🌷🌷🌷
Rutinitas Anna berlangsung normal sampai ia mendapat pemberitahuan bahwa dirinya dan semua karyawan di toko swalayan tempatnya bekerja dipecat.
"Kami minta maaf, harus menutup toko dan memulangkan kalian semua," ujar Pak Harry, pemilik toko.
"Tapi kenapa?" tanya Bobby, pria paruh baya yang bekerja di bagian shift yang sama dengan Anna. Bobby sudah cukup lama bekerja di toko ini.
"Toko ini telah dijual," jawab Pak Harry.
"Kami bisa mendaftar pada pemilik yang baru, kan!" usul pegawai yang lain.
"Hanya saja tempat ini akan menjadi apartemen. Maaf kami tidak bisa berbuat apa-apa karena penawarannya sungguh bagus jadi kami menjualnya. Kami bisa membangun 3 toko lagi dengan uang penjualan ini. Jika kalian tidak keberatan bisa bergabung di toko kami lagi, kami akan membuka 3 cabang lagi, hanya saja cukup jauh dari sini," lanjut Pak Harry memberi solusi.
Semua karyawan terhenyak. Tanpa pemberitahuan mereka sekarang sudah menjadi pengangguran.
Anna langsung terlihat sedih. Menjadi pengangguran tak pernah dibayangkannya, pun tidak muncul di daftar perencanaan keuangannya. Ia tidak bisa mengatasi ini.
Padahal Anna hanya butuh mengumpulkan uang sedikit lagi untuk menyewa rumah sampai terkumpul biaya sewa setahun dan mencari pekerjaan yang lebih baik setelah ia lulus.
Kalau ia pengangguran sekarang, simpanannya akan habis untuk biaya hidup sebelum ia lulus. Anna harus segera mencari pekerjaan lain.
🌷🌷🌷
Rutinitasnya sekarang berubah. Ia tak lagi tergesa mengerjakan tugas di sore hari, tidak akan berlarian mengejar jadwal shift nya. Sisi positifnya Anna jadi bisa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan mencicil membuat skripsi lebih awal. Jika part time tak berhasil maka dengan lulus lebih awal Anna bisa segera kerja full time.
Sebenarnya Anna tidak benar-benar ingin masuk jurusan pendidikan bahasa. Tetapi hanya jurusan inilah yang menyediakan beasiswa gratis. Jadi mau tak mau daripada harus menghabiskan biaya hidupnya untuk membayar penuh di jurusan sosial favoritnya. Anna lebih memilih menjalani yang dianggapnya mampu dikerjakannya.
Hari menjelang siang saat Anna Selesai menyelesaikan makalah mengenai perbandingan aksen bahasa Inggris di beberapa negara berkembang. Sedang tidak terburu-buru Anna pun melakukan pencarian terkait lowongan pekerjaan. Ia butuh pekerjaan yang bisa dilakukannya di antara jam kuliahnya. Apalagi sebagai mahasiswa angkatan akhir, membuat Anna punya banyak waktu luang.
Ada satu lowongan pekerjaan yang menurutnya unik. Pembantu Rumah Tangga dengan gaji fantastis per jam-nya. Syarat-syaratnya cukup spesifik menurutnya. Ia menandai poin-poin pentingnya.
*Wanita usia min 20th maksimal 30th
Untunglah Anna sudah masuk 20 awal Februari kemarin.
*Mahir memasak masakan rumahan.
Anna tidak yakin, ia hanya mahir saat belajar memasak di panti dan itu sudah lama.
*Jam kerja fleksibel
Ini menggiurkan
*Disediakan tempat tinggal
Ini juga bagus.
Sebenarnya ada yang janggal pada syarat-syarat di form lamaran ini. Kalau tinggi badan dan berat itu sudah biasa tapi kenapa begitu detail sampai ukuran dada, lingkar perut dan pinggang.
Tidak berharap lolos tapi tak urung Anna tetap mengisi form lamaran untuk pekerjaan ini lalu mengirimkannya lewat email yang dicantumkan.
Selesai dengan ini, Anna kemudian mencari lowongan kerja yang lain. Penjaga Bar juga mahal. Tapi jam kerjanya selalu malam, penh asap rokok, keramaian dan dekat dengan dunia malam.
Anna menggeleng-geleng, ini bukan pekerjaan sampingan yang akan dilakukannya meski ia sangat butuh uang.
Anna meng-scroll lagi. Ada pekerjaan di MD, gaji standar tapi lumayanlah siapa tahu bisa masuk. Anna pun mengirim lamaran kerja ke sana.
Terhitung ada 10 lamaran yang di kirimnya, ada penjaga karcis, pelayan Cafe, jasa laundry, guru TK, sampai asisten lansia.
Anna butuh pemasukan untuk tempat tinggal tahun depan.
"Drtt... drt...." ponsel Anna bergetar. Ada pesan dari sahabatnya, Cathy.
