Orang ketiga

Sudah dua minggu Briant bersikap aneh terhadap Claudia,setiap pulang kerja Terkadang Briant tidak menjemput nya dan beralasan sibuk.sikap ibu mertua nya pun benar-benar berubah,mama Siska tidak pernah lagi menuntut cucu pada nya.

Memang Claudia sangat lega dengan sikap mertua nya,tapi itu tidak menghapus kecurigaan nya.dalam hati nya Claudia yakin pasti ibu mertua nya itu telah meminta Briant melakukan sesuatu.

Janji Briant untuk mengajak nya konsultasi bersama pun terlupakan,setiap dia mengajak suami nya,Briant pasti banyak alasan.

Claudia tambah curiga saat Briant tidak pulang kerumah,sudah beberapa kali Briant tidak pulang dan beralasan lembur.kecurigaan Claudia tambah meningkat setiap dia menghubungi suami nya itu dan tidak pernah di jawab.

Claudia menghembus kan nafas nya berat,kesal dengan pekerjaan nya yang menumpuk saat ini.otak nya lagi memikir kan suami nya yang sudah tidak pulang selama dua hari dan sekarang bos nya malah melimpah kan banyak pekerjaan pada nya.

"Persetan dengan pekerjaan ini.aku ingin menemui Briant sekarang."kata nya kesal.

Claudia tidak perduli lagi,dia segera meraih tas nya dan berjalan ke lift.Claudia sengaja tidak menghubungi suami nya,dia ingin memastikan apakah Briant ada dikantor nya.

Claudia segera memesan taxi dan menuju ke kantor Briant,setelah tiba dia berjalan dengan cepat dan masuk kedalam gedung itu.

Para karyawan sudah tahu jika dia istri Briant dan tidak ada yang akan menghentikan nya.Claudia tidak ingin banyak basa basi,dia segera menuju lift dan masuk kedalam nya.kemudian Claudia memencet nomor lantai dimana ruangan suami nya berada.

Saat lift telah tiba dilantai yang dia tuju dan pintu nya terbuka.Claudia langsung berjalan menuju keruangan suami nya.

Saat tiba didepan ruangan Suami nya Claudia hendak mendorong pintu itu tapi tangan nya berhenti saat terdengar suara desahan wanita dari sela-sela pintu.

"Uh..jangan pegang bagian itu sayang"kata wanita itu sambil mendesah.

Claudia mengurungkan niat nya,dia hanya berdiri di depan pintu,tangan nya masih menahan daun pintu yang sedikit terbuka agar dia dapat mendengar suara dari dalam.

"Kau yakin tidak ingin aku pegang?'tanya Briant

Claudia terbelalak kaget saat mendengar suara suami nya.tangan yang sedari tadi menahan pintu kini bergetar dan dia tidak sanggup membayangkan yang terjadi didalam ruangan itu.

"Ah...jangan sayang,aku tidak tahan"terdengar lagi suara wanita yang mendesah

Claudia memejam kan mata nya sejenak,kemudian dia memberani kan diri untuk membuka pintu itu.

Betapa kaget nya dia saat melihat Briant dan seorang wanita sedang bercumbu di atas kursi.Claudia menutup pintu perlahan dan menatap kecewa kearah suami nya.

Briant tak kalah kaget nya saat melihat Claudia tiba-tiba masuk kedalam ruangan nya.Briant tidak pernah menyangka dan tidak pernah terpikir oleh nya jika Claudia akan datang ke kantor nya

"Claudia sayang,kenapa kau ada disini?"tanya Briant sambil buru-buru melepaskan tubuh wanita yang ada di pangkuan nya.

"Jadi mas,ini alasan mu tidak pulang?"tanya Claudia

Briant segera merapikan pakaian nya dan berjalan menghampiri Claudia"sayang,ini tidak seperti yang kau lihat"kata nya

Wanita yang sedari tadi bercumbu dengan Briant segera melangkah ke arah mereka."Jadi ini istri mu yang mandul itu"kata nya menghina.

"Adelia,hentikan"bentak Briant

Claudia memejamkan matanya,dia sekuat tenaga menahan air mata nya."siapa yang bilang pada mu aku ini mandul?"tanya nya pada Adelia

"huh...tentu saja tante Siska,apa kau pikir tante Siska sangat sayang pada mu.dialah yang menjodoh kan kami dan berharap aku segera memiliki anak dengan Briant"kata nya dengan nada mengejek.

Mulut Claudia ternganga tidak percaya dengan yang di dengar nya."Benar itu mas?"tanya nya pada Briant.

"Tidak sayang,jangan dengar kan dia.mas bisa jelas kan semua nya"kata Briant.

Claudia mengepal kan tangga nya,pantas saja sikap ibu mertua nya berubah akhir-akhir ini.pantas saja Briant jarang pulang kerumah dan bersikap sangat mencurigakan,sekarang terjawab sudah semua kecurigaan nya.

Air mata yang ditahan nya kini mengalir keluar membasahi pipi nya."sudah berapa lama mas?"tanya nya terisak.

Briant segera memeluk tubuh Claudia"jangan menangis sayang,aku tidak bisa melihat mu menangis"kata nya

Dengan cepat Claudia mendorong tubuh suaminya"katakan mas,sudah berapa lama?"teriak nya marah

"Jujur aja Briant,untuk apa kita berbohong pada hubungan kita.apa aku yang akan mengatakan nya"kata Adelia

"Diam kau!"bentak Briant

"Nanti mas jelasin dirumah ya,jangan di sini"kata Briant sambil meraih kedua tangan Claudia

"Lepas mas"kata Claudia sambil menepis tangan Briant

"Bisa kita bicara berdua?"tanya Claudia pada Adelia.memang rasanya aneh jika harus berbicara dengan selingkuhan suami nya.tapi saat ini dia lebih mempercayai perkataan wanita itu dari pada suami nya.

Adelia menatap tajam kearah Claudia."tentu saja,apa yang ingin kau tahu akan aku katakan semua nya."

Claudia langsung meninggal kan Briant dan Adelia mengikuti nya.semula Briant menahan Claudia tapi dia tidak ingin melihat wajah Briant saat itu.rasanya dia tidak sanggup mendapati suami nya berselingkuh tapi dia harus menghadapi nya dengan tenang sampai dia mengetahui semua nya dari mulut selingkuhan suami nya itu.

Saat itu mereka berada di sebuah cafe,suara ponsel Claudia berdering sedari tadi dan dia mengabaikan nya.dia hanya melihat nama bos nya di layar ponsel nya dan Claudia mematikan panggilan itu.saat ini yang paling penting adalah urusan rumah tangga nya.

Claudia duduk berhadapan dengan Adelia.rasanya jantungnya berdegup kencang,dia harus menyiap kan hati untuk mendengar semua perkataan wanita itu yang mungkin akan menyakiti hati nya nanti.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***