Chapter 19 Nia bagian 2

Masih Flashback.

Azka menangis, saat ia sadar sudah berada di rumah tantenya. Azka terus mengamuk sampai Mbah Buyut, ( Karyo ) yang kakeknya Om Rudi turun tangan. Karna, tak ada yang bisa menghentikan amukan Azka yang semakin menjadi-jadi.

"Kaka mau pulang sama ade Yaya, tidak mau di sini," teriak Azka meraung-raung. Bocah tujuh tahun itu, mengamuk seperti ombak di lautan begitu dahsyat.

"Cah Lanang( anak laki laki ) Mbah gendong ya, melihat burung depan sana," bujuk Mbah buyut, bocah tujuh tahun itu tak mau berhenti menangis.

Biasanya bila di desa, ada anak kecil yang menangis, susah dihentikan, Mbah Buyut akan turun tangan langsung. Berbeda dengan Azka, meski pun dibujuk, bocah itu tak mau berhenti.

Hampir tiga jam lebih Azka menangis tidak mau berhenti. Semua warga turun tangan untuk menenangkan bocah tujuh tahun itu. Namun tetap saja, bocah itu tak mau berhenti.

"Ndo ( sebutan untuk anak perempuan), bawa cah lanang ini, bertemu ibunya saja, dari pada menangis seperti ini kasihan melihatnya," ucap seorang, pada Tante Arita.

" Tidak bisa Lee ( paman ), ibunya sedang jaga adiknya di rumah sakit. Tak ada yang menjaga anak ini, bila berada di sana," jelaskan Tante Arita.

Semua warga, bingung Azka tidak mau berhenti menangis. Mata dan wajahnya sudah merah, banjir air mata, suaranya juga sudah serak. Bocah tujuh tahun itu, merengek minta pulang.

"Kaka mau pulang Tante, tak mau di sini," pintanya terus memohon pada Tantenya.

Mereka berdua bingung, tak bisa membawa Azka pulang. Ibunya sedang berbadan dua, adiknya di rumah sakit. Bukanya tak kasihan pada, Azka. Tapi mau gimana lagi? Om dan Tantenya tak bisa berbuat apa-apa.

Azka anak yang baik pada dasarnya. Namun ia tak terbiasa dititipkan pada tantenya. Bocah tujuh tahun itu, merasa diasingkan oleh orang tuanya. Apalagi Azka memang tak dekat dengan Omah dan Opahnya, mereka slalu membedakan Azka dan Arya dengan cucunya yg lain. Karnarna Ayah, Azka orang Sunda. Keluarganya belum punya rumah masih menumpang di rumah Omah sama Opahnya. Walau pun Azka satu rumah, Omah dan Opahnya, selalu bersikap dingin dan cuek pada Azka dan Arya. Membuat dua anak laki-laki ini, berpikir kalau Omah dan Upahnya tak menyayangi mereka.

Dari jauh anak perempuan berumur sekitar 4 tahun, seumur dengan Arya. Memperhatikan Azka di balik pintu. Ia Takut keluar rumah, orang-orang di desa itu, takut pada gadis kecil itu. Ia sedang dirawat oleh Irani, temen ibunya. Karna, penyakitnya.

Irani Orang Pintar di desa itu. Semua penyakit yang tak masuk akal bisa disembuhkannya dengan mudah. Warga Desa percaya, bahwa Irani titisan leluhur untuk membantu warga desa, bila kena musibah. Dari kecil prediksi- prediksi Irani slalu benar dan tepat, membuat warga desa begitu mempercainya.

Irani masih perawan, di usianya sekarang, ia tak menikah untuk mempertahankan kesuciannya. Gadis itu, memilih untuk menjadi penolong bagi siapa pun selama ia biasa.

