Panik!

1 Bulan Kemudian ....!!!

Aziz dua pekan ke Hongkong untuk melakukan perjalanan bisnis. Selama dua pekan ia terus ke pikiran Ridwan. Setelah pulang dari Hongkong, Aziz memutus pergi ke rumah almarhum Kakaknya.

Aziz membawa berbagai hadiah untuk keponakan. Saat di rumah Aziz menekan bel, tidak lama pintu terbuka menampilkan asisten rumah tangga.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Silakan masuk, Tuan."

"Terima kasih, Bibi. Jangan panggil Tuan cukup Aziz. Tole Ridwan mana?"

Aziz tidak melihat sosok mungil kesayangannya. Di mana anak manis itu? Sungguh Aziz sangat merindukan Ridwan yang manja.

"Maaf, Tuan. Tole Ridwan demam dari tadi pagi."

Mata coklat keemasan itu membulat sempurna mendengar informasi. Rasa khawatir menyerukan ke ulu hati, Aziz. Sungguh dia tidak mampu mengontrol diri untuk emosi.

"Kenapa bisa demam? Lalu Mbak Khumaira bagaimana?"

"Nyonya, tidak menyahut saat saya panggil. Bahkan satu minggu ini Nyonya mengurung diri di kamar tanpa peduli sekitar. Tole Ridwan sakit akibat kehujanan dan kurang makan. Tuan tahu, Tole Ridwan begitu susah makan, dan Tole mau makan jika Nyonya yang masak. Selama 1 bulan ini Nyonya tidak masak apa pun."

Aziz mengatupkan bibir rapat dengan rahang mengerat. Tangan mengepal kuat menandakan betapa emosi. Bukan marah karena Khumaira, melainkan pada dirinya sendiri. Kenapa dia tega pergi ke luar Negeri untuk bisnis, sementara Ridwan tambah terlantar.

Rasa sesal dan tekat Aziz cetuskan. Dia tidak akan menerima pekerjaan di luar Negeri. Buru-buru dia berlari menghampiri kamar Ridwan.

Hatinya tambah miris melihat Ridwan terlihat kurus. Kulit putih keponakan terlihat pucat. Bibir pucat dengan tubuh panas.

"Tole Ridwan," lirih Aziz.

Aziz mengusap rambut lepek Ridwan akibat keringat dingin. Di kecup kening Ridwan penuh kerinduan dan kesedihan.

"Umi," lirih Ridwan tambah membuat Aziz sakit hati.

Aziz bertekad meminta Khumaira untuk merengkuh Ridwan. Dia jalan menuju kamar Khumaira dengan perasaan campur aduk.

Aziz mengetuk pintu lumayan keras, tetapi tidak mendapat sahutan. Merasa jengah akan kelakuan Khumaira membuat ia mengeram emosi.

"Mbak buka pintunya atau ku dobrak?!"

Aziz tidak tahan menunggu 10 menit di luar. Dengan kuat dia mendobrak pintu. Alhasil pintu terbuka kasar nyaris pintunya rusak.

Mata Aziz membulat sempurna melihat Khumaira tergeletak di karpet. Dia langsung mendekat ke arah Mbaknya lalu mengangkat tubuh kurus Khumaira di ranjang.

Hati Aziz tambah miris melihat dua orang yang akan di jaga terkulai lemah. Dia mencari minyak kayu putih untuk menyadarkan Khumaira.

Sakit semakin pilu melihat dua orang yang di titipkan padanya sekarang sekurus ini. Tanpa terasa air mata luruh begitu saja. Buru-buru Aziz seka air mata agar terlihat biasa saja.

Khumaira tersadar lalu melihat Aziz dengan pandangan kosong. Air mata luruh deras tanpa isakkan. Dia berpaling sedih tidak mau dikasihani. Tubuhnya sangat lemas bahkan untuk berjalan terasa mustahil.

Saat asisten rumah tangga memberi tahu Ridwan sakit, Khumaira panik sehingga mengabaikan rasa sakit. Namun, berakibat fatal saat dirinya tersandung dan berakhir pingsan. Khumaira begitu lemah sehingga tubuhnya mudah tumbang.

"Mbak." panggil Aziz.

Khumaira ingin berbicara, tetapi tenggorokan sakit. Dia sangat sedih ingin menggapai Ridwan.

"Tadi Bibi memeriksa kondisi, Mbak. Katanya Mbak demam tinggi, sebentar lagi Bibi datang. Makan dan minum obat supaya cepat sembuh. Maaf lancang masuk kamar, Mbak."

Aziz langsung berlalu begitu saja setelah mengatakan itu. Dia tersenyum tipis melihat Bibi Ijah membawa nampan berisi makanan, air putih dan obat.

Menengok kembali ke arah Khumaira sendu. Beginilah akhir kecerewetan Kakak iparnya? Aziz tidak kuasa menatap Khumaira begitu menyedihkan.

Ibu dan Anak kini sama-sama sakit demam. Aziz begitu menyesal kenapa pergi ke Hongkong. Melangkah pergi ke koridor lalu melihat foto Azzam.

"Mas, maafkan Aziz yang lalai menjaga Mbak Khumaira dan Tole Ridwan. Tolong maafkan Aziz telah tega membiarkan mereka sakit."

***

Tubuh Khumaira merasa baikkan walau masih sangat lemah. Perlahan dia berjalan ke luar untuk pertama kali setelah 1 bulan mengurung diri.

Tujuan Khumaira masak untuk Ridwan. Putranya begitu senang makan sayur-mayur, ayam, telur dan ikan. Tidak suka pedas, manis dan harus Khumaira yang masak. Apa pun masakannya maka Ridwan terima dengan senang hati.

Khumaira tersenyum tipis melihat asisten rumah tangga seumuran Bibi Aisyah terkejut. Ia masak tumis kangkung dan telur goreng. Dia begitu sebal pasalnya Ridwan sakit karenanya. Karena tidak mau terus kepikiran ia memilih membuat sayur bening agar Ridwan suka makan. Jika membuat bubur itu cukup lama makanya Khumaira memilih mudah.

"Nyonya, Anda masih sakit tolong biarkan saya yang masak."

Khumaira hanya tersenyum tipis.

"Tolong cuci peralatan ini, terima kasih."

Khumaira membuka pintu Putranya dan melihat Aziz setia mengompres Ridwan. Melihat itu sesak itulah hati Khumaira.

Aziz yang sadar sontak menatap Khumaira terkejut. Apa pandangan salah melihat Mbaknya?

"Mbak," lirih Aziz.

Khumaira menaruh nampan di nakas. Pandangannya menyendu serat akan penyesalan.

"Mbak, saya permisi dulu."

Khumaira hanya mengaguk singkat. Putranya begitu kurus dan itu karenanya. Sakit sekali melihat Ridwan begini.

"Tole, ini Umi."

Ridwan terbangun merasakan usapan dan kecupan lembut Ibunya. Sontak tangan kecil itu merengkuh Khumaira erat sembari menangis keras.

"Umi," tangis Ridwan menyayat hati. Sungguh anak kecil ini begitu rindu akan pelukan Khumaira.

Khumaira menciumi wajah rupawan Ridwan. Dia ikut menangis sedih melihat Putranya begitu menyedihkan. Kembali ia rengkuh erat Ridwan sembari menciumi puncak kepala sang Putra.

"Tole, maafkan Umi."

"Umi, hiks Dedek sangat rindu. Jangan abaikan Dedek, Abi sudah pergi dan jangan tinggalkan Dedek sendiri."

Perkataan polos Ridwan menghantam jantung dan hati Khumaira. Air mata berlinang haru tidak mampu berkata apa pun.

Aziz sedari tadi di belakang pintu merosot ke bawah. Dia tidak kuat mendengar perkataan Ridwan. Sungguh dia ingin menikahi Khumaira sekarang agar Tole Ridwan terjaga. Tetapi, masa iddah Khumaira masih lama.

Khumaira mengusapi pipi gembul Ridwan penuh kasih. Di kecup kening Putranya penuh kerinduan. Hati Khumaira sakit mendapati Ridwan terlantar olehnya.

"Tole, tidak perlu khawatir ya, Nak. Umi, akan selalu menjaga dan menemani, Tole. Jangan khawatir Umi akan selalu di sisi Dedek."

"Umi ....!" tangis Ridwan karena sangat bahagia.

