(4)

Dan disinilah Clarisa berdiri menyalami tamu undangan, yang ia tidak tau sudah berapa jumlah nya.

Kini ia telah sah, menjadi istri, sekali lagi istri dari lelaki mesum ini pikirnya, walaupun wajah nya sedap di pandang, dan jangan tanyakan kelakuan Anya, yg menghilangkan ketampanan nya menurut Clarisa.

Clarisa sudah sah menjadi istri arka prasetya, dan ia tidak rela memasukan nama belakang arka ke dalam namanya. Ia masih ingin bermain dan menghabiskan masa remaja nya, kini ia sudah sah menjadi istri orang.

Setiap kali orang menyalami Clarisa ia berpura pura tersenyum hingga wajah nya menjadi kaku.

" Apa kau sembelit? " tanya arka pelan pada clarisa

" Apa maksudmu kau yg sembelit" kata Clarisa aneh.

" Senyum mu itu seperti seseorang yang menahan bab tidak bisa keluar, alias sembelit"

dengan wajah datar nya arka mengejek Clarisa.

Clarisa yang emosi langsung menginjak kaki arka dengan sepatu high heels nya.

" Au sakit sekali sayang, belum sampai sehari kita menikah kau sudah melakukan kdrt padaku"

" Diam kenapa kau sangat berisik sekal"

Tidak sempat menyelesaikan kata katanya ,Tiba tiba datang seseorang menyalami mereka lagi , dan kembalilah Clarisa memakai topeng bahagia lagi, yang kata Arka seperti seseorang yang menahan sembelit.

 Clarisa menundukan kepala nya ia terlihat tidak nyaman, karna ia tidak terbiasa memakai high heels nya , apalagi ini sudah berjam jam hingga kaki nya lecet.

Arka memperhatikan kaki Clarisa yang lecet.

" Ikut denganku" kata Arka singkat sambil menarik tangan clarisa

" Hei kau mau kemana" Clarisa kesusahan berjalan karna high heels itu.

Mereka di soraki para undangan dan mengejek arka yang tidak sabaran membawa Clarisa ke ruang pengantin.

Arka tidak peduli ia terus menyeret Clarisa.

" Hei sial*n bisakah kau jalan lebih pelan kaki ku sakit"

  Dan keluar lah kata kata mutiara Clarisa yang sudah lama ia menahan nya sedari tadi, Arka berhenti tiba tiba ia langsung menggendong Clarisa di bahunya seperti orang mengangkat beras.

" Hei baji***n sial*n, lepaskan aku, kau tidak tahu malu lepaskan aku"

Arka berhenti seketika.

" Bisakah kau mengurangi kata kata kasar mu itu"

" Tidak akan pernah cepat lepaskan aku menyebalkan"

" Oh ya aku ingat waktu pertama kali kita bertemu, kau tidak ingin di ajari, karna aku bukan siapa siapa mu waktu itu, tapi aku sekarang suamimu"

Arka menekankan kata suami di kalimat terakhir nya.

" Aku tidak peduli cepat lepaskan aku"

" Lain kali kau akan ku ajari sopan santun"

Arka tidak melepaskan Clarisa hingga mereka sampai di ruang pengantin. Clarisa menidurkan diri nya di ranjang, ia tidak peduli pada arka.

Ia melepaskan higs heels nya sambil mengumpat.

" Dasar sepatu sial*n aw sakit sekali kakiku sampai membekas, lain kali akan kubakar kau "

Clarisa melempar sepatu itu sembarang arah, membalas kekesalan nya, karna seharian ini sepatu itu sangat menyiksa nya. Arka menggelengkan kepalanya melihat tingkah gila istrinya, mulai sekarang ia harus terbiasa pikirnya.

Ia membersihkan diri nya karna ia juga sangat lelah dengan proses ***** bengek pernikahan tadi.

Selesai mandi ia melihat istrinya yang sudah tertidur pulas tanpa mengganti gaun pernikahnya.

" Kau sudah selesai?"

Tanya Clarisa, arka terkejut, tapi cepat cepat di tutupinya, ternyata dugaanya salah, Clarisa masih bangun.

"Hn"

" ah gerah nya dasar baju ini sangat menyusahkan saja ,hei tolong lepaskan kancing baju ini, ini sangat susah."

arka heran baru kali ini ia melihat wanita yang tidak ada anggun anggun nya, walau begitu ia membantu Clarisa melepaskan resleting gaun pengantin Clarisa.

kalau dilihat lihat Clarisa sangat cantik memakai gaun pernikahan ya, ia cepat cepat menjauh dari Clarisa, ia takut ia akan meminta lebih pada istri muda nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***