Mereka terus bertengkar dan adu mulut saling mengutuk. Hingga Ken merasa lelah. Dia akhirnya menceritakan kepada Yui kisah di balik tubuhnya yang terluka.
Meski menganggap Ken gila, Yui tetap mendengarkan Ken merawi, meksi tak satu pun dipercayainya, semua terdengar seperti dongeng dan bual belaka.
Ken Reymond adalah seorang raja dari para Iblis di Langit. Dia merupakan penguasa negeri dan ditakuti oleh siapapun. Namun suatu ketika, peperangan terjadi antara Iblis dan Dewa akibat perebutan suatu benda yang menjadi sumber keabadian dan kekuatan, disebut dengan batu Osct.
Kastil Easle hancur dalam satu malam ditaklukkan oleh Dewa di Langit. Perselisihan sudah lama terjadi, sekitar dua puluh tahun lalu, namun kini membara kembali karena kehausan bangsa Dewa. Tidak cukup hanya merampas batu Osct dari bangsa Iblis, kini para Dewa juga ingin menguasai Kastil Easle milik Ken Reymond.
Kekuatan bangsa Dewa begitu besar karena telah memiliki batu Osct sebagai senjata mereka. Selama satu tahun bangsa Iblis dijajah, tepat beberapa hari yang lalu, bangsa Iblis mengalami kekalahan. Ken dan jenderal kepercayaannya mengalami luka begitu parah.
Untuk melindungi diri mereka, keduanya lari dari Langit dan bersembunyi di sebuah planet menggunakan sisa kekuatan mereka. Namun sayangnya, Ken Reymond dan Simon terpisah di lain tempat. Entah dimana rimba jenderal kepercayaannya sekarang.
Seluruh kekuatannya telah habis, bahkan untuk mengobati diri sendiri pun tidak sanggup, apalagi untuk mencari Simon.
Keajaiban pun datang menghampiri dirinya. Ketika tubuhnya berada di titik paling lemah, seorang wanita tepat berjalan di depannya dengan tas jinjingan di tangan. Wanita itu tampak berbeda dari manusia biasa.
Dalam tubuh wanita itu terdapat sumber kekuatan yang dapat mengembalikan kekuatan Ken, meski hanya sedikit. Dia langsung mendekap wanita itu dan menyerap kekuatan yang ada padanya. Seketika rasa sakit di tubuhnya mereda, walau hanya sebentar.
Ternyata wanita itu merasa terancam dan menyerang dirinya hingga kehilangan kesadaran. "Begitu ceritanya," ucap Ken dengan penuh penghayatan saat berbicara pada Yui.
"Dongengnya bagus." Yui bertepuk tangan dengan muka datar tidak merasa terhibur. "Aku yang salah udah mau dengerin kamu cerita," ucapnya mengeluh dengan suara pelan.
"Aku tidak akan paksa agar kau percaya. Tapi luka ku sudah sembuh. Gunakan otak kecilmu itu! Bagaimana bisa luka sayatan sembuh dalam sekejap?"
Yui terdiam. Dia tidak bisa menjawab logika Ken. Memang ada benarnya, tidak mungkin luka sayatan bisa kering bahkan tak meninggalkan bekas sama sekali dalam sekejap.
"Mu-Mungkin kamu dukun," pungkas Yui asal.
"Wanita bodoh!" hina Ken dengan mulut ringan. "Aku akan tinggal denganmu sampai kesehatanku pulih," katanya dengan lancang.
Mata Yui sampai melotot hampir keluar mendengar kalimat dari mulut pria aneh itu. "Kok kamu yang atur? Gak bisa! Sekarang kamu keluar dari sini, atau aku lapor ke polisi!" usir dan ancam Yui.
"Aku akan bunuh polisi itu jika datang ke sini. Sebaiknya pikirkan lagi!" ancam Ken balik. "Ck, naif sekali," sambungnya merendahkan.
Yui benar-benar murka, melihat betapa bersemangat pria itu berdialog tentu menyadarkan Yui bahwa Ken telah siuman, tidak ada alasan lagi untuk menampung pria itu di sana. Segera dia menyeret paksa Ken keluar dan mengunci pintu rapat-rapat.
"Aku akan maafin kejadian hari ini, jadi jangan pernah muncul lagi di hadapanku!" Itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan Yui pada Ken. Dia masuk ke kamarnya untuk menyambut pagi yang cerah. Tak tenang, dia belum juga terlelap, pikirnya terus melayang mengingat pria aneh yang bahkan tidak dikenalnya.
Sesekali dia melihat ke luar melalui monitor intercom apartemen miliknya.Tampak pria itu masih saja berdiri di depan pintu, bahkan berulang kali Yui memeriksa, namun pria tersebut tak kunjung pergi. Sudah dua jam berlalu, pria di sana masih berada di posisi awal, tak bergerak sama sekali. Dia hanya berdiam diri tanpa melakukan apa pun.
"Ih, seram." Yui berlari masuk ke dalam kamar.
******
Matahari menyingsing cerah di celah jendela kaca yang tertutup tirai tebal milik Yui Maona. Dia terbangun dari lelapnya malam. Begitu segar pagi ini. Badai telah berakhir dan tampaknya musim akan berganti. Hari yang baik untuk memulai kegiatan.
Seperti biasa, Yui berangkat bekerja di sebuah cafe miliknya sendiri. Kehadirannya tidak terlalu penting, karena dia memiliki tiga karyawan di sana. Hanya saja karena tidak ada kegiatan lain, dia rutin datang ke cafe miliknya yang diberi nama, Cafe Sweet.
Dia begitu kegirangan ketika hendak berangkat bekerja. Tapi tak berlangsung lama, Yui dikejutkan dengan keberadaan pria aneh semalam di samping pintu apartemen.
Ken berdiri dengan tangan terlipat di atas dada dan raut yang angkuh. Semalaman dia tegak di sana hingga pagi tiba.
"Kamu ngapain sih?" tanya Yui keheranan, dia begitu risih sampai ingin menyingkirkan pria itu.
"Kau hendak kemana?" tanya Ken.
"Bukan urusanmu!" jawabnya ketus. "Kamu diri di situ semalaman?"
"Hmm," angguk Ken.
"Kamu manusia apa bukan? Aneh deh."
"Aku adalah Raja Iblis, pemilik Kastil Easle," jelas Ken lagi.
"Aduh … kamu perlu dibawa ke rumah sakit jiwa, ha?" keluh Yui kewalahan. Dia tidak paham lagi dengan Ken.
"Tidak," tolak Ken cepat.
Lelah berbincang dengan Ken, Yui lantas meninggalkan pria itu dan berusaha tidak terpancing amarah di pagi hari yang cerah ini. Dia menahan diri agar tidak goyah dengan gangguan pria itu. Dengan anggun dia melangkah ke parkiran basement tempat mobilnya berada.
******
Yui mengira bahwa gangguan itu akan berakhir ketika dia mencoba melupakan Ken. Tidak cukup merusak mood paginya, Ken mengikuti Yui sampai ke basement. Parahnya pria itu sampai mengetuk kaca mobil Yui seakan meminta untuk diberi tumpangan.
Yui menginjak pedal mesinnya dengan kencang dan melaju pergi dari basement. "Dia beneran gila apa? Argh! Apa perlu lapor polisi? Tuhan, lindungi aku," pinta Yui. Kepalanya terus terngiang dengan pria aneh itu. Seharian penuh dia terus mempertanyakan tujuan Ken dan juga alasan pria itu menempel padanya. Sungguh dia tidak mengerti dengan pola pikir pria itu.
Pria yang mengaku raja iblis itu tidak menyakiti dirinya sama sekali, dan juga tidak mencuri barang di apartemen, lalu apa tujuannya? Hanya itu yang ada di kepala Yui kini.
Karyawan-karyawan yang bekerja di cafe miliknya pun sampai kebingungan dengan tingkah Yui yang berbeda. Atasan mereka itu selalu riang gembira dan tidak pernah semurung yang mereka lihat sekarang.
"Bos kenapa?" tanya Lena, karyawannya.
Tidak ada sahutan dari Yui. Dia tampak kosong dan tak berjiwa. "Bos?" Lena mencoba mengambil perhatian Yui dengan melambaikan tangan ke arah bosnya tersebut.
"Eh, apa?" tanya Yui yang baru saja sadar dari lamunan.
"Bos kenapa? Kayaknya hari ini bos kurang fit," kata Lena khawatir.
"Iya, aku lagi mikirin sesuatu." Yui berdiri dari kursi. Dia keluar dari ruangan tersebut dan beranjak pulang ke apartemen.
"Jaga cafe, yah, aku pulang cepat hari ini," kata Yui meminta.
"Pulang? Bos baik-baik aja, kan?" tanya Lena memastikan kembali.
"Iya," jawabnya singkat dan buru-buru meninggalkan cafe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
𝕭𝖆𝖓𝖏𝖎𝖓𝖌𝖆𝖓
wow! bahkan Nama gue ikutan masuk dalam novel ini.
luar biasa sekali thor!
Hahahahaha Hahahahaha Hahahahaha😂😂😂😂😂
jadi Nama gue nia
maka jadinya shia nia😅😅😅
hahahahahahahahahahahaha😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
2022-01-08
0
Qirana
7in1
Dukungan untuk para Author tersayang
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
2021-09-18
0
Kadek
hai kk, aku mmpir nihh
semangt ya,
2020-08-06
0