Pagi hari Ozan membuka matanya perlahan.Mencoba mengumpulkan kesadarannya. Kepalanya masih pusing,rasa sakit bekas operasi masih terasa. Tubuhnya pun terasa sangat lemah.
"Udah bangun lu... " ucap Ramon yang sedang duduk di kursi sebelah tempat tidur pasien.
" Hmmmm.. "
"Gue panggil dokter bentar, ya. Lu diem di sini. " kata Ramon seraya keluar menuju ruang dokter. Tidak lama kemudian beberapa dokter yang menangani Ozan datang dan memeriksa keadaannya.
Setelah memeriksa, dokter mengatakan kondisi Ozan sudah stabil. Ramon terlihat sangat lega dengan penjelasan dokter. Setelah itu dokterpun kembali ke ruangannya.
"Sekarang lu istirahat aja. Jangan banyak gerak dulu."
"Bawel lu..." gumam Ozan.
Ozan teringat kejadian semalam. Tiba-tiba pikiran mya tertuju pada seorang gadis yang menolongnya semalam.
"Ram, gadis itu kemana?" tanyanya kemudian.
"Gadis yang mana?"
"Yang tolongin gue semalam. Yang bawa gue ke rumah sakit."
Sejenak Ramon terdiam, mengerutkan alisnya. Lalu ingat semalam perawat mengatakan Ozan di antar seorang gadis.
"Oh, itu. Nggak tau, semalam gue nyampe di sini udah gak ada orang nya. Dia cuma nitipin kunci mobil lu di meja petugas yang lagi piket. Kata dokter, lu sampai sini udah dalam keadaan gak sadar."
"Gue belum sempet bilang makasih sama gadis itu lagi." sesal Ozan
"Emang siapa sih, lu kenal?" tanya Ramon penasaran.
"Nggak."
"Gimana sih kejadiannya? Kok lu bisa tertembak?"
"Gue masih bingung, yang jelas gadis itu datang tiba-tiba nolongin gue, trus gue minta tolong di antar ke rumah sakit. " jawab Ozan yang mencoba mengingat kejadian semalam.
Ozan ingat sebelum kejadian ia bertemu dengan Naura di sebuah cafe.
Flashback
"Kenapa kamu enggak pernah hubungin aku selama ini, Zan? Aku benar-benar mengira kamu sudah meninggal" ucap Naura sambil membasuh pipinya yang basah karena air mata yang mengalir deras.
"Iya, maaf. Papa larang aku menghubungi siapapun termasuk kamu karena aku harus menjalani pengobatan. Kamu juga tau kan, keselamatanku benar-benar terancam." jawab Ozan.
"Kamu juga gak percaya sama aku?" ujar Naura, gadis itu merasa tidak terima Ozan tidak mengabarkan keberadaan dirinya.
"Bukan begitu Naura. Seseorang sengaja melakukan sabotase pada mobilku. Rem mobilku tiba-tiba blong. Dan ada beberapa mobil yang sengaja menabrakku dari belakang. Mereka bahkan menembaki ku. "
"Jadi ada yang merencanakan pembunuhan padamu?"
"Iya seperti itulah. Tapi pelaku nya sudah tertangkap kok. Hanya saja papa masih belum bisa lega, mungkin masih takut kalau aku mengalami penyerangan seperti itu lagi." Ozan menjelaskan panjang lebar sambil sesekali menyeruput kopinya.
"Bagaimana kamu bisa selamat, bukannya mobilmu masuk ke jurang, trus meledak, ya?" tanya Naura penasaran.
"Seseorang menolongku di saat-saat terakhir. Kalau tidak, aku pasti sudah tewas. " ucapnya seraya mengingat kejadian mengerikan tersebut.
"Aku minta maaf Naura, aku tidak bermaksud membuatmu sedih. " ujar Ozan kemudian
"Baiklah, tidak apa-apa, yang penting kamu sekarang sudah kembali." sahut Naura. Ia menggenggam erat tangan Ozan.
