Keyshandra dan Bima duduk lesu di sofa, Tampak wajah mereka terlihat sedikit sedih, secara baru kali ini Key dan Bima di tinggal sendiri oleh Om Wahyu keluar kota.
Memang selama 5 bulan ini Wahyu sering keluar Kota untuk menjalankan tugas dari kantor barunya tetapi tidak pernah sampai 1 minggu atau 2 minggu paling lama hanya 3 hari saja.
Ponsel Key berdering ternyata ada pesan WA dari Om Wahyu.
(Key,Om baru transfer Ke rekening kamu uang belanja Minggu ini 350 ribu dan untuk ongkos serta uang saku kalian 500 ribu, tadi Om transfer ke kamu sebanyak 1 juta, sisanya adalah Biaya tidak terduga yah.) begitulah isi pesan dari Wa Om wahyu kepada Key.
"ih, Om Wahyu transfernya pelit banget sih,kenapa tidak di genapin saja sih menjadi 2 juta rupiah." sungut Key sambil terus menggerutu kesal, tetapi key tidak berani membalas peaan Om wahyu dengan kata-kata seperti itu, key hanya bisa membalas (ok, om).
sambil mengirim kharakter emoction tanda setuju kepada Om Wahyu.
Paginya tepatnya hari minggu key sudah bangun lebih pagi, lalu mecoba membangunkan Bima yang masih tertidur karena minggu adalah hari libur bagi Bima.
"Bim.., Bimdut bangun dong!" sapa key sambil mengetuk pintu kamar Bima beberapa kali.
"Apasih Kak, Ini kan hari mingg." jawab Bima sambil membuka pintu dengan mata yang masih mengantuk.
"Eeh, Masih mengantuk aja ayo mandi sana, cepat temanin kaka." jawab Key sedikit bernada tinggi.
"mau kemana sih kak key, Bima masih mengantuk nih." rengek Bima dengan sikap malas karena memang masih mengatuk.
"Kita kepasar !" sahut Key kembali.
"ih, ngapain sih Kak, aku kan laki lak." gerutu Bima kesal sebab menurutnya hanya perempuanlah yang pantas untuk pergi kepasar.
"loh, bukannya kemarin kamu bilang mau membantu Kakak, ayo sekarang kamu bantuin temanin kakak ke pasar sekarang!" ajak Key sambil menarik tangan Bima untuk segera mandi.
"Tapi Bima kan belum sarapan?"rengek Bima dengan langkah malas.
"Nanti kita sarapan bubur Pakde Muz yang kiosnya ada di ujung jalan dekat pasar itu."
"Bubur yang enak dan ramai pembelinya itu ya kak?" kata Bima dengan wajah yang senang dan bersemangat.
"Iya, kamu mau Ikut enggak?" tanya Key yang memberi pilihan Ke Bima.
"Ikutlah, kalau urusannya di traktir makan Bima pasti mau temanin Kak key kepasar." jawab Bima dengan senyuman sedikit meledek.
"Dasar, Bimdut kalau urusan makanan aja kamu langsung sigap deh, ya sudah cepat sana kamu mandi!" pinta Key sambil berlalu meninggalkan Bima yang hendak akan mandi.
Sesampainya di pasar Key menepati janjinya kepada Bima dengan mentraktirnya sarapan bubur Pakde Muz.
"Buburnya 2 Pakde, biasa yang 1 mangkok gak pakai sambal!" Pesan Key kepada Tukang Bubur yang sudah menjadi langganan mereka.
"Tumben neng sudah 1 bulan enggak pernah makan Bubur Pakde lagi?" tanya si tukang bubur penasaran.
"Iya pakde Kak Key kan lagi cekak alias dang adong hepeng, jadi Sarapanya di rumah terus deh." celetuk Bima sambil mengambil satu tusuk sate untuk di makan.
"Ya, Allah neng key kalau mau makan Bubur Pakde datang aja urusan bayar mah gampang itu entar juga bisa." sahut tukang bubur sambil terus menyiapkan Bubur untuk Key dan Bima.
"Enggak kok pakde, Key hanya keseringan Bangun Siang aja dan lagi Om wahyu lebih senang kita sekeluarga sarapan di rumah apalagi semenjak motor Key hilang Pakde."
"Ya ampun, hilang dimana neng?" tanya pak Muz penuh dengan rasa penasaran.
"Hilang di depan tokonya Baba Cong waktu Kak Key mau membeli telur, kuncinya lupa di ambil dari motor sama Kak Key." celetuk Bima menjelaskan.
"Aduh hati-hati yah neng Key, kalau sama banda kita ya harus kita jaga, tapi kalau sudah musibah mau bilang apa lagi, sabar ya neng. "
Pakde Muz adalah tukang bubur langanan keluarga m key dari mulai papanya Key masih Kuliah, dan Pakde Muz ini banyak sekali berhutang budi kepada keluarga key, karena keluarganya pernah membantu biaya operasi usus buntu anak nya Pakde Muz.
flashback on
Dulu pakde Muz masih berjualan bubur keliling dan belum punya kios seperti sekarang ini, Pakde Muz berjualan bubur sedangkan Istri dari Pakde Muz bekerja di Rumah Key sebagai tukang cuci di sana dan membawa Anaknya yang masih berumur 5 tahun untuk ikut dengan Istri Pakde Muz, tiba tiba anaknya merintih merasakan sakit di bagian perutnya, lalu tanpa berpikir panjang ibunya key dan Istri pak Muz membawa anaknya ke Klinik terdekat dan Dokter Mengatakan kalau diagnosa dari sakit yang dialami Anaknya adalah karena radang usus buntu dan harus segera di operasi secepatnya.
Istri Pakde Muz bingung dan Pak Muz yang baru saja pulang jualan juga hanya bisa pasrah karena biaya operasi itu tidaklah Sedikit.
Melihat keadaan anaknya Pakde Muz Mamanya key mencoba menghubungi nomor ponsel Papanya Key laku menceritakan tentang kondisi Anaknya Pakde Muz.
Tanpa berpikir panjang Papanya Key Langsung mengirimkan uang ke rekening Mamanya Key dan mengatakan agar Anak dari Pakde Muz di tangani medis segera jangan di tunda lagi.
Papanya Key dengan mudah memberikan Bantuan ke Pakde Muz, juga semata-mata karena membalas kebaikan Pakde Muz yang dulu sewaktu Papa Key masa Kuliah dan masih Kost, Papanya Key sering sekali mendapatkan bubur gratis dari Pakde Muz Untuk Sarapan pagi sebelum berangkat Kuliah apalagi saat tanggal tua dan Papanya Key belum gajian dari upah kerja paruh Waktunya saat itu.
Dan akkhirnya Anak Pakde Muz Pun bisa segera di Operasi dengan biaya yang di bayarkan Papan Key.
Flashback Off
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mey Aulia Azmi
orang baik 👍😁
2020-06-04
2
Nur Sanah
next
2020-04-14
0
Rhania lesta
lanjut
2020-04-01
0