"Dasar aneh banget Kakak gue. Masa badmood pelariannya ke novel bukan ke suatu tempat gitu." Batin Juno.
Setelah berputar-putar Mall, membeli beberapa novel dan yang lainnya. Ruhy dan Juno memutuskan untuk makan siang.
"Kak, kamu mau makan apa?" Tanya Juno.
"Kakak ingin Spaghetti Saus Bolognese sama Sate Ayam, minumnya Bubble Tea, dan dessertnya Tiramisu, Es Cream dan Chocolate Lava Cake."
"Wah, banyak banget Kak." Ucap Juno yang kaget setelah mendengar semuanya.
"Nggak takut gendut apa, Kak?"Lanjut Juno.
"Ngapain takut, Kakak makan banyak aja masih sama nggak berubah. Mumpung lagi diluar, Kakak mau puas-puas makan."
"Iya deh terserah Kakak. Kalau gitu Juno pesanin dulu. Kakak tunggu disini sebentar." Ucap Juno dan mendapat anggukan dari Ruhy.
Juno pergi memesan makanan dan meninggalkan Ruhy sendirian ditempat duduk.
"Ruhy.." Ucap seseorang. Dan Ruhy langsung menoleh ke sumber suara.
"Siapa iya?" Tanya Ruhy, karena dia baru pertama melihatnya.
"Kenalin, gue Aditya dari kelas XI IPS 1."
"Oh, Kakak kelas iya. Kok tau nama gue dari mana?" Tanya Ruhy dengan penuh keheranan.
"Dari teman sekelas lo. Sendirian aja disini? Gue boleh duduk disini nggak?"
"Boleh duduk aja, tapi gue kesini bareng adik gue kok."
"Oh gitu." Ucap Aditya.
"Kak itu semua pesananmu." Ucap Juno yang datang bersama pelayan.
"Oh sini-sini. Sudah nggak sabar." Ucap Ruhy dengan penuh kegirangan.
"Eh Adit, lo ngapain ada disini?" Tanya Juno yang baru sadar akan kehadiran Aditya.
"Kalian saling kenal?" Tanya Ruhy.
"Iya, kita saling kenal. Karena dulu kita saat SMP pernah tanding futsal antar sekolah." Jelas Aditya.
"Oh gitu." Ucap Ruhy yang kembali menyantap makanan yang telah dihidangkan pelayan.
"Lo nggak makan, Dit?" Tanya Juno.
"Nunggu pesanan, tadi gue sudah pesen kok. Kalian makan duluan aja." Ucap Adit sambil melirik kearah Ruhy yang sedang makan tanpa menghiraukan mereka berdua. Dan Juno hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Ruhy.
Setelah selesai makan, Ruhy dan Juno pamit pada Aditya untuk pulang terlebih dahulu.
"Gue sama Kakak gue pulang dulu iya, Dit." Ucap Juno sambil menggandeng tangan Ruhy.
"Oh Oke, semoga kita bisa ketemu lagi."
"Pasti, Bye." Ucap Juno melangkah pergi dengan menggandeng tangan Ruhy.
Di perjalanan, Juno selalu berbicara tanpa henti dan Ruhy hanya seperti biasa, menjadi pendengar yang baik.
Sesampainya dirumah.
"Sayang, sudah pulang?" Tanya Mama
"Iya, Ma." Jawab Ruhy.
"Belanja apa aja?"
"Ini, Ma. Keperluan sekolah, novel sama beberapa baju dan sepatu buat aku sama Juno."
"Iya, sudah kalau gitu. Kalian istirahat, pasti kalian capek."
"Iya, Ma." Jawab Juno. Dan mereka pergi ke kamar masing-masing.
Ruhy membaringkan tubuhnya diatas ranjang kamar dan memainkan ponselnya.
Dan mendapat notifikasi dari Ian.
*Ian
*Hai, Bidadari😍
"Eh bidadari." Batin Ruhy
*Aku
Hai juga.
*Ian
*Sud*ah selesai jalan-jalannya?😊
*Aku
*Sud*ah nih.
*Ian
Capek nggak?
*Aku
Lumayan capek sih.
*Ian
Jangan capek-capek dong nanti kalau sakit gimana?
*Aku
Nggak akan sakit kok.
*Ian
Nanti kalau sakit, gue juga ikut sakit.😔
*Aku
Kok gitu?
*Ian
Iya, kan kita sehati. Suka duka bersama.😍
*Aku
Gombal.
*Ian
Beneran kok, nggak gombal.
*Aku
Iya terserah lo. Sudah dulu iya, gue mau mandi.
*Ian
Iya sudah, cepat mandinya iya😘. Bye.
"Kok dia jadi Bucin gini iya. Tapi entah kenapa gue bahagia kalau dia begini. Ah, bingung." Gumam Ruhy yang seketika berlari ke kamar mandi.
