A Man In Disguise

A Man In Disguise

Hot as Hell

Well, nggak nyangka semalam sebelum hari pertama kerja di luar negeri malah membawa petaka.

Mengadakan pertemuan dadakan pegawai baru sehari sebelum kerja kayaknya bukan ide bagus. Walau cuma acara pribadi tanpa embel-embel perusahaan, sukses buat mereka begadang semalaman.

Ber haha-hihi di jamuan makan malam. Kenalan sana-sini. Tukaran nomer ponsel Alhasil, pagi ini mesti buru-buru. Terlambat.

Shit, 10 menit lagi jam 9, pekik Dania dalam hati.

Sambil menguncir asal rambut gelombang yang susah diatur itu, satu tangan kiri memegang rambut yang setengah terikat. Sementara tangan kanan buru-buru akan memencet tombol lift.

Eh, keduluan tangan orang lain rupanya.

“Thank you, sir,’’

Kayaknya ini orang terlambat juga, pikir Dania.

Namun, orang yang diajak berbicara justru hanya mengernyitkan kedua alisnya dan dia hanya mengangkat dagunya sedikit ke atas lalu kembali lagi pada posisi awal. Kayak ngajak berantem, adu jotos sampai babak belur.

Apa sesusah itu bilang you're welcome? Dania memberengus. Sudut bibirnya terangkat sedikit sebentar saja. Menunjukkan ketidak-sukaan sikap seseorang di sebelahnya.

Dasinya terikat asal. Dengan tas backpack bertengger di badannya yang full set setelan jas melekat pas di tubuhnya. menampakkan sedikit otot-otot pada lengan atletis itu. Membuat Dania tergiur ingin merasakan sekokoh apa lengan orang di sebelahnya itu. Dania menggelengkan kepalanya dengan cepat. Lantas berusaha untuk memikirkan hal lainnya. Dania menimbang-nimbang setelan jas. Memanggut-manggutkan bibirnya di antara jemarinya yang seolah-olah mengelus jenggot imajinasi.

Oh, wow, salt n pepper. Kalau di Indonesia udah hampir satu juta nih.

Tanpa sadar, sudah entah ke berapa kalinya, Dania melihat cermin lift di sebelahnya. Meneliti tubuh hot as hell di sebelahnya. Namun terlalu takut untuk memperlihatkan secara terang-terangan bahwa dirinya tertarik secara seksual. Dadanya bidang, raut wajahnya tegas dengan alis tebal. Dania melirik ke atas pria yang kira-kira tingginya 185 itu dari kaca lift sebelah kirinya. Tergesa-gesa sambil melihat jam tangannya asal.

Boyfriendable banget gilak. Pikir Dania sambil cengar-cengir dengan bibir senewen. Seperti sadar dilihatin sampai ngiler bin ngences, si boyfriendable menoleh ke kiri melihat kaca lift. Sontak Dania langsung menoleh ke depan dan mengalihkan pikirannya yang sembarangan tadi.

‘’Sorry, this is my first time in Vietnam and I’m late to work,’’ (Maaf, ini adalah pertama kalinya aku di Vietnam dan saya terlambat kerja) kata Dania sambil selesai merapikan rambut dan menyunggingkan cengiran paling aneh yang pernah dilakukannya selama hidup. Menyesal kenapa harus nyengir daripada senyum anggun saja.

Okey, responnya cuma memutar bola matanya yang…yang.. Oh, kayak berenang di laut pasifik aja deh.

Shut up stupid woman !

Dia berpikir di dalam hati untuk tidak akan mencari laki-laki seperti orang itu. Titik.

Diajak komunikasi saja susah. Pikirnya sambil berdecak lidah. Seperti mengerti decakan lidah Dania yang agaknya tadi tidak terkontrol, si boyfriendable itu akhirnya berkomentar.

‘’That’s not my bussines mam, so look straight,’’

(Bukan urusan saya, Bu. Jadi lihat ke depan.) Katanya dengan suara yang pasti paling bikin wanita sejagat raya bakal meleleh. Suara ter-ehem yang pernah Dania dengar. Sampai mati mungkin itu adalah suara dari bidadara di surga. Membuat dadanya sesak karena ber-ehem-ehem ria.

Dania menampik mulutnya. Bukan kepalanya yang justru asal muasal suara-suara menyesatkan barusan. Namun, Dania terlalu arogan untuk memperlihatkan ketertarikannya pada lelaki di sebelahnya.

Cuci mata sedikit boleh lah ya. Tapi dilarang kentara. You are Daneswara,

‘’Dasar nggak ngerti sopan santun,’’ gumam Dania yang sepertinya lagi-lagi kedengaran olehnya. Lelaki itu hanya mengernyitkan alisnya lagi.

‘’Nggak ngerti kan lo, hahaha,’’ lanjutnya lagi sambil bermelet-melet ria, menggeleng-gelengkan kepala seperti melakukan ritual pemanggil monyet.

Namun, lagi-lagi lelaki itu hanya membalas Dania dengan memberenguskan hidungnya.

