Setibanya dirumah sakit, rey langsung menggendong ara dan mencari dokter, kemudian ara ditangani dengan cepat. Rey pun menemani ara selagi dia sedang diobati dokter,
"Tuan rey, ini pacar anda? Dia sangat cantik, kalian sangat cocok. "Ucap dokter itu sambil melihat lihat kaki ara.
"Hei dok, lo gak liat apa dia sedang kesakitan kayak gitu, liat gak ada kayu yang menusuk kakinya!! nanti aja ngobrol nya! selesaikan dulu tugas mu, "bentak rey pada dokter laki laki itu. Dokter itu pun kaget dan takut, dia langsung segera mengobati luka dikaki ara.
"Awww!! Sakiit!! ! "Ara mengerang kesakitan saat dokter itu mencoba menarik kayu yang tertancap dikaki ara.
"Oii dok, pelan pelan dong, gak liat apa dia kesakitan banget, kasih obat dulu kek, atau dibius dulu kek. "Bentak rey kembali."apa kamu mau dipecat??
"Tidak tuan, saya akan melakukan yang terbaik. "Jawab sang dokter dengan sigap langsung bertindak untuk menyuntik ara.
"Wahh jarum!! Rey aku gak mau disuntik. Huuu.. Huu.. Aku takut jarum!! Hiks.. Hiks.. "Teriak ara sambil menutup mata dengan kedua tanganya.
"Gadis bodoh!! Itu hanya jarum doang, gak bakal bikin lo mati! !kalau gak dibius dulu emang nya lo sanggup nahan sakit saat dokter mencabut kayu yang ada dikaki lo itu? ?. "Sini, jangan takut ada gue, kalau sampai lo kenapa napa, gue akan tonjok dokter nya. "Ucap rey sambil mendekap kepala ara yang sedang duduk diranjang rumah sakit itu.
"Aww... Sakit.!! Aron!! Lo kenapa gigit perut gue. "Teriak. Rey saat ara tidak tau kenapa mengigitnya.
"Maaf, gue sengaja. Tadi gue takut liat jarum itu. "Jawab ara tanpa dosa.
"Dasar! Anak anjing..
Beberapa menit dokter berusaha mengeluarkan kayu yang tertancap ditelapak kaki ara, terkadang ara berteriak ketakutan, ara tidak berani melihat kaki nya yang masih berdarah itu, dia memeluk rey yang berdiri disamping nya dengan erat dan memejamkan matanya sampai dokter berhasil mengeluarkan kayu tersebut.
"Nah, ini kayu nya, ahirnya berhasil juga dicabut, kayu nya cukup dalam tertancap, harus melakukan pemeriksaan rutin dan minum obat tepat waktu supaya lukanya cepat mengering. "Jelas dokter itu pada rey dan ara.
"Baiklah dok, terimakasih, silahkan tulis resep obatnya. "Ucap rey.
"Tunggu sebentar ya. "Dokter itu mengeluarkn kertas dan menulis resep obat yang harus ditebus rey, tidak lama kemudian dokter pun memberikan resepnya, lalu rey menggendong ara pergi dari rumah sakit.
Saat ditengah perjalanan, rey menepikan mobilnya, "aron, lo tunggu sebentar ya, gue mau tebus obat dulu. "Ucap rey sambil membuka pintu mobil nya.
"Iya, jangan lama lama, ini sudah malam banget, aku capek mau istirahat. "Jawab ara sambil menyandarkan kepalanya dikursi mobil.
Rey bergegas berlari menuju apotik untuk menebus obat ara, saat sedang membeli obat, tiba tiba terdengar suara gemuruh, tak berselang lama ,rintik hujan pun turun. Makin lama semakin gelap dan hujan semakin deras disertai angin kencang dan petir yang saling bersahutan.
"Yahh.. Hujan nya deras banget, gimana nih, ara sendirian dalam mobil, apa gue terobos aja ya, lagian gak jauh juga. "Rey mencoba menerobos hujan, saat dia mulai melangkah, tiba tiba petir datang dengan suara yang kuat dan cahaya yang terang, membuat rey kaget, lalu dia mengurungkan niatnya untuk menerobos hujan.
Disaat yang bersamaan, ara merintih kesakitan dalam mobil karna bius pada kakinya sudah habis, "Aduhh. Kaki gue kok sakit lagi sih, ,ahh!! Rasanya menyut-menyut sampai ke ubun ubun. Rey dimana sih, apa dia terjebak hujan, uhh gimana nih, gue panggil aja deh, "ara membuka laca mobil untuk memanggil rey.
"Rey!! Cepat!! Kaku gue sakit. "Teriak ara sambil melambaikan tanganya pada rey.
Rey pun melihat ara dari seberang jalan. "Aron ngapain sih teriak teriak gitu, ngomong apaan tuh orang. Jangan jangan kaki nya sakit, ahh gue terobos aja deh hujan nya. "Rey tidak memperdulikan lagi deras nya air hujan yang mengguyur nya, diapun langsung berlari menuju mobil nya dengan membawa plastik berisi obat untuk ara.
