Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?

Nadia masih berada di ruang Azka. Perutnya masih terasa sakit karna, tendangan si jabang bayi. Azka terus memperhatikan Nadia, perut besarnya membuat Azka merasa takjub, dengan kuasa Tuhan. Seorang wanita, bisa melahirkan seorang manusia baru diperutnya. Sungguh ciptaan Tuhan yang maha sempurna.

"kamu beneran tidak apa-apa?" tanya Azka, masih berdiri di sebelah Nadia. Merasa khawatir dengan keadaan Nadia.

"Aku baik-baik saja mas, tenang saja," ucap Nadia merasa lebih baik.

"Akhir-akhir ini, janin dalam perutku menendang terus. Aku jadi tak sabar ingin segera melihat janin ini," ucap Nadia begitu bahagia, menunggmu kelahiran putri pertamanya.

Azka tersenyum, ikut bahagia Karna, keponakannya akan segera lahir.

"Kira-kira, keponakan aku, laki-laki apa perempuan?" tanya Azka ingin tahu.

"Coba tebak? kira-kira, apa jenis kelamin anakku?" balik tanya Nadia, menyuruh kakak iparnya untuk menebak.

Azka mengerutkan keningnya. "Apa anakmu perempuan!" seru Azka, asal tebak.

"Ko mas Azka tau, Kalau bayiku Perempuan," ucap Nadia terkejut! Karna, tebakan Azka, benar.

"Oh jadi bener, perempuan! Padahal aku asal tebak loh? Selamatnya, kalian punya bayi perempuan. Pasti Secantik Ibunya." Azka tersenyum.

kring kring kring kring.

Suara telpon Nadia berbunyi. Nadia mengambil ponselnya di tas yang di bawanya. Nadia pun menjawab telpon dari suaminya.

"Kamu di mana sayang?" tanya suara dibalik telpon.

"Aku masih di kantor mas Azka."

"Oh, Aku jemputnya? Kamu tunggu di sana jangan ke mana-mana?"

"Ok.."

Nadia menutup tlpnya

"Arya yang menelpon," tanya Azka, setelah melihat Nadia, menutup ponselnya.

"Iya Mas."

"Oh iya suruh temanmu besok datang jam 8.00 pagi. Jangan sampe telat! seru Azka berlalu ,meninggalkan Nadia di ruangannya. Karna, Azka ingin ke kamar mandi.

"Ok, aku telpon temanku dulu?"

Azka keluar ruangan itu, dan masuk ke kamar mandi., di sebelah ruangannya.

"Halo Ra, Gue sudah bilang sama kakak ipar gue? Besok, Lo surah datang ke Resto Kasih sayang Ibu , jam 8.00 pagi . Awas jangan sampe telat!" seru Nadia dibalik telpon.

"Terima kasih Nad, Lo baik benar sama gue. Padahal lu lagi hamil. Malah sempat, membantu, gue untuk mencarikan pekerjaan untuk gue," ucapnya sambil menangis.

"Gue tidak apa-apa? Malahan gue, seneng bisa bantu Lo. Tapi maafnya, cuman bisa bantu Lo sampai di sini saja!"

"Ini sudah lebih dari cukup, sekali lagi terima kasih," ucapnya lagi, sambil menangis terharu, karna, Nadia mau membantunya.

"Sudah, tidak perlu mewek gitu, besok jangan sampai telat," guman Nadia tersenyum.

Perempuan dibalik telpon itu, menghapus air matanya, dengan ujung jarinya. Hanya Nadia saja, yang masih mau membantunya. Membuatnya merasa terharu.

"Ra Lo masih di situ," tanya Nadia, dibalik telpon. Karna, tidak mendengar suara dari sahabatnya.

"Iya Nad, gue masih di sini. Sekali lagi, terima kasih banyak. Gue tutup telponnya," ucap perempuan itu.

"See you, dan jangan lupa besok jangan telat!" seru Nadia, memperingatkan.

"Iya-iya bawel, gue turupnya."

"Ok." Nadia menutup telponnya.

Cleck.

Suara pintu di buka dari luar, "Sayang, maafnya membuatmu menunggu," guman Arya, mengecup kening Nadia.

Nadia tersenyum bahagia karena,suami tercintanya sudah datang.

"Kamu sudah datang?" tanya Azka, di balik pintu.

"Iya, aku pamit yah mas," ucap Arya menarik tangan Nadia, beranjak dari tempat duduknya dan berjalan dibelakang Arya, mengandeng tangan Nadia dengan mesra, dihadapan Azka.

