Diperjalanan menuju tenda tiba-tiba Jederal Mo dan Min Jung berhenti berjalan dan lebih waspada. Mata mereka melihat kesegala penjuru hutan.
"Ada apa kak?" tanya Lily yang bingung dengan keberhentian mereka yang tiba-tiba.
"Sutttt, pelankan suaramu" kata Jenderal Mo bersibisik.
Mendengar Jederal Mo berbicara pelan seperti itu Lily menjadi waspada tak lama secara tiba-tiba muncullah seekor singa yang besarnya tidak normal bisa dikatakan 5 kali lipat besar dari singa biasa berwarna putih.
Mereka menjadi semakin waspada suasana tegang semakin terasa tatkala singa besar itu mendekat perlahan.
Jenderal Mo segera melindungi Lily dengan menariknya ke belakang dan mengeluarkan pedangnya begitu juga dengan Min Jung melakukan hal yang sama melindungi Lily dari belakang.
Sedari tadi Jederal Mo dan Min Jung sudang mengacungkan pedang mereka kedepan.
Singa semakin mendekat dan sejenak berhenti, jarak mereka sekarang sudah 1 meter.
Singa itu mulai berjalan mendekat lagi sampai dia benar benar dekat dengan Lily.
Tidak tahu mengapa tubuh Jederal Mo dan Min Jung tak dapat digerakkan. Lily mulai keluar dari balik tubuh Jederal Mo dan Min Jung untuk mendekati singa besar itu dengan tubuh yang sedikit gemetar tangan Lily perlahan terulur untuk menyentuh kepala singa itu.
Karena Lily pencinta kucing dan sejenisnya juga, tapi dia hanya berani melihat jenis lain dari kucing itu dari TV maupun kebun binatang.
Sebebarny Lily itu gemes sama singa itu, tapi sekaligus takut karena besarnya singa itu tidak wajar.
Tangan Lily mengelus kepala singa, dan singa itu menikmati sentuhan Lily, melihat itu Lily mulai lebih dekat lagi dan mengelus bagian kepala singa itu dengan kedua tangannya.
Tubuh Jederal Mo dan Min Jung perlahan dapat digerakkan.
"Lily hati-hati," kata Jederal Mo dengan mulai ingin menusukkan pedangnya pada singa itu.
"Hiyaaaa," suara Yen Mo yang sudah mengangkat pedangnya.
"Berhenti," teriak Lily sambil berbalik badang membelakangi singa. Sina iu mengaum dan berdiri mengangkat dua kaki depannya dan turun kembali.
"Lily awas singa itu sangat berbahaya," kata Jenderal Mo yang sudah menurunkan pedangnya.
"Benar nona cepat kemarilah," kata Min Jung menimpali.
"Tidak, dia singa yang baik," kata Lily yang coba untuk menghalangi keduanya untuk menyerang singa.
"Hey manusia, aku disini kebetulan hanya lewat dan melihat kalian, aku menghampiri kalian karena merasa ada kekuatan yang menarikku kesini," kata singa.
Terkejut Lily langsung membalikkan badannya dan secara natural dia melangkah mundur.
"K...kamu bisa bicara?" kata Lily tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Lain halnya dengan kedua pemuda, mereka tak terkejut pasalnya mereka juga sering bertemu dengan binatang yang bisa bicara.
Binatang yang bisa bicara ini merupakan binatang spiritual tingkat tinggi, mereka sangat kuat, mereka bisa bicara dan mengubah diri mereka menyerupai manusia, biasanya mereka tidak suka diusik ketenangannya.
"Ya aku bisa bicara karena aku binatang spiritual tingkat tinggi," kata singa.
Seketika perubahan dari wajah Lily
"Wahhhh, luar biasa aku baru pertama kali melihat singa sebesar ini dan dapat bicara lagi, hahaha aku beruntung," kata Lily yang mulai tertawa senang.
Gubrak.
"Nona... singa itu binatang spiritual yang jika merasa terganggu akan sangat berbahaya, kenapa kau terlihat senang sekali bertemu dengannya," kata Min Jung dalam hatinya sambil menepuk jidatnya.
"Hey singa kekuatan apa yang membuatmu kemari?" tanya Jederal Mo.
"Aku kemari karena merasa ada kekuatan yang luar biasa berasal diantara kalian bertiga dan yang setelah aku melihat kalian ternyata kekuatan itu berasal dari gadis muda ini," kata singa melihat kearah Lily.
"Kekuatan seperti apa maksudmu," kata Jederal Mo.
"Kekuatan seperti..... " kata kata singa terhenti tatkala Lily langsung mengarahkan kedua tangannya mengantup mulut Singa.
"Apa yang kau lakukan Lily itu berbahaya," kata Jedral Mo seraya menarik Lily untuk menjauhi singa.
Wajah Lily memelas kepada singa sambil menggelengkan kepala pelan.
"Kekuatan yang luar biasa pokoknya," kata singa paham dengan ekspresi Lily.
Huhh lega Lily.
"Kamu kenapa Lily apakah ada yang kamu sembunyikan dariku," kata Jederal Mo menyelidik.
"Tidak, tidak ada yang ku sembunyikan darimu, aku juga baru tahu dari singa itu bahwa aku memiliki kekuatan, kemungkinan kekuatan penyembuhku ini, bisa jadi kan?" kata Lily menutupi faktanya.
"Hemmmm," gumam Jedral Mo seraya berpikir.
"Hey kalian jangan jadikan aku obat nyamuk dong," kata Singa.
"Hehehe, maaf maaf, oh ya namamu siapa?" tanya Lily.
"Namaku Minghao Chen, kau bisa panggil aku Minghao," kata Minghao.
"Ohhh, dan perkenalkan namaku Lily, di sebelah kananku Yen Mo dan di sebelah kiriku Min Jung," kata Lily memperkenalkan.
"Baiklah, sebenarnya tujuan awalku kesini adalah untuk menjadikanmu sebagai tuanku," kata Minghao.
"Tuan," bingung Lily,
"Maksudmu seperti pemilikmu,"
"Benar, aku ingin menjalin kontrak denganmu," kata Singa.
Lily bingung kontrak yang seperti apa? Lily memandang Jederal Mo meminta penjelasan.
Jedral Mo yang paham dengan raut wajah bingung Lily berkata.
"Kontrak dengan binatang spiritual itu semacam kontrak hidup dan mati, jika tuannya mati maka binatang yang menjalin kontrak juga akan mati dan jug jika binatangnya yang mati maka si tuan tidak mati tapi kehilangan seluruh kekuatannya dan menjadi orang biasa" jelas Jederal Mo panjang lebar.
Lily mengangguk mengerti.
"Baiklah aku mau menjalin kontrak denganmu dan apa yang harus aku lakukan untuk menjalin kontrak denganmu" kata Lily mantap.
"Kau harus meneteskan darahmu kemulutku dan aku akan meneterkan darahku kemulutmu," jelas Minghao.
"Jadi artinya aku harus melukai tanganku gitu?" kata Lily.
Mereka yang ada disana mengangguk mengiyakan.
"Ahhhh, aku kalau melukai diri dengan sengaja begitu....aku takut," kata Lily menunduk membuat mereka yang ada disana menepuk jidat.
"Ah bagaimana kalau begini, kakak bisakah kau membuatku pingsan," kata Lily.
"Untuk apa?" kata Jederal Mo bingung.
"Untuk melukai tanganku," kata Lily yang membuat mereka bingung, "Begini, saat aku pingsan kau lukai jariku dengan pedangmu dan...," kata kata Lily terhenti.
"Auuu, sakit tau, apa yang kau lakukan Minghao," kata Lily merings sebentar dan kesal akibat terkejut.
"Cepat teteskan darah mu kemulutku," kata Minghao membuka mulutnya.
Paham maksud Minghao Lily langsung saja meneteskan darah kemulut Minghao sebelum darah itu mengering. Dan Minghao pun melukai jari singanya dan meneteskan darah kemulut Lily. Seketika setelah selesai pertukaran darah tubuh Lily mengeluarkan cahaya yang terang. setelah cahaya itu mulai meredup terlihatlah sesosok gadis yang asal mula nya cantik sekarang semakin cantik, kulit yang putih seperti salju hidung tak terlalu mancung mungil, bibir tipis berwarna merah ranum dan pipi chubby ditambah dengan tanda seperti kobaran api di tengah antara keningnya yang menambah kesan anggunnya.
BAGAIMANA MENURUT KALIAN CERITA INI. APAKAH MENARIK...
JIKA MENARIK
Jangan lupa beri saran, like, comments and vote
Thank You... 💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
menarik...aku syuka thor
2023-05-31
0
Yuniarsih Zahani
waah ceritanya menarik
2022-10-12
0
Bee Ruby
lumayan
2022-06-10
0