Tibalah ahir pekan. Ara dan rey pun males untuk beranjak bangun, mereka masih berbaring dikamar masing masing walau mata udah melek.
"Huh.. Udah pagi aja,, cepat banget, ngomong ngomong udah beberapa bulan gue disini, kok gue jadi betah ya? Apa ini ada sangkutan nya sama simuka terong rebus.. Dihh amit amit dah, jangan sampai gue jatuh cinta sama dia, walau dia jutek dan jahil, tapi dia baik juga sih, kaki gue luka aja dia yang rawat sampai sembuh. "Ucap ara sambil berguling muter muter diatas kasur dalam selimut. Kayak dadar gulung.
"Ahh.. Ngapain mikirin dia sih,, dia belum tentu juga mikirin gue kan?? Mending gue turun aja ahh..
Disaat yang bersamaan.. Rey juga sedang bermalasan untuk bangun. "Week and ini mau kemana ya, bosan juga dirumah terus, untung ada si gadis o'on yang menghibur dengan keluguan dan kebodohan nya itu.. "Auk ah.. Ngapa jadi mikirin aron,, gue turun aja deh..
Rey dan ara keluar bersamaan, dengan rambut yang acak acakan, belek sebesar biji jagung, lukisan peta masih terukir dipinggir bibir, matapun belum terbuka sepenuh nya. Mereka berdua berjalan bersamaan sambil meraba dan sempoyongan kayak zombie. Dan tibalah diatas tangga yang akan mereka turuni.
Bruaakkk!!! "Kepala bertemu kepala, dan kaki saling menginjak. Mereka pun membuka mata lebar lebar. Dikira nabrak tembok, ternyata nabrak sesama manusia.
"Woy aron!! Lo jalan gak pakai mata ya,,? "Teriak rey.
"Ya emang gue jalan gak pakai mata!! Lah, lo sendiri?? Mata lo sipit ya? Atau sedang tertutup belek??. "Jawab ara dengan kencang.
"Mana ada? Gue tadi belum sepenuh nya sadar, nyawa gue belum ngumpul. "Sahut rey kembali.
"Hah?? Itu kan kata kata gue!! Lo maling ya.. Balikin!! "Teriak ara.
"Lo kira maling apaan bisa dibalikin.!! Dasar o'on.. Otak lo kalau baru bangun tidur makin minus ya? Haha..
"Lo kira lo nggak?? Jalan aja kayak zombie kena virus gitu,!! Udah ahh gue mau turun, mau olah raga dihalaman belakang, malas ngeladeni mulut cowok kayak setengah cewek gitu. "Ucap ara sambil menuruni tangga..
"Heii. Apa lo bilang?? Rey menarik tangan ara. "Lo kata gue setengah cewek.? "Rey menarik ara keatas kembali dan mendorong nya kedinding koridor didekat tangga.
"Ap.. Apa yang mau lo lakukan muka terong rebus??? "Teriak ara sambil memejamkan matanya.
Rey semakin mendekatkan wajah nya pada ara,
"Woyy reboy,, lo mau ngapain?? "Ara memicingkan matanya sebelah.
"Diem!! Ada lukisan peta dipipi lo. "Ucap rey dengan tatapan serius.
"Hah?? "Ara mikir sejenak.(iler??) .. "Ahhh..!!! Mana ada..!! Kamu pasti bohong kan.!! "Ara mendorong rey dari hadapan nya lalu dia berlari menuruni tangga menuju dapur.
"Hahahaha.... Gadis bodoh.!! Kenyang sekali gue ngerjain lo.. Haha.. "Rey tertawa terpingkal pingkal sambil menuruni anak tangga, sesekali kaki nya tersandung, karna gak liat jalan. Lalu dia menyusul ara kedapur.
"nak ara, kenapa lari lari.. Mari sarapan dulu, bik yam sudah menyiapkan kalian makanan. Eh, den rey juga sudah bangun, mari sarapan dulu. "Ucap bik yam sembari menghidangkan sarapan pagi.
"Ntar bik,, ara mau kekamar mandi dulu. "Sahut ara sambil berlari.
