Rasa Sakit ...

POV CINDY.....

Aku menarik tangan Rain untuk menjauh dari hadapan Renal saat dia berusaha membujuk Rain , ini adalah kali pertamanya aku membentak anakku dan itu benar-benar membuat ku sedih .

Suara ringisan kesakitan terdengar di telinga ku hingga membuat aku menghentikan langkah ku dan melepaskan tangan kecil Rain yang aku genggam dengan kuat .

Aku berjongkok dihadap Rain untuk menyamakan tingginya dan aku pun menatap Rain dalam-dalam hingga membuat rasa takut di dalam hatiku semakin kian membesar , aku takut jika Renal merebut Rain dari ku , aku takut jika Rain akan pergi meninggalkan ku

" Mommy maafin , Rain " ucapnya hingga membuat aku tersadar dan mengelus lembut rambut Rain seraya membawanya kedalam pelukan ku

Kucium aroma wangi dari tubuh Rain yang sangat khas lalu aku mengecup pipi tembamnya berulang kali.

" Maafin Mommy sayang , harusnya Mommy gak bentak Rain tadi " Ucapku menyesal seraya menatap mata Rain hingga membuat anak itu kembali memeluk leherku dengan erat

Seketika ada rasa hangat yang menjalar dalam dihatiku hingga mengikis ketakutan yang sejak tadi kurasakan , aku tidak perduli orang-orang melihat drama kami yang aku perdulikan sekarang hanyalah

Rain .

Rain pun melonggarkan pelukannya padaku dan menatapku sambil tersenyum lebar lalu mengecup kilas bibirku .

" Rain sayang Mommy " ucapnya hingga membuat air mata yang sejak tadi kutahan akhirnya berhasil lolos dari genangan nya

Aku pun menghapus air mataku lalu menatap Rain dengan lembutnya . Aku merasa sangat bersyukur bisa memiliki anak seperti rain . Rasanya hinaan yang dulu kudapat tak sebanding dengan keindahan yang ku dapat saat ini .

Rain-ku benar-benar seperti langit yang menyelimuti dunia ku , mungkin jika tanpa Rain mungkin aku sudah benar-benar mati , aku tidak akan membiarkan Renal merebut Rain dariku.

" Mommy lebih-lebih menyayangi Rain " ucapku .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampai nya ditempat tinggalku , aku pun segera membuka lemari dan mengambil koper seraya merapikan pakaian Rain dan juga pakaian ku sendiri.

Keyakinan ku untuk pindah kini semakin mantap , aku akan membawa Rain bersamaku dan tak akan kubiarkan Renal bisa melihatnya lagi pikirku .

" Kita mau pergi ya Mom ? " tanya Rain padaku seraya terus menatap ku yang tengah sibuk dengan kegiatan ku

" Tidak sayang , Kita mau pindah " Ucapku sambil terus merapikan baju-baju kami

Aku tidak akan pergi sekarang mungkin aku akan pergi besok pagi-pagi sekali , walaupun saat ini aku tidak memiliki tujuan setidaknya itu lebih baik dari pada aku bertahan di tempat yang Renal ketahui pikirku .

" Bukan nya Mommy harus kerja ? " tanyanya polos hingga membuat aku menatap kearah Rain seraya tersenyum lembut dan menyentuh lembut kedua pundak nya

" Lebih baik sekarang Rain mandi , nanti pakaiannya Mommy siapin " ucapku mengalihkan pembicaraan Rain

Aku menghentikan aktifitasku dan berniat akan meneruskan nya setelah pulang bekerja nanti pikirku .

Setelah menyiapkan pakaian Rain aku pun segera berlalu kearah kedapur untuk menyiapkan sesuatu yang bisa di makan anakku nanti .

Ini adalah hari terakhir ku kerja dan aku harus bisa membelikan Rain sebuah mainan baru seperti janjiku saat itu , aku terdiam cukup lama hingga akhirnya aku mencium bau gosong dari penggorengan ku . harusnya aku tidak teledor seperti ini pikirku .

Aku bukan orang yang berkecukupan dan karna kecerobohan ku , aku membuang makanan yang dengan susah payah aku dapatkan .

Aku mengambil bahan makanan lain lalu kembali memasaknya , kini aku lebih berhati-hati dan berhenti untuk melamun .

Setelah selesai aku pun membuatkan segelas susu coklat hangat untuk Rain seraya menyajikan nya diatas meja .

Aku melepaskan apron ku dan mengelap keringat yang kini membanjiri dahiku , Seketika kulihat Rain keluar dengan pakaian yang sudah aku siapkan tadi .

" Jagoan Mommy sudah wangi " ucapku seraya mencium kilas kedua pipi anakku

" Huu , Mommy bau , mandi sana . Rain tungguin dimeja makan ya " ucapnya polos hingga membuat aku tertawa lalu menghilang kedalam kamar kami

Setelah selesai mandi dan berpakaian santai aku pun segera menghampiri Rain yang masih setia duduk menunggu ku di meja makan .

