Beberapa hari ini Javier sudah kembali dari rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan kalau Javier akan mendapatkan perawatan dirumahnya. pria kaya itu tidak ingin terlalu lama di rumah sakit, karena dia yakin kalau masih banyak orang yang ingin membuatnya terluka.
Terlihat di rumah itu, Sahara dan Ronald sedang main kejar-kejaran di taman. sedangkan Javier, pria itu berada di dalam kamarnya, di sebuah balkon di luar kamarnya.
Tatapan mata Javier terus menatap Kania yang bersama dengan putranya itu, senyum yang terus mengembang di bibir Sang putra saat dia berada di samping Sahara. memang wanita itu selalu tulus memberikan kasih sayang kepada Ronald, hingga membuat dirinya tidak akan sanggup melihat putranya menangis.
"Aku benar-benar tidak salah memilih wanita, walaupun aku tidak mencintai wanita itu namun Putra aku sangat bahagia bersamanya. Aku harap jika aku sudah selesai aku akan menemukan kebahagiaanku, dan aku akan segera melepaskan Gadis itu dari ikatan yang menyesakkan dada ini." ucap Javier yang telah melihat Sahara bersama putranya.
"Mami, Mami. cepat kejar Aku!" seru Ronald yang sedang main kejar-kejaran dengan Sahara.
"Sudah Sayang, sudah. mami capek, Mami harus istirahat." Sahara yang mulai menata nafasnya karena dari tadi Ronald memintanya main kejar-kejaran hingga membuat Sahara kelelahan.
"Mami, buatkan aku masakan. aku lapar!" seru Ronald yang meminta Sahara untuk membuatkan dirinya makanan.
"Iya, iya. sebentar Mami bakal buatkan makanan kesukaanmu." jawab Kania yang kemudian menggendong Ronald menuju dapur.
"Selamat pagi Nyonya!" seru para pembantu yang ada di rumah Javier. mereka semuanya sangat menyukai sifat Sahara yang begitu riang dan begitu sabar menghadapi seluruh pegawai yang ada di rumah besar itu.
"Pagi." jawab Sahara yang kemudian meletakkan putranya di kursi yang ada di dapur. Terlihat Sahara sudah mempersiapkan semua bahan-bahan makanan untuk membuat masakan buat Ronald.
Tak lama kemudian Javier sudah turun dari rumah besar itu bersama salah satu pembantu pria. pria itu nampak menatap semua yang dilakukan oleh Sahara.
"Apa yang dilakukan wanita itu?" tanya Javier.
"Wanita itu sedang memasak." jawab pelayan pria.
pelayan pria tanpa mendorong kursi roda yang dipakai oleh Javier, pria itu meminta pria itu untuk membawanya berjalan-jalan di sekitar rumahnya.
"Papa, Papa lihat deh Mami buatin aku masakan baru!" seru Ronald yang berteriak kepada papanya yang baru turun dari lantai atas kamarnya.
"Tentu Sayang, memangnya mamimu buat masakan apa?" tanya Javier kepada putranya.
"Mami buat masakan yang paling enak sedunia ini." jawab Ronald yang kemudian tertawa sambil menggerakkan kedua tangannya.
Terlihat anak berusia 5 tahun itu begitu senang dengan semua masakan yang dibuatkan oleh Sahara, Javier hanya tersenyum. sesaat kemudian terlihat senyuman yang begitu mengembang saat Ronald membanggakan dirinya.
"Terima kasih sayang, kau memang pria yang paling mami cintai!" seru Sahara yang kemudian mengambil makanan yang sudah matang itu.
Terlihat di meja sudah ada 1 piring masakan yang dibuat oleh Sahara.
"Apakah kau mau makan?" tanya Sahara kepada Javier. pria itu menggelengkan kepalanya, namun yang terlihat tatapan matanya terus menatap putranya yang makan dengan begitu lahapnya.
Sahara menatap Javier yang menatap putranya, sesaat kemudian Gadis itu mengambil satu porsi nasi goreng bersama beberapa ikan yang ada di dalamnya.
"Makanlah, jangan menatap putramu itu. nanti dia malah tersedak." ucap Sahara yang membuat Javier melotot kepada wanita itu
"Aku Tidak selera dengan masakan seperti ini, Aku tidak suka makanan seperti ini ini adalah sampah tidak pantas aku makan." jawab Javier.
Sahara hanya menghela nafasnya, sesaat kemudian dia mengambil piring yang telah dihidangkan untuk Javier, Gadis itu memakan nasi itu bersama dengan Ronald.
Memang Javier adalah pria yang begitu keras, dia tidak pernah memperlihatkan kelembutan kepada semua orang. hanya dengan putranya, bahkan dengan istrinya dulu pun pria itu tidak pernah bersikap romantis.
"Jangan sering-sering kau memberi makanan anakku seperti itu, makanan seperti itu bagaikan racun yang akan merusak seluruh jaringan tubuh Putraku." ucap Javier.
Seketika Sahara langsung menghentikan makannya. Gadis itu menatap pria yang telah mempekerjakan nya selama 4 tahun, ini mungkin Kania sedih saat Javier mengatakan hal itu, Gadis itu tidak pernah sekalipun mempunyai keinginan untuk membuat Ronald sakit atau bagaimanapun.
"Tapi, dia sangat suka dengan makanan itu." jawab Sahara sambil menyuapi Ronald.
"Apakah kau tahu, kalau makananmu itu bagaikan sampah yang bisa membusuk di tubuh Putraku." sarkas Javier yang membuat Sahara langsung terdiam.
Sahara terasa ingin marah, terkadang perkataan Javier begitu menyayat hatinya, kalau dia tidak menatap Ronald dan mengasihi bocah itu. memungkinkan dia akan kabur karena semua perkataan kasar dari Javier selama ini.
"Baiklah kalau begitu, mungkin lebih baik kau mencari koki untuk memasak buat Ronald." jawab Sahara yang kemudian meninggalkan meja makan dan tidak melanjutkan makannya. Javier menatap gadis itu, tatapannya menatap langkah kaki Sahara yang menuju sebuah ruangan yang ada di lantai satu.
"Apakah dia tersinggung dengan kata-kata Ku." ucap Javier dalam hati saat melihat Sahara langsung meninggalkan meja makan saat pria itu mengatakan kata-kata yang begitu buruk.
Sahara menatap jendela kamarnya, terlihat gadis itu menatap taman yang berada di belakang kamarnya. Sudah empat tahun ini dia merasakan sesak saat mendengar kata-kata kasar yang diucapkan oleh Javier, Mungkin dia jarang membentak Sahara. namun perkataan itu terasa selalu menghina Sahara.
Hari ini Sahara tidak ingin keluar dari kamarnya, hatinya terasa sesak. teramat sesak setiap kali Javier menghina masakan yang dibuat untuk putranya. Sahara memang hanyalah seorang pembantu yang ada di rumah itu, namun Apa salahnya jika dia memberikan perhatian tulus kepada Ronald.
Malam ini Sahara tidak keluar makan malam, gadis itu tetap berada di kamarnya sembari menatap foto kedua orang tuanya dan mantan kedua mertuanya.
"Ayah, ibu. Mengapa kehidupan Sahara seperti ini, kapan Sahara akan bahagia." ucap Sahara saat menatap foto almarhum kedua orang tuanya.
Tatapan mata Sahara beralih kepada almarhum ayah mertua dan ibu mertua nya. wanita itu benar-benar merasa rindu dengan orang-orang yang selalu baik padanya.
"Ayah Maafkan Sahara, jika tidak bisa menepati janjiku pada Ayah. sebenarnya Sahara sangat rindu dengan ibu Fatmawati, namun sekarang Sahara belum bisa kembali ke sana." Sahara yang kemudian mencium dua foto yang ada di tangannya. wanita itu selalu saja menderita dengan semua perkataan yang diucapkan oleh Javier, seorang istri yang tidak akan pernah diakui, status Sahara hanyalah istri simpanan dari pria itu.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Risnha Isnhaa
rima sahara adalah satu orang
2023-04-06
1
Saini Jamudin
bikin bingung siapa nama yang sebenar nya keliru nih
2023-02-03
0
Muhajir Annajmi
namanya siapa sih Rima apa Sarah atau Kania😁😁 bingung
2022-11-25
1