Untuk kasus Nia, gadis kecil ini, harus tinggal di rumahnya untuk penyembuhan penyakitnya. Di dalam kandungan ibunya, gadis kecil itu, sudah di sukai raja Jin dari timur tengah. Nia dijaga oleh Mahluk tak kasat mata, menganggu tubuh kecil Nia. Sehingga, tubuhnya tak kuat menahannya. Gadis kecil itu, sering kejang-kejang dan berteriak- teriak tidak jelas disetiap magrib.

Hampir dua puluh bukan, Nia tinggal di rumah Irani. Gadis indigo ini, belum bisa menyembuhkan Nia. Sudah berbagai cara, ia lakukan, namun tetap saja Nia seperti itu. Gadis berusia empat tahun ini, tak boleh bertemu dengan orang tuanya. Sebelum ia dinyatakan sembuh. Irani khawatir, bila belum sembuh, Nia akan menyakiti kedua orang tuanya.

Nia mengintip di balik jendela.

"Sayang coba kamu keluar. biar anak itu berhenti menangis," ucap Irani membaca pikiran gadis itu, dengan kemampuannya.

Gadis kecil itu, merasa malu untuk mendekati Azka. Ia takut, kalau Azka juga akan takut padanya.

"Tante tidak bisa keluar sayang. Tante sedang datang bulan, pantangan bagi Tante kalau keluar dalam keadaan kotor, nanti ada musibah," ucap Irani sedang duduk sambil meracik obat herbal.

"Apa kakak itu, akan berhenti menangis, kalau Nia keluar?" tanya Nia penasaran.

"Iya sayang, kamu harus berada hadapannya, agar anak laki-laki itu, berhenti menangis," ucapnya lagi sambil tersenyum.

"Emang Aku punya apa Tante? Sampai kakak itu, berhenti menangis. Para warga sini, sudah mencoba menenangkan anak itu. tapi mereka tak bisa membuat kakak itu, berhenti,". ungkap Nia dengan sangat polos.

"Ada sesuatu dalam badanmu, yang akan membuat anak itu, tenang sayang," ucap Tante Irani lagi.

"Baiklah Tante, Aku akan keluar. Kasihan kakak itu!" seru gadis kecil itu, berlalu meninggalkan Irani sendiri.

Gadis kecil itu, keluar dari rumah Irani. Berjalan, ke tempat Azka yang sedang dikerumuni oleh warga. Ia masih menangis, mengamuk berteriak-teriak minta pulang. perlahan gadis kecil itu, memasuki kerumunan warga. Nia ingin melihat anak laki-laki yang membuat kegaduhan dan menggemparkan warga desa itu.

Nia sudah dihadapan Azka. Azka berhenti menangis seketika, membuat sebagian warga bingung, dengan tingkah Azka yang tiba-tiba berhenti menangis dan menjadi lebih tenang.

Warga melihat ke arah Nia. Sebagian warga takut pada Nia. Namun mereka menghormati Irani. Mereka tak berani pada Nia, bila macam-macam pada Nia. Mereka takut Sial atau terkena musibah. Warga Desa di sini, masih percaya pada hal-hal gaib dan tabu.

Nia melihat Azka Azka yang terdiam,entah kenapa melihat Nia membuatnya tenang? Seperti berada dipangkuan ibunya!

Tiba-tiba Azka pingsan bersamaan dengan Nia. Membuat semua warga panik dan Khawatir. Mereka membawa dua anak itu, ke rumah Irani.

Azka di gendong Om Rudi sedangkan warga lain, mengendong Nia ke rumah Irani. Kedua bocah itu, di baringkan di karpet yg sudah Irani sediakan. Ia tau yang akan terjadi kepada mereka berdua yang sudah terhubung sedari lahir.

"Kalian tidak perlu khawatir, anak laki-laki ini hanya kelelahan," ucap Irani menenangkan warga.

