Part 15

“Hm, lain kali, cari penggantiku yang lebih berkualitas lagi. Setidaknya tidak mempermalukan jika dibawa ke pesta,” sahut Geraldine. Meskipun ia membalas permintaan maaf Roxy, tapi enggan wajah itu menatap.

“Ku akui memang reaksinya terlalu berlebihan. Tapi, semua itu tak akan terjadi kalau kau bisa menjaga keponakanmu supaya tak mengotori pakaiannya.”

Mendengar sanggahan Roxy, membuat mata Geraldine membulat. Dengan tangan terlipat di depan dada, kepalanya bergerak ke samping kiri di mana pria itu tengah berdiri dan menatapnya menggunakan sorot mata dingin. “Kau menyalahkan aku?”

“Tidak, aku hanya menyampaikan sesuai apa yang dilihat.” Pancingan Roxy ternyata berhasil membuat wanita pengisi hatinya menengok. Ia sengaja memantik amarah Geraldine supaya tidak membuang pandangan lagi.

Geraldine mencebikkan bibir. “Aku tidak akan minta maaf padamu atau wanitamu untuk mewakilkan keponakanku.” Angkuh sekali dia, lebih tepatnya ingin membuat Roxy membencinya.

“Tapi keponakanmu melakukan itu karena mereka tak suka dengan wanita yang datang bersamaku. Apakah kau yang meminta mereka untuk mengotori gaunnya?” tuduh Roxy seraya menarik sebelah sudut bibir sinis. Dia tak sungguh menganggap Geraldine seperti yang dikatakan, hanya ingin lebih lama mengobrol saja. Sangat merindukan bagaimana biasanya mereka menghabiskan waktu berdua.

“Apa tampangku menggambarkan orang sepicik itu?” Geraldine menyentakkan dagu ke atas, menunjukkan sisi angkuhnya.

Roxy mengedikkan bahu. “Mungkin.” Ia lalu menyudahi untuk menatap Geraldine, kini saatnya yang mengalihkan pandangan.

Tangan Geraldine terkepal. Rasanya ingin sekali meninju wajah Roxy yang menyebalkan. Tapi, tidak dilakukan karena ia tak bisa menyakiti orang yang masih ada dalam hatinya.

Keduanya kini terlibat saling membisu. Suasana menjadi sunyi, rasanya dua bocah di dalam bilik closet itu lama sekali membuang kotoran. Padahal Geraldine dan Roxy sampai sudah selesai berdebat.

“Faydor, Galtero, kalian sudah selesai atau belum? Kenapa lama sekali?” teriak Geraldine.

“Sudah dari tadi, Aunty,” sahut kedua bocah itu.

Geraldine dan Roxy pun mendorong pintu bersamaan. Keduanya mengurus Faydor dan Galtero. Sudah seperti orang tuanya saja.

“Kenapa kalian tidak memanggil kalau selesai?” omel Geraldine seraya menaikkan celana keponakannya lagi setelah dibersihkan.

“Aunty dan Uncle sedang mengobrol, jadi kami diam saja. Siapa tahu mengobati kesedihan Aunty.” Polos sekali Faydor mengucapkan itu. Semoga saja tak terdengar sampai telinga Roxy.

Geraldine mencubit gemas pipi keponakannya yang lagi-lagi membuatnya malu. “Sudah, ayo kita kembali ke Daddy kalian. Aunty lelah.” Ia harus segera menghindar dari Roxy agar jantungnya aman.

Geraldine mengulurkan tangan untuk menggandeng Faydor dan Galtero. Ia tidak mengucapkan apa pun pada Roxy yang sudah membantunya.

“Aunty, harus ucapkan terima kasih pada Uncle yang sudah baik.” Geraldine langsung mendapatkan nasihat dari bocah mungil itu karena main menyelonong keluar.

“Iya, Sayang.” Geraldine memutar pandangan ke arah belakang di mana Roxy masih berdiri tegap seakan membiarkannya keluar dahulu. “Terima kasih atas bantuanmu.”

Roxy hanya menjawab dengan anggukan kepala tanpa sepatah kata yang keluar. Bahkan wajah tidak mengulas senyum sedikit saja. Datar bagaikan tembok yang rata.

Dan hal itu mampu membuat Geraldine terusik. Tapi, semua juga terjadi atas kesalahannya sendiri, maka sudahlah, membiasakan diri saja menghadapi Roxy yang mulai tak sehangat dahulu.

Tiga pasang kaki terayun bersamaan keluar toilet. Barulah Roxy berjalan di belakang mereka.

Faydor dan Galtero tiba-tiba melihat ke arah belakang. “Uncle, jangan bertengkar dengan Aunty lagi, ya? Jangan putus. Kata Daddy, Aunty sedang galau karena Uncle Roxy.”

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Good job kembar

2024-03-19

0

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

ucapan anak kecil tak pernah bohong Roxy 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-26

1

fitriani

fitriani

y ampun nih bocil bikin gemes aja😂😂😂😂😂

2024-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!