Briant berjalan mondar mandir didepan kantor Claudia,dia menatap satu persatu karyawan yang keluar dari gedung itu.
Dia segera mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi Claudia.tapi Claudia tidak menjawab panggilannya.
"Ayo dong sayang,jawab telephonenya,please!"gumamnya.
Dia kembali menghubungi istrinya tapi lagi-lagi tidak ada jawaban.Briant tahu Claudia pasti sangat marah padanya.Briant menyisir rambut hitamnya kebelakang sedangkab kecemasan terpancar dari matanya.
Briant kembali ke mobilnya dan meminta supir pribadinya untuk memarkirkan mobilnya,karena Briant memutuskan untuk menunggu Claudia disana.Briant sangat yakin Claudia pasti kembali ke kantornya setelah menemui Adelia.
Rasanya sudah tidak sabar untuk menemui istrinya tapi Claudia tidak juga kelihatan.dia harus membawa Claudia pulang dan akan menjelaskan semuanya.
Walaupun nanti nya Claudia akan marah,Briant tidak perduli.dia tidak mau membohongi istrinya lagi.
Setelah menangis selama satu jam,Claudia merasa air matanya sudah habis.di rapikannya barang-barang di atas mejanya.kebetulan besok hari libur dan sepertinya atasannya tidak bertanya dia pergi kemana tadi.
Claudia bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruangannya,dia segera menuju kamar mandi karyawan untuk mencuci wajahnya.
Sesampainya dikamar mandi Claudia melihat dirinya dicermin,wajah nya sungguh mengerikan.maskara yang dipakainya sudah luntur dan membuat wajahnya belepotan maskara.
Claudia bergidik melihat wajahnya yang terpantul di cermin.dia segera mencuci wajahnya hingga bersih.untunglah para karyawan sudah pulang dan tidak melihat wajahnya yang begitu mengerikan.
Setelah membersihkan wajahnya Claudia kembali keruangannya,tampak kantor sudah sepi dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang.
Selama lift yang dia naiki menuju kelantai bawah Claudia hanya menunduk,terkadang dia berpaspasan dengan beberapa karyawan dari divisi lain dan dia hanya menundukkan kepalanya tidak ingin ada yang melihat matanya yang bengkak karena habis menangis.
Setelah lift yang dia tumpangi berhenti Claudia segera keluar dengan terburu-buru.Claudia berdiri didepan lobi memikirkan dia harus pergi kemana.jika pulang kerumah dia tidak sanggup untuk bertemu dengan suami dan mertuanya.
Claudia belum siap untuk bertemu dengan Briant yang sudah menghianati cintanya.pandangannya menerawang entah kemana,ponselnya sudah dia matikan sedari tadi karena muak Briant menghubunginya terus menerus.
Claudia menghembuskan nafasnya berat,mungkin dia harus ke hotel atau kemana saja,tidak mungkin dia berdiri disana lama-lama.nanti security kantor pasti akan melihatnya dan menimbulkan gosip yang tidak baik.
Akhirnya dia memutuskan untuk menginap dihotel untuk satu malam sampai perasaannya tenang dan siap menghadapi kenyataan dihadapannya.Baru saja Claudia hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba tangannya langsung ditarik dan Briant memeluknya dengan erat.
Sedari tadi Briant menunggu Claudia di dalam mobilnya sambil melihat-lihat orang-orang yang keluar dari gedung itu.
Kantor itu sudah mulai sepi dan sepertinya para karyawan sudah pulang semua,Briant menghembuskan nafasnya kecewa.dia menyangka Claudia tidak kembali ke sana,tapi tidak berapa lama tampak Claudia berjalan keluar sambil menunduk.
Briant segera keluar dari mobilnya dan berjalan pelan kearah istrinya.dia melihat Claudia hanya berdiri diam didepan lobi dan matanya menerawang entah kemana.
Briant segera mendekati Claudia,sebelum Claudia beranjak pergi Briant menangkap tangannya dan memeluknya dengan erat.
Briant sangat lega dapat menemukan Claudia.tanpa banyak bicara Briant melepasakan pelukannya dan langsung menarik tangan Claudia berjalan menuju mobilnya.
Claudia menepis tangan Briant dan membalikkan badannya berjalan menjauhi Briant.tapi Briant kembali memegangi tangannya.