Khumaira memangku Ridwan lalu menyuapi sang Putra. Senyum getir tercetak saat Ridwan makan begitu lahap.

"Umi, Dedek senang bisa makan masakan, Umi."

Khumaira yang tidak tahan langsung merengkuh Ridwan erat. Tangis pilu dengan penyesalan menyeruak menyakitkan.

"Mas Azzam, maafkan Adek yang tega menelantarkan Putra kita. Adek janji akan seperti dulu, tetapi masih sakit setiap melihat Tole Ridwan. Adek begitu kalut kehilangan, Mas. Putra kita sekarang kurus sekali. Jika Mas masih di sini pasti marah saat melihat Tole terlantar. Adek sangat mencintai Mas karena Allah. Semoga Mas tidak marah pada Adek. Imamku, apa di sana engkau tenang? Mas Azzam, Adek sangat rindu." batin Khumaira dengan isak tangis.

Khumaira tetap merengkuh Ridwan. Ia berikan obat penurun demam untuk anak kecil. Setelah itu merengkuh Putranya supaya tidur dalam dekapan hangatnya.

Di luar Aziz tampak murung menerima kenyataan pahit itu. Semoga saja khumaira lekas sembuh tidak terpuruk lagi. Prioritas utama Aziz sekarang adalah membahagiakan Khumaira dan Ridwan.

"Mbak, aku berharap mulai sekarang tidak terpuruk lagi. Aku sangat berharap Mbak bisa kembali seperti dulu walau berat," batin Aziz.

Terpopuler

Comments

abror family

abror family

ya Allah bagusss banget thour 😭😭😭😭

2022-02-02

0

Farra

Farra

Kenapa Azam harus hilang sih.. Gak rela Azam sama wanita lain😭

2021-12-12

0

keysha Azzahra

keysha Azzahra

😭😭😭😭😭😭😭 msih berhrp azzam muncul kembali,,wlo d kehidpn nyata g ada yg abadi tp ni novel,knpe critami bkin mate ane bengkak thor😭😭😭

