Bersikap Tenang...

POV CINDY.....

Setelah selesai bekerja aku pun langsung mengganti pakaianku dan berjalan meninggalkan gedung Departemen Store tersebut .

Aku berjalan santai menyusuri trotoar khusus pejalan kaki sepertiku . tujuan ku saat ini adalah apartemen tempat tinggalku , jarak dari Aa store menuju apartemenku memakan waktu 48 menit jika berjalan kaki namun jika mengendarai bus atau transformasi lain hanya memakan waktu sekitar 15 atau 20 menit saja .

Aku tidak lagi menuju Daycare tempat di mana Rain berada karna anakku sudah di jemput oleh Ken tadi maka dari itu aku langsung menuju ke apartemen ku namun saat si tengah perjalanan tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di samping ku.

Aku menatap mobil yang sangat aku kenali , itu adalah mobil milik Ken . tak berapa lama kaca mobil pun terbuka dan menampilkan Ken yang memaksa ku untuk masuk ke dalam mobilnya .

" Tidak Ken " Tolakku namun ku lihat pria itu malah keluar dari dalam mobilnya seraya berjalan menghampiri ku

" Rain ada didalam , Cindy " ucapnya saat tiba di depan ku

" Bukankah kau sudah mengantarkan nya pulang ? " Tanyaku heran

" Kami pergi makan dan bermain dulu tadi " ucap Ken santai

" Kau terlalu memanjakan nya , Ken " ucapku tak senang seraya memasuki mobil Ken dan duduk di sebelah kursi pengemudi.

Aku pun melihat kearah kursi penumpang dan mendapati Rain yang kini tengah tertidur pulas .

" Lain kali aku tidak akan merepotkan mu , Ken " ucapku saat Ken telah memasuki mobilnya

Ken hanya mengabaikan ucapan ku seperti biasanya . Tak ada percakapan apapun lagi sepanjang perjalanan sampai akhirnya mobil Ken pun berhenti di depan gedung beberapa lantai yang merupakan tempat tinggal ku

Ken ikut turun dari dalam mobilnya seraya menggendong Rain dipelukan nya lalu aku pun langsung mengambil tubuh kecil Rain kedalam gendongan ku saat kami sudah tiba di depan apartemen ku .

" Kau akan pulang jam berapa nanti malam ? " tanya Ken saat aku tengah meletakkan Rain pada tempat tidur

" tidak tau " jawabku seadanya seraya berjalan menuju dapur untuk meminum segelas air dengan diikuti oleh Ken

" Aku akan menjemputmu nanti " ucapnya menawarkan diri namun Aku hanya menggelengkan kepalaku

" Tidak bisakah kau menerima nya , Cindy ? " ucap Ken terdengar kecewa dan marah

" apa yang sebenarnya kau inginkan , ken ? " tanyaku langsung seraya menatap Ken tepat di depan matanya

Ken pun mendekatkan tubuhnya kearahku hingga punggungku menekan pintu kulkas yang ada di belakangku .

" Aku hanya menginginkan mu Cindy , bukankah dari pertama kau sudah tau itu " ucapnya tulus seraya menyentuh pipiku dengan tangan kanannya hingga membuat aku merasa tidak nyaman di buatnya

" Tidak Ken . Dari pertama kau hanya menginginkan tubuh ku " ucapku menjelaskan nya pada Ken

" Aku hanya menginginkan mu Cindy , apa kau tidak bisa memahami itu " ucapnya lagi tak mau kalah

" Setelah keinginanmu tercapai apa kau akan mencampakkan ku ? " Ucapku lantang

" Tidak seperti itu Cindy , aku sangat menginginkan mu " sahut Ken tetap pada pendiriannya namun aku hanya terdiam dan mencoba menggeserkan tubuhnya

" Kau boleh pulang Ken , aku ingin memasak untuk Rain " ucapku datar yang secara tidak langsung mengusir Ken

Ken pun akhirnya pergi meninggalkan aku sendirian di ruangan itu dengan wajah kecewa dan juga amarah yang terpendam , mungkin .

Aku mencoba untuk tidak perduli dan mengerjakan pekerjaan ku yaitu memasak sesuatu yang akan dimakan Rain untuk nanti malam ketika aku pergi bekerja .

Aku bekerja sebagai pelayan di salah satu Caffe yang terletak tak jauh dari bangunan tempat tinggal ku , Aku beruntung sekali Rain mengerti dan tidak rewel saat ku tinggal di apartemen , dia anak yang benar-benar mandiri .

**

" Mommy sudah mau berangkat kerja ya ? " tanya Rain yang sudah selesai dengan mandinya

Aku hanya mengangguk dan menepuk kepala nya dengan pelan lalu Kulihat Rain cemberut dan aku pun segera mengecup pipi tembam miliknya.

" Rain ingat apa yang selalu mommy sampaikan mu ? " Tanya ku

" Jika Rain merasakan sakit sedikit pun Rain harus segera hubungi Mommy , tekan angka 1 dan itu akan segera terhubung dengan ponsel milik Mommy " ucap Rain menjelaskan hingga membuat aku tersenyum hangat karena dia mengingatnya dengan jelas

" Rain jangan tidur malam-malam ya , Good night sayang " Ucapku seraya memeluk dan mengecup seluruh wajah anakku

Sejujurnya bukan aku tidak merasa cemas saat meninggalkan Rain sendirian di rumah , tentu saja aku merasa sangat amat cemas namun aku tidak memiliki pilihan lain demi memenuhi kehidupan kami berdua .

Aku sedikit berlari menuju tempatku bekerja hingga sesampai nya di Caffe aku pun langsung mengatur nafasku agar merasa tenang dan rileks .

* Cindy .. kau berlari lagi ? " tanya Lio salah satu pegawai di tempat itu

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum lembut seraya berlalu menuju lokerku untuk mengganti pakaianku . Cafe tempaku bekerja lumayan ramai karena memang suasana nya yang nyaman dan juga para pekerjanya yang ramah mereka tidak berpura-pura ramah , mereka memang ramah.

" Lain kali kau tidak perlu berlari Cindy sayang , masih banyak pegawai yang bisa diandalkan di sini " ucap Aurel si pemilik Cafe tersebut

" Aku hanya terlalu bersemangat , Miss " ucapku sambil tersenyum hingga membuat mereka ikut tersenyum lembut

Aku kembali mengerjakan pekerjaan yaitu melayani beberapa tamu dan juga menuliskan beberapa pesanan milik mereka lalu mengantarkan nya ke meja mereka .

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul dini hari dan dengan cepat aku pun segera mengganti pakaian ku untuk kembali ke apartemen ku . aku sudah meninggalkan Rain cukup lama pikir ku .

" Maafkan aku semuanya , aku harus buru-buru karena Rain tidak ada yang menemani " ucapku pada mereka yang masih membereskan beberapa kursi di Caffe tersebut

" Santai saja Cindy , kau bisa pulang sekarang , Kapan-kapan kau harus membawa si manis Rain bersamamu " Ucap Aurel sambil tersenyum lembut kearah ku , aku pun ikut tersenyum sambil menganggukkan kepalaku tanda setuju dan berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut

Kini aku tidak berjalan melainkan berlari secepat yang aku bisa karena Rain tidak terlalu biasa untuk tidur sendirian , biasanya Rain akan meminta dibuatkan susu saat ia terbangun dari tidurnya .

Aku mengatur nafasku lalu berjalan menuju tempat tinggal ku , sesekali ku lirik jam yang ada di tanganku yang kini sudah menunjukkan pukul satu kurang beberapa menit .

Saat aku hendak memasuki perkarangan tempat tinggal ku tiba-tiba seseorang memanggilku hingga membuat aku berhenti sejenak namun aku tidak menatap kearah orang tersebut karna aku tau siapa sosok tersebut . Dia Renal Astan . Aku pun berhenti sebentar lalu dengan cepat aku berlari memasuki gedung tua tersebut namun pria itu semakin mengejar ku

Aku dan Renal berlarian di lorong apartemen tersebut , aku tidak perduli dengan teriak Ranal yang menyuruhku untuk berhenti berlari hingga akhirnya

ku rasakan Renal berhasil menggapai tanganku dan dengan cepat dia mengimpit tubuhku pada dinding yang ada di sampingku .

" maaf.. ap— " ucapku terpotongan karna pria itu langsung berteriak tetap di depan wajahku

Aku berniat untuk tidak mengenal pria itu seperti sebelumnya . Mungkin cara itu lebih baik namun kenyataannya nya aku salah .

" Kau tak mempunyai riwayat amnesia ! , Cindy " teriaknya tepat di wajahku hingga membuat aku sedikit berpikir apakah pria itu menyelidiku ku ? , Untuk apa ? .

Seketika aku merasa takut jika Renal mengetahui tentang Rain anakku . Seketika Aku tak bisa bernafas saat lengan pria itu semakin menekan leherku dengan kuat seraya bertanya-tanya sambil menuduhku yang bukan-bukan

Renal segera melepaskan ku saat aku memohon padanya untuk melepaskan ku dan aku pun segera mengambil nafasku sebanyak-banyaknya .