"Sayang,jangan seperti ini.ayo pulang kita bicarakan baik-biak dirumah.pinta Briant.
Air mata yang sudah terasa kering kembali menetes,Claudia menundukkan kepalanya tidak ingin melihat suaminya.
Hatinya sangat sakit mengingat pengakuan Adelia,padahal dia ingin menenangkan diri terlebih dahulu tapi kenapa Briant ada disini?harusnya dia segera pergi tidak berlama-lama berdiri didepan lobi.
"Please,pulang bersamaku ya."Briant berusaha membujuk istrinya,bagaimanapun dia harus memebawa istrinya pulang dan dia ingin menjelaskan semua yang telah terjadi.
Claudia hanya diam tidak menjawab suaminya.jika dia marah dengan Briant disana pasti security akan melihat mereka bertengkar dan dia tidak mau hal itu terjadi.
"Sayang."Briant mendekati Claudia dan memegangi tangannya.
Claudia hanya diam saja,entah kenapa panggilan "sayang" dari Briant terdengar memuakkan sekarang.biasanya Claudia akan sangat senang mendengar sebutan itu.tapi kini rasanya sangat berbeda,pangilan itu terdengar menjijikkan.
"Yuk kita pulang,udah malam.nanti kamu masuk angin."pinta Briant lagi.
Claudia hanya bisa mengikuti Briant karena dia tidak ingin berlama-lama lagi disana.satu hal yang terlintas dipikirannya,lebih baik ikut dengan Briant dari pada menjadi bahan tontonan disana.
Sesampainya di mobil mereka,Briant membukakan pintu untuknya.Claudia langsung masuk tanpa banyak bicara,tampak supir pribadi mereka tersenyum takut-takut padanya.
Supir itu tahu semuanya,dia tahu jika Briant berselingkuh karena dialah yang mengantar Briant bertemu dengan Adelia.di jugalah yang mengantar Briant ke hotel dengan wanita itu beberapa kali.
Sebab itu dia segan melihat Claudia dan dia merasa iba dengan Claudia.
Selama di mobil Briant menggenggam erat tangan Claudia.wanita itu hanya membuang pandangannya keluar melihat jalanan yang mereka lalui.
"Pak,tolong berhenti disini."pinta Claudia tiba-tiba saat mereka melewati sebuah halte bis.
"Baik bu."kata supir itu,dia segera meminggirkan kendaraan yang dibawanya.
"Tetap jalan."perintah Briant.
Supir itu tidak jadi berhenti dan tetap menjalankan kendaraannya.
"Aku bilang berhenti."kata Claudia kesal.
Akhirnya supir itu pun meminggirkan mobilnya karena dia bingung harus mendengarkan perintah yang mana.
"Claudia,pulang sama mas ya.malam-malam begini bahaya sendirian."kata Briant sambil memegang tangannya.
Claudia menepis tangan Briant,dia segera membuka pintu mobil dan hendak keluar tapi Briant kembali memegangi tangannya.
"Aku memang salah,kau boleh memukulku tapi dirumah tapi jangan diamin mas kayak gini."
"Tolong ikut mas pulang,nanti mas jelasin semuanya dirumah."kata Briant lagi.
Claudia memejamkan matanya,berusaha menahan air matanya supaya tidak kembali tumpah.
"Apa yang mau Briant jelaskan?memberitahukan padanya jika dia sudah beberapa kali tidur dengan wanita itu?"pikirnya.
Claudia kembali menepis tangan Briant."maaf mas,aku pengen sendiri sekarang.tolong jangan ganggu aku."katanya sambil keluar dari mobil dan menutup pintu mobil itu dengan kencang.
Briant ikut keluar dari mobil untuk menahan Claudia,akan tetapi Claudia sudah masuk kedalam taxi yang di stopnya dan taxi itu segera berlalu dari hadapan Briant.
Briant mengumpat marah dan mengusap wajahnya dengan kasar,dia segera berjalan dengan lemas kembali kemobilnya.sepertinya istrinya benar-benar marah padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Stephanie Kilanmasse
Clau kamu hebat!🥰
2023-12-22
0
MakBarudakh
Ya iya lah marah... murka.. kecewa... sakit hati... hhhhh dasar...
2023-11-07
0
Alexandra Juliana
Marah sdh pasti...tp yg sangat dirasakan adalah KECEWA...
2022-10-24
0