Azka tersenyum, walau hatinya sakit melihat Arya dan Nadia. Sebenarnya Azka iri, pada Arya yang sudah menikah lebih dulu darinya. Namun Azka masih sulit, untuk bisa membuka hatinya. Hatinya masih terasa sakit, bila teringat Laras. Gadis, yang tanpa di sadarinya, sudah membuatnya jatuh cinta. Rasa cinta itu, bukan datang terlambat, melainkan Azka yang telat menyadari rasa cinta itu sendiri, bila seperti ini, Azka merindukan Laras. Sudah sepuluh tahun, tragedi itu berlalu. Namun sampai saat itu, Azka masih merasa bersalah. Masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Tanpa sadar Azka meneteskan air matanya saat mengenang, Laras.

🍀🍀🍀🍀

Jam 07.30 pagi, Azka sudah berada di Resto. Entah mengapa? Azka penasaran, dengan temanya Nadia. Hari ini, Azka sengaja datang pagi-pagi, ingin segera melihat teman Nadia. Karna, entah kenapa? Azka begitu penasaran.

Tok Tok Tok Tok.

Suara pintu diketuk dari luar ruangan Azka.

"Masuk," ucap Azka, mempersilahkan masuk.

Clek

Seseorang membuka, pintu ruangan Azka dari luar, "Maaf mas, ada seorang gadis, mencari untuk interview !" seru Lilian.

"Suruh masuk saja, Li," ucap Azka, masih sibuk dengan dokumen-dokumennya. Tanpa melihat, wajah Lilian.

Gadis itu, masuk di antar Lilian. Dan Lilian pun keluar, ruangan Azka setelah mengantar gadis itu, masuk.

"Permisi pak, saya Darania," ucap seorang, telah berdiri di depan Azka.

Deg.

Entah kenapa? Hati Azka, mulai bergetar lagi. Perasaan, yang sudah lama Azka lupakan. Kini mulai terasa aneh dan asing untuknya. Membuat Azka, bingung dengan perasaan apa ini?.

Azka melirik, gadis itu. Dilihatnya, dari kepala sampai bawah kaki. Seorang gadis, berambut panjang berwarna kemerahan, berkulit putih bertubuh mungil. Azka teringat, Laras. Mulai melamun sendiri.

"Pak boleh saya duduk," tanya gadis itu, mulai merasa pegal. Karna, ia memakai sepatu hak tinggi, sepuluh centimeter.

Ucapan gadis itu, membuyarkan lamun Azka.

"Oh, si-lah-kan," ucap Azka gagap, masih memperhatikan gadis, yang ada dihadapannya kini.

Gadis itu, menyerahkan CV-nya di meja. Azka pun mengambilnya.

Azka memeriksa CV dari gadis itu, dia bernama Darania Wijaya Lestari, dan belum pernah bekerja sama sekali. Azka mengerutkan keningnya, gadis ini, belum pernah bekerja sama sekali. Membuat Azka bingung.

"Maaf, kamu belum pernah bekerja sama sekali," guman Azka bingung.

Gadis itu, menelan salivanya merasa tersindir karna, ucapan atasannya itu.

"Saya memang belum pernah kerja di perusahan lain pak. Namun saya,pernah membantu di perusahaan papah. Sebelum perusahaannya diambil dia," ucap gadis itu, mulai terbata-bata dan hampir menangis. Teringat, dengan perusahaan papahnya, yang diambil oleh mantan tunangannya.

Azka terdiam, teringat ucapan Nadia kemarin. Kalau temanya ini, dalam kondisi susah. Azka pernah dimasa-masa sulit, seperti saat Azka mulai merangkak, membangun usahanya ini, membuat Azka merasa iba pada gadis ini.

"Dulu kamu kerja di bidang apa?" tanya Azka, menanyakan perusahaan papahnya dulu.

"Dulu saya hanya membantu papah, dibidang konstruksi bangunan, sebagai pembukanya."

Azka mengerutkan keningnya lagi. Rasanya tak nyambung dari bidang konstruksi bangunan menjadi bidang kuliner. Azka bingung, namun bila diingat kembali, Azka juga kuliah jurusan Desain Grafis. Sekarang malah membuka usaha di bidang kuliner.

"Apakah kamu bisa akutansi pembukuan? Karna, hanya posisi itu, yg kosong di Resto ini," ucap Azka masih tak menentu, dan tak yakin.

"Saya bisa pak, dulu saya pernah bantu papah. Soal akutansi pembukuan, walaupun beda bidang! Tapi tetap kan, akutansi pembukuan sama seperti itu!" seru gadis itu, bersemangat.

