#9

Pagi ini, Eve merasa sangat lemas untuk bangun. Bahkan ketika Rhys akan berangkat, ia masih betah berada di atas tempat tidur.

“Honey …,” Eve memanggil Rhys, namun tak ada jawaban. Ia memegang tempat tidur di sebelahnya yang ternyata sudah kosong.

Apa kamu sudah berangkat? - batin Eve yang tidak sadar akan hal itu.

Perut Eve tiba-tiba saja bergejolak. Ia langsung bangun dan pergi ke kamar mandi.

Hoekkk hoekk …

Eve mulai memuntahkan makanannya yang semalam. Ia kembali ke tempat tidur tapi kemudian mual itu kembali datang.

“Ini pasti karena udara yang terlalu dingin, kepalaku pusing sekali,” gumam Eve yang terus memuntahkan makanannya hingga hanya air liur yang tersisa.

Aunty Anna yang kebetulan lewat di depan kamar Rhys, mendengar itu. Seketika ia berhenti untuk mendengar lebih jelas. Aunty Anna menempelkan telinganya di pintu kamar tidur Rhys.

Tangannya mengepal dan asap seakan keluar dari kepalanya ketika ia mendengar dengan jelas beberapa kali Eve muntah.

“Jangan-jangan dia hamil,” gumam Aunty Anna. Namun, terbersit suatu rencana di dalam hatinya dan saat itu juga sebuah senyuman terbit di wajahnya.

**

“Kamu sakit, honey?” tanya Rhys yang ditelpon oleh Eve. Rhys bahkan sampai kembali ke kediaman Keluarga Alban ketika mendengar kekasihnya itu sedang tidak baik-baik saja.

“Kepalaku pusing dan rasanya aku mual sekali,” jawab Eve.

“Kita ke dokter saja ya,” kata Rhys dan dijawab dengan anggukan oleh Eve.

Celine menatap kepergian keduanya. Betapa ia ingin sekali diperhatikan seperti itu oleh Rhys, seperti dulu saat ingatan Rhys belum hilang. Aunty Anna yang melihat Celine tengah mengintip, langsung berjalan mendekat.

“Tidak usah terlalu berharap kamu akan diperlakukan sama. Kamu itu hanya pelayan dengan status istri di atas kertas. Sebentar lagi kamu akan segera ditendang keluar dari rumah ini. Kamu lihat, gejala yang Eve alami adalah gejala wanita hamil. Kamu tahu kan apa artinya itu?”

Deggg

Sakit! Hati Celine kembali tersayat. Berapa banyak kesakitan lagi yang harus ia rasakan. Bahkan sekarang suaminya itu sudah menghamili wanita lain. Miris … hidupnya begitu miris dan menyedihkan.

Celine memutar tubuhnya dan berjalan ke arah dapur. Tak terasa kini buliran air mata sudah mulai membasahi pipinya. Hidupnya seakan tengah dipermainkan.

Aku harus keluar dari rumah ini dan menemui Dad. Aku akan menceritakan semuanya dan meminta Dad untuk memisahkanku darinya. Aku mencintainya, tapi ia sangat menyakitiku. - batin Celine.

Sementara itu di rumah sakit,

“Saat ini Nyonya Eve sedang mengandung. Usia kandungannya sekitar 3 minggu,” jelas sang dokter.

Raut wajah bahagia tentu ditampilkan oleh Eve. Ia berhasil! Ia berhasil hamil dan ia bisa mengikat Rhys. Sementara Rhys yang kaget hanya terdiam. Saat ini status dirinya adalah suami dari Celine, tetapi yang hamil justru Eve. Ia harus segera mengambil tindakan.

“Terima kasih, Dok,” kata Rhys sambil menampilkan seulas senyuman.

Di dalam mobil, Eve terus tersenyum. Ia memegang perutnya yang masih rata dan sesekali meraih tangan Rhys agar menyentuh perutnya.

“Aku senang sekali, honey. Kita akan menjadi orang tua,” kata Eve.

Eve melihat tak ada senyuman di wajah Rhys. Ia mulai sedikit ragu, apakah Rhys bahagia mendengar kehamilannya.

“Kamu tidak bahagia, sayang?” tanya Eve.

Rhys menoleh ke arah Eve dan tersenyum kecil, “aku bahagia, honey. Sangat bahagia. Hanya saja aku sedang bingung karena seharusnya aku segera menikahimu, tapi …”

“Aku akan menunggu. Tidak mengapa jika kamu baru bisa menceraikannya setelah 3 bulan, bukankah tidak sampai 2 bulan lagi maka semua akan selesai,” kata Eve.

