Chapter 4 Grafika cikole...

Setelah mendapat izin dari kepala Dekan, esoknya Azka bersama tiga puluh anggota lainya, termasuk Laras, sudah bersiap untuk berangkat ke Grafika Cikole.

Tepat jam 15.30 wib, rombongan sampai di Grafika Cikole. Rencananya mereka akan menginap selama tiga hari, dua malam. Untuk acara perkenalan antar anggota, ekskul Pecinta Alam, agar semakin erat dan kompak, sekalian menyambut anggota baru.

Ekskul P.A lebih disukai kaum Adam dibanding, Kaun Hawa. Makanya, di Ekskul P.A lebih banyak anggota laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Dari tiga puluh orang, hanya ada empat perempuan. Itu sudah termasuk Laras, Dea, Alani dan Rena.

Kepala Dekan, mengizinkan acara ini berlangsung, dengan syarat dua Dosen ikut serta untuk mengawasi seluruh mahasiswa-mahasiswa yang ikut dalam acara ini.

"Perhatian-perhatian, kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi segera berkumpul di sini!" perintah Pak Yusuf, agar seluruh mahasiswa-mahasiswi segera berkumpul untuk mendengarkan seruan dari Pak Yusuf, sebagai Dosen penanggung jawab acara tadabur alam.

Seluruh, mahasiswa-mahasiswi berkumpul di tempat, sesuai dengan perintah Pak Yusuf. Membentuk barisan dengan Imam ,Azka dan empat gadis lainya yang mengikuti acara ini.

"Untuk sekarang, sampai jam 19.00 wib kalian bebas melakukan apapun? Dengan catatan, tidak melakukan hal yang aneh-aneh! Terserar mau jalan-jalan atau pun mau beristirahat di tenda juga tidak apa-apa? Saya sudahi pemberitahuannya. Cukup dan terima kasih. Jangan lupa, kita kumpul kembali jam 19.00 Wib, saya tutup!" seru Pak Yusuf dengan pemberitahuannya.

Semua mahasiswa-mahasiswi pun bubar, setelah mendengar pemberiantahuan oleh Pak Yusuf.

Laras, menyilangkan kedua tangannya di dadanya, merasakan dinginnya udara di sekitar perkemahan ini.

Seorang gadis, menatap Laras dengan tatapan tak suka. Entah apa, yang dipikirkan gadis itu? Tentang Laras! Yang jelas, gadis itu, berpura-pura baik pada Laras untuk bisa mendekati Azka.

"Ras, masuk yu," ajak Dea mengingat di luar udara dingin menusuk kulitnya.

"Sebentar De, Aku masih betah di sini, lagian sudah lama kita tidak ke sini," tolak Laras, pada Dea.

Dea sahabat Laras dan juga Azka, ketiganya sudah bersama sedari SMA. Dea juga, memiliki hobi yang sama dengan Laras dan Azka, makanya Dea ikut masuk jadi anggota P.A.

Mahasiswi yang tergabung menjadi anggota P.A digabung jadi satu tenda. Karna hanya ada empat gadis saja, yang ada di Ekskul P.A. Sebenarnya, Rena dan Alani, hanya anak manja yang ingin ikut-ikutan P.A bukan karna, hobi. Melainkan untuk mendekati Azka dan Imam. Dua laki-laki, yang menurut mereka paling tampan diantara yang lain.

Laras pun masuk tenda, karna udara dingin sudah begitu kuat menusuk tubuh Laras.

"Kenapa sih, kita harus satu tenda dengan dia? Bikin sempit saja!" gerutu Alani sembari memalingkan wajahnya.

"Iya, gadis so kecentilan," tambah Rena julid pada Laras.

Laras tak menghiraukan ucapan Rena dan Alani. Bagi Laras, sudah terbias mendapankan hatter seperti Rena dan Alani.

"Sudah Ras, tidak perlu mendenger ucapan mereka!" seru Dea, mulai kesal sama Rena Alani. Yang bersikap julid pada Laras.

"Jangan harap yah, kalian bisa mendekati Azka atau Iman. Mereka berdua itu, sudah jadi incaran kita," ancam Rena ketus.

Laras tak peduli, dengan ucapan Rena maupun Alani. Terserah mereka, Laras juga tau! Tujuan mereka masuk P.A hanya untuk deketin Azka dan Imam.

Laras menyimpan tasnya di dalam tenda. Laras begitu malas dengan dua gadis manja ini. Karna, mereka sering berkata-kata ketus terhadap Laras.