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog!
2 Sendu!
3 Keputusan!
4 Panik!
5 Menyampaikan!
6 Izin Mengharukan!
7 Ikhlas Menerima Kenyataan!
8 Tertolak Kasar!
9 Sakit!
10 Tamu!
11 Pinangan!
12 Mahar!
13 Akad Nikah!
14 Malam Pengantin!
15 Tumbang!
16 Merawat!
17 Kepingan!
18 Ciuman Pertama!
19 Sebuah Rahasia!
20 Hati Menangis!
21 Luka Hati!
22 Sesak Menghunus Jiwa!
23 Tekad Khumaira!
24 Baikkan Menjadi Lembaran Baru!
25 Malam Pertama?
26 Awal Hubungan Baru!
27 Harapan Semu!
28 Kepiluan Akan Mimpi!
29 Hubungan Baru!
30 Semakin Dekat!
31 Meminta Izin!
32 Kebenaran Manis!
33 Mengandung!
34 Pulang!
35 Terharu Akan Anugerah Allah!
36 Pulang ke Rumah!
37 Hadiah Terindah!
38 Penjelasan Aziz!
39 Kebersamaan Cinta Kita!
40 Mengidam ala Dek Syafa!
41 Menyanyi Untuk Istri Tercinta!
42 Modus ala Mas Aziz!
43 Narsisnya si Ganteng!
44 Persalinan Normal Menjadi Komedi!
45 Suka Cita akan kebesaran-Nya!
46 Dedek Ridwan!
47 AI2 - Saling Menjaga Dedek Mumtaaz!
48 AI2 - Keluarga Harmonis Penuh Kasih Sayang!
49 AI2 - Akan ada Badai Akan Dirinya!
50 AI2 - Rencana Licik dan Keromantisan Aziz Syafa!
51 AL2 - Fitnah Kejam Berkah Untuk Mereka!
52 AI2 - Penyemangat Serta Dukungan Paling Berharga!
53 AI2 - Pekerjaan Baru serta Siasat Baru!
54 AI2 - Rasa Khawatir Akan Musibah Terjadi!
55 AI2 - Berita Paling Menyakitkan!
56 AI2 - Bersyukur Atas Kebesaran Allah!
57 AI2 - Kenyataan Pahit dari Pelaku!
58 AI2 - Tidak Takut Akan Ancamannya!
59 AI2- Pernyataan Romli Memberi Pencerahan!
60 AI2 - Kedatangan Khumaira Untuk Aziz!
61 AI2 - Kekejaman Itu Telah Berakhir!
62 AI2 - Ratapan Tangisan Takdir (yang) Menyakitkan,!
63 AI2 - Senyum Mengiringi Kebahagiaan Kita!
64 AI2 - Permintaan Bebas Untuk Penolong!
65 AI2 - Kasih Sayang Atas Nama Allah!
66 AI 2 - Tersentuh Akan Ketulusan Si Kecil!
67 AI 2 - Liburan!
68 AI 2 - Cahaya Terindah Penuh Harapan!
69 AI 2 - Cinta Selamanya!
70 AI 2 - Welcome to Malaysia!
71 AI 2 - Terkejut Akan Dirinya!
72 AI 2 - Perasaan Cinta Khumiara!
73 Informasi!
74 AI 2 - Kebenaran Tentang Emran!
75 AI 2 - Mengingat Semua Memories!
76 AI 2- Pulang ke Rumah!
77 AI 2 - Malam Terindah Kita Bersama!
78 AI 2 - Menuju Perpisahan Antara Mereka!
79 AI 2 - Tercengang Sekaligus Duka Mendalam!
80 AI 2 - Salam Cinta Melabuh Perpisahan!
81 AI 2 - Relakan Kepergian Ayah!
82 AI 2 - Keputusan Terbaik Khumaira!
83 AI 2 - Keras Kepala Campur Emosi!
84 AI 2 - Kerinduan Ini Akhirnya Terlabuh!
85 AI 2 - Apa Ayah Akan Pulang?
86 AI 2 - Rasa Khawatir dan Rasa Ingin Memiliki!
87 AI 2 - Antara Kita (yang) Terbelenggu!
88 AI 2- Kehadiran Sang Cahaya Terindah!
89 AI 2 - Kebenaran Memberi Harapan Pelangi!
90 AI 2 - Special Chapter Azzam dan Mahira!
91 AI 2 - Letupan Rindu Melebur Jadi Cinta!
92 AI 2 - Akhirnya Bisa Menatap Ayah!
93 AI 2 - Kepedihan Khumaira (Maaf)
94 AI 2 - Point Of View Aziz!
95 Informasi Akurat!
96 AI 2 - Terharu Serta Kesakitan!
97 Pernikahan!
98 AI 2 - Kebenaran Sesungguhnya!
99 AI 2 - Sakit Suamiku (yang) Paling Kutakuti!
100 AI 2 _ Alhamdulillah Masku Sembuh!
101 AI 2 - Hukuman Setimpal Untuk Douglas Family!
