Her Secret
Sial ! Dia mengumpat lagi sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa tidak percaya kepada dirinya sendiri.
"Aku pasti sudah gila!" Ucapnya.
"ini semua salah Gery, ya..ini salahnya." katanya tajam, matanya menyipit mencari cari kesalahan Gery supirnya, dia mengacak lagi rambutnya, seandainya saja dia tidak lewat jalan itu, aku tak akan begitu memikirkannya.
"Sial ! Demi Tuhan! dia seorang pengantar makanan...ada apa dengan kepalaku? mungkin aku hanya terkejut atau mungkin juga kagum, baru kali ini aku menyaksikan hal seperti itu. Tapi mengapa wajahnya selalu muncul di kepalaku, sinar matanya..rambut hitamnya..dan wajah cantiknya."
Sial ! kali ini dia berdiri menatap ke jendela kaca yang terbentang luas sambil memasukkan tangannya ke saku celananya. Ia menghembuskan napas. Aku Alec Alexander Yung seorang CEO dari Golden enterprise dan berbagai perusahaan telah separuh kumiliki di Asia maupun daratan Amerika, tepatnya aku seorang miliarder. Hari itu...ya hari itu, aku melihatnya...
Dijalan besar zebra cross di Seattle, menamengi beberapa orang yang babak belur. Sebenarnya dia tidak menarik perhatianku, mana mungkinkan? tentu saja tidak, dia hanyalah pengantar makanan siap saji dengan sepeda motor bututnya. Mana mungkin gadis itu akan menarik perhatianku. Tidak sama sekali, bahkan mustahil.
Hari itu sangat padat dan macet, mobil-mobil kusam yang mengelupas beradu dijalanan besar kota Seattle.
"Ada apa Gery? tanyaku, kenapa jalanan macet seperti ini?" bentakku. "Sial sepuluh menit lagi aku rapat dengan pengusaha asal Perancis."
"Erm...maaf tuan Alec, sepertinya hari ini hari buruh nasional, dan mereka demo..seperti tahun-tahun lalu."
Dengan acuh dan bosan aku hanya menatap orang-orang yang teriak teriak dijalan besar itu.
"Upaya yang konyol, kalau mereka salah satu pekerjaku aku akan memecatnya tanpa diskusi apapun."
Gery yang setia hanya membungkuk dan mengangguk. Dia sudah paham betul dengan tuannya ini. Pemarah, keras kepala, arogan, pebisnis sejati dan kontrol kuat di tangannya.
Dia bersandar di kursi mobil mewahnya dan menatap jalanan besar sambil memikirkan kerja sama dengan pengusaha Perancis yang pasti menguntungkannya.Tiba-tiba mobil berhenti.
"Ada apa Gery, kenapa kau berhenti?"
Tapi tanpa Gery bicarapun aku sudah melihatnya...seorang pendemo yang mengamuk. "Oh please ! yang benar saja!" Aku menggertakkan gigi sambil menatap jijik para pemukul dan korban yang melawan tanpa senjata dan akhirnya ambruk.
"Sepertinya mereka bukan para pendemo tuan Alec."
Aku tak peduli sebenarnya, dia mati atau apapun itu sama sekali tidak penting bagiku, aku hanya memikirkan kerja sama perusahaan ku. "Oh ya", kataku sambil lalu. Tapi.....sesuatu telah menarik perhatianku, bukan cuma aku sebenarnya, siapa saja di lokasi itu menatap gadis itu dengan ngeri. Berani sekali dia, pikirku remeh dia mungkin belum merasakan hidup yang sebenarnya.
Dia berdiri diantara wajah-wajah yang berdarah, aku memiringkan kepala ingin menatap jelas wajahnya. Rambutnya hitam panjang sebahu diikat tapi beberapa rambutnya lepas hingga menutupi matanya. Dia memakai baju putih dengan celemek hitam panjang selutut, jeans biru pudar yang robek di sana sini di bagian lututnya.
Aku menghembuskan napas, gadis itu ingin mati muda rupanya. Seperti tidak ada kerjaan saja. Tapi aku penasaran apa yang akan dilakukannya? Sebelum aku berkedip, dia lari secepat kilat dengan kayu di tangannya, menyerang dengan ahlinya, menendang dan memukul tanpa sedikitpun terluka.
Lelaki bergerombol itu satu persatu berjatuhan di jalan dan berdarah darah. Dengan pandangan datar seolah-olah tak pernah terjadi apapun, gadis itu jalan dengan sikap santai lalu menatap dengan wajah jijik korbannya, dan tanpa ada yang menghalanginya satu pukulan tepat di wajah salah satu pria Afro Amerika itu. Aku menatapnya tajam.
Dia lalu berjalan menuju kendaraanya, aku menatap kotak di belakang motor bututnya tertulis good eat good chicken, gadis itu seorang pengantar makanan. Dia berjalan ke motornya tanpa memakai helmnya, dia tidak memperdulikan orang-orang yang menatap kagum dan heran padanya. Sepertinya gadis itu akan melewati mobilku, aku menatapnya dan wajah yang kulihat adalah wajah cantik yang dingin, ekspresi datar dan matanya...ya, dia memiliki mata Pembunuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
αуαηgηуαᴳᴼᴶᴼᴷᴵᴷᴼᵇᵃᵍⁱ2
karakter ceweknya kuat ya di sini
2023-02-11
0
Arin
wah sy pling suka baca novel peran cewenya kaya gini,dan ceo'nya arogan keras kpla itu ngga masalah..asl bukan Casanova aj hehe
2022-12-16
0
YesLin
mampir
2022-04-18
0