"Ras, kamu mau ke mana?" tanya Dea, melihat Laras keluar tenda lagi.

"Aku merasa gerah, jika terus berada di tenda, gerah sama dua mahluk so cantik ini" gerutu Laras berlalu.

"Ras tunggu, aku ikut kamu saja" susul Dea, mengikuti Laras.

Dea memang sahabat terbaik bagi Laras. Hanya Dea, yang paling mengerti Laras.

"Menyebalkan," gerutu Alami membuang muka. Merasa kesal dengan ucapan Laras dan juga Dea.

Setelah, Dea keluar menyusul Laras, Alani dan Rena sedang merencanakan sesuatu untuk Laras dan juga Dea. Sebuah rencana untuk membalas Laras dan Dea. Yang menurut mereka, sudah jadi penghalang untuk mendekati Azka mau pun Imam.

Dari kejauhan, Azka sedang menerima telpon dari seseorang. "Apa sayang, kamu kangen yah," goda Azka pada Dewi, pacar Azka sekarang.

"Kenapa, kamu tidak bilang, kalau mau ke Cikole?" tanya Dewi, di balik telpon.

"Ini bukan acara liburan sayang! Lagian, tetap saja kamu tak bisa ikut? Kamu kan, bukan anggota P.A."

"Aku bukan mau ikut sayang! Aku hanya ingin kamu bilang saja sama aku? Aku malah tau dari orang lain kamu berangkat ke Cikole."

"Maaf, sayang. Aku lupa tak bilang sama kamu? Lain kali, aku bilang, ke mana pun aku pergi," ucap Azka sambil tersenyum. Walau senyumnya tak terlihat Dewi.

"Selalu saja, seperti itu!"

"Maaf, sayang! Janji lain kali, aku bilang?"

"Iya, awas kalau bohong. Eh ngomong-ngomong, Laras ikut?"

"Ikut, kan dia anggota P.A."

Dewi terdiam,sejujurnya Dewi cemburu pada Laras. Karna selalu dekat dengan Azka. Walau Dewi, pacar Azka. Dewi tidak bisa selalu bersama Azka. Karna, kesibukan di dunia model yang begitu membuatnya sibuk.

Azka tak mendengar ucapan Dewi. Azka berpikir, Dewi sedang sibuk sekarang. Azka pun menyudahi telponnya bersama Dewi.

"Ya udah sayang, aku tutup telponnya," Suara Azka membuyarkan lamunan Dewi, Dewi lupa kalau, ia masih menelpon Azka.

"Baiklah," ucap Dewi, kecewa.

"Love you."

"Love you, too."

Azka menutup telponnya, dan segera memasukanya pada saku celananya.

"Waw, sudah dapat telpon dari super model," goda Dea sambil tersenyum.

Azka tersenyum.

Laras berpaling pura-pura tak melihat Azka. Hatinya cemburu mendengar nama Dewi. Dewi begitu sempurna, sehingga Laras tak berani bersaingan dengan Dewi. Laras berpikir, seperti itu. Karna, rata-rata yang jadi pacarnya Azka, gadis sempurna semua. Itu yang membuat Laras ciut, untuk tidak mengatakan perasaannya pada Azka

Azka memeluk Laras dari belakang. "Gila, dingin banget di sini. Gue jadi pengen memeluk lo terus," guman Azka semakin erat memeluk Laras. Laras terdiam, merasakan pelukan hangat dari Azka. Yang membuatnya merasa tenang.

"Ehmm," seseorang berdehem di belakang Azka dan Laras.

Azka menoleh, terkejut dengan seorang yang dilihatnya. Azka pun melepaskan pelukanya dari tubuh Laras.

"Jangan pacaran di sini!" seru Pak Yusuf yang sudah memergoki Azka sedang memeluk Laras.

"Kita tidak pacaran pak!" seru Laras.

"Kalau bukan pacaran, namanya apa? Peluk-pelukan gitu!" gerutu Pak Yusuf, tak suka dengan sikap Azka.

Azka dan Laras terdiam merasa malu. Azka menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Laras menyenggol perut Azka dengan sikutnya. "Lo sih, tidak lihat tempat main peluk saja," bisik Laras malu.

Pak Yusuf menggelengkan kepalanya. "Dasar anak jaman sekarang? Tak tau tata Krama," gerutu Pak Yusuf berlalu.

Dea tertawa, merasa lucu dengan sikap pak Yusuf yang menurutnya kolot.

"Makanya jangan mesra-mesraan melulu kepergokkan!" goda Dea.