“Kamu benar, terima kasih honey,” Rhys mengecup punggung tangan Eve, hingga ia tak sadar jika di hadapannya ada yang hendak menyeberang.

“Honey, stop!” Rhys yang kaget dengan teriakan Eve, langsunh menginjak pedal rem mobilnya. Untung saja ia bisa berhenti tepat waktu, kalau tidak pasti ada beberapa nyawa yang akan melayang.

Nafas Rhys tiba-tiba terengah-engah, kepalanya mulai terasa sakit. Di kepalanya muncul bayangan kejadian kecelakaan yang menimpanya.

“Mom! Mom!” Rhys mulai memegang kepalanya.

“Kamu baik-baik saja, honey?” tanya Eve yang kuatir karena melihat wajah Rhys yang pucat.

“Aku tidak apa-apa. Maafkan aku karena kurang hati-hati. Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Rhys sambil sesekali mengelus perut Eve.

“Aku baik-baik saja.”

Rhys merasa lega, meskipun kini di kepalanya mulai muncul kilatan kejadian kecelakaan mobil di mana ada Mom Diana dengan darah yang bercucuran dari kepalanya.

**

Kebahagiaan begitu terpancar di wajah Eve saat mereka tiba di kediaman Keluarga Alban. Ia sudah tidak sabar rasanya untuk memberitahukan seluruh penghuni di sana bahwa ia sedang mengandung.

“Beristirahatlah dulu, honey,” kata Rhys.

“Tapi … aku ingin memberitahukan pada mereka semua.”

“Aku yang akan memberitahukan pada mereka nanti. Aku pastikan mereka akan menjagamu dengan baik setelah mengetahuinya.”

“Terima kasih, honey,” Eve bergelayut manja di lengan Rhys, membuat Aunty Anna yang sedang menginti merasa jengah luar biasa.

Ia mengepalkan tangannya ketika mendengar bahwa dugaannya ternyata benar, Eve sedang hamil.

“Cepat sekali wanita itu bertindak. Aku harus membuatnya pergi dari rumah ini dan tentu saja dibenci oleh Rhys. Dengan begitu, akan mudah untuk menjodohkan Rhys dengan Alice,” gumam Aunty Anna.

**

Prangggg

“Ahhhh panasss!!! Kamu gila ya!!” teriak Eve dengan sangat kencang pada Celine.

Celine yang diminta untuk membuat susu hamil dan membawakannya pada Eve, kini harus terkena siraman susu yang rasanya agak hangat.

“Ada apa, honey?” tanya Rhys saat mendengar suara pecahan gelas kaca.

“Lihat honey, masa istrimu ini memberikanku susu yang panas sekali. Apa dia mau membuat lidahku terbakar? atau jangan-jangan ia ingin melukai anak kita?” kata Eve dengan mengada-ada. Sebenarnya memang tidak panas, hanya saja Eve ingin menyiksa Celine dan sekaligus memamerkan bagaimana perhatiannya Rhys pada dirinya. Ia ingin Celine sadar bahwa tak ada sama sekali rasa dari Rhys untuk Celine.

“K-kamu!! sudah kukatakan untuk melayaninya dengan baik! apa kamu tuli?! Jangan pernah sampai ia tersakiti. Ia sedang mengandung anakku, awas kalau sampai terjadi apa-apa,” ungkap Rhys dengan kesal dan tentu saja nada yang tinggi.

“Aku tidak akan melakukan hal yang buruk, Kak. Susunya hangat, bukan panas,” kata Celine membela diri.

“Apa maksudmu aku berbohong? Kamu ingin menjelek-jelekkan diriku di depan kekasihku?” Eve tak mau kalah. Ia ingin Celine dimarahi.

“Tak usah membela diri! Aku tahu siapa Eve dan tentu saja aku juga tahu siapa kau!” kata Rhys.

Rhys dengan kasar menarik lengan Celine kemudian menghempaskannya. Tangan Celine terkena pecahan gelas hingga luka di beberapa bagian. Ia meringis, namun Rhys sama sekali tak peduli. Eve yang melihat itu tersenyum, dan tertawa dengan kencang di dalam hatinya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Astrid Nandistya Hayoto

Astrid Nandistya Hayoto

Laki2 binatang kau Rhys

2025-03-07

0

Ning cute

Ning cute

kzl ama laki model gini .😏

2022-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!