Rey mengajak ara pergi kekafe yang ingin mereka tuju.
Seorang pelayan memberikan menu pada rey.
"Selamat malam tuan reynand, sudah lama tidak berkunjung kekafe kita, ini menu nya silahkan dipilih. Ada promo khusus untuk pasangan, paket suolmate."
"Wah. Iya mba, kita pilih itu aja, yang rasa stroberi ya mbak." Jawab ara dengan cepat.
"Baiklah, silahkan ditunggu. Es krim segera datang." Pelayan tersebut pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.
"Reboy, gue boleh minta sesuatu gak?" Ucap ara dengan senyuman manisnya.
"Apa?" Tanya rey singkat.
"Es krim nya boleh bungkus gak. Hehe,, buat temen-temen gue, terus buat gue juga untuk makan dirumah ntar." Ara mengedip-ngedipkan matanya sambil tersenyum imut.
Rey tak kuasa melihat wajah ara yang penuh harapan itu. "Haiiss.. Baiklah.. Pesan aja ntar, mau berapapun terserah lo." Timpal rey sambil sibuk bermain game di hp nya.
"Tuan, nona! Ini es krim nya udah siap, silahkan dinikmati." Pelayan itu menaruh mangkuk es krim diatas meja mereka.
"Terima kasih mba, oh iya mba, gue pesen lagi satu yang paket soulmate, dan 5 yang biasa, dibungkus ya mbak. Rasa stroberi semuanya." Pinta ara kembali.
"Oke nona cantik, terima kasih. Eh, maaf boleh nanya? Sepatu nona bagus banget, kayaknya itu sepatu yang edisi baru dan limited edition. Beli dimana?." Tanya si pelayan.
"Hah. Iya kah,, ni memang baru, tapi gue gak tau belinya dimana, soalnya orang ini yang beliin hehe." Ara menunjuk ke arah rey yang sedang bermain game itu
"Wah.. Tuan rey memang baik, nona beruntung bisa jadi pacar tuan rey, baiklah aku tinggal dulu ya, permisi, selamat menikmati es krimnya." Pelayan tersebut berbalik meninggalkan rey dan ara.
"Pacar apaan. Siapa yang mau pacaran sama Piranha kayak dia." Ketus ara melirik sinis pada rey.
"Apa lo bilang?" Rey menepuk meja dan menghentikan game nya.
Ara kaget, dia tersedak karna lagi makan es krim. "Uhukk. .uhuk."
Rey panik melihat ara batuk tersedak, wajahnya sudah memerah dan air matanya bercucuran karna batuk, rey pun memanggil pelayan, dan meminta air tawar.
"Nih minum dulu." Rey meminumkannya langsung pada ara, dan memegangi belakang kepala ara. Rey juga memberikan tisu pada nya.
"Dasar bocah, makan es krim aja bisa tersedak!"
"Huuftt. Huff. Lega." Setelah minum, ara merasa baikan.
"Tau gak, gara gara Lo, gue jadi kaget dan tersedak, gue tadi gak bisa nafas, kirain gue bakalan mati beneran." Ucap ara kesal.
"Iya deh gue salah, maaf. Tapi lo gak mati beneran kan?" Tanya rey mendekatkan wajahnya pada ara.
"Lo buta ya? gak liat orang masih duduk disini? Udah ahh males debat sama lo, ntar selera makan gue ilang. Dimakan tuh es krim nya." Tunjuk ara pada es krim yang ada dihadapan rey.
"Gak ah. Gue gak suka makan es krim." Jawabnya cuek.
"Lo udah pernah nyobain es krim stroberi belom?" Tanya ara sambil makan es krim.
"Belum. Kan gue gak suka."
"Hm.. Lo harus nyobain, biar lo suka." Ara menarik es krim didepan rey, lalu ia mengambilnya sedikit dengan sendoknya. dengan cepat ara membukakan mulut rey, dan menyuapinya es krim tersebut, rey yang tengah main game itu tiba-tiba kaget.
"Um.. Apaan nih?" Ujar rey yang mulutnya sudah penuh terisi es krim yang diberikan ara dangan paksa.
"Haha. Itu es krim stroberi, silahkan dikunyah, dinikmati dan ditelan. Nanti baru berkomentar oke." Ara kembali menghabiskan es krimnya hingga ludes.
"Gimana rasa nya?" Tanya ara pada rey.
"Gue gak pernah tau dan gak nyangka kalau es krim stroberi itu seenak ini." Pikir rey dalam hati, sambil menikmati es krim dalam mulut nya.
"Gimana? Enak gak?" Tanya ara kembali.
"Biasa aja!." Jawab rey cuek.
"Ohh gitu, ,baiklah, sini es krim lo, gue aja yang habisin." Ara menarik es krim rey diatas meja.
"Eh. Jangan! ! Gue.. Gue, mau makan nya." Sahut rey malu malu.
"Haha. Kan, mau juga lo.!"
Setelah selesai makan es krim, mereka menuju ke apartemen alvin dengan bungkusan es krim ditangan ara. Dia sudah memisahkan es krim miliknya dalam mobil.
Setibanya di apartemen, ara menelpon aznie, untuk memberi tahu nomor kamar apartemen mereka. Aznie pun turun untuk menjemput ara.
"Ara. Maaf ya, tadi kami pergi gak bilang lagi, gue lupa nelpon lo tadi. Udah yuk naik, eh lo sama rey, ya udah ajak aja." Ucap aznie menarik tangan ara.
"Baiklah, makasih aznie udah jemput kebawah. Reboy ayo naik.
Eh poldi mau ikut gak?" Tanya ara mengajak rey dan poldi naik.
"Gak usah deh, gue disini aja."Jawab poldi.
Ara pun membuka kantong es krimnya, dan memberikannya satu pada poldi. "Nih es krim lo."
"Ehh. Gak usah ra, gue gak enak." Poldi melambaikan kedua tangannya sambil melihat pada rey. Rey mengangguk seperti memberi kode.
"Iya deh gue ambil es krimnya." Poldi menerima es krim yang diberikan ara.
"Poldi. Lo pulang aja duluan, mumpung belum terlalu gelap, lo naik taxi aja ya." Rey menyuruhnya pulang terlebih dahulu sambil memberikan beberapa uang kertas pada poldi. Kemudian rey, ara dan aznie naik ke apartemen bersama.
Setibanya dikamar, mereka sudah berkumpul, termasuk juga alvin.
"Haii guys!! Kok kalian pergi gak bilang sih, gue kira kalian ditelan hantu penghuni rusun. Eh iya, ini gue bawain kalian es krim." Ucap ara riang.
"Wah.. Ara baik banget, sampai bawain kita es krim, makasih banyak, ternyata lo punya duit ya. Haha." Timpal adelia sambil membuka bungkusan es krim.
"Eh.. Itu rey yang beliin kok, gue mana ada duit, hehe. Ohh iya, gimana ceritanya kalian bisa pindah disini, sewa apartemen kan mahal."
"Ini ra, tadi siang, kita diantar alvin pulang dari kampus, trus dia mampir ke rusun kita, dia bilang dia ada dua apartemen yang sudah disewa, makanya dia suruh kita pindah sini, karna apartemennya satu lagi kosong. Maaf kalau kita gak bilang.
Oh iya, gue satu kamar sama alvin, kalian bertiga disebelah ya." Sahut ricky.
Rey menaruh kecurigaan pada alvin, ia menatap kejam mata alvin.
Alvin juga membalas tatapannya.
"Gak bisa! Ara gak akan tinggal disini. Dia tinggal dirumah gue." Ketus rey dengan nada tinggi.
"Emang nya lo siapa nya ara, kenapa dia harus tinggal bersama lo." Tanya alvin dengan rasa kesal.
"Hei kalian kenapa?" Ara menatap alvin dan rey satu persatu. "Gini alvin, gue ada alasan tertentu, makanya gue tinggal dirumah rey." Jelas ara pada alvin.
Alvin heran, ara lebih memilih tinggal bersama orang yang baru dia kenal dari pada temannya sendiri.
"Ra! Lo kok mau sih tinggal dengan orang yang baru lo kenal? Emangnya apa sih alasan lo? " Tanya alvin sambil memegang kedua bahu ara.
Rey menepis tangan alvin dari bahu ara. "Hei lo mau tau kenapa ara tinggal dirumah gue? Karna dia ada hutang 100 juta sama gue, dan dia bekerja sebagai pembantu dan asisten pribadi gue."
"Hah? 100 juta? Gimana kalau gue yang bayar, tapi lo lepasin ara." Timpal alvin menatap tajam mata rey.
"Ehh! Vin! Lo gak usah ngelakuin itu, gue gak mau ada hutang sama siapa pun, hutang gue sama rey, biar keringat gue sendiri yang bayar, gue gak mau sahabat gue terlibat masalah karna gue. Ngerti! Kalian cukup mensuport gue aja, itu udah bikin gue bahagia oke! "
Ara meninggalkan semuanya untuk mengambil semua pakaian yang sudah dikemas adelia dan aznie siang tadi.
"Eh lo.! Jangan mentang lo kaya, lo seenak nya aja memperlakukan ara. Awas kalau gue sampai denger ara nangis karna elo! gue habisin lo." Ketus alvin sambil memegang leher baju rey.
Rey menepis tangan alvin dan merapikan kembali bajunya. "Heh! Lo kira lo siapa bisa mengatur gue, masalah ara itu urusan gue, lo gak usah ikut campur!."
Tatapan mata rey pada alvin sangat tajam seperti seorang pembunuh. Teman-teman ara takut melihat mereka berdua berseturu saling tatap.
