Chapter 4

Entah kenapa, semenjak harinitu, Nicko selalu di hantui oleh sesosok gadis cantik, yang bernama Lia Chan, setiap kali ia memejamkan matanya, selalu ada bayangan Lia Chan yang melintas, gadis itu benar-benar candu bagi Nicko, hingga pada suatu hari pertemuan singkat pun terjadi, dan itu tentu sangat berkesan untuk Nicko.

Ketika pemuda itu masuk kedalam sebuah caffe, terlihat di salah satu meja, dekat dengan jendela yang memperlihatkan pemandangan kota, ada seorang gadis yang selama ini selalu menghantui pikiran Nicko.

Pemuda itu tentu langsung menghampirinya dengan santai dan berkata, "Kau disini?"

"Inikan tempat umum, aku bebas pergi kmna saja, apa urusanmu."

Meskipun raut wajah Lia Chan masih terlihat sangat jengkel, Nicko tanpa ragu langsung duduk satu meja bersama gadis itu, hingga membuat Lia Chan terkejut dengan tingkah pria jangkung tetsebut.

"Kau? kenapa? kenapa duduk?"

Nicko memiringkan senyumnya, tangannya menopang dagu sambil terus memperhatikan, kecantikan wanita di hadapannya tersebut.

"Usttt, jangan berteriak, kenapa kau sangat angkuh? atau jangan-jangan kau belum memanfaatkan ku."

"Aku hanya-"

Belum sempat Lia Chan menyelesaikan ucapannya, Nicko langaung menunduk di bawah kolong meja, sontak hal tersbeut mmebuat lia Chan semakin geram, bagaimana tidak, ia langaung berpikir jika Nicko akan kembali melecehkannya, karna saat itu ia mengenakan mini dres di atas lutut.

"Tunggu kumohon kau jangan salah paham, aku hanya bersembunyi jangan banyak bicara, aku mohon diamlah."

Pemuda itu mencoba memberikan penjelasan pada Lia Chan

"Kenapa kau bersembunyi di balik rok ku? Dasar cabul, kau tidak tahu malu, apa kau mencoba untuk melecehkanku lagi?" tegas Lia Chan

Pria jangkung itu cukup membuat lia chan kesal, bagaiaman tidak sikap nicko yg kurang ajar sebelumnya masih belum sepenuhnya terlupakan oleh Lia Chan, dan sekarang dia sudah berlagak seperti itu kembali.

"Lihat itu wanita itu, dia wanita gila yg terus mengejarku, kumohon tolong aku, jika tidak dia akan membuat keributan disini."

Nicko menunjuk kesuatu arah, yg memang terdapat seorang wanita cantik sedang melirik ke kiri dan kekanan saat itu, mungkin saja mencari Nicko. mendengar itu lia chan hanya diam dan membantu Nicko untuk mengelabui mantan kekasihnya tetsebut, hingga mantan kekasih Nicko itupun pergi keluar dari caffe.

"Hey kau melihat apa? Dasar cabul."

Lia chan sambil merapatkan kakinya, ia mendapati Nicko sedang melirik memandangi kaki jenjangnya.

"Apa dia sudah pergi?"

"Dia sudah keluar kenapa kau terus menatap rok ku?"

Nicko beranjak keluar, ia hanya tersenyum tipis, dan salah tingkah karna melihat kaki mulus dengan rok mini yg sex yg Lia Chan kenakan.

"Terima kasih kau sudah menolongku, aku harus pergi, tadi itu celana dalam yg bagus, sexyyyy" Nicko tertawa menyeringhai pada Lia Chan

Gadis itu merasa semakin kesal dan geram dengan tingkah laku kakak dari sahabatnya tersebut.

" Hey kau brengsek, tidak tahu malu, dasar cabul"

Gadis itu twrus saja menggerutu, sepanjang jalan perjalanan ia tidak bisa menghentikan ocehannya, Nicko benar-benar semakin keterlaluan.

"Dasar pria sialan, brengsek, mesum, menjengkelkan , tidak tahu malu"

Tiba tiba seseorang menghentikan mobilnya di hadapan Lia chan yg saat itu sedang menendang-nendang kaleng minuman.

Jordan seorang laki laki yg selalu mengejar cinta Lia Chan, mereka tidak sengaja bertemu di jalan

"Mau ku antar pulang?"

"Baiklah, terima kasih"

Lia Chan langsung memasuki mobil Jordan, sebenarnya gadis itu sudah menyadari akan kekaguman jordan terhadapnya, hal itu terlihat jelas dari prilaku Jordan yg tidak biasa padanya.