102 AI 2 - Buka Puasa Ayah dan Umi!
103 AI 2 - Anak-anak Rupawan Overdose!
104 AI 2 - Kejutan Termanis Di Malam Penuh Cinta!
105 AI 2 - Special Chapter Aziz dan Khumaira!
106 AI 2 - Kebersamaan Penuh Cinta!
107 AI 2 - Akhir Sebuah Kisah!
108 Bonus Chap AI 2 - Lembaran Baru!
109 Bonus Chap AI 2 - Keresahan Hati Mereka!
110 Bonus Chap AI 2 - Kebahagiaan Terindah!
111 Bonus Chap AI 2 - Hadirnya Dedek Ganteng!
112 Bonus Chap AI 2 - Mengharukan Hati!
113 Bonus Chap AI 2 - ,Dedek Zavi!
114 Bonus Chap AI 2 - Puasa Pertama!
115 Bonus Chap AI 2 - Kumpul Keluarga Besar Ayah!
116 Bonus Chap AI 2 - Idul Fitri!
117 AI 2 Bonus Chap Tamat!
118 Event Anniversary!
119 Kabar Gembira!
120 Kejutan dari Rose!
121 AI2 - Kehidupan!
122 AI2 - Special Chapter!
123 AI2 - Keharuan Keluarga Kecil, Ayah dan Umi!
124 AI2 - Sambang!
125 AI2 - Merasa Gagal Jadi Orang Tua!
126 AI2 - Terenyuh!
127 AI2 - Candaan!
128 AI2 - Flashback!
129 AI2 - Flashback Off!
130 AI2 - Percayalah!
131 AI2 - Pertemuan Pertama!
132 AI2 - Bercerita Masa Lalu!
133 AI2 - Nasihat Bijak Ayah!
134 AI2 - Rasa Sakit!
135 AI2 - Saling Melengkapi!
136 AI2 - Mahkota Terindah!
137 AI2 - Perpisahan!
138 AI2 - Tragedi!
139 AI2 - Air Mata!
140 AI2 - Takdir Allah!
141 AI2 - Kenangan Terindah!
142 AI2 - Kenangan Terindah 2!
143 AI2 - Kenangan Terindah 3!
144 AI2 - Kenangan Terindah End!
145 Informasi!
146 Kesedihan!
147 Janji (Steve)!
148 Pertemuan Pertama!
149 Baju!
150 Tiada!
151 Cekcok!
152 Ingat Masa Lalu!
153 Keikhlasan!
154 Lawan!
155 Surat!
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Prolog!
2
Sendu!
3
Keputusan!
4
Panik!
5
Menyampaikan!
6
Izin Mengharukan!
7
Ikhlas Menerima Kenyataan!
8
Tertolak Kasar!
9
Sakit!
10
Tamu!
11
Pinangan!
12
Mahar!
13
Akad Nikah!
14
Malam Pengantin!
15
Tumbang!
16
Merawat!
17
Kepingan!
18
Ciuman Pertama!
19
Sebuah Rahasia!
20
Hati Menangis!
21
Luka Hati!
22
Sesak Menghunus Jiwa!
23
Tekad Khumaira!
24
Baikkan Menjadi Lembaran Baru!
25
Malam Pertama?
26
Awal Hubungan Baru!
27
Harapan Semu!
28
Kepiluan Akan Mimpi!
29
Hubungan Baru!
30
Semakin Dekat!
31
Meminta Izin!
32
Kebenaran Manis!
33
Mengandung!
34
Pulang!
35
Terharu Akan Anugerah Allah!
36
Pulang ke Rumah!
37
Hadiah Terindah!
38
Penjelasan Aziz!
39
Kebersamaan Cinta Kita!
40
Mengidam ala Dek Syafa!
41
Menyanyi Untuk Istri Tercinta!
42
Modus ala Mas Aziz!
43
Narsisnya si Ganteng!
44
Persalinan Normal Menjadi Komedi!
45
Suka Cita akan kebesaran-Nya!
46
Dedek Ridwan!
47
AI2 - Saling Menjaga Dedek Mumtaaz!
48
AI2 - Keluarga Harmonis Penuh Kasih Sayang!
49
AI2 - Akan ada Badai Akan Dirinya!
50
AI2 - Rencana Licik dan Keromantisan Aziz Syafa!
51
AL2 - Fitnah Kejam Berkah Untuk Mereka!
52
AI2 - Penyemangat Serta Dukungan Paling Berharga!
53
AI2 - Pekerjaan Baru serta Siasat Baru!
54
AI2 - Rasa Khawatir Akan Musibah Terjadi!
55
AI2 - Berita Paling Menyakitkan!
56
AI2 - Bersyukur Atas Kebesaran Allah!
57
AI2 - Kenyataan Pahit dari Pelaku!
58
AI2 - Tidak Takut Akan Ancamannya!
59
AI2- Pernyataan Romli Memberi Pencerahan!
60
AI2 - Kedatangan Khumaira Untuk Aziz!
61
AI2 - Kekejaman Itu Telah Berakhir!