"Aron, lo kenapa teriak teriak tadi. "Tanya rey setelah masuk kedalam mobil nya dengan basah kuyup.
"Rey, kaki gue sakit banget, cepetan pulang. "Tutur ara lemas.
"Iya, nanti minum obat ya, kita pulang sekarang oke. !"jawab rey sambil mengelus kepala ara, lalu dia menyalakan mobil nya dan melaju pulang.
Setelah tiba dirumah, rey pun menggendong ara menuju kamarnya dan membaringkan nya ditempat tidur ara.
"Bik yam!! Cepat bawakan air putih kekamar ara! "Teriak rey pada pembantu nya itu. Terdengar sahutan bik yam dari bawah, tidak lama kemudian bik yam datang dengan segelas air putih ditangan nya.
"Ehh, ,nak ara kenapa den? Kok kaki nya sampai berdarah gitu. "Tanya bik yam panik melihat ara mengiang kesakitan.
"Ceritanya panjang bik, dia tertusuk kayu runcing. "Jawab rey sambil meminumkan ara obat. "Bik, kamu tunggiin dulu ara ya, aku mau mandi sebentar. Oh iya, tolong bibik lap seluruh tubuh ara, dan ganti pakayan nya. "Perintah rey pada bik yam, lalu dia pergi kekamar nya untuk mandi. "Haiss.. Kasihan sekali melihat dia kesakitan gitu. " ucap rey dalam hati sambil mandi di bawah shower nya.
Selesai mandi, rey langsung ganti baju dan bergegas kekamar ara, saat masuk ,ara pun sudah ganti baju dibantu oleh bik yam.
"Udah selesai ganti baju nya? "Tanya rey sambil melangkah masuk.
"Udah den, kalau gitu bibik kebawah dulu ya.
"Iya bik, makasih, nanti tolong anterin nasi untuk kita berdua bik, dan juga makanan ringan serta buah buahan ya.
"Baik den, bibik permisi dulu.
Saat bik yam pergi, rey mengambil kursi dan duduk disamping ranjang ara "Gimana kakinya? Apa masih sakit? "Tanya rey pelan.
"Udah lumayan sih, gak teralu sakit banget setelah minum obat tadi. Em.. Makasih ya rey,"ucap ara tulus.
"Makasih buat apa bodoh!(sambil menjitak)
Ditengah obrolanya dengan ara, bik yam pun datang dengan membawa beberapa makanan.
"Ini den makan malam nya, bibik taruh dimeja ya. Bibik permisi dulu.
"Oke bik, terimakasih. "Rey beranjak mengambil nasi diatas meja, lalu membawanya kedekat ara.
"Ra, lo makan dulu ya, biar gue suapin. "Ucap rey sambil mengaduk nasinya.
"Gak usah rey, gue bisa makan sendiri kok, lagian yang sakit kan kaki gue, bukan tangan,
"Gak boleh, pokok nya lo diem aja, biar gue yang nyuapin lo.(tetap maksa)
"Iya deh, serah lo. "Perlahan rey menyuapi ara.sesekali dia menatap ara yang sedang makan dengan lahap.
"Reboy, udah ah makan nya, gue ngantuk banget. "Ucap ara.
"Udah kenyang? Baiklah gue taruh dulu piring nya dimeja. "Rey beranjak pergi menaruh piring pada meja dalam kamar ara, sambil dia membawakan ara segelas air putih, namun saat dia kembali mendekati ara, ternyata ara sudah tidur terlelap, sedangkan mulut nya masih dipenuhi nasi.
"Sudah tidur kah? "Ucap rey pelan, "Woii aron!! Minum dulu, telan dulu nasi dalam mulut lo itu, dasar bocah, tidur kayak babi mati, bangun!! Ntar tersedak. "Rey membangunkan ara dan mengangkat tubuhnya untuk duduk.
"Em.. Apaan sih reboy, gue udah ngantuk berat, lagian ini udah malam banget, lo pergi aja tidur sono."ara kembali berbaring.
"Gak bisa!! Nih minum dulu, telan dulu nasi nya. "Rey memaksa ara untuk minum dari gelas yang dipegangnya. Kemudian ara kembali tertidur pulas.
"Dasar bocah, gue jadi kayak bapak yang lagi ngurusin anak nya yaa??? Sejak kapan gue dibuat begini sama orang, awas lo, gue bakal bikin perhitungan udah bikin gue kayak gini. "Rey menyelimuti ara dan mengelus kepalanya, lalu dia pergi keluar kamar ara menuju kamar nya yang bersebelahan,
•••
Pagi hari tiba, rey berangkat kuliah, sebelum itu dia berpamitan pada ara. "Aron! Gue ngampus dulu ya, lo jangan lupa minum obat nanti, "ucap rey sambil masuk kamar ara dan mendekatinya,
"Em.. Rey, lo mau kekampus ya? " Tanya ara dengan raut wajah sedih.
"Iya, kenapa? " Tanya rey
"Gak apa apa, gue juga mau ngampus, gue bosan kalau dirumah terus, sepi banget cuma bisa ngobrol sama bik yam.