Kini Renal berdiri tepat didepanku dengan kedua tangannya yang mengurung tubuhku di tengah-tengah agar aku tidak bisa pergi kemanapun.

" bukan urusanmu " jawabku ketus setelah dia menanyakan hal sang sama padaku

" Lihatlah dengan siapa kau berbicara , Cindy . Apa kau benar-benar habis menjual dirimu , hah " Ucapnya lagi menuduhku menjual tubuhku pada pria-pria hidung belang

Sejujurnya aku benar-benar bingung dengan sikap pria itu saat ini , sebenarnya apa yang Renal mau dari ku ?, Apa dia ingin mengacaukan hidupku lagi seperti dulu pikirku .

Aku mencoba untuk tetep bersikap tenang seolah ini bukanlah masalah besar untuk ku . aku menatap kearah Renal seraya tersenyum sinis dan menyingkirkan tangannya yang mengurung tubuhku saat ini .

" Jika aku menjual diripun itu bukan urusan mu , Tuan Renal " ucapku dingin seraya melangkahkan kakiku meninggalkan pria itu namun baru beberapa langkah tiba-tiba Renal kembali menahan tanganku dan menghalangi jalanku

" Apa lagi ? " tanyaku sinis seraya melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tanganku

" Apa kau ingin memakai jasa ku juga ? , Aku bisa saja melayani mu tapi kau harus membayar ku dengan harga tinggi untuk memasuki pelacur sepertiku " Sambungku dengan suara lantang hingga membuat sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipiku

Dengan reflek aku memegangi pipiku yang terasa panas dan perih oleh tamparan pria itu dan seketika kurasakan rasa anyir disudut bagian bibirku . Namun Aku terus menatap kearah pria itu seolah aku tengah menantang nya , aku merasa ini adalah perlakuan biasa dan tidak menyakitkan sama sekali karena rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang Dia buat beberapa tahun silam . Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan membiarkan Renal memasuki kehidupan ku dan Rain lagi .

" Aku tidak membutuhkan pelacur rendahan sepertimu , Cindy " ucapnya namun aku tidak perduli

Aku hanya tersenyum kecut seraya meninggalkan Renal yang masih mematung di tempatnya .

Aku segera memasuki ruangan tempat tinggal ku dan sesampainya di dalam aku pun langsungmenjatuhkan tubuhku dibelakang pintu seolah tengah menumpahkan semua kesedihan dan keluh kesah ku di sana .

Aku selalu bertanya-tanya pada diriku , mengapa takdir selalu mempermainkan ku ? , Bertemu dengan Renal bukanlah hal yang aku inginkan atau pun keinginanku , aku hanya ingin merasakan ketenangan dalam hidupku untuk menjalani semua yang telah di takdir kan tuhan pada ku namun tidak seperti saat ini .

" Mommy " Panggil Anakku dengan suara parau khas anak kecil saat bangun dari tidurnya

Aku pun segera bangkit dari dudukku dan menghampiri Rain yang berada diambang pintu dengan mata yang masih sedikit terpejam .

" Rain , mau susu ? " tanyaku lembut seraya mengelus rambut coklat miliki anakku hingga membuat Rain tersenyum dan menganggukkan pelan kepalanya

Seketika rasa sesak dalam dadaku terasa hilang saat melihat keberadaan anakku , Aku hanya mempunyai Rain disini sebagai penguat ku .

Aku pun menuntun Rain menuju kamar kami dan kembali menidurkan Rain di atas ranjang milik kami .

" Rain tunggu di sini sebentar nya sayang , mommy akan membuatkan susu untuk Rain " ucapku seraya mengecup lembut kening Rain dan berlalu menghilang dibalik pintu kamar kami

Setelah selesai membuatkan Rain susu aku pun segera kembali kekamar dan kulihat Rain kini sudah kembali tertidur dengan nyaman di atas ranjang .

Aku pun membawa kembali susu tersebut kedalam lemari pendingin , orang kekurangan sepertiku tidak boleh membuang banyak makanan . Aku sudah cukup susah untuk membelinya pikirku .

" Mommy " ucap Rain mengigau hingga membuat aku segera berbaring dikasur seraya memeluk tubuh kecil milik Rain

Aku mengelus punggung kecil milik Rain dengan lembut dan teratur sampai akhirnya ku dengar dengkuran halus keluar dari nafasnya . Segera kulepaskan Rain dan aku pun membersihkan tubuhku seraya mengganti seluruh pakaian ku sebelum aku tertidur .

.

.

.

Terpopuler

Comments

Noer

Noer

hmmmm......hrs smngt cindy buktikan pd c renal kau kuat nga butuh pria pecumdang seperti dia

2022-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!