Ting. Lift apartemen sampai di lantai basement. Si boyfriendable langsung ngacir keluar. Sambil menekan remote mobilnya diikuti bunyi bip-bip tak jauh dari posisi Dania berdiri. Dania melihat sekilas. Mencari tahu mobil apa yang digunakan di boyfriendable banget gilak itu.

Dasar tukang pamer. Mana ada sekarang orang naik Lamborgini buat kerja. Tinggal di apartemen nomer berapa sih dia.

Berhubung tadi naik di lantai yang sama, Dania yakin dia adalah tetangga gantengnya. Ganteng bin jutek bin galak bin dari segala bin. Bin lelaki laknat hot as hell? Ah, sudahlah.

Shit, gue ngabisin waktu buat mikirin yang enggak-enggak. Jam sudah menunjukkan pukul 8.54, yang artinya enam menit lagi untuk meraih predikat karyawan baru paling teladan abad ini.

Predikat karyawan baru paling teladan memang jadi incaran Dania, karena dia yakin jenjang karirnya akan cepat melesat tinggi kalau dia bekerja keras. Tapi apa yang dia berbuat hari ini? Seharusnya tidak ada kata terlambat untuk mendedikasikan diri. Tapi lihat? apa yang dilakukannya sekarang. Melirik-lirik si boyfriendable banget gilak itu hingga ban mobil berdecit menggema di lantai besement. Tentunya ban si Lamborghini yang bikin iri.

Berhubung telat, akhirnya Dania lebih memilih naik mobil dari pada jalan kaki. Jika dibandingkan efisiensinya, seharusnya jalan kaki lebih menguntungkan karena menyehatkan raga. Toh, kalau lebih memilih jalan kaki cuma memakan waktu 20 menit sampai ke kantor impiannya. Tapi, kalau Dania lebih memilih naik mobil hanya memakan waktu 5 menit karena tidak perlu putar balik. Apalagi biasanya dekat-dekat jam kantor, jalanan sudah mulai sepi.

Tapi kalau soal telat begini man urusan beda. Coba saja dia punya sepeda. Mungkin Dania lebih memilih menaiki sepeda kayuh itu dari pada susah payah mengeluarkan mobil dari parkiran.

Alhasil, Dania melajukan mobil dengan kecepatan paling maksimal. Maksimal tidak kena tilang, hahaha. Setelah ngebut "abis-abisan" pagi ini sampai perseneling empat, Dania melihat lobi kantor sudah sepi.

Duh, pasti sudah pada ngumpul di ruangan deh. Matilah gue.

Dania melirik jam sekilas. Lewat dua menit. Dia seperti melihat backpack merek salah satu branded terkenal, Bucheri masuk ke ruangan berdaun pintu dua di ujung lobi. Seperti pernah melihat tas itu di suatu tempat. Dania masih sepat berpikir keras di mana dia melihat tas barusan itu. Toko? ah, tidak mungkin. Dia belum sempat berkeliling Kota Ho Chi Minh, Vietnam semenjak kepindahannya yang pertama kali. Seperti sadar terlihat sebagai anak hilang di negeri antah-berantah. Dania memusatkan konsentrasinya lagi. Dia mudah sekali terdistraksi dengan hal remeh-temeh barusan.

Lihat di televisi kali ya? Home shoping?

Setelah bertanya pada petugas keamanan yang berjaga dan mengisi absensi tulis karena memang belum terdaftar absensi digital seperti checklog, Dania diantar ke ruangan yang sempat diliriknya sebentar tadi. Ruangan berdaun pintu dua nan tinggi menjulang bak memasuki dunia lain.

Uwuwuwu

🍃🍃

Do you enjoy this story? Please support me with your love, comment, like, favorite and rate. Thank you for reading Althamira Frishka's debut novel.

A.F

❤️

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

barusan baca2 yg trending dari penjaga hatinya Pocut dan papa Tama,, akhirnya aq kesini,, salam kenal Kaka thor

