Setelah seminggu kak dahlia menginap di rumah ku,
akhirnya suami kak dahlia
datang menjemput mereka pulang
"kak Bram datang jemput kak Dahlia ya"
tanya ku berbasa basi
"iya Jas... besok senin kakak kan harus ngantor.
Dio juga dah harus masuk play group walau masih 2tahun biar dia bisa adaptasi dan bersosialisasi sama lingkungan sekolah nya... bagus buat tumbuh kembang dia" ucap kan Bram
"nanti kalau liburan kesini lagi ya nak, ayah masih kangen cucu ayah"
"iya yah... Bram pasti bawa mereka berkunjung lagi"
semenjak kedatangan kak Dahlia dan Dio, . kesehatan ayah berangsur2 membaik...
Dio obat yang mujarab buat ayah. ayah jadi punya semangat lagi. melihat kelucuan cucu nya
setelah berpamitan lalu kami mengantar kak Dahlia sampai depan rumah, hingga mobil kak Dahlia hilang di tikungan jalan
"yah... ayah udah enakan badan nya? kalau masih kurang enak ayah aku bantu ke kamar"
"alhamdulillah Jassi...
ayah udah enakan. maafin ayah ya nak kamu jadi yang menggantikan ayah bekerja, menghidupi keluarga ini " ucap ayah mulai menangis
"ayah Jassi akan lakukan apa aj buat keluarga kita. Jassi gak keberatan yah. Jassi ikhlas"
lalu bunda dan ayah memeluk ku sambil menangis
"ayah janji nak. kamu akan kembali kuliah. ayah akan cari kerja"
"kalau ayah masih sakit jangan yah. Jassi mampu kok penuhin kebutuhan kita.
ayah tenang aj, Jassi akan kembali kuliah" ucapku mantab...
lalu kami berpelukan, saling menguatkan hati
selepas kepergian kak Dahlia.
ayah mulai menghubungi semua kenalannya
ada ungkapan yang mengatakan :
bunga yang manis banyak kumbang yg mendekati
persahabatan di uji saat kita tak memiliki apa2
itu terbukti pada ayah ataupun aku,
setelah seminggu ayah menghubungi teman-temannya atau kenalan ayah, tak seorang pun yang memberikan respon positif
ada yang puracpura tidak kenal, ada yang menyuruh sekertaris nya mengatakan dia keluar kota , ada pula yang malah menghina ayah...
saat ayah jaya mereka memuji dan menjilat ayah, kini saat ayah bangkrut dan terpuruk semua menjauhi ayah.
kulihat wajah sedih dan kecewa ayah... beberapa kali ayah menyeka air mata nya yang jatuh di sudut matanya yag sudah terlihat lelah
dalam setahun wajah ayah terlihat lebih menua
"yah jangan di paksakan. insha Allah akan ada jalan... rezeki Allah yang atur. kita berusaha ya yah " ucapku menguat kan ayah
ayah hanya mengangguk lemah dan memejamkan mata nya di sofa
tak berapa lama handphone ayah berdering
pak Surya calling......
"hallo Assalamu alaikum pak Pramono. apa kabar nya"
"wa alaikum salam pak Surya. alhamdulillah baik."
"maaf saya baru kembali dari luar negeri tidak tau bahwa perusahaan bapak bermasalah. maafkan saya, lalu bagiamana kondisi pak pramono? saya dengar dari kolega saya bapak sampai jatuh sakit"
"oh tidak apa2 pak Surya... sekarang saya sudah baikan. alhamdulillah pak...
bagaimana keadaan pak Surya sekeluarga? apa masih di luar negeri atau sudah balik ke Indonesia?
" saya di Indonesia pak... bagaimana kalau sore nanti saya kerumah bapak. ada yang mau saya bicarakan. tolong kirim alamat nya ya pak"
setelah ayah menyebutkan alamat rumah kami, tak lama panggilan berakhir
pak Surya teman ayah sekaligus bawahan ayah semasa bapak jaya..
tapi ayah tidak pernah memperlakukan pak Surya sebagai bawahan, melainkan sebagai partner kerja...
hubungan pak Surya dan ayah sudah seperti saudara
karena ayah mau pak surya mandiri.
lalu ayah memberikan pinjaman modal usaha untuk pak Surya, sehingga pak Surya memiliki usaha nya sendiri yang berkembang dengan pesat hingga mempunyai cabang di luar negeri...
sampai akhirnya pak surya dan istrinya menetap di luar negeri.
ayah tersenyum senang. ternyata masih ada teman ayah yang ingat pada nya
"bun... bundaaa... tolong kemari sebentar" panggil ayah
"ya yah ada apa?
"bunda tolong masak yang agak special,
pak Surya sekeluarga mau bertandang kerumah kita" ucap ayah suka cita
"pak Surya temen ayah dulu? ya Allah kapan beliau balik ke Indonesia?
"katanya baru seminggu.. setelah mendengar keadaan ayah dia langsung balik ke Indonesia"
"pak Surya dan ayah sudah seperti saudara wajar beliau kwatir yah...
ya udah bunda masak dulu ya...
bunda mau masakin pak surya jengkol balado kesukaan nya" ucap bunda antusias
"bun... apa pak Surya masih suka jengkol ? kan dia sudah menetap lama di luar" tanya ayah ragu
"yah... namanya suka mau tinggal dimana juga pasti cari itu masakan yah."
bunda langsung memasak kesukaan pak Surya dan beberapa hidangan lainnya, kebetulan hari ini aku libur sehingga ku bantu bunda memasak di dapur
dan akhirnya semua hidangan sudah tertata rapih di meja makan.
tinggal menunggu kedatangan pak Surya dan keluarga nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments