Amelia yang mendapat panggilan dari bosnya melalui Chris menjadi gelisah. Terompet sangkakala rupanya telah ditiup. Kiamat akan menimpanya sendirian.
Meski ketakutan, Amelia tetap menerima panggilan itu. Cepat atau lambat dia takkan bisa menghindarinya.
“Permisi, Bos,” katanya setelah mengetuk pintu dua kali.
“Silakan masuk,” kata Alex mempersilakan.
Amelia pun masuk. Akan tetapi, tak sekalipun dia mengangkat kepalanya. Dia hanya menunduk.
“Kenapa kau masih bekerja dengan sangat keras seperti itu?” tanya Alex.
“Aku masih bekerja di sini. Karena itu aku tetap akan bekerja keras seperti biasa,” jawab Amelia.
“Bukannya kau seharusnya mengirimkanku surat pengunduran diri?”
Harapan Amelia benar-benar pupus. Kerja kerasnya bahkan tidak bisa membujuk Alex. Bosnya itu sudah meminta surat pengunduran diri darinya. Seketika Amelia berlutut.
Sedangkan Amelia berlutut, Alex langsung berdiri. Dia terkejut akan tindakan Amelia, tetapi dia tidak tahu kenapa Amelia melakukannya.
“Apa yang kaulakukan?” tanya Alex.
“Tolong jangan pecat aku. Aku bisa bekerja lebih keras dari ini,” pinta Amelia.
Permohonan Amelia malah membuat Alex terperangah dengan mulutnya yang menganga. Tak lama, Alex tertawa. Rupanya Amelia telah salah memahaminya.
“Bangunlah!” titah Alex.
Amelia menggelengkan kepalanya. Dia tetap dalam posisinya. “Aku tidak akan berdiri sampai Bos mau merubah keputusan,” kata Amelia kukuh.
Kata Amelia selanjutnya semakin membuat Alex ingin terpingkal-pingkal, tetapi dia menahannya. Tingkah Amelia saat ini membuatnya ingin berbuat jail. Akan tetapi, setelah melihat Amelia tengah berada dalam posisi menyedihkan, Alex mengurungkan niatnya.
“Kalau aku merubah keputusanku, itu berarti kau ingin kupecat?”
Amelia langsung mendongak. “Apa maksud, Bos?” tanyanya.
“Aku tidak pernah berniat memecatmu,” jelas Alex.
Amelia mengerutkan dahinya. Alex mengatakannya dengan sangat jelas, tetapi Amelia membutuhkan waktu lama untuk menelan kalimat itu dengan baik.
“Lalu ….” Amelia langsung bangun. Dia mendekati Alex dan memegang tangannya. “Terima kasih, Bos,” katanya sangat gembira.
Alex malah masih terperangah. Dia tidak percaya kalau Amelia benar-benar mengiranya akan memecatnya. Dia pun melepaskan tangan Amelia darinya.
“Kenapa kau berpikir aku akan memecatmu?” tanya Alex.
Amelia teringat pada apa yang terjadi antara dia dan David di mobil tadi. “Tidak apa-apa,” jawabnya menyembunyikan kebenaran. Tidak seharusnya dia mengatakan itu kepada Alex. “Karena kau menyuruhku menyerahkan surat pengunduran diri, kukira kau akan memecatku.”
“Tentu saja, tidak. Kenapa aku harus memecat pekerjaku yang paling keras ini?” Alex kembali tertawa. “Tanpa aku memecatmu, bukankah kau akan keluar dengan sendirinya nanti?”
Seketika bibir Amelia turun. Kebahagiaannya langsung buyar. “Kenapa aku harus keluar?!” serunya. Sejenak dia diam. Dia menyadari dengan siapa dia bicara. Dia pun menurunkan intonasi suaranya. “Aku tidak pernah berpikir seperti itu,” katanya.
“Benarkah?” Alex tidak percaya. “Kukira kau akan keluar. Kau kan calon Nyonya Arya.”
“Nyonya Arya?” tanya Amelia mengulangi perkataan Alex.
“Kau kan pacarnya David. David tidak akan membiarknmu bekerja di sini dalam beberapa hari ke depan.”
“Kenapa begitu?”
“Apa kau bertanya karena benar-benar tidak tahu?”
Amelia menganggukkan kepalanya.
“David kan calon pewaris tunggal keluarga Arya, salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Dia tidak mungkin akan membiarkan pacarnya tetap menjadi pelayan karena dia tidak akan menikahi pelayan. Aku pun juga akan seperti itu.”
“Tapi aku bukan pacarnya,” kata Amelia mengoreksi.
“Bukan?” tanya Alex meyakinkan.
Amelia menggelengkan kepalanya. “Bukan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
al - one ' 17
ko indonesia bukannya LN
2021-02-14
0
Rahmawati Hulukiba
😍😍😍😍
2019-12-22
2
Nouri Rama Zaky
lanjut
2019-12-17
1