Shingeki No Kyojin (Mikasa~Eren)

Shingeki No Kyojin (Mikasa~Eren)

Awalnya

Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku tidak menyangka akan semenyakitkan ini rasanya, Ereh!
Eren Yeager
Eren Yeager
Kau harus tau satu hal, Mikasa, kau harus memilih jalan yang benar. Buang perasaanmu, dan lupakan aku, bebaskan aku dari kutukan kejam ini. Aku lelah Mikasa!
Eren menyamankan kepalanya dalam pelukan Mikasa. Dekorasi dunia Path itu, menyaksikan pertemuan mereka, tepat sebelum guncangan tanah ini di aktifkan. Eren pergi, menemui para sahabatnya, mengatakan pada mereka alasan mengapa semua ini harus dilakukan.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kau bisa membaginya denganku, dan kembali. Mengapa harus nyawamu bayarannya?
Eren Yeager
Eren Yeager
Aku sudah bilang padamu, aku melakukan hal yang sudah tidak dapat dibatalkan.
Eren Yeager
Eren Yeager
Membunuh warga sipil, juga menewaskan banyak sekali anak-anak. Juga bayi yang baru saja lahir.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku sudah menyampaikan perasaanku padamu, Ereh!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Apa kau masih mau meninggalkanku?
Eren Yeager
Eren Yeager
Aku sekarat di posisi ini
Eren Yeager
Eren Yeager
Kau faham hidupku tak lagi panjang bukan?
Eren Yeager
Eren Yeager
Hiduplah panjang demi diriku, Mikasa. Aishiteru...
Kilatan Cahaya itu membangunkan dirinya. Kini suasana perang itu mulai terasa. Disini, di kerangka founding Titan milik Eren, Mikasa dan beberapa partner lain sedang berusaha mencari titik lemah Eren.
Levi Ackkerman
Levi Ackkerman
Ada apa Mikasa?
Mikasa mengeluarkan syal merah pemberian Eren, dari dalam bajunya. Sudah berapa lama ini ia tak memakainya, karena perkataan Eren yang melukai hatinya. Sejenak ia menghirup lembut syal itu.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Gomenne, Ereh!
Levi Ackkerman
Levi Ackkerman
Kau baik-baik saja?
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Taichou, bantu aku masuk kedalam mulut Titan Ereh!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Dia ada didalam mulut Titannya
Levi Ackkerman
Levi Ackkerman
Uh?
Levi Ackkerman
Levi Ackkerman
Baiklah, Mari kita lakukan!
Armin Allert
Armin Allert
Mikasa?
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku akan membunuhnya!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kalian bantu aku!
Sebuah strategi dibentuk cepat waktu itu. Entah apa yang membulatkan tekad Mikasa membunuh Eren. Segera Levi dan yang lainnya mengalihkan perhatian para Titan terdahulu. Mereka memancingnya, membuka jalan untuk Mikasa menghampiri Eren.
Armin dengan Collosal Titannya mulai memberi Eren banyak pukulan. Hingga tepat pada Timingnya, Armin menahan kepala Eren. Dengan cepat, Mikasa menembakan tombak petir ke arah bibir Eren. Ledakan itu membuka lubang di bibirnya, dengan cepat Mikasa masuk kedalamnya.
Tepat sebelum Mikasa memenggal kepala Pemuda yang ia cintai itu, Eren membuka matanya. Itu adalah kali terakhir dirinya melihat Mikasa. Begitupun itu adalah terakhir kalinya Mikasa melihat mata Emerald tajam milik Eren. Mata itu meneduh ketika bertemu dengan Mikasanya.
Satu tebasan dari Mikasa, menjatuhkan kepala Eren. Sungguh ia tak mampu melihat hal itu, dengan cepat Mikasa mengambil kepala itu, memeluknya. Ia menangis setelahnya, selang beberapa saat ia mencium lembut bibir Eren.
Sebuah bayangan seorang Gadis tersenyum di belakang mereka. Dia adalah Ymir, pemilik kekuatan Titan pertama. Dialah sumber dari segala Titan yang ada saat ini.
Diluar, para Titan mulai menghilang satu bersatu. Mereka tumbang. Para shifter Titan pun mulai kembali ke wujud manusianya.
Mikasa berbalik, keluar dari dalam mulut Titan, sembari memeluk kepala Eren di tangannya. Kepulan asap dari bangkai Titan itu sedikit menghalangi pandangan Armin. Samar-samar dari kejauhan ia mendengar langkah kaki. Armin memperhatikan hal itu.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Armin, aku sudah menyelesaikan tugasku sebagai prajurit.
Melihat potongan kepala manusia yang ia anggap saudara itu, Armin menangis.
Armin Allert
Armin Allert
Mikasa, Eren!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Ya, Armin!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Apa kau ingat sekarang? Sebelum ini dia menemui kita?
Armin Allert
Armin Allert
Aku mengingatnya sekarang!
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku akan membawanya pergi!
Armin Allert
Armin Allert
Ya, Bawalah dia pergi untuk istirahat Mikasa!
Mikasa meninggalkan Armin yang disana. Para rakyat Marley an mulai datang menghampirinya, seraya meminta penjelasan atas apa yang terjadi.
Armin berdiri dari simpuhannya. Rasanya tubuhnya sudah sangat lelah saja, ia menghampiri rakyat Marley an itu. Terlihat disana, Annie, Reiner dan beberapa rekannya menanti jawaban Armin.
Armin Allert
Armin Allert
Aku Armin Allert, Shifter Titan Collosal. Aku yang menghentikan Founding Titan Eren!
Armin Allert
Armin Allert
Aku yang membunuhnya!
Armin Allert
Armin Allert
Sekarang, tidak ada lagi alasan bagi kalian untuk saling menyakiti.
Armin Allert
Armin Allert
Semuanya sudah selesai
Armin Allert
Armin Allert
Kita impas dari sini
Kejadian hari itu merubah masa depan sepenuhnya. Sesuai dengan apa yang Eren katakan pada Armin, bukan dirinya yang akan mengubah dunia, tapi Armin, dan seluruh manusia di dalam tembok, bangsa Eldia.
Terlihat, beberapa bulan setelah hal itu, Mikasa duduk disamping Nisan Eren.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Semuanya akan datang, Ereh
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Untuk menemuimu
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Apa kau senang?
Mikasa mengelus lembut batu nisan itu. Tak lama matanya mulai berair, seekor burung datang mengelilinginya. Mikasa mulai memejamkan matany, air mataitu pun jatuh, diringi dengan syalnya yang ikut terjatuh. Sebelum hal itu terjadi, burung itu mengigit kecil kain syal itu, menaikkannya kembali. Sehingga syal itu kembali aman di leher Mikasa.
Terjadi hal yang tidak biasa, kepulan asap muncul dihadapannya. Entah itu sihir ataukah bukan, Eren ada dihadapannya sekarang.
Ia menyentuh lembut wajah Mikasa, lalu menariknya. Satu ciuman untuk pertama kalinya Eren berikan pada Mikasa.
Mikasa menangis melihat hal itu. Tepat ketika Eren melepaskannya, ia tersenyum.
Eren Yeager
Eren Yeager
Aku mencintaimu
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Ereh!
Eren Yeager
Eren Yeager
Jika kau merasakan ku nyata, carilah aku.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Huh?
Eren Yeager
Eren Yeager
Aku ada disini bersamamu
Eren Yeager
Eren Yeager
Tapi segala hal tentangmu dan Tembok mungkin sudah hilang
Eren Yeager
Eren Yeager
Cari aku, bantu aku mengingatnya lagi
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Jangan mempermainkan ku seperti ini Ereh!
Eren Yeager
Eren Yeager
Aku tidak sedang bermain Mikasa
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kau Fikir ini jasad siapa disini?
Eren Yeager
Eren Yeager
Cobalah pahami apa yang akan kulakukan jika memiliki Titan palu perang dalam diriku.
Mikasa mengingat kembali kekuatan Warhamer Titan yang ia lawan di Marley. Kemampuan menggunakan tubuh lain. Apakah Eren menggunakan itu?
Lalu ini, kepala siapa yang ia penggal?
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kau berbohong
Eren Yeager
Eren Yeager
Saat ini aku mungkin ilusi.
Eren Yeager
Eren Yeager
Kau bisa membukanya kembali, Mikasa.
Mikasa terkejut ketika Eren menunjuk ke arah makamnya. Segera Mikasa membuka kembali makan Eren. Ia terkejut melihat kepala Eren sudah hilang dari sana. Ketika ia kembali menoleh kebelakang, bayangan Eren hanya tersenyum padanya lalu menghilang.
Eren Yeager
Eren Yeager
Burung Yeager, Mikasa.
Ujar suara Eren samar-samar. Mikasa bangkit dari duduknya. Ia mencoba mencari-cari keberadaan burung Yeager yang Eren maksudkan. Ditengah fikirannya yang kacau itu, ia menabrak beberapa Pemuda berpakaian formal. Itu Armin, dan rekannya.
Armin Allert
Armin Allert
Mikasa?
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Armin, Eren!
Armin Allert
Armin Allert
Huh?
Armin memperhatikan kondisi Mikasa saat ini. Tangannya kotor bekas tanah terlihat jelas disana. Armin mengerti saat ini, ia pasti masih tidak mampu menerima ini.
Pieck Finger
Pieck Finger
Ahh?
Pieck Finger
Pieck Finger
Hei Armin, lihatlah Makam Eren kacau.
Armin Allert
Armin Allert
huh?
Armin Allert
Armin Allert
Apa yang kau lakukan Mikasa?
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Dia masih hidup?
Sungguh hatinya tak tega melihat keadaan Mikasa saat ini.
Armin Allert
Armin Allert
Tenangkan dirimu
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kau tau aku tidak akan berbohongkan Armin
Pieck Finger
Pieck Finger
Mikasa, kami faham apa yang kau rasakan saat ini. Tenanglah.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Aku muak dengan pembicaraan ini, akan kucari dia sekarang
Mikasa berlari meninggalkan Armin dan yang lainnya. Ia berlari mencari petunjuk dari Eren. Mengenai Burung Yeager.
Sekalipun dunia bicara padanya Eren sudah mati, cukup yang ia lihat tadi sudah membuatnya yakin. Eren masih hidup. Untuk saat ini, itulah yang Mikasa percayai.
Mikasa Ackerman
Mikasa Ackerman
Kau masih hidup
Terpopuler

Comments

Raditya 354

Raditya 354

di scene ini gw knp rasanya kayak sedih banget pengen nangis gitu gak kuat ngeliatnya Eren mati ending yg benar2 tak terduga dan nyesek bmgt apalagi ngeliat Mikasa gak terima seperti semua udh berakhir aja tapi akhirnya bad gtu

2022-10-31

2

frxn.

frxn.

ini semua salah Hajime

2022-10-30

1

frxn.

frxn.

EREEHHHHHHHHHHHH

2022-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!