"Heh! Lo bilang masalah ara itu urusan lo? Masalah ara juga urusan gue dan teman yang lainnya, jangan belagu lo hanya karna dia lebih memilih tinggal bersama lo.!" Alvin bersitegang dengan rey , sama-sama tidak ada yang mau mengalah.
Tiba-tiba ara muncul dengan sebuah ransel ditangannya. "Hei kalian berdua masih lanjut ya berantemnya. rey jangan mentang gue mau tinggal sama lo, lo bisa seenaknya sama temen gue!, gue bisa aja menyetujui alvin yang bayar utang gue, tapi gue gak mau melibatkan temen gue dalam masalah.
Dan lo vin, gue udah bilang jangan campuri urusan gue, gue gak mau nambah masalah karna ini. Cukup gue yang menanggung semua ini. gak ada hubungan sama kalian semua, maafin gue guys, gue harus pergi, kita bisa ketemu hanya di kampus. gue harap kalian bisa memaklumi gue, dan jangan bosan untuk berteman sama gue." Ucap ara, matanya sudah berlinang, ara memeluk temannya itu satu persatu.
"Ara, lo jangan lupa ya sama kita." Ucap aznie.
"Ara, pokoknya lo cerita aja kalau ada masalah, kita siap dukung lo." Tutur adelia
"Ra. Gue harap, lo baik-baik disana ya, gue gak bisa melindungi lo lagi." Timpal Ricky sambil mengelus punggung ara dalam dekapannya.
Kemudian terakhir, ara memeluk alvin juga. "Ra lo jaga jarak ya sama orang itu, inget! Jangan sampai lo jatuh cinta sama dia." Bisik alvin didekat telinga ara kemudian melepaskannya.
Ara mencoba melepaskan kesedihan itu. "Guys, besok gue bawain es krim lagi ya, biar si playboy ini yang beliin, hehe. Gue pergi dulu ya, daahh..
Kalian baik-baik disini ya, gue titipin kalian sama alvin, tolong jaga mereka ya vin." Ucap ara tersenyum palsu.
"Iya. Jawab alvin pelan."
Ara dan rey pun turun meninggalkan apartemen itu.
Ricky terlihat murung, sepertinya dia tidak bisa melepaskan ara begitu saja, karna sejak masih bayi mereka sudah bersama.
Saat dalam mobil rey yang sedang melaju.ara nampak gelisah. Bunyi perutnya seakan saling bersahutan.
"Reboy, gue udah laper banget nih." Ucap ara sambil mengelus perutnya.
"Iya. Tunggu bentar, gak usah pasang ekspresi melas gitu! " Jawab rey sambil mengemudi.
Tidak lama berselang waktu rey menghentikan mobilnya.
"Loh. Kok berhenti?" Tanya ara bingung.
"Lo gak lihat kita berhenti dimana? Udah buruan turun."
"Eh,, ini kan restoran. Wahh megah banget, dari luar aja udah gede, apa lagi dari dalam."
Ara terbelenggu terheran heran.
"Woi aron.! Ngapain masih dalam mobil, ayo turun, lo gak liat tuh mulut loh udah nyongor kayak ikan mujaer gitu." Teriak rey dari luar mobil.
"Hah? Masa' sih." Ara meraba mulutnya sambil membuka pintu mobil lalu turun.
"Ehh tunggu! Gue belum ganti baju, tadi lupa, gue ganti bentar ya." Ucap ara kembali masuk kemobil.
"Lo mau ganti dimana bodoh!" Tanya rey kesal.
"Ganti dalam mobil lah." Jawab ara sambil mengacak baju dalam ranselnya.
"Haiiss!! O'on!. Terserah lo deh, cepetan!"
Beberapa menit kemudian, ara keluar dari mobil dengan baju yang berbeda.
"Lo ganti baju apaan? Bukannya bagus, yang ada lebih jelek dari yang tadi, mana kusut kasat kayak karung goni gitu." Ejek rey bergumam.
"Masa' sih, padahal ini baju yang paling bagus yang gue punya loh." Timpal ara sambil memegang bajunya.
"Hadehh.. Dasar udik, lo tuh gak bisa apa sih bikin gue tenangan dikit kalau lagi jalan bareng kayak gini, bisa-bisa foto kita berdua terpampang dikoran besok pagi. Sini Lo ikut gue. lo tuh memang selalu ngerepotin, dasar bocah.!"
•••
BERSAMBUNG
Jangan lupa like & vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Nimas Ayu
seneng aq thor pada berantem.... 😃😃😃
2022-09-20
0
Phoenix VR
modalin ap rey
2021-07-10
0
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
Selalu ngatain Ara udik nyatanya Rey perhatian banget sama Ara, apapun yg Ara minta pasti Rey selalu nurutin🤣🤣🤣benih" cinta kayaknya udah timbul di hatinya Rey🤣🤣🤗🤣
2021-02-11
0