Dira segera kembali ke ruangannya.
" Eh, Len. Pak Keenan emang belum menikah?" Tanya Dira ingin tahu.
" Pak Keenan itu duda, Dir. Yang aku denger sih gitu dan katanya istrinya sudah meninggal sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu gitu."
" Oh gitu." Kata Dira sambil manggut-manggut.
" Emang kenapa sih? Kamu suka ya? Naksir ya?" Goda Reyhan.
" Ih, ogah. Siapa yang betah punya suami dingin kayak gitu, apalagi duda. Ya meskipun Pak Keenan kaya raya tapi bukan tipe gue lah. Pinginnya sih dapat yang sama-sama lajang. Tapi kalau memang suatu saat takdir gue sama duda, ya apa boleh buat." Jawab Dira.
" Duda itu lebih menggoda lho, Dir." Goda Lena.
" Udah, ah ngapain bahas itu. Fokus, okey." Sambung Dira. Ternyata tanpa di sengaja Keenan mendengar obrolan Dira bersama teman-temannya. Entah kenapa hati Keenan tiba-tiba sedih mendengar ucapan Dira dan sekali lagi Keenan sangat berharap jika Dira yang di maksud putrinya bukanlah Dira anak magang itu. Kemudian Keenan pun segera pergi berlalu.
" Eh pulang magang ngafe bentar yuk." Ajak Reyhan.
" Boleh tuh." Sahut Lena.
" Lo nggak ikut, Dir ?"
" Sorry ya gue sibuk. Besok Pak Jery mau pesan roti sobek cukup banyak jadi gue mesti siap-siap."
" Wah, udah gercep amat. Pak Jery sekertaris pribadi Pak Keenan udah elo gaet." Goda Reyhan.
" Idih siapa, kan rezeki. Mana mungkin gue tolak. Gimana kalau besok aja, gue yang traktir tapi besok bantuin gue. Soalnya Kata Pak Jery pagi jam 7 ada rapat sama karyawan kepala divisi dan Pak Jery pesan 35 biji. Please." Pinta Dira.
" Iya deh. Beres, Dir."
" Soalnya Pak Jery roti sobeknya minta yang pakai isi keju, coklat dan ayam, minta di mix." Keluh Dira.
" Udah nggak usah ngeluh, semangat. Kalu perlu kita berdua nginep di rumah elo." Celetuk Reyhan.
" Itu mah, maunya elo, Rey. Dasar." Kata Lena sambil noyor kepala Reyhan.
" Udah-udah nggak usah ribut. Gue mesti selesein ini nih biar cepet pulang dan belanja bahan roti." Kata Dira.
Dira sampai di rumah pukul 8 malam. Dira segera mandi dan menyiapkan makan malam untuk ayahnya.
" Ayah, ayo kita makan. Dira beli makanan ke sukaan Ayah. Gado-gado." Seru Dira.
" Terima kasih, Nak." Jawab Pak Salman yang sudah duduk di meja makan.
" Kamu kok malam sekali pulangnya. Padahal kan cuma magang."
" Magang pertama Dira sudah padat pekerjaan, Yah. Dan besok sekertaris pribadi bos pesan roti sama Dira."
" Alhamdulillah. Kamu jagan capek-capek ya, nak." Kata Pak Salman sambil mentikian air matanya.
" Tuh kan. Ayah melow lagi. Dira kan jadi ikutan melow. Jangan pernah menyalahkan diri Ayah dengan keadaan kita saat ini. Lihat Ayah, Dira kuat. Dira bisa bayar hutang Ayah sedikit demi sedikit. Ayah doain Dira aja ya."
" Ayah adalah ayah yang tidak berguna. Ayah yang hanya bisa berdiam diri sedangkan anaknya sibuk kerja keras membanting tulang."
" Ssssstttttt. Tidak Ayah. Inilah saatnya Dira menunjukkan bakti Dira pada Ayah." Kata Dira sambil memegang erat tangannya.
" Ayah juga setiap hari sudah bantuin Dira bikin kue, bantu mengemas dan menyiapkan semuanya. Ayah sudah menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk Dira. Jadi tolong jangan bicara seperti itu ya Ayah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Semoga jd hub an yg manis antara Dira & Keenan...
2023-07-29
0
susi 2020
😘😘😘
2023-06-19
0
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-06-19
0