Laras manyun sedangan Azka tersenyum.

Sedari tadi dua gadis itu, melihat kelakuan Azka pada Laras. Mereka berdua merasa iri, karna Laras selalu dipeluk Azka. Mereka berdua begitu kesal, sehingga mereka terus-menerus menyumpahi Laras dengan kata-kata kasar.

Dari arah lain, Imam melihat Laras dan Azka tak suka. Sikap agresif Azka, membuat pengemar Laras merasa kesal.

"Maruk banget sih, si kampret itu. Masih kurang apa coba, dengan ci Dewi yang super model itu. Masih saja, bersikap mesra pada Laras," gerutu Imam kesal.

"Udah biarin saja, gue sudah membuat kejutan buat mereka berdua!" seru Aldo yang berada di samping Imam.

Imam, melirik Aldo. Entah kejutan apa yang di maksud Aldo? Iman jadi penasaran, namun semoga saja, bukan aneh-aneh. Karna, Imam begitu mengenal Aldo. Sudah cukup lama mereka berdua berteman.

Bersambung....

Aku sudah perbaiki, sampai Chapter ini...

Semangat...

Terpopuler

Comments

Novia Avianti Sakinah

Novia Avianti Sakinah

makasih say

2019-10-17

0

Amethyst Moon

Amethyst Moon

aku udah kasih like ya

2019-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Laras....
2 Chapter 2 Hati ini.
3 Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4 Chapter 4 Grafika cikole...
5 Chapter 5 Tragedi berdarah...
6 Chapter 6 Serpihan Luka
7 Chapter 7 Tinggal Kenangan
8 Chapter 8 Hidup Baru
9 Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10 Chapter 10 Teringat Terus
11 Chapter 11 Mamah Yesa
12 Chapter 12 Soni
13 Chapter 13 Darania dan Azka
14 Chapter 14 Rumah Sakit
15 Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16 Chapter 16 Kelahiran
17 Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18 Chapter 18 Nia
19 Chapter 19 Nia bagian 2
20 Chapter 20 Nia bagian 3
21 Chapter 21 Nia bagian 4
22 Chapter 22 Nia bagian 5
23 Chapter 23 Nia bagian 6
24 Chapter 24 Nia bagian 7
25 Chapter 25 Nia Bagian 8.
26 Chapter 26 Nia Bagian 9.
27 chapter 27 Nia Bagian 10.
28 Chapter 28 Nia bagian 11
29 Chapter 29 Nia _ Selesai.
30 Chapter 30 Ketemu kangen.
31 Chapter 31 Perjalanan Pulang
32 Chapter 32 Keluarga.
33 Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34 Chapter 34 Tamu tak di undang.
35 Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36 Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37 Chapter 37 Gadis Itu
38 Chapter 38 Stella & Soni
39 Chapter 39 Perpisahan
40 Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41 Chapter 41 Tentang Rasa
42 Chapter 42 Cinta Itu
43 Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44 Chapter 44 Resah
45 Chapter 45 Sandal untuk Darania
46 Chapter 46 Ketahuan....
47 Chapter 47 Rasa Cinta
48 Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49 Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50 Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51 Chapter 51 Pertemuan.
52 lChapter 52 Rahasia Besar
53 Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54 Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55 Chapter 55 Rasa Ini
56 Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57 Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58 Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59 Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60 Chapter 60 Di Rumah Elis.
61 Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62 Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63 Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64 Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65 Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66 Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67 Chapter 67 Lamaran.
68 Chapter 68 Masih Lamaran.
69 Chapter 69 Pengganggu.
70 Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71 Chapter 71 Tambah Dekat.
72 Chapter 72 Teman Lama.
73 Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74 Chapter 74 Masih Berharap.
75 Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76 Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77 Chapter 77 Penolakan.
78 Chapter 78 Akh...
79 Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80 Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81 Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82 Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83 Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84 Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85 Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86 Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87 Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88 Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89 Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90 Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91 Chapter 91 Hari yang Panjang...
92 Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93 Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94 Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95 Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96 Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97 Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98 Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99 Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100 Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101 Chapter 101 Bebas.
102 Pemberitahuan
103 Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104 Chapter 103 Lilian
105 Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106 Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107 Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108 Chapter 107 Azka dan Darania
109 Chapter 108 Cinta
110 Chapter 109 Rasa
111 Chapter 110 Kita
112 Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113 Chapter 112 Pernikahan (Last)
114 Chapter 113 Kembali Ke Awal
115 Chapter 114 Bumi
116 Chapter 115 Ben
117 Chapter 116 Bima
118 Chapter 117 Rasa
119 Chapter 118 Masih Di Kampus
120 Chapter 119 Lokasi Syuting
121 Chapter 120 Tempat Makan
122 Chapter 121 Gosip
123 Chapter 122 Lebih Parah
124 Chapter 123 Hampir Ketahuan
