Paman Wuqing

Semua orang memandang pada Jun Su menunggu jawaban. Pria yang ditatap itu membuka mulutnya. "Dua racun yang ku maksud adalah tujuh-"

Swooshhh

Tiba-tiba sebuah belati terbang dari luar ke arah leher Jun Su dan menusuknya, menghentikan kalimat yang akan diucapkan. Darah menyembur ke lantai dan pria itu mati dengan begitu tiba-tiba.

Belati itu terbang terlalu cepat tanpa ada yang bisa mencegahnya. Bai Yin Xue merasa marah dengan perkembangan ini. Siapa yang telah ikut campur pada urusannya?

Kemudian Bai Yin Xue berlari keluar mencari jejak pembunuh itu. Sekelebat bayangan hitam terlihat di ujung koridor dan berlari ke kanan. Bai Yin Xue berlari mengikuti orang itu. Indranya sangat tajam sejak maju ke puncak alam mortal. Jadi bukan hal sulit untuk mencari jejak si pembunuh.

Bai Yin Xue mengikuti orang itu sampai berhenti di kediaman pamannya, Wuqing.

"Kenapa orang ini berlari ke kediaman paman Wuqing?"

Bai Yin Xue masuk ke halaman kediaman pamannya. Seorang tuan muda sedang duduk di gazebo sambil menulis kaligrafi. Wajahnya lembut dengan sedikit sentuhan feminim. Paman Wuqing memang kecantikan yang langka.

"Yin Xue menyapa paman," Bai Yin Xue berkata dengan sopan.

"Oh, kenapa keponakanku ada di sini?" Suaranya sangat halus jika dibandingkan dengan pria lain.

Paman Wuqing menghentikan aktifitasnya dan meletakkan kuasnya dengan hati-hati. Dia beranjak dari duduknya kemudian berdiri. Jubah birunya berkibar tertiup angin, menambah keindahannya.

"Kenapa paman mengirim seseorang untuk mengganggu rencanaku?" Bai Yin Xue bertanya secara langsung karena tidak ingin terlalu berbasa-basi. Dia tahu pamannya adalah ahli strategi yang baik. Bukan hal yang mudah menghadapi orang yang cerdik seperti ini. Dia harus lebih hati-hati.

"Sejak kapan keponakanku menjadi begitu licik?" Paman Wuqing bertanya lalu tertawa ringan.

"Sejak kapan pun itu bukan masalah. Tapi Yin Xue ingin tahu, apa tujuan Paman melakukan ini?" Bai Yin Xue menanggapi dengan tenang. Dia masih tidak tahu apakah pihak lain musuh atau teman. Jadi dia tidak ingin menyinggung orang ini.

"Kenapa kamu begitu tergesa-gesa berurusan dengan mereka? Mereka bukanlah siapa-siapa. Bersabarlah sampai turnamen bulan depan. Kamu bisa mengalahkannya di depan panggung." Paman Wuqing memberikan saran pada Bai Yin Xue.

'Sepertinya orang ini bukan musuh.'

"Kenapa harus bulan depan? Saat ini Yin Xue harus sudah bisa menghukumnya, tapi Paman menghalangiku." Bai Yin Xue berkata dengan cemberut.

Mendengar ini, pria itu tertawa renyah. Keponakannya ini ternyata sudah tumbuh lebih dewasa.

"Yin Xue, paman akan membantumu menekan mereka untuk sementara. Kamu bisa fokus dengan kultivasimu sehingga kamu bisa menampar wajah mereka dengan baik nanti."

Bai Yin Xue tidak pernah mengira pamannya akan baik padanya.

"Kalau begitu Yin Xue harus berterima kasih pada Paman." Bai Yin Xue menundukkan kepalanya dengan sopan.

"Anak baik. Kembalilah ke kamarmu, Paman akan mengatasi sisanya."

"Baik Paman." Kemudian Bai Yin Xue pergi.

Setelah Bai Yin Xue pergi, paman Wuqing melengkungkan bibirnya. "Anak itu benar-benar sesuatu untuk berpikir menyembunyikan kultivasinya dariku. Pikirannya menjadi semakin cerdas."

Untuk bisa melihat kultivasi Bai Yin Xue yang sengaja disembunyikan, orang ini pasti bukan orang biasa. Kultivasinya pasti lebih tinggi dari ayah Bai Yin Xue!

Kemudian dia menghela napas. Tatapannya melayang jauh. "Kakak Yingfei, sayangnya kamu tidak di sini dan melihat putrimu tumbuh."

Dia tiba-tiba teringat dengan klannya. Dia sudah pergi lama dari keluarganya. Benar, dia memang bukan dari keluarga Bai. Oleh karena itu dia tidak menggunakan marga Bai. Tapi dia tidak berani menggunakan marganya sendiri karena musuh keluarganya mungkin sedang mengintainya.