menceritakan semua kenjadiannya dengan rincin. Dan ayah anastasya di buat geram saat mendengar cerita dari talita, ibu tiri anastasya yaitu laura yang mendengar cerita talita langsung membatah semua hal itu.

"Itu tak benar, sabrina tak mungkin melakukan hal kotor seperti itu." Ucap laura.

"Tapi itu memang kenyataannya tante, anakmu itu telah merebut kekasih kakaknya dan berc*mbu dengan kekasih kakaknya di hotel." Ucap talita.

Lalu dengan langkah marah pak firdaus langsung melangkah pergi meninggalkan rumah sakit dan langsung pulang ke rumah untuk menemui sabrina. Kepergian pak firdaus di susul oleh laura yang khawatir jika putrinya akan di amuk oleh suaminya.

Skip.

Kini pak firdaus sudah sampai di rumahnya dengan wajah marah dia langsung berjalan ke kamar sabrina.

Brakk..

Sabrina di buat terkejut dengan ayahnya yang membanting pintu kamarnya.

"Sabrina." Teriak ayahnya.

"Apaan sih yah?" Jawab sabrina yang kembali memainkan handphonenya.

Tanpa basa basi, ayahnya langsung menarik rambut sabrina dan menyerednya ke ruang tamu.

"Hentikan yah, sakit." Ucap sabrina.

Laura yang melihat putrinya di sered langsung berusaha menghentikan aksi suaminya tapi tak bisa.

"Hentikan mas." Ucap laura tapi pak firdaus tak mendengarkan ucapan istrinya.

Kini sabrina sudah berada di ruang tamu dengan rambut yang acak-acakkan karena jambakan dari ayahnya.

"Beraninya kau merebut kekasih kakakmu, sabrina." Teriak ayahnya.

Seketika mata sabrina membulat bagaimana bisa ayahnya tahu jika dia telah merebut satria dari anastasya.

"Aku bisa jelaskan." Bela sabrina.

"Tak ada yang perlu di jelaskan semuanya sudah jelas. Kau wanita yang tak tahu malu. keluarga Vallensia tak pernah menerima orang yang memiliki aib sepertimu." Tunjuk ayahnya.

"Maafkan aku ayah. Hiks, hiks, hiks.."

"Percuma kau minta maaf, dan ini merupakan penghinaan besar bagi anggota keluarga Vallensia." Ucap ayahnya.

"Mas ku mohon, maafkan sabrina. Mungkin dia khilap dan ini juga bukan sepenuhnya kesalahan sabrina, satria juga bersalah atas semua ini." Bela laura.

"Aku tak peduli, yang jelas aku tak mau melihat anak ini rumahku. Kemasi barang-barangmu segera dan pergi dari rumah ini. Seharusnya aku tak menerimamu menjadi putriku, karena kau tak memiliki darah keluarga Vallensia itulah kenapa kelakuanmu sangat hina." Lalu pak firdaus langsung meninggalkan sabrina dan laura yang tengah menangis.

Pak firdaus kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi putri kandung, dia sangat sedih saat kehilangan maryam ibu anastasya dan dia tak sanggup jika harus kehilangan anastasya.

Terpopuler

Comments

ira rodi

ira rodi

ini baru ayah yg baik....selama ini bacanovel pasti ayahnya selalu bela saudara tirinya sma istri barunya...sekarang enggak...sukaa semoga makin bagus ceritanya....like buat thor....

