Part 12

“Kau yang membuatnya marah, maka hadapi sendiri.” Bukannya melerai, Roxy justru membiarkan Geraldine menghajar wanita yang datang bersamanya. Lagi pula, mempermalukan saja. Ia justru terus menatap seseorang yang sampai detik ini masih mengisi hati.

“Ish ... pria macam apa kau itu yang tak membela wanitanya.” Ia menggerutu kesal karena tangan terasa sakit tak kunjung dilepaskan oleh Geraldine.

“Kalau ada yang harus ku bela, pasti bukan kau,” ucap Roxy sangat dingin. Tidak menunjukkan kesan iba sedikit pun pada wanita yang dibayar untuk menemani datang ke pesta. Lirikan mata tajam terjatuh pada Geraldine.

Sialnya, Geraldine lemah sekali jika sudah ditatap dengan mata Roxy. Ia harus memutus pandangan supaya jantung tidak berdebar. “Jika aku jadi kau, seharusnya pergi dari pesta. Di sini bukanlah tempatmu!” usirnya seraya mendorong wanita itu sebagai balasan karena tadi melakukan hal yang sama pada keponakannya.

Perdebatan tersebut menjadi tontonan satu ruangan. Semua menjadi tertuju pada Geraldine. Bahkan Tuan Dominique dan Giorgio yang akan memberikan sambutan pun sampai berhenti karena menyaksikan kemarahan tersebut.

“Bawa keluar orang yang membuat onar di dalam pesta ini!” titah Tuan Giorgio menggunakan microphone yang ada di tangan.

Mendapatkan perintah dari tetua Cosa Nostra, anggota yang lain pun sigap mendekati dua wanita yang baru saja bertengkar.

Wanita yang datang bersama Roxy itu tersenyum sinis pada Geraldine. “Daripada kau diusir, lebih baik kau angkat kaki dari sini sebelum dipermalukan.”

Geraldine sampai tertawa terbahak-bahak, betapa lucunya wanita itu. Tidak tahu saja siapa yang sedang dihadapi. “Percaya diri itu boleh, tapi sadar posisi sangat perlu.”

Geraldine menatap dua orang bertubuh tegap yang berdiri di dekatnya. “Lakukan perintah Daddyku.” Lalu, ia tersenyum sinis pada wanita itu, melipatkan tangan di dada dengan sangat angkuh.

“Roxy ... kau pemimpin di sini, kenapa aku yang diusir?” protes wanita itu seraya memberontak saat tubuh ditarik paksa dua orang pria.

“Kau membuat keributan di sini, sudah sepantasnya pergi!” Roxy mengibaskan tangan agar anggota Cosa Nostra itu segera membawa keluar pembuat onar. Dalam hatinya kesal karena salah membayar wanita sebagai peneman pesta, rencananya ingin membuat Geraldine cemburu, ternyata justru dibuat malu.

Suasana menjadi lebih tenang, Geraldine hanya menatap ke arah Roxy saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Kau tak mau duduk? Kursi di sebelahku kosong,” tawar Roxy.

“Tidak.” Geraldine melenggang meninggalkan pria itu sebelum hatinya berdebar setiap kali teringat betapa merindukan sentuhan Roxy.

Pesta pun dimulai setelah ada sedikit keributan. Tuan Dominique dan Giorgio yang pertama kali memberikan sambutan di depan dengan menceritakan bagaimana sejarah Cosa Nostra berdiri.

“Dahulu, bukan aku dan George yang mendirikan ini. Tapi, orang tua dari istri tercinta kami, Loderus, kini sudah berada di surga,” ucap Tuan Dominique.

“Masa itu Cosa Nostra dikenal sebagai kumpulan mafia menakutkan. Tapi, sekarang tidak lagi karena kami memutuskan untuk berhenti menjalani dunia gelap, lalu beralih membuat ini sebagai badan yang legal terdaftar di negara, serta penghasil profit. Jadilah seperti sekarang, perusahaan yang bergerak di bidang jasa keamanan,” imbuh Tuan Giorgio.

Sudah tua pun dua sejoli itu masih kompak, memberikan sambutan dengan saling bergantian. Kini giliran Tuan Dominique lagi. “Berhubung kami sudah berumur, ingin menikmati masa tua, dan keturunan Lordeus tidak ada yang bersedia mengelola Cosa Nostra karena mereka semua sudah sibuk memegang perusahaan masing-masing. Jadilah kami memutuskan untuk menunjuk orang kepercayaan sebagai pemimpin di sini.”

“Seorang pria yang kami temukan ketika dia masih remaja, pekerja keras, dan tinggal di jalananan seorang diri untuk bertahan hidup. Kami didik dia dan besarkan di Cosa Nostra menjadi anak emas. Mari kita sambut Abelard Roxy Alphonse.”

...*****...

...Baru mau aku siapin ring MMA wey buat Betadine adu tinju, udah diusir aja yang atunya. Dih gak seru lu ah gaada yg tumbang masa, aku kan suka keributan...