" Mommy lama banget cih ! " Gerutunya dengan wajah menggemaskan menurut ku namun aku hanya tersenyum lucu kearahnya

Aku pun menyendok nasi dan lauk pauk kedalam piring Rain dan setelahnya baru aku mengambil untuk diriku sendiri . Kulihat Rain makan dengan lahabnya hingga membuat aku sesekali menegurnya , anak itu bisa saja terdesak jika makan seperti itu.

" Mo...mmy kew..naww..al..owm" ucap Rain tidak jelas dengan makanan yang penuh dimulutnya membuatku tak mengerti dengan ucapan anak itu

" Rain telan dulu makanan nya baru bicara " ucapku mengingatkannya hingga membuat Rain akhirnya mengunyah makanan nya beberapa kali lalu menelan nya hingga vhabis.

" Mommy kenal Om Renal ? " tanya Rain setelah menghabiskan makanan yang ada di mulutnya hingga membuat aku menghentikan aksi ku yang hendak menyuapkan nasi kedalam mulutku

" Om Renal ? " tanyaku balik sambil menatap kearah anak itu

" Itu loh Mom , Om yang bareng Rain tadi " ucapnya memperjelas

" Tidak , Mommy tidak kenal " kataku dingin seraya menundukkan pandangan ku kearah piring

" Kirain Rain Mommy kenal , soalnya tadi Om Renal langsung tau nama lengkap Rain " Ucapnya lagi hingga membuat ku menatap Rain lekat-lekat .

Kini rasa ketakutan dalam diriku kembali hadir bahkan kini semakin membesar dan membuat ku semakin tak karuan bahkan saat ini tanganku tiba-tiba saja bergetar .

" Rain jangan main-main sama Om Renal itu ya , sayang " ucapku mengingatkan Rain dengan wajah khawatir seraya menahan ketakutan ku

" Kenapa Mom ? , Om Renal kan baik sama Rain " Ucap Rain hingga membuat aku semakin merasa sangat takut

Aku hanya terdiam menghentikan makan ku seraya berdiri dari dudukku , aku tidak bisa membiarkan Rain terus-terusan berbicara mengenai Renal .

Seketika ada rasa sakit saat mendengar Rain berbicara mengenai Renal dan mengatakan bahwa Renal adalah orang baik . Kini ketakutan ku semakin besar saat Rain mengatakan hal tersebut .

Bagaimana jika suatu saat Rain tau dan dia lebih memilih untuk tinggal dengan pria itu . Membayangkan hal itu saja sudah membuat ku merasa sangat sesak .

" Mommy kenapa ? " Tanya Rain seraya menatap ku yang kini tengah berdiri

" Mommy kenyang " sahutku seraya meninggalkan Rain sendirian di ruang makan tersebut

Aku pun berjalan menuju dapur dan terduduk begitu saja di lantai seraya menatap kosong kearah depan ku .

Ya Tuhan , Apa yang akan aku lakukan jika Renal mengambil Rain dari ku . Dan apa yang akan aku lakukan jika Rain tau bahwa ayah nya kini masih hidup .

Aku benar-benar takut jika Rain meninggalkan ku dan lebih memilih untuk tinggal dengan Renal setelah dia tau bahwa ayah nya masih hidup apa lagi dengan keadaan Renal yang memang secara finansial berbeda sekali dengan ku .

Aku menundukkan kepalaku di antara dua sisi lutut ku , aku menangis seraya menahan suaraku agar tak terdengar oleh Rain. Bayang-bayang itu semakin membuat ku merasa sangat takut hingga bergetar .

" Mommy Kenapa ? " tanya Rain tiba-tiba dengan suara lirih hingga membuat aku menatap kearah anak itu

Kulihat Rain menatap ku dengan tatapan khawatir nya bahkan wajah nya kini terlihat sedih .

" Mommy kenapa nangis ? , Rain nakal ya Mom ? " ucapnya polos dengan mata berkaca-kaca seraya mendekatiku

Aku hanya terdiam seraya memandangi wajah anak ku dengan tatapan sedih dan juga perasaan takut bahkan air mataku terus mengalir saat melihat Rain dengan wajah sedihnya.

" Rain janji Rain gak akan main sama Om Renal lagi , Mom " ucapnya lagi tiba-tiba dengan air mata yang kini mulai turun membasahi pipinya

" Rain bakal nurut sama Mommy , Rain gak mau Mommy sedih " ucap nya lagi hingga membuat aku langsung memeluk tubuh Rain dengan erat mungkin sangat erat

Seharusnya Rain tidak melihatku yang sedang menangis saat ini karna aku tidak ingin terlihat lemah di depan anakku , namun kenyataannya aku tidak terlalu kuat .

" Tuhan , aku mohon jauhkan Renal dari Rain-ku " ucapku dalam hati yang terdengar sangat memohon pada Tuhan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kini Seperti biasa aku tiba di Cafe dengan nafas tak beraturan. Karna seperti biasa , aku setengah berlari untuk menuju tempat itu .

