Awalnya Rara hendak membeli rumah yang harganya murah saja, karena ia tak punya cukup uang. Sore hari itu secara kebetulan Rara melewati gang asing hendak mencari rumah yang sekiranya cocok berdasarkan penelusuran di internet.
Namun, secara tiba - tiba seorang nenek menghampiri nya dan dengan ramah mereka mengobrol. Nenek ini ternyata perlu uang dan akan pergi ke kempung halaman nya, jadi nenek itu berniat untuk menjual rumah nya. Rara yang memang sedang mencari rumah pun, iseng bertanya tentang harga nya. Harga yang nenek itu tawarkan membuat Rara terkejut, jadi Rara pun diajak untuk melihat rumah nenek itu.
Rumah nya lumayan besar dengan cat putih namun sudah agak berlumut dan terlihat tua, memiliki halaman depan yang tak terlalu luas.
Dan memang kalau malam hari dilihat dari situasinya yah sedikit seram.
"Ini serius nek?" tanya Rara pada nenek itu.
"Iya nak, apa terlalu mahal ya? nenek bisa turunkan harganya." Rara yang pada waktu itu pun menggeleng, justru ini harga paling murah yang ia temui. Jadilah Rara sepakat untuk membeli rumah itu.
***
Rara memasuki rumah nya dan acuh saja dengan ibu - ibu yang suka bergosip itu. Senyum merekah dari bibir gadis itu. Rumah nya memang sudah rapi, barang - barang nya pun sudah ia tata dan ia rapikan beberapa hari lalu. Rara menjatuhkan dirinya diatas sofa dengan senang. Tangan nya meraih remote tv dan mulai menghidupkan nya. Sebelum itu Rara berdiri dan melangkah menuju dapur hendak mengambil beberapa jajan ringan dan minuman cola. Ia berniat maraton Drakor malam ini.
Rara kembali duduk diatas sofa dan menaruh banyak makanan ringan juga sebotol besar cola. Gadis itu menyandarkan punggung nya, namun, Rara merasa seperti ada yang mengganjal. Gadis itu pun menoleh dan memencet - mencet sandaran sofa.... tak ada apa pun. Gadis itu mengendikkan bahu dan kembali bersandar. Rara menatap heran Chanel TV yang tadinya nomor 7 dengan siaran berita, sekarang jadi nomor 3 dengan siaran kartun.
Nara mengucek kedua matanya, ah mungkin tadi lupa ganti. Batin Rara. Rara melirik kearah jam dinding yang menampilkan pukul 19 : 04.
"Hm... mandi dulu deh biar seger." monolog nya, gadis itu pun berdiri dan melangkah memasuki kamar tidur baru nya dirumah ini, membiarkan saja televisi nya hidup. Rara meraih handuk nya dan memasuki kamar mandi.
Gadis itu melepaskan satu demi satu kain yang menutupi tubuhnya.
Wushhh....
Gerakan nya terhenti saat tepat melepaskan kain terakhir yang menutupi tubuh nya. Apa ia lupa menutup pintu ya? Rara membalikkan badan dan membuang nafas kasar, ah pintu nya masih terbuka. Rara pun berjalan menutup pintu dan melangkah menuju bathtub.
Gadis itu menghidupkan keran air dan kemudian menunggunya sambil memungut pakaian - pakaian nya yang berserakan. Pakaian nya ia letakkan di keranjang yang baru ia beli khusus untuk baju - baju yang kotor.
Gadis itu kemudian mengikat rambutnya sambil bercermin. Gerakan nya tiba - tiba terhenti saat matanya menatap benda yang bertengger pada jari manis nya. Rara memandangi benda di jarinya dengan bingung.
"Loh, kok ada cincin? kapan gue beli nih cincin?" Rara menatap bingung, cincin ini terlihat mahal dan tentu ia tak akan mungkin bisa membeli nya. Tubuh nya tiba - tiba menegang.
"Siapa disana?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waahh ceritanya seru thor,aku demen,mampir ya🙋🏻♀️🙋🏻♀️🌺🌺🌺
2022-12-06
0
wikha Sandra
ya Allah,suka thoor suka bangat mala
2021-07-04
0
Dimas Wahyu
horoor
2021-06-24
0