Disekolah
Angra dan David hampir telat dan syukur saja gerbangnya belum tutup.
“Dari pencak silat lagi?” tanya Bagas.
“Bukan! gua hampir telat” jawab Anggra kesal karena pagi-pagi udah kena omel sang bunda
“Loe? hampir telat? Tumben” ujar Reki.
“Gua diajak main PS tadi malam”
“Gitu ya. Main engga ngajak-ngajak” ujar Dedy.
“Gua sama david doang juga”
Yang tau david dan Anggra saudaran hanya Variel, Bagas, Afif, Reki, dan Dedy.
Tapi mereka seakan tutup kuping kalau Anggra wanita.
”Rasanya ingin ku pertunjukan tubuhku agar mereka pecaya”
Anggra yang bilang sekali dan tidak di percaya anggra engga suka menjelaskannya dan dia tidak peduli.
Mereka juga tidak pernah ke rumah anggra.
“Kapan kapan kita main yuk” ajak Reki.
“Kapan-kapan ya. Kita fokus latihan dulu” ujar Bagas.
“Siap” jawab Dedy dan Reki bersamaan.
Dan gurupun masuk.
Jam istirahat.
“Gas,Gas. Gimana?” tanya angra pelan takut
Dion denger
“Bagaimana apa?” jawab Bagas pelan juga.
“Kabar dari Tion?”
“Oh itu. Tanya orangnya lah?”
“Tanya siapa? Dion? Ogah ah”
“Tanya Tion kali. Tadi pagi dia dateng telat juga beberapa detik dari kamu. Pakek bareng Dion lagi” jawab Bagas.
“Ye. Berati belum tau dong” Bagas cengegesan
“Woy ngomongin apa sih? Pakek bisik-bisik segala” teriak Dedy.
“Ngomongin kamu” jawab Anggra ketus.
“Gua? Jangan ngomongin gua. Gua tau kok gua tampan”
“Dih PD amat” ujar Bagas.
“Emang ngomongin apa sih? Gua tau pasti engga ngomongin Dedy?” tanya Variel.
“Suts. Lagi ngomongin yang kemarin” jelas Anggra sambil melirik Dion.
“Oke. Gua juga penasaran. Tanya orangnya langsung aja” ujar Reki.
“Sih pelan-pelan napa? Tanya Tion aja lah”
“Oke oke"
“Ada apaan sih?” tanya Afif
“Telat loe” bentak Anggra.
“Bencanda! Gua denger kok”
“Kalau loe denger ? Dia denger juga dong?” tanya Bagas.
“Tenang dia udah ngunain headset” jawab Reki.
“Yon" Pangil Anggra pada Tion, tapi Dion menengok juga karena headsetnya Dion engga ada lagunya.
“Kantin yuk” lanjutnya
“Dih. Tumben ada maunya pasti”
“Kok neting sih loe”
Della the geng mendekat ke Anggra
“Gimana hasilnya Tion?” tanya Della.
“Masih mau ditanyain” jawab Anggra jutek.
“Ayuk ke kantin yuk, Nggra” ajak Della manja.
“Entar dulu loe tunggu Tion”
“Oke"
“Ayuk yon. Kantin” ajak Anggra lagi.
“Sabar loe. Masih rapi-rapih buku nih”
“Dih lama” ujar Variel.
“Sabar. Gua tau loe orang ada maunya”
“Ist. Ya ya cepetan ya”ujar Anggra.
Karena engga sabar Anggra menghampiri Tion.
"Bagaimana hasilnya, Yon?” tanya Anggra berbisik.
“Tuh kan ada maunya"
“Ish ayolah, Yon. Biar aku cepet cari solusinya”
“Mau kok orangnya”
“Beneran? Bagus kalau gitu”
“Bagaimana, Nggra?” tanya Afif penasaran
Anggra hanya mengankat jempolnya yang artinya oke.
“Loe masih lama?” tanya Anggra pada Tion yang masih duduk.
“Lah masih ngajak ke kantin?”
“Engga; gua mau ngajak kelapangan
“Lah mau ngapain kalian ke lapangan?” tanya Jono.
“Mau berantem” balas Anggra “Ayuk cepetan gua laper nih”
"Lah katanya mau berantem? Emang berantem bisa buat kenyang ya?" tanya Jono sok sok polos.
"Gua ngajak ke kantin ongep"
“Oke ayuk aku juga laper. Sekarang kalian yang jadinnya berantem" ujar Tion.
Geng Della anggotanya Erni, Nagita dan Aisyah.
Geng Anggra angotanya Afif, Bagas, Reki, Variel, Dedy, dan juga dekat.
Gang Tion angotanya Jono dan Soleh kadang-kadang Afif juga gabung
Siti dan Rini.
Untuk Amel, Ita dan Devi mereka suka bergabung dengan Siti, Rini, Della the geng atau Tion the geng. Atau bisa dibilang Amel dan Devi tidak masalah masuk mana aja. Ikut aja mereka kemana-mana.
Bukan geng juga sih, siapa aja boleh masuk
asal nyambung. Bisa dibilang cuma perkumpulan namun sering.
Ini terjadi karena pas kelas sepuluh mereka beda kelas. Dan dipertemukan dikelas ini baru dua bulan. Jadi yang satu kelas dan yang deket walau beda kelas karena ekstrakulikuler bergabung menjadi Satu
Autor: jadi inget lagu dari sabang sampai merauke.
dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia.
Stop kembali kecerita
Karena Della, Anggra, Tion and the geng dan juga Amel, Ita dan Devi ikut, maka tinggal Siti Rini dan Dion.