2023-03-03

2

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

syukurlah bapak ny gk timpang 👍👍👍👍

2022-03-10

0

Crystal

Crystal

Kenapa anaknya doang si yg diusir, ibunya juga dong

2022-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 CSGB-1
2 CSGB-2
3 CSGB-3
4 CSGB-4
5 CSGB-5
6 CSGB-6
7 CSGB-7
8 CSGB-8
9 CSGB-9
10 CSGB-10
11 CSGB-11
12 CSGB-12
13 CSGB-13
14 CSGB-14
15 CSGB-15
16 CSGB-16
17 CSGB-17
18 CSGB-18
19 CSGB-19
20 CSGB-20
21 CSGB-21
22 CSGB-22
23 CSGB-23
24 CSGB-24
25 CSGB-25
26 CSGB-26
27 CSGB-27
28 CSGB-28
29 CSGB-29
30 CSGB-30
31 CSGB-31
32 CSGB-32
33 CSGB-33
34 CSGB-34
35 CSGB-35
36 CSGB-36
37 CSGB-37
38 CSGB-38
39 CSGB-39
40 CSGB-40
41 CSGB-41
42 CSGB-42
43 CSGB-43
44 CSGB-44
45 CSGB-45
46 CSGB-46
47 CSGB-47
48 CSGB-48
49 CSGB-49
50 CSGB-50
51 CSGB-51
52 CSGB-52
53 CSGB-53
54 CSGB-54
55 CSGB-55
56 CSGB-56
57 Episode 57
58 CSGB-58
59 CSGB-59
60 CSGB-60
61 CSGB-61
62 CSGB-62
63 CSGB-63
64 CSGB-64
65 CSGB-65
66 CSGB-66
67 CSGB-67
68 CSGB-68
69 CSGB-69
70 CSGB-70
71 CSGB-71
72 CSGB-72
73 CSGB-73
74 CSGB-74
75 CSGB-75
76 CSGB-76
77 CSGB-77
78 Pengumuman.
79 S2. CSGB-1
80 S2. CSGB-2
81 S2. CSGB-3
82 S2.CSGB-4
83 S2. CSGB-5
84 S2. CSGB-6
85 S2. CSGB-7
86 S2. CSGB-8
87 S2. CSGB-9
88 S2. CSGB-10
89 S2. CSGB-11
90 S2. CSGB-12
91 S2. CSGB 13
92 S2. CSGB-14
93 S2. CSGB-15
94 S2. CSGB-16
95 S2. CSGB-17
96 S2. CSGB-18
97 S2. CSGB-19
98 S2. CSGB-20
99 S2. CSGB-21
100 S2. CSGB-22
101 S2. CSGB-23
102 S2. CSGB-24
103 S2. CSGB-25
104 S2. CSGB-26
105 S2. CSGB-27
106 S2. CSGB-28
107 S2. CSGB-29
108 S2. CSGB-30
109 S2. CSGB-31
110 S2. CSGB-32
111 S2. CSGB-33
112 S2. CSGB-34
113 S2. CSGB-35
114 S2. CSGB-36
115 S2. CSGB-37
116 S2. CSGB-38
117 S2. CSGB-39
118 S2. CSGB-40
119 Pengumuman
120 S3. CSGB-01
Episodes

Updated 120 Episodes

1
CSGB-1
2
CSGB-2
3
CSGB-3
4
CSGB-4
5
CSGB-5
6
CSGB-6
7
CSGB-7
8
CSGB-8
9
CSGB-9
10
CSGB-10
11
CSGB-11
12
CSGB-12
13
CSGB-13
14
CSGB-14
15
CSGB-15
16
CSGB-16
17
CSGB-17
18
CSGB-18
19
CSGB-19
20
CSGB-20
21
CSGB-21
22
CSGB-22
23
CSGB-23
24
CSGB-24
25
CSGB-25
26
CSGB-26
27
CSGB-27
28
CSGB-28
29
CSGB-29
30
CSGB-30
31
CSGB-31
32
CSGB-32
33
CSGB-33
34
CSGB-34
35
CSGB-35
36
CSGB-36
37
CSGB-37
38
CSGB-38
39
CSGB-39
40
CSGB-40
41
CSGB-41
42
CSGB-42
43
CSGB-43
44
CSGB-44
45
CSGB-45
46
CSGB-46
47
CSGB-47
48
CSGB-48
49
CSGB-49
50
CSGB-50
51
CSGB-51
52
CSGB-52
53
CSGB-53
54
CSGB-54
55
CSGB-55
56
CSGB-56
57
Episode 57
58
CSGB-58
59
CSGB-59
60
CSGB-60
61
CSGB-61
62
CSGB-62
63
CSGB-63
64
CSGB-64
65
CSGB-65
66
CSGB-66
67
CSGB-67
68
CSGB-68
69
CSGB-69
70
CSGB-70
71
CSGB-71
72
CSGB-72
73
CSGB-73
74
CSGB-74
75
CSGB-75
76
CSGB-76
77
CSGB-77
78
Pengumuman.
79
S2. CSGB-1
80
S2. CSGB-2
81
S2. CSGB-3
82
S2.CSGB-4
83
S2. CSGB-5
84
S2. CSGB-6
85
S2. CSGB-7
86
S2. CSGB-8
87
S2. CSGB-9
88
S2. CSGB-10
89
S2. CSGB-11
90
S2. CSGB-12
91
S2. CSGB 13
92
S2. CSGB-14
93
S2. CSGB-15
94
S2. CSGB-16
95
S2. CSGB-17
96
S2. CSGB-18
97
S2. CSGB-19
98
S2. CSGB-20
99
S2. CSGB-21
100
S2. CSGB-22
101
S2. CSGB-23
102
S2. CSGB-24
103
S2. CSGB-25
104
S2. CSGB-26
105
S2. CSGB-27
106
S2. CSGB-28
107
S2. CSGB-29
108
S2. CSGB-30
109
S2. CSGB-31
110
S2. CSGB-32
111
S2. CSGB-33
112
S2. CSGB-34
113
S2. CSGB-35
114
S2. CSGB-36
115
S2. CSGB-37
116
S2. CSGB-38
117
S2. CSGB-39
118
S2. CSGB-40
119
Pengumuman
120
S3. CSGB-01

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!