Interogasi

Bai Yin Xue membantu ayahnya pergi ke ruang pengadilan. Bai Fu'er dan Nyonya Bai berlutut di lantai. Ekspresinya terlihat sangat sedih. Pria yang tadi ditemukan di ranjang Bai Fu'er sekarang sudah sadar dan berlutut di lantai.

Menteri Bai duduk di kursinya. Dia menghela napas memandangi istri dan anaknya. Ada semburat kekecewaan dalam ekspresi wajahnya.

"Jelaskan bagaimana ada racun di dalam anggur Yin Xue!" Menteri Bai meminta dengan tegas. Tapi tidak ada jawaban.

Dia menatap tiga orang yang tertunduk berlutut di lantai. Tatapannya jatuh pada pria yang bertelanjang dada. Merasakan tatapan ayahnya, Bai Yin Xue kemudian menjelaskan, "Ayah, pria ini ditemukan di ranjang kakak Fu'er. Tidak tau bagaimana dia bisa ada di sana."

"Ayah, aku benar-benar tidak tahu bagaimana pria ini ada di sana," Bai Fu'er berkata dengan terburu-buru.

"Omong kosong! Kamu yang menawarkanku tubuhmu sendiri untuk ditukar dengan racun!" Pria itu berseru dengan marah.

Setelah mendengar kalimat ini, wajah Bai Su langsung menggelap.

"Suami, anakku tidak mungkin meracuni Yin Xue. Dan pria ini, dia pasti digunakan orang lain untuk membingkai Fu'er. Ini kesalahpahaman!" Nyonya Bai mencoba membela anaknya.

Nyonya Bai memang Nyonya Bai. Bagaimanapun juga dia bisa membaca sedikit situasi.

"Tidak, Tuan Bai. Bai Fu'er sendiri yang mengundangku kemari. Dia membeli racun padaku. Namaku adalah Jun Su, ahli racun dari Paviliun Racun. Jika kamu tidak mempercayaiku, kamu bisa mencari informasi di Paviliun Racun." Pria itu menjelaskan dengan sangat percaya diri.

"Tidak, Ayah. Kamu tidak boleh memercayainya!" Bai Fu'er segera menyangkal dengan deraian air mata. Dia terlihat sangat menyedihkan.

Hal itu membuat Bai Yin Xue berdecih. Silahkan bermain peran. Dia tidak akan terpengaruh oleh akting berpura-pura sedih yang dilakukan Bai Fu'er.

"Kamu bajingan! Beraninya kamu menuduh anakku. Penjaga, bawa dia dan penggal kepalanya!" Nyonya Bai berteriak marah.

Bai Yin Xue yang sejak tadi terdiam pun segera mengangkat suaranya. "Tunggu Ibu, kenapa kamu begitu terburu-buru? Biarkan dia menjelaskan dulu."

"Nona Ke dua, saya benar-benar ke sini atas undangan Bai Fu'er. Dia membeli dua racun dariku tapi tagihannya belum diberikan. Katanya dia akan membayarku di kediamannya." Pria itu berhenti sejenak kemudian melanjutkan.

"Tapi setelah aku sampai aku tidak tahu apa yang terjadi karena aku segera kehilangan kesadaranku. Ketika aku bangun aku terkejut bagaimana aku bisa kehilangan pakaianku. Nona Bai Fu'er benar-benar wanita kotor!" Pria itu mengecam Bai Fu'er.

"Dua racun? Racun apa saja itu?" Menteri Bai bertanya pada Jun Su.

"Suami, kamu tidak boleh mempercayainya. Dia hanya berbicara omong kosong," ucap Nyonya Bai dengan cemas. Kemudian dia berteriak pada Jun Su, "Kamu b*jingan berhenti mengacaukan keluargaku!"

"Kamu diam!" Menteri Bai berteriak pada istrinya. Dia benar-benar hampir kehilangan kesabarannya.

Nyonya Bai terhenyak kaget. Suaminya adalah orang yang selalu lembut, tapi hari ini dia berani membentaknya hanya untuk keadilan Bai Yin Xue. Dia merasa benar-benar marah dan kehilangan pikirannya.

"Apa yang kau lakukan? Kamu benar-benar membentakku hanya untuk anak ****** itu?" Nyonya Bai berkata dengan marah.

"Siapa anak ****** yang kamu maksud?! Beraninya kamu menyebut Bai Yin Xue seperti itu?!" Menteri Bai akhirnya benar-benar kehilangan kesabarannya. Ini adalah hal yang rahasia dan belum waktunya untuk diungkapkan.

Bai Yin Xue merasa ada yang janggal dengan perseteruan ini. Identitas ibunya memang sesuatu yang sensitif. Setiap kali dia menanyakan pada ayahnya, ayahnya hanya menjawab satu atau dua hal lalu mengalihkan pembicaraan.

Sejak kecil dia sudah ditinggalkan oleh ibunya, tapi tidak ada yang memberi tahu apa alasan ibunya pergi. Bahkan ayahnya tidak menjelaskan dengan spesifik.

Bai Yin Xue tersadar hal-hal telah beralih dari yang semestinya terjadi. Jadi dia segera mengatakan, "Ayah, tenangkan amarahmu. Selesaikan hal ini dulu."

Akhirnya Menteri Bai menghela napas untuk menenangkan amarahnya. Kemudian dia bertanya lagi pada pria yang benama Jun Su, "Dua racun apa saja itu? Katakan!"