Ingin Tau...

POV Renal.....

Aku melarikan diri ke New York satu bulan yang lalu , tak ada pilihan lain . aku harus mengambil salah satu cabang yang dimiliki oleh kakek ku , AA departemen store merupakan satu dari sekian banyak yang dimiliki oleh Astan Group , 80 persen saham dimiliki oleh ayahku Marcell Astan dan selebihnya milik keluargaku lainnya .

Setelah selesai melihat-lihat seluruh isi AA Departemen Store itu aku pun berniat untuk keluar dari gedung yang memuat 12 lantai tersebut . Namun seketika diperjalanan seseorang menabrakku sehingga ember yang dibawa oleh nya mengenai sepatuku .

Aku merasa sangat marah pada orang yang ada di depan ku hingga akhirnya aku terdiam seketika setelah dengan perlahan dia menatapku .

Aku cukup yakin dia adalah Cindy mantan kekasih ku dulu , mata hijau yang dimilikinya aku sangat ingat karena mata itu selalu menatap bahagia kearah ku 'dulu'.

Kulihat dia yang mengenakan pakaian OB saat ini bahkan wajah dan tubuhnya kini berubah sangat kurus dan tirus . Kulihat dia kembali menundukkan kepalanya saat seseorang menghampiri kami .

Orang itu pun memohon maaf atas kecerbohan yang di lakukan Cindy pada ku dan kulihat mereka pergi dari hadapanku .

Wanita itu membawa Cindy pergi menjauh dari ku namun aku masih bisa untuk terus menatap kearah nya namun aku tidak bisa mendengar apa yang di bicara oleh keduanya .

Kulihat Cindy menerima amukan dari wanita itu namun aku tak dapat mendengar nya dengan jelas karena jarak kami yang tidak terlalu dekat di tambah lagi wanita itu tidak meninggikan suaranya aku hanya bisa melihat dari postur tubuhnya saja .

Aku melihat jam di pergelangan tanganku dan entah kenapa aku malah menelpon Adrian sekertaris ku .

" Pindahkan jadwal meeting ku , Adrian . saat ini aku ada urusan penting " ucapku pada Adrian yang berada di sembarang sana dan segera mematikan sambungan teleponku

Kini Mataku mencari keberadaan Cindy yang hilang dari penglihatan ku setelah wanita paruh baya itu menghampiriku untuk meminta maaf lagi dan lagi mengenai perihal tersebut . Setelah mengitari pandangan ku akhirnya aku menemukan wanita itu di eskalator , entah kenapa dia tidak naik lift pikirku .

Lagi lagi aku mengikutinya seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan saat ini , aku terus melihat kearah punggung kecil Cindy dari belakang dan entah kenapa aku kembali terdiam .

Aku ingat sekali saat punggung itu tertidur dikamar apartemen ku dulu bahkan tubuhnya tak sekurus saat ini . Kulihat Cindy berhenti lalu mengambil alat bersih-bersih nya dan kembali membersihkan kaca-kaca tersebut dengan tangannya yang mungkin hanya tinggal tulang saja menurut ku . Aku ingat sekali tangan itu dulu sempat memegang milikku dan aku tak menyangka hubungan kami sudah terlalu jauh dulu .

Saat ini aku seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan yang hanya mengikuti wanita itu dan menatap nya dari kejauhan , tentu saja aku tak peduli pada Cindy aku hanya ingin tau apa yang dia lakukan , itu saja tidak lebih .

Saat aku hendak pergi meninggalkan Cindy tiba-tiba seorang pria mendekat kearah nya dan berbicara padanya hingga membuat aku menghentikan aksi ku dan sedikit mendekatkan tubuhku untuk mendengar obrolan mereka tanpa keduanya ket.

Aku terus mendengarkan obrolan mereka sampai akhirnya kudengar Cindy mengusir pria itu dan entah kenapa aku pun tersenyum saat mendengar Cindy mengusir pria itu . Namun seketika senyumku langsung memudar saat mendapati pria itu mendekatkan wajahnya kearah Cindyku , akh maksudku Cindy .

Mereka terlihat sangat dekat mungkin amat sangat dekat sampai-sampai pria itu berani bersikap seperti itu pada Cindy dan setelahnya pria itu pun pergi meninggalkan Cindy yang kini terlihat kembali mengerjakan pekerjaan nya .

Entah mengapa kini kakiku malah mendekat kearah wanita itu dan berdiri tepat dibelakang nya seperti pria tadi .

" Ken sudah ku-- " ucap Cindy terpotong begitu saja saat mendapati aku yang ada dihadapan nya saat ini

" Jadi nama nya ken " Ucapku datar dan tersenyum miring namun wanita itu hanya terdiam dan menunduk.

" Maafkan saya Tuan , saya pikir anda teman saya . Sekali lagi saya minta maaf " ucapnya masih terus menundukkan kepalanya

Tiba-tiba tatapanku kembali datar mungkin sangat datar saat mendengar Cindy berbicara formal pada ku seolah dia tak mengenalku sama sekali . apa dia lupa soal membagi ranjang yang sama selama beberapa bulan dulu .

" Angkat kepalamu dan tatap aku " Ucapku kasar dengan suara tinggi hingga Akhirnya dia menatapku dengan perlahan dan sudah kuduga dia memang Cindy yang ku kenal .

" Cih.. Sudah kuduga itu kau , Cindy " ucapku datar

" Maaf Tuan , apa anda mengenal saya ? , saya memang Cindy official girl di tempat ini " ucapnya tenang seolah dia benar-benar tidak mengenal ku

" Hentikan sandiwara kotor mu Cindy , aku sangat muak " Ucapku sedikit membentak namun wanita itu tetap terlihat tenang

" Maaf Tuan tapi ak-- " ucapnya terpotongan karena aku meninggalkan nya begitu saja dengan ekspresi kesal dan marah saat melihat Cindy yang sibuk dengan sandiwara sialan nya itu

Aku segera keluar dari gedung tersebut dan berjalan menuju kearah mobilku seraya mengeluarkan ponsel milikku , saat telah tiba didalam mobil aku pun langsung menelpon seseorang .

" Aku butuh bantuan mu , carikan aku informasi mengenai Cindy Milen , beritahu aku riwayat penyakit yang pernah dia derita dan dengan siapa dia saat ini , dan juga dimana dia tinggal serta orang-orang yang dekat dengan nya " ucapku panjang lebar pada orang yang ada di seberang sana

Aku tidak peduli pada wanita itu , aku hanya ingin tau saja tentang wanita itu , tidak lebih .

Setelah dia mengaku hamil dan menghilang dari ku , aku merasa sangat penasaran dengan ucapan yang ia katakan dulu , pasalnya kini kami bertemu kembali sejak beberapa tahun silam bahkan saat ini dia melakukan drama murahan didepan ku , Cih .

Saat ini yang kulakukan hanya menunggu di dalam mobilku yang kini sudah terparkir di depan gedung AA Departemen store milik ku . Aku berniat untuk mengikuti wanita itu pulang secara diam-diam.

Tak berapa lama kulihat Cindy keluar dan berjalan dengan pelan di pinggiran trotoar hingga akhirnya sebuh mobil sederhana berhenti tepat di disampingnya.

Kulihat sang empu mobil pun keluar dan ternyata si pemilik itu adalah pria tadi yang menemui Cindy kalau tidak salah namanya adalah Ken , kulihat mereka sedikit berbincang-bincang hingga akhirnya kulihat Cindy memasuki mobil pria itu .

" Murahan sekali dia , mau saja diajak-ajak oleh pria lain , Cih " ucapku pada diri sendiri seraya terus menatap kearah depan ku

Aku masih mengikuti mobil yang kini berada di depan ku sampai akhirnya mobil itu berhenti disebuat tempat tinggal yang secara kelayakan tak aku bilang bagus .

Tak berapa lama kulihat Cindy pun keluar dengan Ken yang tengah menggendong seorang anak laki-laki yang usia nya sekitar 3 atau 4 tahun .

Karena merasa ada hal aneh aku pun segera pergi dari tempat itu , Seketika aku tersadar untuk apa aku mengatahui itu ? . Terlebih lagi kenapa aku harus menguntitnya .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya aku pun tiba di penthouse ku dan langsung menghempaskan tubuhku seraya memejamkan kedua mataku .

Namun tiba-tiba Printer miliku terus mengeluarkan beberapa kertas yang berisikan fax , yang dikirimkan oleh Adrian . Dengan malas aku pun bergerak hingga akhirnya aku berdiri dan mengambil beberapa kertas tersebut .

Aku membaca data diri Cindy yang di kirimkan oleh Adrian lalu aku kembali kekertas selanjutnya , CVnya mengatakan bahwa wanita itu tidak tamat sekolah .

" Itu tandanya ketika aku ingin kuliah dan Cindy ingin menaiki kelas tiga , dia berhenti ? " Tanya ku pada diri sendiri sambil menerawang jauh dan kembali membaca kertas-kertas tersebut

" Rain Milen . Anak dari Cindy Milen ?? "

" Anak ? , Apa Cindy sudah menikah ? " Tanyaku lagi pada diri sendiri

Dan entah kenapa tiba-tiba ada rasa tidak suka menjalar dalam hatiku saat ini , aku tidak tahu mengapa yang jelas aku hanya tidak suka saja saat pikiran tentang Cindy yang sudah menikah dan memiliki anak bersarang di pikirin ku .

Aku melihat jam di pergelangan tanganku yang kini menunjukkan pukul 11 malam dan aku pun langsung mengambil kunci mobilku seraya meninggalkan tempat tersebut

" Kau tidak bisa mengelak dariku , Cindy " ucapku dalam hati

Aku pun mengendarai mobilku dengan kecepatan sedang menuju tempat wanita itu tinggal , jarak yang ku tempuh cukup panjang aku menghabiskan waktu hampir satu jam di perjalanan untuk sampai ke sana .

Kulirik jam dipergelangan tanganku yang sudah menunjukkan pukul 12 : 45 dan kurasa wanita itu sudah tidur.

Saat ini aku hanya terdiam di dalam mobil ku sambil menatap bangunan kumuh yang ada di depanku . Aku berniat menemui Cindy untuk alasan yang aku sendiri tidak mengerti , aku hanya ingin bertemu dengan nya , itu saja tidak lebih tapi waktu sudah tidak memungkinkan untuk saat ini karna aku pikir dia sudah tertidur namun saat aku hendak memutarkan mobilku untuk pulang tiba-tiba mataku mendapati sosok Cindy yang tengah berjalan lesu menuju apartemen nya , entah dari mana wanita itu pergi pikir ku .

Seketika aku menatap marah kearahnya , entah kenapa tiba-tiba aku merasa sangat kesal dan marah saat melihat wanita itu masih berkeluyuran di waktu yang menunjukkan tengah malam .

" Apa dia menjual dirinya ?? " Tanyaku entah pada siapa seraya menatap kesal wanita itu

Aku pun segera membuka pintu mobilku dan mengejar Cindy yang hendak memasuki perkarangan tempat tinggalnya.

" Cindy , berhenti " teriakku hingga membuat Cindy seketika menghentikan langkahnya namun wanita itu tidak memutarkan tubuhnya kearah ku

Cindy berhenti namun hanya sebentar karena wanita itu tiba-tiba langsung masuk hingga membuat aku ikut mengejar wanita itu .

" Berhenti disana atau kau akan menyesal " ucapku lagi dengan sangat marah namun wanita itu tetap berlari dilorong tempat tinggalnya itu.

Aku pun berjalan cepat mengejar wanita itu hingga akhirnya ku raih tangan Cindy dengan kuat lalu ku himpit tubuhnya di dinding hingga Wanita itu tidak bisa bergerak sedikit pun .

" Maaf.. Ap-- "

" Kau tak mempunyai riwayat amnesia ! , Cindy " Teriakku marah tepat di depan wajah seraya menggerakkan lengan ku kearah lehernya hingga membuat wanita itu kesulitan bernapas dan juga bicara

" Dari mana saja kau , Cindy ? , Apa kau menjual dirimu " ucapku lagi tak beraturan dan juga marah entah karna apa aku pun tak mengerti yang jelas aku sangat marah saat ini

Aku tidak peduli jika orang-orang akan keluar dan memarahiku , aku akan membeli tempat ini jika itu terjadi .

Cindy berusaha mengapai lenganku untuk menjauh dari lehernya namun aku semakin menekan lenganku pada lehernya.

" Le...pa..s Re " ucapnya terbata-bata dan aku pun segera melepaskan lenganku dari lehernya .

" Dari mana saja kau di jam segini , Cindy ? " Tanyaku lagi seraya mengurung Cindy di antara dua sisi tangan ku dan memejamkan mataku untuk menahan amarah didalam hatiku saat ini

Aku menatap Cindy yang seolah tak perduli akan apapun saat ini bahkan tatapan nya kini tak selembut dulu saat dia melihat ku .

" Bukan urusanmu " Ucapnya datar hingga membuatku harus terus menahan amarahku karena nada bicara nya

" Lihatlah dengan siapa kau berbicara , Cindy . Apa kau benar-benar habis menjual dirimu , hah " ucapku terus memaki wanita itu

Kulihat Cindy tersenyum sinis lalu menyingkirkan kedua tanganku yang masih mengurung tubuhnya .

" Jika aku menjual diripun itu bukan urusan mu , Tuan Renal " ucapnya sinis lalu meninggalkan ku yang masih terdiam di tempat ku

Aku yang tersadar pun langsung berjalan menghampiri wanita itu dan meraih kembali tangan Cindy seraya berhenti tepat dihadapannya .

" Apa lagi ? " Tanya nya sinis seraya melepaskan genggaman tanganku

" Apa kau ingin memakai jasa ku juga ? , Aku bisa saja melayani mu tapi kau harus membayar ku dengan harga tinggi untuk memasuki pelacur sepertiku " Sambungnya dengan lantang hingga membuat aku tanpa sadar langsung menampar pipi nya dengan kuat

Kulihat Cindy memegangi pipinya yang aku yakini aka memerah bahkan kulihat sudut bibirnya sedikit berdarah karena tamparan ku.

" Aku tidak membutuhkan pelacur rendahan sepertimu , Cindy " ucapku bengis tak terima

Namun Cindy hanya terdiam sambil tersenyum kecut kearah ku dan berlalu pergi meninggalkan ku yang masih menatap marah kearah nya .

Kuliah Cindy memasuki lorong apartemen nya tanpa perduli akan diriku yang masih berada di sana . Aku pun memukul tembok yang ada di sebelah ku dengan kuat hingga membuat tanganku sedikit berdarah.

" Cindy , sialan !! " ucapku kesal seraya berjalan meninggalkan gedung tersebut

" Akan ku buat kau menyesal , Cindy " ucapku dalam hati penuh dengan kemarahan

.

.

.

Terpopuler

Comments

gah ara

gah ara

cowok egois !!!

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!