" Sudah berapa kali aku bilang Cindy , kau tidak perlu berlari " Ucap Lio saat milihat aku yang tengah mengatur nafasku

Lagi-lagi aku hanya tersenyum kecil seraya berlalu menuju ke arah loker untuk mengganti pakaian ku , setelah selesai bekerja nanti aku berniat untuk menemui Ms.Aurel si pemilik Caffe tersebut .

Hari ini tidak terlalu banyak pengunjung yang datang hingga membuat tugasku sedikit lebih cepat dari biasanya .

Semua pekerjaan sudah kuselesaikan dan kini hanya tinggal membuang sampah , aku mengambil sebuah kantung sampah untuk dibuang di pembuangan sampah yang berada tak jauh dari Caffe ini.

" Siapa Rain ? " Tanya seseorang dari belakang ku hingga membuat aku sedikit terkejut dan membalikkan badan ku ke asal suara tersebut

Kulihat sosok Renal yang berdiri tegap tepat di belakang ku menanyakan tentang siapa Rain berulang kali dan aku hanya mengucapkan bahwa Rain adalah anakku namun hal itu membuat Renal murka dan menuduhku telah menyembunyikan Rain dari nya .

" Menyembunyikan ? , Apa kau lupa ingatan Renal ? , Anakmu sudah lama mati Aku sudah menggugurkannya dulu , seperti yang kau inginkan dulu padaku , bukankah kau sendiri yang tidak menginginkan kami " Ucapku melawan ucapan Renal agar pria itu sadar apa yang telah dia perbuat pada kami dulu

Walaupun ada rasa sakit saat menyebut malaikatku sudah mati , namun aku tak punya pilihan lain . Aku tidak ingin Renal mengambil Rain dari ku .

Seketika sebuah tampar kembali kurasakan di pipiku saat ini , namun sakit itu tak sebanding dengan apa yang telah pria itu perbuatan dulu pada hidupku .

" Jaga bicaramu , Cindy ! " teriak nya tidak terima hingga membuat aku tersenyum miring melihat my

" Kau terlalu yakin Renal , Rain adalah anak dari orang yang menyewa jasaku dulu " Ucapku hingga membuat pria itu semakin marah

" Jangan berani-berani kau kaitkan anakku dengan orang yang kau layani " ucapnya marah seraya menjambak rambutku hingga membuat aku mendongakkan kepalaku

" Anak mu ? Hahaha , Aku yang melahirkan nya dan dia bukan anak mu " Ucapku dingin seraya menginjak kaki nya hingga membuat Renal melepaskan genggaman tangannya dari kepalaku

Aku pun berlalu meninggalkan Renal yang masih mematung di tempatnya namun dengan seketika Renal menarik kembali tangan ku hingga membuat aku kembali menatap dingin kearah nya .

" Dia Anakku !!! " ucap nya percaya diri

Aku pun menatap Renal dengan mata nanarku seraya terus menahan tangisku agar tidak terjatuh , kutarik tangan ku dengan paksa seraya terus menatap kearah Renal yang menatap marah kearah ku .

" Anakmu sudah mati , Renal " teriak ku dengan marahnya hingga akhirnya air mata yang sejak tadi kutahan pun terjatuh membasahi pipiku

" Jika kau mencoba pergi dan membawa Rain menjauh dari ku , aku tidak akan tinggal diam Cindy . aku akan mengambil Rain dari tanganmu , jadi berhentilah berpikir untuk pergi dan menjauhkan Rain dari ku , karena aku bisa mengambil Rain kapan saja dari sisimu , ingat itu " ucapnya mengancam ku hingga membuat aku terdiam mematung saat mendengar ancaman yang Renal berikan

Aku terus berteriak dan menyangkal ucapan Renal yang tak akan bisa mengambil Rain dari tangan ku sampai akhirnya ucapan Renal kembali membuat aku terdiam di tempatku .

" Aku bisa , Cindy . Aku bisa mengambil Rain dari sisimu semudah aku menghancurkan hidupmu dulu " ucapnya sinis seraya berlalu meninggalkan aku yang masih menangis di tempat ku saat ini

Kini rasa takutku kian membesar , aku benar-benar takut jika Renal akan membawa Rain pergi dari sisi ku .

Seakan tersadar sesuatu aku pun segera berlari seperti orang gila menuju tempat tinggalku , saat tiba didepan pintu aku segera masuk dan berlari menuju kekamar tidurku .

Seketika nafasku kembali lega saat kudapati Rain yang kini tengah tertidur dengan Nyamannya di atas kasur kami , aku pun segera menghampiri Rain dan memeluk tubuh mungilnya seraya menghujani kepala dengan ciuman ku .

Aku memeluk erat tubuh Rain dalam pelukan ku , sampai kapanpun aku berjanji tidak akan membiarkan Renal mengambil Rain dari sisiku .

.

.

.

Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!