"Baiklah, saya terima kamu, kerja disini. Masa ercobaan satu bulan. Kalau dalam satu bulan, kamu tak bisa. Dengan tidak hormat, saya akan pecat kamu. Namun soal gaji tak perlu khawatir. Gaji akan tetap dibayar dimuka," ucap Azka menjelaskan.

"Terima kasih pak, saya akan bekerja sebaik-baiknya, dan tak akan mengecewakan bapak," ucap gadis itu, senang.

"Sekarang kamu ke bagian admin dulu. Untuk menginformasikan data kamu. Sekarang kamu sudah menjadi bagian dari resto ini," ucap Azka, menelpon asistennya Lilian, untuk membawa gadis itu, dan menunjukan tempat kerjanya.

Gadis itu, beranjak dari tempat duduknya. Karna Lilian, susah memangilnya. Gadis itu pun, mengikuti Lilian, ke ADM.

Gadis itu, meninggalkan ruangan Azka.

Huuuuufffff.

Azka menghembuskan nafas panjang. Entah kenapa? Hatinya berdebar sedari tadi. Azka bingung, dengan hatinya sendiri. Apa yang sebenarnya, terjadi pada hatinya?

Bersambung...

Sampai sini, sudah di perbaiki....

Terpopuler

Comments

Eno Mcf

Eno Mcf

mulai move on ya

2020-03-03

1

Purwanti Idar

Purwanti Idar

andai waktu bs d putar kembali

2020-02-07

2

susi indrianita

susi indrianita

pengennya yg mirip Laras lagi

2019-11-03

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Laras....
2 Chapter 2 Hati ini.
3 Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4 Chapter 4 Grafika cikole...
5 Chapter 5 Tragedi berdarah...
6 Chapter 6 Serpihan Luka
7 Chapter 7 Tinggal Kenangan
8 Chapter 8 Hidup Baru
9 Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10 Chapter 10 Teringat Terus
11 Chapter 11 Mamah Yesa
12 Chapter 12 Soni
13 Chapter 13 Darania dan Azka
14 Chapter 14 Rumah Sakit
15 Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16 Chapter 16 Kelahiran
17 Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18 Chapter 18 Nia
19 Chapter 19 Nia bagian 2
20 Chapter 20 Nia bagian 3
21 Chapter 21 Nia bagian 4
22 Chapter 22 Nia bagian 5
23 Chapter 23 Nia bagian 6
24 Chapter 24 Nia bagian 7
25 Chapter 25 Nia Bagian 8.
26 Chapter 26 Nia Bagian 9.
27 chapter 27 Nia Bagian 10.
28 Chapter 28 Nia bagian 11
29 Chapter 29 Nia _ Selesai.
30 Chapter 30 Ketemu kangen.
31 Chapter 31 Perjalanan Pulang
32 Chapter 32 Keluarga.
33 Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34 Chapter 34 Tamu tak di undang.
35 Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36 Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37 Chapter 37 Gadis Itu
38 Chapter 38 Stella & Soni
39 Chapter 39 Perpisahan
40 Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41 Chapter 41 Tentang Rasa
42 Chapter 42 Cinta Itu
43 Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44 Chapter 44 Resah
45 Chapter 45 Sandal untuk Darania
46 Chapter 46 Ketahuan....
47 Chapter 47 Rasa Cinta
48 Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49 Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50 Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51 Chapter 51 Pertemuan.
52 lChapter 52 Rahasia Besar
53 Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54 Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55 Chapter 55 Rasa Ini
56 Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57 Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58 Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59 Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60 Chapter 60 Di Rumah Elis.
61 Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62 Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63 Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64 Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65 Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66 Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67 Chapter 67 Lamaran.
68 Chapter 68 Masih Lamaran.
69 Chapter 69 Pengganggu.
70 Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71 Chapter 71 Tambah Dekat.
72 Chapter 72 Teman Lama.
73 Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74 Chapter 74 Masih Berharap.
75 Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76 Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77 Chapter 77 Penolakan.
78 Chapter 78 Akh...
79 Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80 Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81 Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82 Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83 Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84 Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85 Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86 Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87 Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88 Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89 Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90 Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91 Chapter 91 Hari yang Panjang...
92 Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93 Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94 Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95 Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96 Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97 Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98 Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99 Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100 Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101 Chapter 101 Bebas.
102 Pemberitahuan
103 Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104 Chapter 103 Lilian
105 Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106 Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107 Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108 Chapter 107 Azka dan Darania
109 Chapter 108 Cinta
110 Chapter 109 Rasa
111 Chapter 110 Kita
112 Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113 Chapter 112 Pernikahan (Last)
114 Chapter 113 Kembali Ke Awal
115 Chapter 114 Bumi
116 Chapter 115 Ben
117 Chapter 116 Bima
118 Chapter 117 Rasa
119 Chapter 118 Masih Di Kampus
120 Chapter 119 Lokasi Syuting
121 Chapter 120 Tempat Makan
122 Chapter 121 Gosip