2024-03-31

1

eMakPetiR

eMakPetiR

Jujurly kesini kerana iseng ngeklik yg trending dari mamaknya si Agam 🤭

salam kenal y othor 🤗

2023-02-21

0

eMakPetiR

eMakPetiR

Jujurly kesini kerana iseng ngeklik yg trending dari mamaknya si Agam 🤭

salam kenal y othor 🤗

2023-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Hot as Hell
2 Dania Si Ratu Khayal
3 Ganteng Mah Bebas
4 Kevin, I Still Miss Him
5 Tamu Tak Diundang
6 Broken Heart? Party Till Dawn
7 Senyuman Maut
8 Dia Bukan Kevin
9 Kembali Atau Tidak Sama Sekali
10 I'm Okay
11 Rapat Rasa Pecat
12 Dinas Rasa Liburan
13 Mudik Atau Dinas?
14 Lembur Dini Hari
15 Rahasia Antar Lelaki
16 Piknik
17 Nggak Mungkin?
18 Tua Bangka
19 Mission Completed
20 Selalu Di Sisimu
21 It's My Pleasure
22 Awal Mula
23 Mencoba Meyakinkan
24 Mobil Baru
25 Patah Hati Lagi?
26 Good Bye
27 Bertahan
28 Menjenguk Mantan Kekasih
29 Sun Go Kong vs Pat Kai
30 Bonus Quotes
31 Jangan Lupa Buang Semua Kelemahanmu
32 Martial Arts Copywriting
33 The Strong Woman Dania
34 Tidak Mau Semobil
35 Sepasang Merpati dan Laut Lepas
36 Maafkan Aku. Aku di sini
37 Trung Luong dan Romansa Temaram
38 Predator Dalam Kegelapan
39 Hasrat Terpendam
40 Adu Kecepatan
41 Stupid Speedboat
42 Ah, Pandai Sekali Dia
43 Dua Pilihan?
44 Sleepwalking
45 Love You Too
46 A Cup of Warm Tea
47 Bonus Quotes
48 Rumah Sakit dan Kevin Menunggu
49 Obsesi
50 Lovey Dovey
51 Menjelang Badai
52 Itulah Gunanya Payung
53 Badai, Pohon Memohon Ampun
54 Mimpi Buruk
55 Kesempatan
56 Beside You
57 Rahasia Pertama
58 PENGUMUMAN BAHAGIA
59 Tragedi
60 Lolongan Serigala
61 BONUS ILUSTRASI
62 Ketidak-tahuan
63 Kembali Pulang
64 Tidak Disengaja
65 Berdiri Di Atas Kaki Sendiri
66 Menyesap Madu
67 Tarik Ulur
68 Tawaran Menggiurkan
69 Dendam Tak Terbalas
70 Pengakuan
71 Schnucki
72 Kencan Pertama
73 Seperti Buaya Menanti Di Pinggir Rawa
74 Keputusan Mutlak Dania
75 Still A Mess
76 Tidak Terpikirkan
77 Terasa Pulang
78 The Little Secret
79 Playing Hard
80 Rencana
81 Praduga
82 Big Thanks
83 Kehilangan untuk Ditemukan
84 Tidak Juga Jumpa
85 Keluarga Baru
86 Menemukan Hati Dania
87 Epilog
88 CICIT CUIT DARI A.F
89 Koleksi Karya A.F
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Hot as Hell
2
Dania Si Ratu Khayal
3
Ganteng Mah Bebas
4
Kevin, I Still Miss Him
5
Tamu Tak Diundang
6
Broken Heart? Party Till Dawn
7
Senyuman Maut
8
Dia Bukan Kevin
9
Kembali Atau Tidak Sama Sekali
10
I'm Okay
11
Rapat Rasa Pecat
12
Dinas Rasa Liburan
13
Mudik Atau Dinas?
14
Lembur Dini Hari
15
Rahasia Antar Lelaki
16
Piknik
17
Nggak Mungkin?
18
Tua Bangka
19
Mission Completed
20
Selalu Di Sisimu
21
It's My Pleasure
22
Awal Mula
23
Mencoba Meyakinkan
24
Mobil Baru
25
Patah Hati Lagi?
26
Good Bye
27
Bertahan
28
Menjenguk Mantan Kekasih
29
Sun Go Kong vs Pat Kai
30
Bonus Quotes
31
Jangan Lupa Buang Semua Kelemahanmu
32
Martial Arts Copywriting
33
The Strong Woman Dania
34
Tidak Mau Semobil
35
Sepasang Merpati dan Laut Lepas
36
Maafkan Aku. Aku di sini
37
Trung Luong dan Romansa Temaram
38
Predator Dalam Kegelapan
39
Hasrat Terpendam
40
Adu Kecepatan
41
Stupid Speedboat
42
Ah, Pandai Sekali Dia
43
Dua Pilihan?
44
Sleepwalking
45
Love You Too
46
A Cup of Warm Tea
47
Bonus Quotes
48
Rumah Sakit dan Kevin Menunggu
49
Obsesi
50
Lovey Dovey
51
Menjelang Badai
52
Itulah Gunanya Payung
53
Badai, Pohon Memohon Ampun
54
Mimpi Buruk
55
Kesempatan
56
Beside You
57
Rahasia Pertama
58
PENGUMUMAN BAHAGIA
59
Tragedi
60
Lolongan Serigala
61
BONUS ILUSTRASI
62
Ketidak-tahuan
63
Kembali Pulang
64
Tidak Disengaja
65
Berdiri Di Atas Kaki Sendiri
66
Menyesap Madu
67
Tarik Ulur
68
Tawaran Menggiurkan
69
Dendam Tak Terbalas
70
Pengakuan
71
Schnucki
72
Kencan Pertama
73
Seperti Buaya Menanti Di Pinggir Rawa
74
Keputusan Mutlak Dania
75
Still A Mess
76
Tidak Terpikirkan
77
Terasa Pulang
78
The Little Secret
79
Playing Hard
80
Rencana
81
Praduga
82
Big Thanks
83
Kehilangan untuk Ditemukan
84
Tidak Juga Jumpa
85
Keluarga Baru
86
Menemukan Hati Dania
87
Epilog
88
CICIT CUIT DARI A.F
89
Koleksi Karya A.F

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!