Penduduk desa, begitu khawatir, pada Azka yang sedari tadi mengamuk sambil menangis. Sedangkan gadis itu, sudah terbiasa pingsan tak sadarkan diri. Tubuhnta memang sudah lemah sedari lahir, matanya cekung, garis hitam di bagian matanya. Wajahnya pucat seperti hantu, badannya tak berdaging. Namun kecerdasannya, di atas rata-rata. Ia bolak-balik rumah sakit. Beruntunglah Yesa, mamahnya Nia, bertemu Irani. Sahabat terdekatnya yang bersedia mengobati Nia. Dengan syarat, Nia harus tinggal bersamanya, Dan tidak menemuinya, sampai ia sembuh.

Dokter memvonis gadis kecil itu, tak akan bertahan sampai usianya lima tahun. Mamah dan Papahnya sangat sedih anak semata wayangnya tidak bisa hidup lebih lama. Karna, kondisi putrinya yang sudah lemah sedari lahir.

Bersambung....

Episodes
1 Chapter 1 Laras....
2 Chapter 2 Hati ini.
3 Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4 Chapter 4 Grafika cikole...
5 Chapter 5 Tragedi berdarah...
6 Chapter 6 Serpihan Luka
7 Chapter 7 Tinggal Kenangan
8 Chapter 8 Hidup Baru
9 Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10 Chapter 10 Teringat Terus
11 Chapter 11 Mamah Yesa
12 Chapter 12 Soni
13 Chapter 13 Darania dan Azka
14 Chapter 14 Rumah Sakit
15 Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16 Chapter 16 Kelahiran
17 Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18 Chapter 18 Nia
19 Chapter 19 Nia bagian 2
20 Chapter 20 Nia bagian 3
21 Chapter 21 Nia bagian 4
22 Chapter 22 Nia bagian 5
23 Chapter 23 Nia bagian 6
24 Chapter 24 Nia bagian 7
25 Chapter 25 Nia Bagian 8.
26 Chapter 26 Nia Bagian 9.
27 chapter 27 Nia Bagian 10.
28 Chapter 28 Nia bagian 11
29 Chapter 29 Nia _ Selesai.
30 Chapter 30 Ketemu kangen.
31 Chapter 31 Perjalanan Pulang
32 Chapter 32 Keluarga.
33 Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34 Chapter 34 Tamu tak di undang.
35 Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36 Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37 Chapter 37 Gadis Itu
38 Chapter 38 Stella & Soni
39 Chapter 39 Perpisahan
40 Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41 Chapter 41 Tentang Rasa
42 Chapter 42 Cinta Itu
43 Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44 Chapter 44 Resah
45 Chapter 45 Sandal untuk Darania
46 Chapter 46 Ketahuan....
47 Chapter 47 Rasa Cinta
48 Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49 Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50 Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51 Chapter 51 Pertemuan.
52 lChapter 52 Rahasia Besar
53 Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54 Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55 Chapter 55 Rasa Ini
56 Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57 Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58 Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59 Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60 Chapter 60 Di Rumah Elis.
61 Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62 Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63 Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64 Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65 Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66 Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67 Chapter 67 Lamaran.
68 Chapter 68 Masih Lamaran.
69 Chapter 69 Pengganggu.
70 Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71 Chapter 71 Tambah Dekat.
72 Chapter 72 Teman Lama.
73 Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74 Chapter 74 Masih Berharap.
75 Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76 Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77 Chapter 77 Penolakan.