"Eh, bukanya dikamar nak ara ada kamar mandinya. "Jawab bik yam pelan.
"Tadi dia gak sempat bik, karna dia sudah lapar, makanya dia bangun tidur langsung turun. "Jawab rey dengan cepat sambil tersenyum.padahal hanya mengarang.
"Oh gitu,, baiklah, den rey duduk saja dulu, bibik bikinin kopi mau?
"Boleh bik.
Ara pun muncul dari kamar mandi, dengan wajah yang bersih setelah mencuci muka. Kemudian dia langsung duduk dimeja makan dihadapan rey.
"Nah, ini kopinya buat den rey, nak ara mau minum apa? "Tanya bik yam sembari menghidangkan kopi rey.
"Gak usah bik, nanti ara bikin sendiri aja. Mari duduk bik, kita makan sama sama. "Ucap ara.
"Kalian makan saja berdua. Tadi pagi bik yam sama kang dimas makan duluan, karna kalian belum ada yang bangun. Kalau begitu bibik permisi dulu. "Jawab bik yam dan berlalu meninggalkan mereka.
"Oh, begitu,, ya udah kita makan berdua aja. "Sahut ara sambil mengambil makanan yang tersaji.
"Banyak amat ngambil makanan nya? "Ucap rey
"Serah gue. Perut, perut gue. Yang makan gue, yang kenyang gue.. Lagian gue mau gendutan, udah bosan kurus. "Sahut ara melotot.
"Ya ampun mulut.!!! Jawab nya panjang kali lebar, gue kan cuma nanya satu kalimat doang. Jawab nya gitu amat. "Jawab rey menggelengkan kepala.
"Lagian lo nanya nya gitu, kayak gak seneng aja kalau gue makan nya banyak, kan biar gue gendutan. "Sahut ara sambil mengunyah makanan nya.
"Lo kira gendut itu enak, yang ada makin kayak babi lo. Udah tidur nya ngorok, ngiler, ngigau, apa lagi kalau gendut, mirip banget kayak babi.. Haha.. "Rey tertawa senang setelah mengejek ara.
Ara tidak menghiraukan nya, dia masih lanjut makan dengan santai. "Seneng?? Udah kenyang ngejek nya? Mending Lo cuci muka dan tangan sana gih sebelum lo pegang makanan. "Ucap ara cuek.
"Gue udah cuci muka kali sebelum turun. "Jawab rey percaya diri.
"Oh ya!! .. Tapi belek dimata lo itu warna hijau daun loh, dan disudut bibir lo masih ada kayak putih putih kering gitu. "Sahut ara dengan santai, padahal cuma membual.
"Masa sih,, lo jangan bo'ong ya. "Jawab rey mengusap mata dan mulut nya sambil berjalan kekamar mandi.
"Fttt.. Ternyata dia bodoh juga, percaya aja sama omongan gue. "Ucap ara tertawa pelan.
Rey menyadari bahwa ara sedang mengerjainya. Diapun mengurungkan niat nya untuk mencuci muka. Dan berbalik badan menuju ara yang sedang tertawa kecil.
"Ohh.. Ternyata si babi kecil sedang ngerjain aku ya. "Ucap rey menyeringai dari belakang ara.
"Haha.. Makanya jangan ngerjain orang duluan. Kalau gue babi, dan Lo babu nya babi.. Hahaha.. "Ara tertawa lebar sambil mengunyah nasi dalam mulut nya.
"Seneng?? Awas keselek. .dasar muka pantat monyet! Eh. Makanan nya tinggal dikit? Lo rakus amat sih aron. "Teriak rey sambil duduk.
"Bodo' amat,, lo makan aja itu. Masih banyak kok. Lo kan gak banyak makan nya hehe.. Udah ah,, gue udah kenyang, mau cuci piring dulu baru olahraga bakar lemak. "Sahut ara sambil berdiri.
"Ehh.. Bentar.!! "Rey menarik tangan ara. "lo jangan kemana mana dulu, temeni gue makan, siapa suruh lo makan duluan tadi. "Ucap rey menyuruh ara kembali duduk.
