Angra duduk di atas ranjang. Mengingat yang tadi mereka lakukan. Ia tersenyum bahagia dan sangat bersyukur bahwa ia diberi tuhan keluarga yang sangat sempurna, saling menyayangi dan penuh kebahagian.
Kemudian ia merebahkan tubuhnya dengan kepala beralas kedua tangan. Angra melihat atap kamarnya sambil tersenyum.
“Apakah nanti akan ada yang akan mencintaiku sama seperti ayah mencintai bunda?”
“Aku juga mau seseorang yang bisa mencintaiku apa adanya. Menerima aku yang seperti ini? Yang udah tidak cantik, dandan juga tidak bisa”
“Aku engga muluk muluk kok yang baik, setia dan menerima aku apa ada nya”
“Ah… engga deh. Yang bisa merubahku menjadi lebih baik. “
“Bagaimana dengan Bagas? Dia marah engga ya? Kalau tau aku cewek.” Anggra membayangkan Bagas mengatakan cinta dan hidup bahagia.
Anggra berguling kekanan dan mengusap wajahnya yang mulai memanas.
“Mikirin apa sih gua? Masih SMA juga. Aku masih mau mengejar mimpi dan cita-cita. Perjalanan ku masih panjang juga. Ayo Anggraini semangat” Anggra mengepalkan telapak tanggan nya.
“Akh ngajak David main aja deh” Anggra keluar kamar.
“Dav, main PS yuk” ucap Anggra main nyelonong masuk dan
“Kamu ini ya Anggraini udah gua bilang berkali-kali. Kalau masuk kamar cowok setidaknya ketuk pintu dulu. Berabekan kalau aku masih nganti baju”
Anggra langsung duduk di ranjang David.
“Kan memang sekarang loe malah engga pakai baju” posisnya David hanya pakai celana aja mau gambil baju.
“Eshh. Geram gua” ucap David kesal “Maksud gua kalau gua pas telajang.. loe engga malu?”
“Malulah. Ya loe yang salah nganti baju kok ngga tutup pintu ditutup”
“Emang tadi gua engga tutup pintu? Loenya aja yang nyelonong masuk” David mengenakan bajunya.
“Dikunci! Maksud gua”
“Didunia ini keknya cuma loe doang.. Udah salah tapi engga mau disalahin” ujar David dan duduk disamping Anggra.. “Ngapain loe kekamar gua?”
“Hehehe. Main Ps yuk. Bosen nih”
“Engga bisa! Gua mau keluar”
“Ya… Mau nemuin siapa sih? Jomblo juga.. Mau nemuin dia lagi?”
“Iya"
“Loe suka ya sama dia?”
“Gua juga engga ngerti. Mungkin karena kasian aja sih”
“Loe udah tau keluarganya?”
“Belum juga”
“Oh. Namanya siapa?”
“I do not know”
“Oh.dia masih….”
“Iya dia masih itu. Belum ada perkembangan” potong david
“Udah loe cari tau”
“Udah. Tapi nihil”
“Tapi mau sampai kapan? Loe kek gini?”
“Entah. Gua jalanin aja dulu”
“Gua penasaran sama orangnya. Kapan loe kenalin sama gua?”
“Entar aja deh. Kapan-kapan”
“Enapa engga sekarang?"
“Gua butuh ngomong sama dia kan?”
“Iya juga ya”
“Entar aku kabarin lagi”
“Jangan lama-lama ya”
“Mainnya besok aja ya. Kasian selama latihan aku engga nengok dia sama sekali”
“Aiap”
Dion mengambil jaket hoodie dan mengenakannya.
“Gua berangkat” sambil mengelus kepala Anggra
“Kapan loe bilang bunda sama ayah?”
“Kapan-kapan”
“Ini udah lama, Dav"
“Udah ah entar kesorean lagi”
“Oke. Dah”
“Dah”
David pergi…
Anggra pun ke luar dari kamar David dan kebawa. Dibawah ada Siska sedang nonton.
“Ayah mana, bun?” tanya Anggra dan duduk disamping Siska.
"Mau dimana lagi? Ya di kantor lah”
“Ke kantor lagi?”
“Banyak kerjaan lah”
“Kamu engga keluar juga? Ikut david?”
“Engga ah bun. Mau dirumah aja”
“Oma mana?”
“Kamar. Tidur. Capek keknya”
“Bun. Saat Rini David sekolah. Ayah ke kantor. Bunda kesepian engga?”
“Engga… Kan ada bibi yang bersih-bersih, tukang kebun”
“Tapi kan mereka sibuk sama kerjaan masing-masing…”
“Maka bunda juga nyibukin dengan kerjaan biar engga bosen. Ya walaupun kadang sih tapi mau bagaimana lagi”
“Iya juga ya, bun”
“Lah. Kok udah film ini. Kan film bunda udah habis kan. Bunda engga tau akhirnya. Gara-gara kamu ini”
“Lah.. Kok gara-gara Rini?”
“Salah kamu lah dateng-dateng ngajak ngombrol”
“Salahin aja terus Rini, bun. Salah Rini selalu salah di depan bunda.”
“Eleh. Gitu aja lebay. Udah kek orang-orang di drama tadi. Disakitin suaminya, dipukul diselingkhin tetap aja bertahan. Eh akhirnya nyesel entar suaminya minta maaf dan diterima lagi”
“Tuh bun. Bunda tau akhirnya”
“Gidek aja.. Biasannya juga akhirnya kek gitu”
“Dih harusnya jangan salahin Rini dong”
“Tapi kadang-kadang engga diterima lagi”
“Bodo ah bun. Pusing kepala Rini. Rini ke kamar aja deh"
“Dih udah buat bunda engga nonton akhirnya. Sekarang mau tidur lagi”
“Terus bunda mau apa? “
“Temenin bunda masak”
“Oke.Yuk Rini juga bosen"
Anggra dan Siska masak didapur untuk makan malam.
########
Maaf banget kalau typonya makin banyak. Karena hp autor rusak. Jadi direvisi sekali aja di laptop. Kalau udah masuk hp, Udah engga bisa diperbaiki. Setengah layarnya hitam. rusak LCDnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
_@.
kyk nya bunda nya rini lgi nonton ... suara hati istri deh..🤣
2020-11-12
2
Riska Farlanshis
bahasanya campur campur thour😁
2020-03-07
1
Syifa Aeiny
sabar yaa authorr kuuuu
2019-10-31
3