Bab 2: Keberuntungan Pemula

“Gacha?!”

[Terdapat 3 klasifikasi gacha: Common Gacha, Rare Gacha, dan Legend Gacha. Hadiah dari gacha tentu saja acak, bisa berupa peralatan, perlengkapan, skill, job, serta hadiah pendukung lainnya.]

[Gacha Point yang dimiliki: 0. Memiliki kesempatan pertama gratis di tiap kelas gacha]

“Baiklah, Gun kita coba gacha!” Erza terlalu bersemangat hingga mengeluarkan suara.

Muncul panel hologram seperti panel status di depannya.

...[Gacha]...

...[Gacha Point (PG): 0...

...Common Gacha: 100 PG/spin; 900 PG/10 spin. Free Spin/week...

...Rare Gacha: 1.000 PG/spin; 9.000 PG/10 spin. Free Spin: 1/month...

...Legend Gacha: 10.000/spin; 90.000 PG/10 spin. Free Spin: 1/Year...

“Tunggu aku punya keberuntungan pemula, akan sia-sia jika memakainya di common. Apakah rare dulu? Ataukah langsung legend?” Erza kebingungan dan berguling-guling di kasurnya.

Akhirnya ia memutuskan untuk langsung mencoba legend gacha terlebih dahulu.

Papan gacha berbentuk bulat. Terdapat warna hitam serta banyak yang berwarna lebih bias dan paling banyak yang berwarna putih.

“Gun, lebih bagus hitam atau putih?”

[Hitam]

“Baiklah kita mulai Legend Gacha!”

Erza menekan rombol mulai. Roda gacha pun beputar dan panahnya berhenti di zona hitam.

[Selamat! Anda memenangkan hadiah utama: Job Necromancer]

Erza tertawa kencang, “Sudah kuduga aku memiliki keberuntungan pemula.”

Erza penasaran dengan dua lainnya, namun ia lebih penasaran dengan hadiahnya. “Gun, tolong beri tahu apa yang aku dapat.”

[Anda mendapatkan Job kelas legenda: Necromancer. Apakah perlu di pasangkan?]

“Bukankah aku sudah punya?”

[Iya, saya hanya perlu menambahkan sub job]

“Apakah aku bisa menguasai semua job?”

[Tidak, Kemampuan tubuh yang anda miliki terbatas]

“Baiklah, pasangkan! Lagipula ini job kelas legenda, mana mungkin bisa buruk.”

[Membuka Sub job... Berhasil]

[Memperbaharui sub job menjadi Necromancer... Berhasil!]

Setelah menerima pemberitahuan Gun, tubuh Erza merasa hangat.

“Tubuhku sangat ringan,” Erza melompat-lompat dan mengepal. Ia mengepal-ngepalkan tangannya. “Kurasa, aku lebih bertenaga.”

[Kemampuan utama Necromance: Risen (Aktif), membangkitkan tubuh makhluk yang sudah meninggal menjadi undead; Soul Catch (Aktif), menangkap jiwa makhluk yang telah mati; Call and Return (Aktif), memanggil dan mengembalikan makhluk yang telah terbangkitkan; Necro World, dunia tempat familiar hidup]

Erza tersenyum gembira, “Aku tak sabar ingin langsung mencobanya, tapi sebelum itu.”

Erza menyentuh panel Common Gacha dan memulainya.

[Selamat! anda mendapat skill Energy Sword]

Erza tak bisa menyembunyikan kesenangannya, ia melompat-lompat seperti anak kecil.

“Selanjutnya, Rare gacha.” Erza menekan panel rare gacha. Gacha pun berputar. Dan akhirnya berhenti pada zona putih

[Mohon maaf, keberuntungan anda belum mengizinkan]

Erza sedikit kehilangan semangat setelah tidak mendapat apa-apa di rare gacha, “Keberuntungan pemula habis, harusnya aku memulai rare gacha dulu tadi!”

Erza memaki dirinya sendiri.

“Sudahlah, aku ingin mencoba kemampuan baru.”

Tiba-tiba Leni, dengan senyum riang yang biasanya, masuk ke kamar Erza, “Tuan muda, sudah waktunya latihan pedang.”

Erza melihat ke luar ternyata sudah sore, “Ah, habislah aku.”

Leni menyimpan pakaian latihan Erza lalu keluar.

Erza pun bergegas ke tempat latihan.

***

“Erza, Kamu terlambat! Setelah pemanasan, lakukan tebasan kepala, tebasan badan dan tusukan masing-masing 100!” Teriak Tommy, instruktur pedang keluarga Diozor.

Tanpa mengucapkan apa-apa, Erza mulai pemanasan dan mengayunkan pedangnya.

Erza mencoba menggunakan energi pedang yang baru didpatnya.

Mana mengalir dari tubuhnya ke arah pedang. Bilah pedangnya terselimuti cahaya putih.

Tommy yang terus memperhatikan sangat terkejut. Ia berjalan mendekati Erza, memastikan bahwa itu bukan kebetulan.

“Erza, sejak kapan kamu menguasai energi pedang?” Tommy mengerutkan keningnya.

“Kurasa, sejak tadi.” Erza mengindari tatapan Tommy.

Tommy menghela napas panjang, “Baiklah.”

Tommy memalingkan tubuhnya. “Apakah dia itu jenius? Dia bisa menguasai energi pedang pada 10 tahun. Normalnya perlu 3-10 tahun latihan, sejak kapan dia latihan energi pedang?” Pikiran Tommy berkecamuk.

“Erza, cobalah serang target itu,” Tommy menunjuk orang-orangan.

Erza mengalihkan pandangannya ke orang-orangan lalu berlari menyerang orang-orangan itu. Tebasan badan yang digunakan Erza mampu membelah target dengan mudah.

Erza sendiri pun terkejut bisa membelahnya semudah itu.

“Sekarang coba lepaskan energi yang ada di pedangmu ke sana!” Tommy menunjuk ke arah target lainnya, kali ini dengan zirah besi.

Energi pedang melesat meninggalkan pedangnya ke arah target.

Suara benturan energi pedang dan zirah tedengar. Itu hanya meninggalkan goresan di zirahnya.

“Itu cukup bagus.” Tommy mengangguk puas.

“Terima kasih, Pak!” Erza senang, ini pertama kalinya ia dipuji Tommy selama 3 tahun latihan.

[Selamat! Anda meningkatkan job utama kesatria Novice menjadi Beginner]

Pemberitahuan Gun sedikit mengejutkan Erza, “Apa maksudnya, Gun?”

[Job bisa ditingkatkan ditingkatkan. Anda baru saja meningkat dari Novice ke Beginner. Tahap selanjutnya terdapat Expert, Master dan Grandmaster]

“Peringkat apa yang dimiliki Pak Tommy dan Ayah?” tanya Erza sedikit penasaran.

Dia sudah menebak sebelumnya, Tommy di Master dan ayahnya di Grandmaster. Namun, Ia terkejut mendengar jawabannya.

[Tommy: Kesatria Grandmaster dan Luth: Kesatria Grandmaster. Perbandingan Tommy 2:1 Luth]

Meskipun keduanya Grandmaster, terdapat perbedaan yang sangat besar.

Erza pernah melihat Luth bertarung dengan monter dan itu sangat menakjubkan baginya. Erza selalu melihat ayahnya merupakan orang terkuat di kediaman Diozor, tak di sangka Tommy jauh lebih kuat.

Erza tak tahan dengan rasa penasannya, “Pak Tommy, apakah kamu lebih kuat dari ayah?”

Tommy menutup matanya seakan tidak mendengar apa-apa, namun mata Erza terus memandang penasaran.

Tommy batuk pelan, “Komandan sangat kuat dan juga pintar, tapi dalam adu pedang, setidaknya aku sedikit unggul.”