"Hm.. Dasar bocah lebay, ya udah gue temenin, sekalian perut gue mau mencerna makanan yang baru masuk. "Jawab ara menyandarkan tubuh nya dikursi.
Tidak lama kemudian, rey selesai makan dan langsung mengajak ara olahraga bersama.
"On. Ayo kita olah raga bareng. "Ucap rey pada ara sambil berdiri. (On itu singakatan o'on ya guys)
"An on, an on..!! Gak bisa panggil gue ara apa, atau cantik, atau apa gitu. Seenak jidat aja panggil orang. "Jawab ara cuek dan masih bersantai dikursi dengan perut kenyangnya.
Bik yam datang untuk membereskan bekas mereka makan. "Udah selesai makan nya den? Nak ara? Bik yam beresin ya.
"Iya. Bik. Silahkan. "Jawab rey. "Woyy aron,, lo dengar gak sih, ayo olah raga, masih nyantai aja. "Ucap rey sambil menarik tangan ara.
"Lo duluan aja, gue mau cuci piring dulu. "Sahut ara masih cuek.
"Kelamaan,, udah, biar bik yam aja yang ngerjain nya. Ayoo ahh.. "Rey menarik paksa tangan ara.
"Gak apa apa nak ara, biar bik yam aja yang cuci piring nanti, kamu pergilah dulu temeni den rey. "Sahut bik yam sambil membereskan meja makan.
"Makasih ya bik. "Ehh reboy, pelan pelan dong, lo kira gue kambing seenak nya aja ditarik tarik.
"Emang lo hampir mirip sih. "Udah ahh cepetan keburu panas nih. "Sahut rey menarik ara dengan cepat. Mereka pun olah raga bersama, walau bergaya sendiri sendiri. Rey olah raga dengan baik karna sudah terlatih. Sedangkan ara cuma goyang kepala, goyang pinggang, jungkar balik gak karuan, dan sesekali jalan ditempat.
Rey hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat kelakuan ara yang dianggap nya kayak babi kecil itu. Rey sudah mengeluarkan keringat cukup banyak, sedangkan ara berkeringat karna panas matahari bukan karna olah raga.
"Huhh.. Dasar cewek aneh, olah raga pun bersikap kayak gitu. "Gerutu rey sambil melakukan senam.
"Lo bergumam apaan?? "Tanya ara sambil menggoyangkan pinggul kekanan dan kekiri.
"Gak ada. Gue hanya lucu aja liat cara lo olah raga. Emang nya ada ya gaya kayak gitu, muter muter gak karuan, loncat-loncat. Kadang juga kaki lo ditaruh dikusri. Olah raga apaan. Keringat aja gak ada. "Ucap rey menghentikan gerakanya.
"Bodo' amat lah, yang penting gue olah raga. "Ucap ara cuek, dan masih melanjutkan gerakan yang aneh. Yang dilakukan nya adalah menciumi lutut nya, lalu mencoba menjilat siku sendiri. Dan mencoba mencium bahunya sendiri.
Rey tertawa terpingkal - pingkal sampai jungkir balik ketanah, melihat ara seperti itu dengan wajah datar nya seakan tanpa dosa padahal banyak.
"Woii aron!! Sampai kiamat pun lo gak akan bisa ngelakuin itu, aduuhh.. Perut gue jadi melilit karna ketawa. Gak ada cara lain apa yang bisa lo lakuin.?? Makin lama makin stres lo ya. "Ucap rey sambil terbahak bahak. Namun ara tak menghiraukan nya, dia tetap dengan pendirian nya. Walau rey tertawa melihat tingkah nya, namun dia tak merasa lucu sedikit pun.
***
Bersambung..
Jgn lupa like guys😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Diani Astar
hhhhaaahhh sakit perut saya ktwa bca mkin seru
2020-05-07
1
Neshya Shaquille
aduh cerita buat aku ngakak kaya ci ara jdi stres ketawa sendirian di kamar
2020-03-04
2
Nana
😄😄😄😄 ara"
2020-02-27
1