*EPISODE 16*

"Bas, kita jangan cerita dulu ya sama mereka. Kasian Carissa" pinta Luna .

Genggaman tangan Bastian ditarik Luna, ia melepaskan diri dan mengharap Bastian memahami situasi. Permintaan tulusnya, seirama dengan wajahnya yang lugu, mata yang bersinar dengan cahaya mulia.

Tiada kata yang keluar dari Bibir menawan Bastian. Laki-laki itu, hanya berjalan masuk dan mengantongi kedua tangannya. Bola mata bulat yang dimiliki gadis itu, berpindah mengikuti ketukan kaki pangerannya.

Huh! Dasar, laki-laki dingin,arogan dan juga keras kepala. Pantas saja jika dia sulit buat melupakan kenangan ataupun luka yang menempel dalam dihatinya,kelu Luna saat kakinya reflek mengikuti Bastian.

 

Semua telah berkumpul, sunyi, sepi, tiada lagi keributan seperti sebelumnya. Carissa tidak bergeser tempat dari sebelum Luna pergi, tatapan yang penuh kekosongan. Diiringi deraian airmata yang tidak pernah surut sepanjang hari.

 

"Carissa,,

Are you OK?" Bastian mencoba membaca situasi.

(Carissa menarik nafas dalam-dalam)

"kalian jangan khawatir. Aku tidak mengeluhkan siapapun. Aku hanya,, memikirkan diriku, mengapa bisa sebodoh ini." Sahut Carissa memguatkan batinnya.

(Luna memeluk Carissa)

"kamu jangan sedih ya, ada aku, ada Putri, Marvel, Bastian. Semua sayang kok sama kamu"

"thanks ya guys, thanks you kalian benar-benar orang yang memang dipilihkan buat gue. Gue ngga tau gimana gue jika tanpa kalian."

Putri dan Luna memeluk erat Carissa. Dekapan kasih penuh rasa sayang. Ketulusan dari keduanya mengalir hangat dalam hati Carissa. Kedua lelaki itu tersenyum tenang melihat ketiganya, walau masih dengan gaya dingin, dengan tangan tak keluar dari kantong celana. Dan bersandar dengan tembok ruangan.

--

Alunan musik dari radio mobil tak lelah memghibur, sahut-sahutan ngawur terlontar dari Lidah Marvel. Laki-laki yang bisa berpenampilan cool ini, bisa juga menghibur dengan lidah refleknya. Dia sangat enteng mengucap kata, tidak perlu banyak berfikir ataupun perlu merangkainya. Carissa bisa saja tertawa ngakak seperti biasanya. Tapi, entah!! Siapa yang tahu isi hatinya.

"Vel, lo tadi kemana aja sih? Sama Luna?" Putri teringat pertanyaan yang sedari tadi ingin ia tanyakan.

"oh itu...

Gue sama Luna, ngejar Bastian. Dia ngambek sama Luna" jawab Bastian tanpa pikir.

"ngambek? Gimana bisa? Mereka kan ngga pacaran Vel, atas dasar apa Bastian ngambek ke Lun?" cerocos Carissa.

"kemaren pas lo ngilang, Luna punya janji sama Bastian. Dia kan kemaren ditembak tu. Nah, Luna jawabnya jika sore dia datang nemui Bastian maka mereka jadian.

Tapi kan, sore Luna sibuk ngurusin masalah lo. Ya, dia lupa deh!! Makanya Bastian pikir Luna nolak dia. Gitu deh, " jelas Marvel lengkap.

" ya ampun, karena gue dong mereka ngga jadi jadian " Carissa merasa bersalah.

" santai aja, mereka jadian. Gue seksinya.gue juga penyelamat mereka"

Marvel bergaya sombong, berlagak seperti hiro yang menyelamatkan tawanan. Wajahnya angkuh, menyombongkan diri. Putri menepuk pundak kekasihnya itu, dan memanyunkan bibirnya.

Mereka berencana akan membuatku kejutan untuk kedua sahabat nya yang dari lama dinanti kabar bahagia nya ini.

Drrttt... Drrttt...

Ponsel Luna berdering, pesan singkat dari Carissa yang berisi permintaan untuk menemui nya di taman anggrek tak jauh dari kantor bastian.

"kenapa Lun?" tanya Bastian penasaran.

"ini,Carissa ngajak ketemu besok malem...

Tapi kok tumben sih ditaman. Biasanya dia dateng ke Cafe." Timbul rasa curiga dibatin Luna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!