125 Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126 Chapter 125 Berharap
127 Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128 Chapter 127 Makan Malam
129 Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130 Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131 Chapter 130 Malam Panjang
132 Chapter 131 Khawatir
133 Chapter 132 Pilihan
134 Chapter 133 Kesalahan
135 Chapter 134 Cintai Aku
136 Chapter 135 Hal Terburuk
137 Chapter 136 Terjebak
138 Chapter 137 Vidio Viral
139 Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Chapter 1 Laras....
2
Chapter 2 Hati ini.
3
Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4
Chapter 4 Grafika cikole...
5
Chapter 5 Tragedi berdarah...
6
Chapter 6 Serpihan Luka
7
Chapter 7 Tinggal Kenangan
8
Chapter 8 Hidup Baru
9
Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10
Chapter 10 Teringat Terus
11
Chapter 11 Mamah Yesa
12
Chapter 12 Soni
13
Chapter 13 Darania dan Azka
14
Chapter 14 Rumah Sakit
15
Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16
Chapter 16 Kelahiran
17
Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18
Chapter 18 Nia
19
Chapter 19 Nia bagian 2
20
Chapter 20 Nia bagian 3
21
Chapter 21 Nia bagian 4
22
Chapter 22 Nia bagian 5
23
Chapter 23 Nia bagian 6
24
Chapter 24 Nia bagian 7
25
Chapter 25 Nia Bagian 8.
26
Chapter 26 Nia Bagian 9.
27
chapter 27 Nia Bagian 10.
28
Chapter 28 Nia bagian 11
29
Chapter 29 Nia _ Selesai.
30
Chapter 30 Ketemu kangen.
31
Chapter 31 Perjalanan Pulang
32
Chapter 32 Keluarga.
33
Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34
Chapter 34 Tamu tak di undang.
35
Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36
Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37
Chapter 37 Gadis Itu
38
Chapter 38 Stella & Soni
39
Chapter 39 Perpisahan
40
Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41
Chapter 41 Tentang Rasa
42
Chapter 42 Cinta Itu
43
Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44
Chapter 44 Resah
45
Chapter 45 Sandal untuk Darania
46
Chapter 46 Ketahuan....
47
Chapter 47 Rasa Cinta
48
Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49
Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50
Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51
Chapter 51 Pertemuan.
52
lChapter 52 Rahasia Besar
53
Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54
Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55
Chapter 55 Rasa Ini
56
Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57
Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58
Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59
Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60
Chapter 60 Di Rumah Elis.
61
Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62
Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63
Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64
Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65
Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66
Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67
Chapter 67 Lamaran.
68
Chapter 68 Masih Lamaran.
69
Chapter 69 Pengganggu.
70
Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71
Chapter 71 Tambah Dekat.
72
Chapter 72 Teman Lama.
73
Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74
Chapter 74 Masih Berharap.
75
Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76
Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77
Chapter 77 Penolakan.
78
Chapter 78 Akh...
79
Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80
Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81
Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82
Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83
Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84
Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85
Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86
Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87
Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88
Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89
Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90
Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91
Chapter 91 Hari yang Panjang...
92
Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93
Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94
Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95
Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96
Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97
Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98
Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99
Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100
Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101
Chapter 101 Bebas.
102
Pemberitahuan
103
Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104
Chapter 103 Lilian
105
Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106
Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107
Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108
Chapter 107 Azka dan Darania
109
Chapter 108 Cinta
110
Chapter 109 Rasa
111
Chapter 110 Kita
112
Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113
Chapter 112 Pernikahan (Last)
114
Chapter 113 Kembali Ke Awal
115
Chapter 114 Bumi
116
Chapter 115 Ben
117
Chapter 116 Bima
118
Chapter 117 Rasa
119
Chapter 118 Masih Di Kampus
120
Chapter 119 Lokasi Syuting
121
Chapter 120 Tempat Makan
122
Chapter 121 Gosip
123
Chapter 122 Lebih Parah
124
Chapter 123 Hampir Ketahuan
125
Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126
Chapter 125 Berharap
127
Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128
Chapter 127 Makan Malam
129
Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130
Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131
Chapter 130 Malam Panjang
132
Chapter 131 Khawatir
133
Chapter 132 Pilihan
134
Chapter 133 Kesalahan
135
Chapter 134 Cintai Aku
136
Chapter 135 Hal Terburuk
137
Chapter 136 Terjebak
138
Chapter 137 Vidio Viral
139
Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!