Jangan lupa like dan vote ya, kritik sarannya aku tunggu, selamat membaca 😘
" Mmmm masakan Kak Dira enak banget." Kata Queen dengan lahapnya. Begitu juga dengan Keenan yang terus fokus makan tanpa bersuara. Keenan pun memakannya dengan lahap.
" Kenapa disaat seperti ini, dia jadi beda ya. Sifat ke ibuannya sangat kelihatan. Dia cantik sih meskipun terkadang bar-bar tapi dia sangat pintar dan cerdas dalam segala hal. Di usianya yang masih muda tentunya." Kata Keenan dalam hati yang memuji Dira. Setelah semua selesai makan, Dira segera membersihkan dan merapikan meja makan lalu mengantar Queen sekolah.
" Pa, Queen pingin bareng sama Papa. Jadi Kak Dira bisa langsung ke kantor, biar motor Kak Dira disini saja. Kasihan Kak Dira kalau harus bolak balik." Pinta Queen dengan penuh arti.
" Iya, sayang." Jawab Keenan pasrah. Dira pun mengambil tas ranselnya lalu menyangkutkan pada bahunya. Mereka bertigapun naik mobil. Queensha sengaja memilih duduk di depan bersama supir, sedangkan Dira dan Keenan duduk berdua di belakang, mereka pun duduk dengan sangat menjaga jarak. Melihat sikap kedua orang dewasa itu membuat Queensha meringis kegirangan. Akhirnya Queen pun sampai di sekolah, Queen bergantian mencium pipi Keenan dan Dira. Lalu Keenan dan Dira segera berangkat ke kantor.
" Terima kasih ya, karena kamu sudah menepati janji kamu pada Queen. Dia senang sekali setiap bercerita tentang kamu, bahkan di setiap doanya, selalu ada nama kamu." Kata Keenan mengawali obrolan.
" Sama-sama, Pak." Jawab Dira singkat. Sepanjang perjalanan sejak obrolan tadi, mereka saling diam, suasana menjadi hening. Sesekali Dira memainkan handphone nya dan Keenan fokus pada ipadnya.
Akhirnya merekapun sampai di kantor, semua karyawan heboh melihat kedatangan Keenan dan Dira.
" Itukan Dira mahasiswa magang, mimpi apa dia bisa sama-sama Pak Keenan." Bisik para karyawan terutama karyawan cewek saling bergosip. Keenan pun menatap karyawannya dengan dingin sehingga membuat mereka kembali ke tempat kerjanya masing-masing. Dira pun langsung pergi ke ruangannya. Giliran Reyhan dan Lena yang mengajukan sejuta pertanyaan.
" Dira, elo dari mana sama Pak Keenan?" Tanya Reyhan.
" Apa elo nginep disana? Jadi baby sitter kan?" Tanya Lena.
" Atau jangan-jangan elo kemarin beneran langsung di nikahin sama Pak Keenan?" Tanya Reyhan.
" Wah, beneran dapat duda kan elo." Tambah Lena.
" Haduh, kalian berisik banget sih. Orang baru nyampek juga udah di berondong pertanyaan. Lagian kepo banget sih, gue ganti baju dulu ya." Kata Dira yang pergi gitu aja.
" Tuh kan, si Dira malah main tebak-tebakan sama kita. Kita udah kepo setengah mati, eh malah Dira pergi tanpa dosa." Gerutu Lena.
Jam menunjukkan pukul 11 siang, saatnya Dira menjemput Queensha. Lena dan Reyhan sedikit kesal karena Dira tidak ada waktu untuk mereka dan mereka kasihan pada Dira karena pekerjaan Dira semakin banyak.
Pak Imron pun sudah standby menunggu Dira. Dan Dira kaget saat masuk ke dalam mobil ada Keenan.
" Lho Pak Keenan kok disini?" Tanya Dira heran.
" Iya saya ada meeting sama klien di cafe dan nggak jauh dari sekolah Queensha jadi sekalian jalan karena satu arah." Jawab Keenan.
" Oh... begitu" kata Dira manggut-manggut.
" Nanti kamu sama Queen ikut aja sekalian. Sekalian kita makan siang." Ajak Keenan.
" Baik, Pak." Jawab Dira yang berusaha patuh pada bosnya.
" Maaf ya, kalau merepotkan. Gara-gara Queensha kamu harus bolak-balik. Kalau tidak keberatan untuk sementara kamu tinggal bersama kami. Karena sebenarnya kami di rumah hanya berdua. Kami tidak mempunyai asisten rumah tangga. Dulu semuanya yang menghandle adalah almarhumah istri saya. Kami sepakat untuk mengurus rumah dan anak bersama. Paling asisten di rumah mama yang sering bantu di rumah itupun 3x dalam seminggu dan sejak istri saya meninggal, barulah saya mencari pengasuh untuk Queensha. Saat saya keluar kota, saya selalu menitipkan Queensha kepada orang tua saya."
" Baru kali ini Pak Keenan banyak bicara." Batin Dira.
" Maaf Pak kalau boleh tahu, Istri bapak meninggal karena apa?"
" Terlalu sedih jika saya menceritakan kehidupan pribadi saya. Istri saya meninggal karena kecelakaan saat berusaha kabur dengan kekasih gelapnya sambil membawa semua aset keluarga. Saya tidak menyangka jika istri saya akan berbuat seperti itu karena saya sangat mencintainya tapi cinta dia ternyata semua karena harta. Saya pun tidak sanggup menceritakan pada Queen tentang sosok mamanya, saya hanya bisa menceritakan bahwa mamanya sangat mencintainya. Kehidupan saya tidak seindah yang orang lihat." Ucap Keenan panjang lebar sambil tersenyum simpul. Hati Dira menjadi sangat sedih mendengar cerita Keenan. Ternyata banyak sekali beban batin yang dia tanggung terutama pada anaknya.
" Bapak yang sabar ya, tidak hanya bapak yang mengalami kejadian yang menyakitkan bahkan semua orang. Paling tidak bapak harus bersyukur karena masih memiliki orang tua, memiliki anak yang lucu serta memiliki materi yang berkecupan." Hibur Dira.
" Iya, kamu benar Dira. Mungkin itu yang kurang dalam hidup saya, kurang bersyukur. Besyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada saya. Terima kasih ya."
" Sama-sama, Pak." Jawab Dira. Mereka saling pandang dan saling senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😘
2023-06-19
0
susi 2020
😍😍🥰🥰
2023-06-19
0
Kinan Rosa
waduh es nya sudah meleleh gaes
langsung curhat dia gaes
2023-06-18
0