62
AI2 - Ratapan Tangisan Takdir (yang) Menyakitkan,!
63
AI2 - Senyum Mengiringi Kebahagiaan Kita!
64
AI2 - Permintaan Bebas Untuk Penolong!
65
AI2 - Kasih Sayang Atas Nama Allah!
66
AI 2 - Tersentuh Akan Ketulusan Si Kecil!
67
AI 2 - Liburan!
68
AI 2 - Cahaya Terindah Penuh Harapan!
69
AI 2 - Cinta Selamanya!
70
AI 2 - Welcome to Malaysia!
71
AI 2 - Terkejut Akan Dirinya!
72
AI 2 - Perasaan Cinta Khumiara!
73
Informasi!
74
AI 2 - Kebenaran Tentang Emran!
75
AI 2 - Mengingat Semua Memories!
76
AI 2- Pulang ke Rumah!
77
AI 2 - Malam Terindah Kita Bersama!
78
AI 2 - Menuju Perpisahan Antara Mereka!
79
AI 2 - Tercengang Sekaligus Duka Mendalam!
80
AI 2 - Salam Cinta Melabuh Perpisahan!
81
AI 2 - Relakan Kepergian Ayah!
82
AI 2 - Keputusan Terbaik Khumaira!
83
AI 2 - Keras Kepala Campur Emosi!
84
AI 2 - Kerinduan Ini Akhirnya Terlabuh!
85
AI 2 - Apa Ayah Akan Pulang?
86
AI 2 - Rasa Khawatir dan Rasa Ingin Memiliki!
87
AI 2 - Antara Kita (yang) Terbelenggu!
88
AI 2- Kehadiran Sang Cahaya Terindah!
89
AI 2 - Kebenaran Memberi Harapan Pelangi!
90
AI 2 - Special Chapter Azzam dan Mahira!
91
AI 2 - Letupan Rindu Melebur Jadi Cinta!
92
AI 2 - Akhirnya Bisa Menatap Ayah!
93
AI 2 - Kepedihan Khumaira (Maaf)
94
AI 2 - Point Of View Aziz!
95
Informasi Akurat!
96
AI 2 - Terharu Serta Kesakitan!
97
Pernikahan!
98
AI 2 - Kebenaran Sesungguhnya!
99
AI 2 - Sakit Suamiku (yang) Paling Kutakuti!
100
AI 2 _ Alhamdulillah Masku Sembuh!
101
AI 2 - Hukuman Setimpal Untuk Douglas Family!
102
AI 2 - Buka Puasa Ayah dan Umi!
103
AI 2 - Anak-anak Rupawan Overdose!
104
AI 2 - Kejutan Termanis Di Malam Penuh Cinta!
105
AI 2 - Special Chapter Aziz dan Khumaira!
106
AI 2 - Kebersamaan Penuh Cinta!
107
AI 2 - Akhir Sebuah Kisah!
108
Bonus Chap AI 2 - Lembaran Baru!
109
Bonus Chap AI 2 - Keresahan Hati Mereka!
110
Bonus Chap AI 2 - Kebahagiaan Terindah!
111
Bonus Chap AI 2 - Hadirnya Dedek Ganteng!
112
Bonus Chap AI 2 - Mengharukan Hati!
113
Bonus Chap AI 2 - ,Dedek Zavi!
114
Bonus Chap AI 2 - Puasa Pertama!
115
Bonus Chap AI 2 - Kumpul Keluarga Besar Ayah!
116
Bonus Chap AI 2 - Idul Fitri!
117
AI 2 Bonus Chap Tamat!
118
Event Anniversary!
119
Kabar Gembira!
120
Kejutan dari Rose!
121
AI2 - Kehidupan!
122
AI2 - Special Chapter!
123
AI2 - Keharuan Keluarga Kecil, Ayah dan Umi!
124
AI2 - Sambang!
125
AI2 - Merasa Gagal Jadi Orang Tua!
126
AI2 - Terenyuh!
127
AI2 - Candaan!
128
AI2 - Flashback!
129
AI2 - Flashback Off!
130
AI2 - Percayalah!
131
AI2 - Pertemuan Pertama!
132
AI2 - Bercerita Masa Lalu!
133
AI2 - Nasihat Bijak Ayah!
134
AI2 - Rasa Sakit!
135
AI2 - Saling Melengkapi!
136
AI2 - Mahkota Terindah!
137
AI2 - Perpisahan!
138
AI2 - Tragedi!
139
AI2 - Air Mata!
140
AI2 - Takdir Allah!
141
AI2 - Kenangan Terindah!
142
AI2 - Kenangan Terindah 2!
143
AI2 - Kenangan Terindah 3!
144
AI2 - Kenangan Terindah End!
145
Informasi!
146
Kesedihan!
147
Janji (Steve)!
148
Pertemuan Pertama!
149
Baju!
150
Tiada!
151
Cekcok!
152
Ingat Masa Lalu!
153
Keikhlasan!
154
Lawan!
155
Surat!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!