"Di mana?"
"Di perpustakaan"
"Oke aku otw."
"Aku sudah selesai, kamu di mana? biar aku yang ke sana."
"aku berada di tempat parkir."
"Ok, otw."
Anna segera mengemasi bawaannya, mengembalikan buku-buku lalu keluar dengan senang. Mungkin ada untungnya juga jadi pengangguran, sudah lama ia tidak hang out dengan Cathy.
Dilihatnya temannya itu sudah menunggunya di mobil. Mobil yang berbeda dari biasanya. Mobil dengan warna merah dan bodi yang seksi, khas mobil mahal.
"Wow, mobilnya bagus banget, kado dari siapa, nih!"
"Dari Papa pastinya. Masuklah."
Anna memasuki mobil sambil melihat-lihat interior, mobil kali ini luar biasa bagus. Untuknya yang tidak tahu menahu tentang mobil, hanya sekali lihat saja ia bisa tahu bahwa mobil ini sangat menakjubkan.
"Kudengar swalayan nya ditutup, ya," ujar Cathy memulai obrolan.
"Iya, mau didirikan apartemen. Agak suntuk sih! kok mendadak, jadi belum menyiapkan pekerjaan yang lain."
"Kerja di tempat papaku saja. Anak rajin sepertimu pasti diterima," usul Cathy.
Keluarga Cathy mempunyai bisnis di bidang perhotelan. Sebetulnya mudah saja baginya meminta tolong di beri satu saja pekerjaan. Hanya saja Anna merasa sudah cukup merepotkan. Dirinya yang tidak mempunyai background apa pun tentang perhotelan pasti akan menimbulkan pergunjingan jika masuk ke sana, apalagi masuk tanpa seleksi dan nyaris tanpa kompetensi.
"Terima kasih, kalau aku gak menemukan pekerjaan baru dalam seminggu ini aku akan terima bantuan mu."
"Hem baiklah, jadi sekarang mari kita jalan-jalan yeayyyy...!" teriak Cathy girang. Sudah lama ia tidak bertemu sahabatnya.
"Yeayyyy..." sambut Anna antusias.
🌷🌷🌷
Lowongan pekerjaan tentang asisten rumah tangga ternyata milik Theo Natanael Maxwell, CEO Maxwell Company. Lowongan yang ditulisnya ternyata menarik banyak minat pasti karena gaji yang dicantumkan Theo sangat mahal.
Theo lalu melihat-lihat daftar pelamar, tak banyak gadis yang pas dan unik. Sebenarnya ia tidak sedang mencari seorang asisten rumah tangga tapi ia sedang mencari seorang istri yang mahir melakukan pekerjaan rumah tangga. Jadi iklan asisten rumah tangga ini hanya sekedar masa pengenalan.
Theo ingin melihat dari dekat sosok istrinya nanti. Ada 7 hari masa uji coba jika ia merasa tidak cocok, ia cukup mengatakan bahwa mereka tidak lolos. Dan sejauh ini belum ada yang benar-benar cocok untuknya.
Theo sangat mengidam-idamkan wanita yang tidak neko-neko, tidak hobi clubbing, wanita yang bisa membuatnya betah di rumah. Yang bisa melayaninya, memuaskannya.
Foto seorang gadis berambut pendek menarik minat Theo, dibacanya perlahan.
*Annamarie Hayden, 20 tahun.
*33-26-33
*5 feet, 5 inches
Hanya 165 cm. Well, sangat mungil dibandingkan dirinya yang 6 kaki lebih, 189cm. Theo memperbesar foto Anna, wajahnya terlihat tidak asing.
Hm, wajahnya mirip dengan gadis yang di pesta ulang tahun keluarga Dunyan, tapi siapa tahu memang benar dia. Theo lanjut membaca.
*Semester akhir di Maxwell University
Ternyata berada di kampus yang didanai keluarganya. Theo butuh resume pendidikannya, tapi tidak sekarang. Yang terpenting sekarang adalah menerima lamaran pekerjaannya dulu. Dan mari kita berkenalan dengan gadis manis ini.
🌷🌷🌷
Gadis yang dimaksud saat ini sedang berenang di kolam renang keluarga Chaty, mereka cekikikan membahas joke-joke konyol dan cerita lucu Cathy tentang gadis-gadis di kelasnya, juga tentang Noah, pacar Cathy yang seorang tentara. Tak seberapa lama Thomas, kakak Cathy pun ikut bergabung.
Thomas sangat lihai berenang, sangat mahir hampir setara atlet. Anna dan Cathy menyorakinya dari pinggir kolam karena mereka sudah cukup lelah berenang dari tadi.
Saat Anna berbaring di kursi panjang di samping kolam, tak sengaja ia tertidur kelelahan. Berenang ternyata cukup ampuh untuk membuang beban pikiran yang membebaninya akhir-akhir ini. Anna merasa rileks sampai-sampai ia jatuh tertidur.