“Tunggu tunggu” ujar Anggra.
“Kenapa, Nggra? Katanya laper" tanya Bagas.
“Sit, Rin, Dion sekalian ikut yuk” ajak Anggra.
Siti dan Rini menengok namun diam.
“angapain diam ayuk ikut” ajak Della
Siti dan Rini tengok-tegokan dan ikut juga
“Yuk” ajak Della mengandeng tangan Anggra
Angra melepaskan tangan Della dan berjalan kearah Dion yang memperhatikan jendela. Dia tidak tau karena fokus dan telinga tertutup.
“Mau kemana katanya laper?” tanya Reki.
“Sabar-sabar”
“Yon” pangil Anggra dan Dion hanya diam.
“Yon” Dion tetap diam.
“DION” teriak Anggra sambil memukul meja Dion.
Dion tersentak lalu melihat Anggra dan melepas headsetnya
“Ada apa?” tanyanya
“akita mau ke Kantin bareng-bareng?"
Dion melihat sekeliling yang sudah kumpul di depan kelas
“Kita semua?” tanya nyam
“Engga kita berdua aja” jawab Anggra “Ya iyalah kita sekelas" lanjutnya.
“Loe ngajak gua kenkantin. Kek ngajak gelut” ujar Dion.
“Biarin aja, yon. Anggra emang kek gitu. Mulutnya aja kasar. Tapi hatinya baik kok” teriak Reki.
“Dih ngak usah muji loe. Gua tau ada maunya”
“Engga kok Nggra mungkin bakso sama es jeruk aja satu”
“Anjir loe”
“Dih kok diam? ayuk” kata Anggra melihat Dion yang diam.
“Oke. ayuk”
Dikanting geng Elis yang beragotaan Bella, Sarah, dan Gigi dateng-dateng langsung bergabung.
“Lis, dimana kelas loe?” tanya Della m
“Ya di kelas lah” jawab Elis.
"Kelas gua engga kek kelas loe” ujar Bella.
“Kita gabung engga papa kan ya?” tanya Sarah.
“oke. oke kita maafkan dan ijnkan bergabung, ya engga guys?” ujar Nagita.
“Kita open home kok” balas Anggra.
“Jangan Nggra rumah kamu Cuma boleh aku yang masuk” ucap Della.
“Dih apaan”
Makanan sampai
“Gitu lo, Yon. Loe mau ikut” ujar Elis.
“Dih gua emang sering ikut” jawab Tion.
“Dih bukan gomongin loe Tion tapi Dion” jawab Elis.
“Makanya Yon dan tion itu untuk gua, Dion itu dion”
“Dih serakah juga loe yo" balas Bagas.
“Apasih enaknya sendiri, Dion?” tanya Variel.
“Ya udah kebiasa aja” jawab Dion.
“Cuma hebat loe Nggra. Ngajak orang pendiam ini?”ujar Deka.
“Dih biasa aja kali bagi Anggra” ujar Anggra sombong.
“Cih sombong” ucap mereka serempak kecuali Dion, Rini dan Siti.
“Loe juga Rin, situ. Jangan bedua melulu. Kita udah temen sekelas jadi bergabunglah” ujar Erni.
“Kita bingung mau ngomong apa?” jawab Siti.
“Tingal nyambung-nyambungin aja loe. Lihat ini kelas lain aja di biarin gabung” balas Della.
“Oke. Oke sekarang kita bersulang” ajak Reki.
“Hidup IPS 1”
“Ips 2 juga dong. Gua ips 2” ujar Elis.
“Ya loe sama geng Ips 2 loe lah bersulang” ujar Aisyah.
Akhirnya Elis the geng ikut-ikutan
Mereka lanjut makan
David dan temanya (Bram dan Arif) masuk kantin
“Dav" panggil Anggra
“Hai” David dan teman-temannya mendekat
“Ada pesta ya?” tanya Bram.
“Engga Bram cuma makan siang” jawab Anggra.
“Lengkap deh anak tampan di sekolah” ujar Elis.
“Ye. Mata cogan loe” balas Reki.
"Biarin”
“Euduk-duduk” suruh Bagas
David memilih duduk samping Anggra.
“Gimana untuk pemain inti?” tanya David.
“Lengkap”
“Jadi siapa?”
“Tuh anaknya” ucap Anggra dengan memonjongkan mulutnya ke arah depan
dimana Dion duduk.
“David” ujar David dan menjulurkan tangan.
“Dion” balas Dion.
“Kamu kembaran Tion kan?
“Iya. Kita kembar"
“Jadi pemainya hampir dari Ips 1 ya?” tanya Arif.
“Benar sekali” jawab Anggra.
“Siapa aja?” tanya Bram
“Gua, Dion, Variel, Bagas, Tion, Reki, Dedy, Afif, Jono, Itu dari kelas ips 1” jawab Anggra sambil menunjukkan orangnya
“ Yang lain?” tanya Bram.
“Ada Rangga dari ips 3 dan David ipa 1. Untuk cadangan Ambri sama Imran. Banyak sih tapi adik tingkat”
“Oke. Semangat ya” ujar Bram.
“Kalian udah pesan?” tanya Bagas.
“Udah. Tuh kan dateng” jawaban nya bareng dengan datengnya makanan.
Makanan David habis bersamaan dengan bel masuk
Akhirnya mereka kembali kekelas masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
irah RIHANNA
semangat thor
2020-11-04
2
Lisna Lisna
thor up yang banyak lah
2019-10-18
1
Novita Panggabean
suka bagat ceritanya, up lagi ya😊😊😊😊😊
2019-10-17
1