Erza memasang wajah meragukan. “Gun sudah jelas mengatakan bahwa Tommy 2 kali lebih kuat.” pikir Erza.

Wajah meragukan Erza membuat Tommy kurang nyaman. Ia mengalihkan pembicaraannya. “Baiklah, sekarang latihan satu lawan satu!” Teriak Tommy pada seluruh prajurit.

Tommy kembali mengalihkan pandangan ke Erza, “Cobalah kamu ikut juga.”

Darah petarung Erza naik, hasrat ingin bertarung Erza tumbuh dari ingatan kehidupan sebelumnya yang tiap harinya bertarung di jalanan.

Erza melihat banyak pasangan beradu pedang kayu menimbulkan suara riuh. Erza melihat satu prajurit yang sudah menang hanya dalam beberapa detik.

Erza menantangnya dan dengan sedikit enggan, prajurit itu menerimanya setelah mendapat persetujuan Tommy.

[Peringatan! Anda tidak bisa menang melawan kesatria Expert. Perlu dibantu?]

Erza sudah menduga bahwa orang didepannya tidak setara dengan para prajurit.

Keduanya saling berhadapan memasang kuda-kuda. Setelah mengetahui lawan yang lebih kuat darinya, Erza sangat bersemangat.

“Erza Diozor,” Ucap Erza memperkenalkan diri.

“Luki.” Jawab singkat pemuda yang terlihat 15 tahun.

Erza menerjang kedepan berniat menusuk perut Luki, tapi instingnya mengatakan bahwa dia akan kalah jika melakukannya. Erza berhenti.

Luki Tersenyum lalu berlari ke arah Erza, menyerangnya dengan ayunan ke arah kepala.

Erza menahannya, lalu tiba-tiba tusukan pedang terlihat sangat dekat ke arah lehernya. Erza mundur ke belakang menghindarinya.

“Sepertinya tuan muda punya insting yang bagus, biasanya yang lain akan langsung kalah dengan 2 gerakan,” puji Luki dan langsung kembali ke posisi kuda-kuda.

“Apa-apaan itu, aku tak bisa melihat serangannya,” keluh Erza dalam hati.

Luki kembali menyerang bagian kanan badan Erza. Erza bersiap di tempatnya, ia sangat mengetahui bahwa itu adalah tipuan. Benar saja, saat setengah jalan, Luki berputar menyerang bagian badan kiri Erza. Erza yang sudah bersiap pun menahannya.

Erza menyerang balik ke arah kepala namun dihindari dengan mudah.

Erza melihat pertahanan paha kanan Luki terbuka dan menyerangnya.

Sebelum itu, pedang Luki sudah berada di leher Erza. Erza pun meyerah.

Keduanya memberi hormat lalu kembali.

“Kamu kalah, kalau saja tuan muda sudah Expert,” Bisik Tommy kepada Luki.

Luki tidak bisa menyangkalnya, jika saja Erza lebih cepat di serangan berikutnya, ia akan kalah.

Luki terus berjalan keluar tanpa mempedulikan yang lain.

“Kemana kau akan pergi?” tanya Tommy.

“Aku akan berlatih, Ayah,” jawab Luki.

Tommy tersenyum. “Pelajari lawanmu. Tuan muda tahu serangan tipuanmu.” Ucap Tommy.

Tommy menghirup udara panjang. “Baiklah, latihan selesai. Bersiap makan malam!” ucap Tommy mengisi seluruh ruang latihan.

Terpopuler

Comments

Mugiya is back

Mugiya is back

satu bunga untuk mu biar semangat. up nya 👍🤝🙏👏

2022-12-16

2

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

disini membingungkan thorr, ayahnya bernama luth kan? disini dialognya berbicara ke tommy dengan menyebutnya 'ayah'... coba dibaca ulang thorr dan di perbaiki untuk perkembangan cerita ini💪

2022-12-09

4

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

sebelumnya* hati hati sama typo thorr.... para readers suka sensitif terhadap masalah tulisan..

2022-12-09

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!