Ozan dan Naura ngobrol panjang lebar di cafe. Tidak terasa hari sudah malam. Naura pun bergegas pulang setelah pembicaraan tersebut. Sementara Ozan mampir ke sebuah toko perhiasan membeli cincin. Ia ingin memberi wanita yang di cintainya itu sebuah kejutan dengan melamarnya.
Setelah membeli cincin, ia bergegas turun ke basement tempat mobilnya terparkir. Saat akan membuka pintu mobil, tiba-tiba ia terkena tembakan yang entah dari mana berasal. Peluru mengenai bahu kirinya. Ozan mengerang kesakitan. Sadar dirinya dalam bahaya, ia mencoba masuk kedalam mobil. Namun, seorang pria menghentikan langkahnya. .
Dilihatnya tiga orang pria berbadan besar berdiri di hadapannya. Ozan pun di keroyok oleh ketiga pria tersebut. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia berusaha melakukan perlawanan. Tiba-tiba ia mendengar suara tembakan lagi. Ia menoleh ke sumber suara, melihat seorang gadis sedang membidikkan pistol ke arah pria yang mengeroyoknya.
Ozan terus di pukuli oleh pria tersebut sampai tersungkur ke lantai. Sesaat kemudian, Ia melihat gadis itu berlari sambil membawa alat pemadam api ringan dan memukuli laki-laki tangguh tersebut dengan alat yang di bawanya.
Ozan ingat betul bagaimana gadis remaja tangguh itu menyelamatkan nyawanya. Yang tanpa rasa takut menghadapi bahaya dengan mempertaruhkan nyawanya. Bahkan ia mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan agar cepat sampai ke rumah sakit.
Flashback off
"Jadi gitu cerita nya, Ram!" tukas Ozan.
Ramon yang mendengarkan cerita Ozan ikut di buat penasaran. Tapi hal yang membuatnya lebih penasaran lagi adalah siapa pelaku penyerangan kali ini.
"Zan, lain kali kalau mau keluar ngomong lu, jangan pergi sendiri. Lu tau hidup lu dalam bahaya. Ngapain lu ketemu Naura diam-diam gak ngasi tau gue? "
"Sorry deh. Memangnya kalau gue kasih tau, Lu izinin gue pergi?"
"Ya paling enggak gue masih bisa awasin elu, untung ada gadis nekat nolongin elu. Kalau enggak, lu hari ini tinggal nama." Ramon bersungut-sungut kesal mengingat kecerobohan Ozan untuk yang kesekian kalinya.
Ozan mendengarkan serangan kata-kata yang keluar dari mulut Ramon dengan diam bagai anak baik yang sedang di nasehati ayahnya. Tetapi pikirannya malah ke tempat lain.
Ini hanya kebetulan atau takdir. Ia mengingat kecelakaan dua tahun lalu, ketika seorang gadis menyelamatkan nyawanya di detik-detik terakhir, dan semalam di saat genting, lagi-lagi ia di selamatkan oleh seorang gadis. Entah mendapat bisikan darimana, hatinya seolah mengatakan gadis yang menolongnya adalah orang yang sama.
Ozan ingat betul aroma tubuh gadis yang memeluknya, saat berusaha melindungi dirinya dari percikan api saat mobilnya meledak. Dan semalam ia kembali merasakan aroma tubuh yang sama dari gadis yang menolongnya. Atau jangan-jangan Tuhan mengirimkan bidadari untuk menyelamatkannya di saat-saat terakhir.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sweet Girl
Dibisikkan Otor tuuu Luuuu
2024-07-06
0
Sweet Girl
kamu orang dekat yang berbahaya
2024-07-06
0
Sweet Girl
Berarti Ozan masih inget wajah Ameera, waktu Ozan kecelakaan masuk jurang...
2024-07-06
0