Melihat Anna tertidur Cathy menyelimutinya karena enggan membangunkannya. Dan lagi Cathy menyelimutinya juga untuk menjaga tubuh Anna dari pandangan jelalatan kakaknya.
"Yang satu ini tidak boleh dilihat," kata Cathy jengkel. Kakaknya memang playboy tapi yang satu ini di luar radar, Cathy sering mengalami kejadian buruk ketika sahabatnya terlibat cinta satu malam dengan kakaknya dan hubungan pertemanan mereka pun hancur karena kakaknya hanya main-main, tidak pernah serius. Usia Thomas yang hanya terpaut setahun lebih tua dari Chaty membuat banyak teman-temannya mengenal kakaknya.
Pada dasarnya bukan salah kakaknya juga, tapi rata-rata wanita memang lemah jika harus berhadapan dengan pesona Thomas. Rambut pirang dan mata birunya sangat menawan apalagi di dukung postur tubuh yang tinggi menawan. Di tambah lagi bakat playboy yang di turunkan dari mama. Siapa pun pasti bertekuk lutut.
Tapi Anna berbeda, gadis ini tidak tertarik pada apapun di keluarganya. Uangnya, jabatannya, populernya, kakaknya, atau apa pun itu.
Makanya Thomas sangat ingin menaklukkan Anna. Karena penolakan Anna memaksanya berpikir bahwa pesonanya sudah luntur. Tapi tunggu dulu jika Thomas berani mendekati Anna. Maka harus berhadapan dengan Cathy dan itu tidaklah mudah.
Cathy dengan mata melotot memperingatkan kakaknya.
"Cari yang lain deh, Kak! Anna hanya untuk cowok yang serius."
"Aku serius tahu..."
"Iya, serius ingin tidur bersamanya. Stop, deh!"
"Bagaimana kalau Anna yang mau," ujar Thomas sambil keluar dari kolam, perut sixpack-nya terpahat indah tertimpa lampu malam.
"Gak bakalan," jawab Cathy ketus.
"Well, kasihan Anna kalau harus tidur di sini dengan rambut basah. Mau kugendongkan ke kamarmu?" tawar Thomas sambil mengelap tubuhnya dengan handuk
"Gak boleh. Aku yang akan menunggunya di sini."
"Sudah menjelang malam. Di sini dingin," ujar Thomas lagi.
"Baiklah, tapi awas jangan main-main. Jangan sentuh yang tidak-tidak."
Thomas mengedipkan sebelah matanya, menggoda adiknya. Lalu diangkatnya Anna, tubuh gadis itu terasa cukup ringan bagi Thomas.
Sudah lama Thomas ingin menyentuh Anna, dan baru terpenuhi sekarang. Bukan dalam arti yang vulgar. Ia hanya ingin mengamati Anna dari dekat.
Anna selalu memakai pakaian yang longgar, dan itu membuatnya kesulitan mengamatinya. Semua di tubuhnya mungil. Seperti belum pernah terjamah, belum pernah mendapat sentuhan sehingga belum berkembang maksimal.
Andai Thomas diberi kesempatan, ia akan melakukannya dengan senang hati dan membuat semua bunga-bunga itu mekar dengan sempurna. Hanya dengan membayangkannya membuat miliknya menggeliat di bawah sana. Buru-buru dipercepatnya langkahnya ke kamar tamu di lantai atas.
Thomas membaringkan Anna di ranjang sambil dipandanginya wajah manis Anna. Ia ingin sekali mencium bibir mungil itu. Serta merta Thomas menundukkan wajahnya. Tapi begitu sudah sangat dekat Anna memalingkan sedikit wajahnya. Dan ya, bibir Thomas hanya mengenai pipi kiri Anna.
Thomas terkekeh dalam hati, meski dalam tidurnya Anna begitu beruntung. Karena andai saja bibir Thomas bersentuhan dengan bibir Anna. Dalam sekejap Thomas tidak akan lagi bisa menahan ingin dan mereka berdua akan berakhir di ranjang saling melepaskan ingin. Thomas tak bisa membayangkan ekspresi adiknya jika ia tidur bersama Anna.
Tapi Anna memang di luar jangkauannya. Baru kali ini Cathy mendapatkan teman yang membawa dampak baik pada sikap manja adiknya. Well, semoga Anna mendapatkan pria yang baik, doanya dalam hati.
🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
rintik
baca ulang 😋😋 kangen ana😘😘
2021-11-27
1
rathika_amai
baru sampe part ini trz ngebayangin ana tidur sm kakaknya cathy sampe pisah sm tunangannya.. tp udh berasa sedih + kasian sm ana krn kakaknya cathy playboy... ☹️
2021-11-19
0
ulala ❤️❤️
ceritanya seru
2021-11-02
0