*EPISODE 14*

"bapak, ngga gabung sama yang lain?"

Luna membuka obrolan, menepis suara hati yang ingin segera di keluarkan. Mengharap laki-laki itu tersenyum manis saat melihatnya.

Ah, mustahil. Bastian kembali berdiri dan menyudahi makannya.

"gue lagi ingin sendiri....."

Lalu pergi dan meninggalkan kekecewaan dihati Luna.

"kalian ada masalah ya?" Putri yang tiba-tiba menghampiri sontak membuat Luna kaget.

Luna melukis senyum terpaksa. Mencoba menepis arti dari luka. Mengiklaskan segala rasa yang menjalar. "Ini tidak akan bertahan lama, Bastian kau tunggu waktu yang telah kutentukan. Kau akan kembali seperti sedia kala" Batin Luna menenangkan jiwa.

(Luna)

"ah sudahlah! Kita cari Carissa ya"

(Putri)

"oh iya, ayok...

Mereka beranjak dari bangku, menelusuri sudut pantai, tempat-tempat wisata sekitaran hotel yang mereka singgahi, bahkan bertanya pada receptionist hotel jika mereka membooking kamar lagi.

**

Puluhan panggilan tak terjawab, hp nya ia biarkan tergelatak begitu saja. Carissa membenamkan wajahnya disela kakinya. Ia beranjak dan berteriak sekeras mungkin. Wajahnya tampak pilu, mata sembab nya tidak lagi bisa ia sembunyikan. Carissa menyeret pelan kakinya, pandangannya kosong dan tiada arah.

**

"seharian kita nyari, tapi ngga ada tanda-tanda." nada bicara Putri mulai panik.

"Car, kamu dimana sih..."

Luna menutup wajahnya, menahan air mata yang sudah mengintip, bersiap menjatuhkan diri dan mengalir bebas di kedua pipi. Marvel diam tanpa bicara, ia mengotak atik hp nya berharap ada yang bisa dia hubungi.

Senja hampir berlalu, Luna melupakan seseorang, ia hampir gila karena Carissa dan Deven. Sudah tidak ada lagi ruang untuk dia mengingat hal lain.

"tok... Tok....tok...."

Pintu diketuk berirama, pelan dan..... Tampak tak ada tenaga. Putri dan Luna, acuh. Ia berfikir itu hanya petugas hotel yang akan menawarkan sesuatu. Marvel, menatap keduanya yang tidak bereaksi . Ia berjalan dan membuka pintu tanpa aba-aba.

" Carissa?

Lo dari mana aja sih??

Gila ya!!! Lo benar-benar bikin kita gila tau ngga" omel Bastian saat melihat Carissa berdiri lesu didepan pintu.

"Carissaaaaaa...."

Putri dan Luna secara bersamaan memeluk erat Carissa. Tangis mereka pecah, haru. Keduanya menggandeng Carissa membawanya masuk dan duduk ditepi kasur.

Sekilas, tampak sunyi. Tidak ada candaan dari Carissa, sepucuk katapun tidak ada yang keluar dari bibirnya.

"Car, kamu baik-baik aja kan?" dengan sangat pelan Luna mencoba membuka pembicaraan.

Masih sama, masih sunyi. Matanya tertutup rapat, airmata nya mengalir bebas.

Carissa, sangat terpuruk. Dia benar-benar tertekan sepertinya.

"syuuttt.......

Udah.. Udah...

Kamu tenangin diri dulu, ngga usah cerita kalau ngga siap" Luna memeluk erat Carissa.

"Deven Lun.......

Deven....." tangis Carissa makin menjadi.

(Putri)

"lo diapain car sama dia??

Lo bilang sama kita!!"

(Marvel)

"jangan bilang lo sama Deven........."

Marvel menunjuk kearah Carissa, lalu mengerutkan dahinya. Luna telah dewasa, ia paham arah pembicaraan Marvel. Matanya selaras dengan mata Putri dan Marvel, mereka menatap Carissa dengan penuh harapan.

Setelah menarik nafas dalam-dalam, gadis yang sudah menanti hari pernikahannya itu pun memgangguk dengan rasa takut. Ia takut, jika semua temannya meninggalkan dia karena kecerobohan dia sendiri. Kebodohan dan rasa cinta nya yang mendalam untuk Deven membuat nya rela memberikan harta berharga satu-satunya yang ia miliki.

Dengan berderai air mata, Carissa bercerita tentang apa yang semalam dia alami. Tentang Deven yang pergi meninggalkan nya dan memutuskan hubungan secara sepihak.

*Flashback Carissa*

" semalem, setelah kalian pergi.. Deven masih sama seperti biasanya. Mengajakku bercanda, tertawa, berhayal tentang kita setelah menikah nanti. Lalu, dia pamit buat ambil minuman, entah apa yang dia kasih buat gue..

Gue dibawa dia keluar dan naik mobil. Awalnya masih biasa, masih sama.... Tapi tiba-tiba badan gue ngga enak, serba ngga nyaman. Dan..... Dan...... Deven nglakuin itu...diatas mobil, di tepi jalan.

Bukan hanya itu,...

Ketika aku bangun, kita udah ada di parkiran hotel. Deven memakiku, lalu... Dia menyeretku turun dari mobil.... Dan menyudahi semua..... Dia pergi..... Tanpa kejelasan!!! "

**

(Putri)

" maafin gue ya Car, harusnya gue semalem ngga ninggalin lo berdua sama Deven. "

(Marvel)

" brengsek dia!!!

Lo tenang aja Car, gue bakal cari dia buat tanggung jawabin semuanya. "

Luna berbaring, msngistirahatkan raganya yang sudah lelah seharian, ia pastikan jika Carissa sudah terlelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!