Setelah selesai melakukan ritual mandi, Ruhy pun turun untuk ikut makan malam bersama.
"Kayaknya ada sesuatu nih yang bikin wajah Kakak bersinar-sinar gitu. Senyum-senyum sendiri lagi." Gumam Juno
"Apaan sih, Jun."
"Pasti Kakak sedang jatuh cinta tuh. Aku nggak akan biarin Kakak jatuh cinta pada orang yang salah." Batin Juno.
Keheningan melanda meja makan.
"Ruhy, Juno. Minggu depan Papa diundang makan malam Pak Charles di rumahnya. Kalian wajib ikut." Kata Papa memecah keheningan meja makan. Ruhy dan Juno hanya mengangguk pasrah, karena mereka tidak berani melawan kehendak Papa.
"Pak Charles pemilik perusahaan itu, Pa?" Tanya Mama dengan penuh penasaran.
"Iya, Ma."
"Tumben kita diajak makan malam, biasanya juga nggak pernah." Ucap Mama
"Papa juga nggak tau, Ma."
**********
Keesokan harinya seperti biasa, Ruhy melakukan ritual pagi dan sarapan hanya bersama Juno dan Bibi. Karena Papa dan Mama pasti sudah berangkat bekerja.
Ruhy dan Juno diantar Pak Gito, disepanjang perjalanan Juno hanya terdiam tidak banyak bicara. "Tumben nggak cerewet." Batin Ruhy.
Pagi ini, Ruhy dan Juno kesiangan karena jalanan lumayan macet, hingga didetik-detik terakhir Upacara akan dimulai, Ruhy dan Juno berlari menuju lapangan Upacara.
"Huuhhh.. Hampir." Ucap Ruhy sambil menarik napas dalam-dalam.
"Tumben kalian telat." Ucap Tania.
"Macet." Kata Juno yang ketus.
Upacara pun berjalan dengan lancar dan khidmat. Setelah upacara selesai Ruhy kembali ke kelas.
Ruhy mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kelas, tetapi Ruhy belum menemukan dia.
"Cari siapa sih?" Tanya Tania
"Nggak cari siapa-siapa kok." Ucap Ruhy yang mendapat lirikan dari Juno. "Entah apa yang dipikirkan anak itu" Batin Ruhy.
Senyum Ruhy mengembang setelah melihat seseorang memasuki kelas dengan gaya yang sangat imut dan tampan. Mata Ruhy tidak ingin melepaskan momen itu, hingga Ruhy memandangnya dari pintu ruang kelas hingga ke tempat duduknya.
"Ehem.." Deheman seseorang membuyarkan lamunan Ruhy.
"Lihat Ian, sampai segitunya. Suka iya?" Goda Tania
"Eh nggak kok." Jawab Ruhy yang salah tingkah.
"Kalau nggak, kenapa lo wajah blushing gitu."
"Benarkah, Tania." Ucap Ruhy kaget dan refleks memegang kedua pipi.
"Hahaha. Ruhy Ruhy."
"Ih, apaan sih Tan. Bikin badmood aja." Ucap Ruhy dengan cemberut.
"JUNO, KAKAK LO BADMOOD." Teriak Tania.
"Nih." Juno melempar novel yang selalu dia bawa didalam tasnya.
"MAKASIH." Ucap Tania menangkap novel yang dilempar Juno
"Nih, katanya lo lagi badmood." Ucap Tania dengan menyodorkan novel kepada Ruhy.
"Tau aja lo." Ucap Ruhy sambil mengambil novel dari tangan Tania.
"Iya iya lah." Ucap Tania dengan penuh kepedeannya.
15 menit berlalu, saatnya pelajaran pertama dimulai. Pelajaran mulai dengan baik dan lancar. Hingga bel istirahat pun berbunyi.
"Jun, ke kantin yuk." Ajak Ruhy.
"Iya, sudah. Ayo, Kak." Ucap Juno yang berjalan menggandeng tangan Ruht, dan meninggalkan Tania dikelas.
Dikantin, Juno memesankan Ruhy Bakso dan Lemon Tea. Saat Ruhy mengedarkan pandangannya, Ruhy menangkap seseorang yang telah dia tunggu. Dia berjalan bersama kedua temannya dengan sikap santainya.
"Dia kok cuek banget kalau disekolah." Batin Ruhy.
"Kak." Ucap Juno yang membuyarkan lamunan Ruhy.
"Eh, ada apa Jun?"
"Kakak lihat apa sih, sampai segitunya." Ucap Juno sambil melihat sekeliling.
"Nggak liat apa-apa kok."
"Iya sudah, lanjut makannya Kak. Nanti keburu masuk." Kata Juno yang mendapat anggukan dari Ruhy.
"Sebenarnya Juno sudah tau Kak." Batin Juno
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments