Meet You Now
Saskia, yaa namanya Saskia Rasya bisa digambar kan seorang gadis biasa yang tumbuh dari keluarga penuh cinta. Bunda adalah cinta sepenuh hatinya jauh di atas segalanya dan untuk kakak perempuannya Raniya dan kakak Riyadh. Kedua kakak-kakak Saskia sudah menikah dan mereka tinggal beda daerah dengan Saskia dan Bunda.
Ayah?? sudah lama meninggal karena sakit disaat aku lulus SMP.
Ah.. lama sudah tak berkumpul seperti dulu, rindu cake buatan kak Raniya dan ikan panggang kak Riyadh.
" Saskiaaa, " terdengar merdu suara wanita paruh baya dari pintu kamar.
" Iyya Bunda," sahut ku setengah terteguh.
" Loh kamu, ini baru mau sholat subuh apa udah selesai?? " seraya Bunda masuk kekamar ku dan duduk di tempat tidur yang masih belum dibenahi.
" Udah Bunda," serayaku berbenah mukena.
" Bund, kita pagi ini makan bubur ayam di lapangan komplek aja yaa, udah lama jg gak kesana Kia mau jogging dikit, ya Bun, mumpung minggu??, " sela Kia sembari membuka lemari baju untuk menganti baju olah raga.
" Eemm,, oke, tapi gak lama ya, karena Bunda nanti siang mau di jemput sama ibu Uti dan ibu Dwi, mau ke rumah panti asuhan yang Bunda cerita kamis lalu,".
Dan Saskia mengangguk saja karena tidak akan lama juga joggingnya. "Siip" sahut Kia, sambil memberi tanda jempol pada Bunda yang lewat didepannya seraya keluar dari kamar.
🍃🍃🍃
Dilapangan Komplek
" Saskia, kamu mau pakek apa?," tanya Bunda yang mengambil posisi paling ujung deket gerobak Mamang Budi, tukang bubur langganan sejak 4 tahun terakhir.
" Kayak biasa aja Bunda, tapi ini Kia jogging dulu yaa, mumpung matahari belom tinggi, " Saskia pun berlalu meninggal kan Bunda yang sepertinya sudah di sapa oleh para tetangga yang beda lorong.
Akh, segarnya udara pagi ini serasa memenuhi relung hati yang mulai sedikit dingin.
" Kiaaa, haay, " ter dengar suara perempuan yang tak asing sedari dulu menjadi sahabat Saskia di komplek.
" Eh, Eva, " sapa Saskia setengah berlari kecil menghampirinya.
" Kiaaa, lama gak ketemu kemana aja??, heran gue kita ketemu udah sekayak beda negara aja, padahal cuma beda lorong doang," tukasnya Eva dengan sumringah.
Saskia tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu yang selalu celetuk asal.
" Iyya, maklum laah udah beda masa, lo aja udah jadi emak baru dan gue karyawan baru, " sambil tergemas anak Eva yang baru 3 bulan lalu lahir.
" Oh, lo udah pindah tempat kerja yaa,, eh gimana?? udah ada tanggal?" tanya Eva membenarkan kaos kaki anak-a yang hampir jatuh.
" Tanggal apa??" kenyit kening Saskia bingung dengan pertanyaan Eva.
" Ya, tanggal lo nikah??" senyum nakal.
" Nikaaah apaaa ??, " sahut Saskia dengan nada nyeleneh.
" Calon belom ada, dan masih jauh kayaknya " sahut Saskia enteng sambil kunyel pipi anak Eva yang menggemaskan.
Tiba-tiba datang ibu Deni dan ibu Kalsum menyapa hangat Saskia dan Eva yang sedari tadi ngobrol di tengah lapangan. Sekitaran semakin ramai dengan pengunjung yang menikmati suasana libur pagi di lapangan yang bisa dikatakan nyaris seperti pasar malam, bedanya ini pagi hari. Karena semua olahan makan dan serba serbi jualan mengelar lapak di pinggir lapangan.
Karena matahari sudah tinggi, Saskia dan Bunda pulang berbarengan dengan ibu komplek yang saling berpisah dipersimpangan lorong.
🍃🍃🍃
Irwansyah, pria dewasa dengan postur tubuh tinggi dan tampan, wajah sendu dan sedikit karismatik seakan dapat membius sekitar dengan kehadirannya yang miterius.
Irwan membuka cafe & bistro yang memiliki banyak pelanggan terutama remaja. Sarjana teknik ini banting stir ke jalur bisnis kuliner makanan remaja bukan tampa sebab, agar ia bisa dekat dengan panti asuhan yang memiliki banyak kenangan tentang masa kecilnya.
" Irwan??" panggil ibu tua yang merupakan ibu asuh panti.
" Ya, ibu Nur??, saya disini ," jawab Irwan yang sedang memperbaiki kaki meja salah satu anak panti.
" Nak, nanti siang ada rombongan ibu-ibu komplek lembah kuning ingin berkunjung, mungkin mereka akan memberi sumbangan, kamu bisa gak sambut para ibu-ibu itu nanti??, " ibu Nur yang sedari tadi melihat Irwan membetulakan kaki meja sedikit berharap jawaban Irwan.
" Oh.., baik bu Nur, tapi kenapa Irwan? biasa ada kak Sari dan mas Bambang?? " menoleh melihat ibu Nur.
" Sari lagi berkunjung kerumah temannya, mas Bambang ikut pelatihan dihotel apa ibu lupa, ibu perlu temen biar gak sendiri untuk nyambut tamu baik ini,".
" Baik bu, tapi Irwan mandi dulu yaa, udah dari tadi pagi jadi tukang, " jawab Irwan seraya bangun dan berjalan mengankat meja yang telah selesai di perbaiki untuk diletakkan kembali dikamar anak panti.
Irwan dan anak panti 4 orang bergantian membantu irwan membereskan kerjaan tadi.
Dan di benak ibu Nur menelangsa jauh " Irwan, sudah sedewasa ini kamu nak, 25 tahun yang lalu dengan derai airmata kamu mengigil didepan pintu, hujan yang deras seperti ingin membekukanmu, tapi sekarang kamu jauh dari bayangan kelammu, semoga kamu terus mendapat kan jalan terbaik dikehidupan mu Irwan, " seketika jatuh buliran air mata bu Nur yang bangga membesarkan Irwan dengan penuh kasih tak ada beda kasih seperti ibu kandung kepada anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
aku mampir ya Ria
2023-09-30
0
Meta Lia
sedih dan bikin penasaran
2023-03-28
0
Lila Susanti
tinggal jejak dlu
2022-04-13
0