"Nih, ini ada CD film -film bioskop. lo nonton aja ya biar gak suntuk, gue pulang cepat kok, "ucap nya sambil mencubit hidung ara,
"Rey, pulang nanti tolong bawa temen temen gue kesini ya, boleh ya. Aku pengen ngobrol sama mereka."ucap nya memohon dengan imut.
"Huuh.. Oke baiklah.. Ya udah gue berangkat ya. Kalau perlu apa apa panggil saja bik yam.(sambil jalan keluar)
"Oke.. Hati hati ya.. "Ahh gue nonto aja deh, mengusir rasa sepi. Tapi kok gue tiba tiba inget foto rey bersama mantan pacarnya itu ya, kok gue jadi sedih, gimana nanti kalau dia kembali, pasti rey sangat senang, gue ingin sekali bertanya pada nya, tapi gue takut dia akan marah. Ahh!! Bodo' ahh,, ngapain sih gue mikir kayak gitu, memang nya gue siapa? Gak pantes banget dibandingkan dengan rey. Udah ahh gue nonton aja.
Detik demi detik berlalu, tak terasa hari sudah siang, ara menonton terlalu lama lalu tertidur diatas sofa yang menghadap ke Tv, rey pun datang membawa teman teman ara dan juga alvin beserta ricky.
Rey langsung menuju kamar ara meninggalkan temanya menunggu diruang tamu dilantai dasar. Saat dia membuka pintu, dia mendapati ara yang sedang tidur pulas dengan makanan ringan yang berantakan di depan tv, sedangkan tv masih menyala, kaset CD beredaran dimana mana,
"Ya ampun aron!! Lo tidur pulas disini, sementara kamar udah kayak sangkar kambing, heii bangun!! Dasar babi malas!! "Rey membangunkanya dan menjentik kening ara dengan kuat.
"Ehh reboy? Masih pagi kok udah pulang, udah selesai ngampus nya? "Ucap ara sambil beranjak bangun pelan pelan.
"Pagi mata lo!! Ini sudah tengah hari, dan lo masih dalam kamar, dan pasti belom makan, belom minum obat, lo gak mau sembuh ya?? "Teriak rey dengan nada tinggi.
"Lo apaan sih, tiba tiba dateng marah marah, kayak bapak bapak aja. "Ucap ara sambil berdiri.Tapi dia lupa kalau kakinya masih bengkak tidak bisa berjalan, "ahh!! Aduhh kaki gue?! Huu... Huu.. "Ara kembali duduk sambil merengek kesakitan.
"Tuh kan, dasar bodoh! lupa kalau kaki sendiri terluka, sini gue liat. "Rey mengangkat kaki ara, dan mengolesi nya obat salep. "Inget, jangan banyak gerak dulu, jangan terlalu o'on jadi orang, tuh temen lo udah pada nungguin dibawah, "ucap rey sambil membalut kaki ara.
"Benar kah?? Ayo kita kebawah."ara langsung berubah mode.
"Semangat banget, mau nemuin siapa? "Tanya rey
"Mau nemuin temen gue lah, aznie dan adelia,dan juga ricky, emang nya siapa lagi.
"Oh gitu, ganti baju dulu gih, dandan dikit sono, gue gak mau temen lo ngira kalau gue gak memperlakukan lo dengan baik,"ucap rey sembari membantu mencarikan baju.
"Eh,, iya ya.. Ya sudah gue ganti baju dulu ya, tanpa pikir panjang ara langsung mencari baju yang mudah untuk dipakai, dia hanya menggunakan baju atasan rok dibawah lutut karna ara susah kalau menggunakan jeans atau celana.
"Heii lo mau ganti disini, gak liat ada gue apa? "Tanya rey sambil membersihkan dan merapikan kamar ara.
"Gue mau cepat, ganti disini aja, tapi awas kalau lo berani liat kebelakang, gue tonjok muka lo,, "ucap ara sambil melepas bajunya. Tak lama kemudian dia selesai, lau berhias sedikit. "Rey, gue udah siap, yuk turun.
"Nah gini kan cantik kalau dandan dikit, jadi mereka gak mikir macem macem sama gue, ayok sini gue gendong. (penuh percaya diri, dan narsis dikit.)
"Ahh gak perlu ahh, ntar apa kata mereka kalau gue turun di gendong sama lo."ucap nya menolak tapi mau.
"Mereka pasti ngerti kok kalau kaki lo sakit dan gak bisa jalan, lagian kenapa sih peduli amat sama mereka, udah yuk sini jangan banyak bacot. "Rey langsung menggendong ara dan pergi menuruni anak tangga perlahan.
***
Bersambung..
Berikan like nya😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Phoenix VR
ku rasa ini kebalik deh yg bos siapa yg asisten siapa 😁
2021-07-11
1
A7T
gi manah ni thor padahal lagi seru seru nya malah lemot
2020-04-04
1
Aisyah cantika
ini yg asistennya sireboy apa siaron,asisten ny udh kaya istri tuan rumah aja
2020-03-30
5