78 Chapter 78 Akh...
79 Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80 Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81 Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82 Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83 Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84 Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85 Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86 Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87 Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88 Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89 Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90 Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91 Chapter 91 Hari yang Panjang...
92 Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93 Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94 Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95 Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96 Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97 Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98 Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99 Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100 Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101 Chapter 101 Bebas.
102 Pemberitahuan
103 Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104 Chapter 103 Lilian
105 Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106 Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107 Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108 Chapter 107 Azka dan Darania
109 Chapter 108 Cinta
110 Chapter 109 Rasa
111 Chapter 110 Kita
112 Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113 Chapter 112 Pernikahan (Last)
114 Chapter 113 Kembali Ke Awal
115 Chapter 114 Bumi
116 Chapter 115 Ben
117 Chapter 116 Bima
118 Chapter 117 Rasa
119 Chapter 118 Masih Di Kampus
120 Chapter 119 Lokasi Syuting
121 Chapter 120 Tempat Makan
122 Chapter 121 Gosip
123 Chapter 122 Lebih Parah
124 Chapter 123 Hampir Ketahuan
125 Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126 Chapter 125 Berharap
127 Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128 Chapter 127 Makan Malam
129 Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130 Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131 Chapter 130 Malam Panjang
132 Chapter 131 Khawatir
133 Chapter 132 Pilihan
134 Chapter 133 Kesalahan
135 Chapter 134 Cintai Aku
136 Chapter 135 Hal Terburuk
137 Chapter 136 Terjebak
138 Chapter 137 Vidio Viral
139 Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Chapter 1 Laras....
2
Chapter 2 Hati ini.
3
Chapter 3 Kenapa Harus Azka?
4
Chapter 4 Grafika cikole...
5
Chapter 5 Tragedi berdarah...
6
Chapter 6 Serpihan Luka
7
Chapter 7 Tinggal Kenangan
8
Chapter 8 Hidup Baru
9
Chapter 9 Kenapa Hati Ini Bergetar Untuknya?
10
Chapter 10 Teringat Terus
11
Chapter 11 Mamah Yesa
12
Chapter 12 Soni
13
Chapter 13 Darania dan Azka
14
Chapter 14 Rumah Sakit
15
Chapter 15 Masih di Rumah Sakit
16
Chapter 16 Kelahiran
17
Chapter 17 Kado terindah untuk Arya dan Nadia
18
Chapter 18 Nia
19
Chapter 19 Nia bagian 2
20
Chapter 20 Nia bagian 3
21
Chapter 21 Nia bagian 4
22
Chapter 22 Nia bagian 5
23
Chapter 23 Nia bagian 6
24
Chapter 24 Nia bagian 7
25
Chapter 25 Nia Bagian 8.
26
Chapter 26 Nia Bagian 9.
27
chapter 27 Nia Bagian 10.
28
Chapter 28 Nia bagian 11
29
Chapter 29 Nia _ Selesai.
30
Chapter 30 Ketemu kangen.
31
Chapter 31 Perjalanan Pulang
32
Chapter 32 Keluarga.
33
Chapter 33 Benih Cinta Di Hati Azka.
34
Chapter 34 Tamu tak di undang.
35
Chapter 35 Tamu tak di undang bagaian 2
36
Chapter 36 Tamu Tak Di Undang Bagian 3
37
Chapter 37 Gadis Itu
38
Chapter 38 Stella & Soni
39
Chapter 39 Perpisahan
40
Chapter 40 Rasa Yang Terpendam
41
Chapter 41 Tentang Rasa
42
Chapter 42 Cinta Itu
43
Chapter 43 Kedua Hati Yang Saling Mencintai
44
Chapter 44 Resah
45
Chapter 45 Sandal untuk Darania
46
Chapter 46 Ketahuan....
47
Chapter 47 Rasa Cinta
48
Chapter 48 Aqikah Baby Alinea.
49
Chapter 49 Aqikah Baby Alinea Bagian 2
50
Chapter 50 Aqikah Baby Alinea Bagian 3
51
Chapter 51 Pertemuan.
52
lChapter 52 Rahasia Besar
53
Chapter 53 Ketika Cinta Menemukan Jalanya.
54
Chapter 54 Ketika Cinta Menemukan Jalanya Bagian 2
55
Chapter 55 Rasa Ini
56
Chapter 56 Masih Tentang Cinta.
57
Chapter 57 Masih Tentang Cinta bagian 2.
58
Chapter 58 Ungkapan Cinta Dari Soni.
59
Chapter 59 Kehadiran Suster Emi dan Dokter Rian.
60
Chapter 60 Di Rumah Elis.
61
Chapter 61 Masih Di Rumah Elis.
62
Chapter 62 Masih Dirumah Elis bagian ke 2.
63
Chapter 63 Semua Rasa Cinta Untukmu.
64
Chapter 64 Kenangan Masa Lalu.
65
Chapter 65 Kenangan Masa Lalu bagian 2
66
Chapter 66 Sepenuh Hati Azka Untuk Darania.
67
Chapter 67 Lamaran.
68
Chapter 68 Masih Lamaran.
69
Chapter 69 Pengganggu.
70
Chapter 70 Tak Berhenti Mengganggu.
71
Chapter 71 Tambah Dekat.
72
Chapter 72 Teman Lama.
73
Chapter 73 Luka lama Yang terbuka kembali
74
Chapter 74 Masih Berharap.
75
Chapter 75 Rasa Cinta Itu...
76
Chapter 76 Rasa Cinta itu, Begitu Membara
77
Chapter 77 Penolakan.
78
Chapter 78 Akh...
79
Chapter 79 Pertemuan dengan Yasmine.
80
Chapter 80 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 2.
81
Chapter 81 Pertemuan Dengan Yasmine bagian 3.
82
Chapter 82 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 4
83
Chapter 83 Pertemuan Dengan Yasmine Bagian 5
84
Chapter 84 Hari Bahagia Yang Ditunggu Elis dan Soni.
85
Chapter 85 Sebelum Hari Pernikahan Elis dan Soni.
86
Chapter 86 Hari Pernikahan Soni Dan Elis.
87
Chapter 87 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 2
88
Chapter 88 Hari Pernikahan Soni dan Elis Bagian Ke 3.
89
Chapter 89 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 4
90
Chapter 90 Hari Pernikahan Soni Dan Elis Bagian 5.
91
Chapter 91 Hari yang Panjang...
92
Chapter 92 Pernikahan Shintia.
93
Chapter 93 Pernikahan Shintia Bagian 2
94
Chapter 94 Pernikahan Shintia Bagian 3
95
Chapter 95 Pernikahan Shintia Bagian 4.
96
Chapter 96 Arah Menuju Pulang.
97
Chapter 97 Arah Menuju Pulang Bagian 2
98
Chapter 98 Semua Telah Kembali.
99
Chapter 99 Kembali Untuk Pamitan.
100
Chapter 100 Kembali Untuk Pamitan Bagian 2.
101
Chapter 101 Bebas.
102
Pemberitahuan
103
Chapter 102 Kisah Kita Di Mulai
104
Chapter 103 Lilian
105
Chapter 104 Masih Tentang Lilian
106
Chapter 105 Masih Tentang Lilian Bagian 2
107
Chapter 106 Masih Tentang Lilian Bagian 3
108
Chapter 107 Azka dan Darania
109
Chapter 108 Cinta
110
Chapter 109 Rasa
111
Chapter 110 Kita
112
Chapter 111 Kamu siapa lagi??
113
Chapter 112 Pernikahan (Last)
114
Chapter 113 Kembali Ke Awal
115
Chapter 114 Bumi
116
Chapter 115 Ben
117
Chapter 116 Bima
118
Chapter 117 Rasa
119
Chapter 118 Masih Di Kampus
120
Chapter 119 Lokasi Syuting
121
Chapter 120 Tempat Makan
122
Chapter 121 Gosip
123
Chapter 122 Lebih Parah
124
Chapter 123 Hampir Ketahuan
125
Chapter 124 Rasa Yang Pernah Ada
126
Chapter 125 Berharap
127
Chapter 126 Sudut Pandang Berbeda
128
Chapter 127 Makan Malam
129
Chapter 128 Makan Malam Bagian 2
130
Chapter 129 Makan Malam Bagian 3
131
Chapter 130 Malam Panjang
132
Chapter 131 Khawatir
133
Chapter 132 Pilihan
134
Chapter 133 Kesalahan
135
Chapter 134 Cintai Aku
136
Chapter 135 Hal Terburuk
137
Chapter 136 Terjebak
138
Chapter 137 Vidio Viral
139
Chapter 138 Vidio Viral Bagian 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!