Part 5

Geraldine menghanyutkan waktu, pikiran, serta tenaga untuk pekerjaan. Dengan cara itu bisa membuat otaknya menendang Roxy dari dalam sana. Ya meskipun sesekali adalah terlintas sedikit.

Telinga tajam Geraldine bisa mendengar jelas kalau ada seseorang mengetuk pintu ruangannya. “Masuk!”

Seorang wanita yang tak lain adalah sekretaris CEO pun nampak menyembul, memijakkan kaki ke dalam ruangan atasan perusahaannya. “Siang, Nona.”

“Hm?” Geraldine tidak menatap orang yang mengajaknya bicara. Terus saja mata terfokus pada monitor.

“Di lobby ada Tuan Roxy meminta izin untuk bertemu dengan Anda.”

Barulah tangan yang sejak tadi menyentuh keyboard itu berhenti bergerak. Dia tidak boleh goyah dengan keputusan yang sudah dibuat. “Katakan kalau aku tidak mau menemuinya, dan suruh saja dia pergi!”

“Baik.”

Geraldine menghela napas kasar seraya menyandarkan tubuh ke kursi kerja. Sepertinya dia sudah tahu tujuan pria itu datang ke perusahaannya. Tapi, harus mencari cara supaya Roxy tidak memiliki kesempatan untuk melamarnya sesuai niat yang sudah disampaikan pada Mommy dan Daddynya.

Gara-gara mendapatkan kunjungan dari Roxy secara mendadak, meskipun tak sampai berjumpa dengannya, membuat Geraldine jadi tak fokus untuk bekerja lagi. Ia melempar pulpen ke lantai karena pikiran menjadi dipenuhi oleh pria itu. “Memang sialan! Mengacaukan hariku!” umpatnya.

Rasanya kenapa sulit sekali mengakhiri hubungan tak jelas dengan Roxy. “Mungkin caraku kurang menyakitkan. Haruskah ku buat kata-kata yang paling menyayat hati supaya dia berhenti mengejarku?”

...........

Geraldine tidak keluar dari ruangan selama seharian penuh. Bahkan makan siang pun dibawakan ke dalam. Barulah saat sore hari ia berniat pulang. Untuk sampai mobilnya yang terparkir di depan gedung, harus melewati lobby terlebih dahulu. Ia tak tahu kalau ternyata Roxy belum pulang.

Roxy yang melihat wanita pengisi hatinya nampak melenggang di lobby pun segera menghampiri. Ia berdiri tepat di depan Geraldine. Menghalangi jalan setiap kali wanita itu hendak mencoba mengabaikannya.

“Minggir!” Akhirnya, Geraldine yang muak pun menyentak Roxy.

Tapi, pria itu tetap menggeleng. “Aku akan terus menghalangimu sampai kau mau berbicara denganku.”

Kedua tangan Geraldine sengaja dilipat ke dada supaya ia tak akan goyah dengan jalan yang sudah dipilih. “Oke, tiga menit.” Begitu angkuhnya dia, sampai tak mau melihat wajah Roxy. Atau mungkin justru tidak tahan dengan ketampanan pria itu sampai mencoba mengalihkan pandangan.

Roxy merendahkan tubuh, membiarkan kaki kanan menyentuh lantai sedangkan sebelah kiri ditekuk biasa. Ia mengeluarkan sebuah kotak cincin dan dibuka hingga memperlihatkan perhiasan indah yang dibeli dari hasil menabung selama bekerja.

“Geraldine Gabriella Giorgio, dari lubuk hati yang paling dalam, ketulusan, serta segenap cintaku, di depan seluruh orang yang menyaksikan serta atas izin Mommy dan Daddymu, maukah kau menikah denganku?” Roxy melamar wanita pujaanya dengan suara lantang. Bahkan banyak karyawan yang sedang menyaksikan.

“Tidak!” jawab Geraldine singkat, padat, tegas, langsung pada intinya. Meskipun saat menolak merasakan hati berdenyut nyeri. Tapi wajah tetap saja terlihat angkuh.

“Why? Tolong beri aku alasan kenapa kau menolak? Ku pikir, kemarin kau marah padaku karena tak kunjung ada kejelasan hubungan antara kita.” Roxy berhenti berjongkok, dia berdiri untuk melihat reaksi wajah Geraldine.

“Karena aku tidak mencintaimu.”

“Semua yang sudah kita lakukan terasa begitu indah, dan sekarang kau mengatakan tidak mencintaiku?”

“Ya!”

“Pembohong!”

“Terserah kau percaya atau tidak.” Geraldine melihat jam di pergelangan tangan. “Waktumu sudah habis.”

Meskipun sudah dilamar di depan umum, Geraldine mengayunkan kaki, tetap pergi meninggalkan seseorang yang sudah menjadi sandaran jiwa selama dua tahun. Berusaha tidak peduli jika Roxy tak terima dengan penolakannya. Bahkan sudah dipastikan kalau pria itu kecewa atas keputusan sepihak yang dia ambil sendiri.

...*****...

...Dih, sok cakep lu Betadine, tapi emang cakep kek mana dong. Jual mahal bener lu, jadi perawan tua gue sukurin. Tapi sayangnya dah gak perawan ya, oops, keceplosan wkwkwk. Maap, kadang mulut emang suka jujur kalo ngomong...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Kejar trus Roxy.... Jgn menyerah...

2024-03-18

0

IbuNaGara

IbuNaGara

knp sihhh

2023-11-24

0

Ney maniez

Ney maniez

😲😲🥺🥺🥺knp y

2023-11-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!