123 Chapter 122 Lebih Parah
124 Chapter 123 Hampir Ketahuan
125 Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126 Chapter 125 Berharap
127 Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128 Chapter 127 Makan Malam
129 Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130 Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131 Chapter 130 Malam Panjang
132 Chapter 131 Khawatir
133 Chapter 132 Pilihan
134 Chapter 133 Kesalahan
135 Chapter 134 Cintai Aku
136 Chapter 135 Hal Terburuk
137 Chapter 136 Terjebak
138 Chapter 137 Vidio Viral
139 Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Chapter 1 Laras....
2
Chapter 2 Hati ini.
3
Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4
Chapter 4 Grafika cikole...
5
Chapter 5 Tragedi berdarah...
6
Chapter 6 Serpihan Luka
7
Chapter 7 Tinggal Kenangan
8
Chapter 8 Hidup Baru
9
Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10
Chapter 10 Teringat Terus
11
Chapter 11 Mamah Yesa
12
Chapter 12 Soni
13
Chapter 13 Darania dan Azka
14
Chapter 14 Rumah Sakit
15
Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16
Chapter 16 Kelahiran
17
Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18
Chapter 18 Nia
19
Chapter 19 Nia bagian 2
20
Chapter 20 Nia bagian 3
21
Chapter 21 Nia bagian 4
22
Chapter 22 Nia bagian 5
23
Chapter 23 Nia bagian 6
24
Chapter 24 Nia bagian 7
25
Chapter 25 Nia Bagian 8.
26
Chapter 26 Nia Bagian 9.
27
chapter 27 Nia Bagian 10.
28
Chapter 28 Nia bagian 11
29
Chapter 29 Nia _ Selesai.
30
Chapter 30 Ketemu kangen.
31
Chapter 31 Perjalanan Pulang
32
Chapter 32 Keluarga.
33
Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34
Chapter 34 Tamu tak di undang.
35
Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36
Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37
Chapter 37 Gadis Itu
38
Chapter 38 Stella & Soni
39
Chapter 39 Perpisahan
40
Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41
Chapter 41 Tentang Rasa
42
Chapter 42 Cinta Itu
43
Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44
Chapter 44 Resah
45
Chapter 45 Sandal untuk Darania
46
Chapter 46 Ketahuan....
47
Chapter 47 Rasa Cinta
48
Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49
Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50
Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51
Chapter 51 Pertemuan.
52
lChapter 52 Rahasia Besar
53
Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54
Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55
Chapter 55 Rasa Ini
56
Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57
Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58
Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59
Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60
Chapter 60 Di Rumah Elis.
61
Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62
Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63
Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64
Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65
Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66
Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67
Chapter 67 Lamaran.
68
Chapter 68 Masih Lamaran.
69
Chapter 69 Pengganggu.
70
Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71
Chapter 71 Tambah Dekat.
72
Chapter 72 Teman Lama.
73
Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74
Chapter 74 Masih Berharap.
75
Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76
Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77
Chapter 77 Penolakan.
78
Chapter 78 Akh...
79
Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80
Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81
Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82
Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83
Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84
Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85
Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86
Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87
Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88
Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89
Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90
Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91
Chapter 91 Hari yang Panjang...
92
Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93
Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94
Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95
Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96
Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97
Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98
Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99
Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100
Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101
Chapter 101 Bebas.
102
Pemberitahuan
103
Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104
Chapter 103 Lilian
105
Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106
Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107
Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108
Chapter 107 Azka dan Darania
109
Chapter 108 Cinta
110
Chapter 109 Rasa
111
Chapter 110 Kita
112
Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113
Chapter 112 Pernikahan (Last)
114
Chapter 113 Kembali Ke Awal
115
Chapter 114 Bumi
116
Chapter 115 Ben
117
Chapter 116 Bima
118
Chapter 117 Rasa
119
Chapter 118 Masih Di Kampus
120
Chapter 119 Lokasi Syuting
121
Chapter 120 Tempat Makan
122
Chapter 121 Gosip
123
Chapter 122 Lebih Parah
124
Chapter 123 Hampir Ketahuan
125
Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126
Chapter 125 Berharap
127
Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128
Chapter 127 Makan Malam
129
Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130
Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131
Chapter 130 Malam Panjang
132
Chapter 131 Khawatir
133
Chapter 132 Pilihan
134
Chapter 133 Kesalahan
135
Chapter 134 Cintai Aku
136
Chapter 135 Hal Terburuk
137
Chapter 136 Terjebak
138
Chapter 137 Vidio Viral
139
Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!