EP : 3 JATUH CINTA PANDANGAN PERTAMA

Acara HUT kali ini menjadi lebih terkesan saat Salman menjadi pengisi acara. Ia menceritakan perjalannya menjadi alumni pondok pesantren, hingga tembus menjadi mahasiswa di Universitas kebanggaan muslim dunia yang ada di Timur Tengah.

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita mau mencoba. Karena Allah telah berfirman dalam surah Ar-rad ayat 11 innallaha laa yughairu maa biqaumi hatta yughairu maa bi anfusikum, sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang menghubah nasibnya. Jadi yang diperlukan saat ini diri kalian sendiri bagaimana mengepush agar lebih giat lagi dalam belajar."

Asyi terpukau mendengar ucapan Salman yang berisi ajakan kebaikan. Tubuh atletis yang terbungkus baju koko putih liris cokelat keemasan memaparkan kegagahannya. Tatapan tanpa paksaan masih fokus pada lelaki itu hingga ia tersadar segera menekukkan wajahmu saat bola mata lelaki itu tertuju padanya.

Setiap memandangnya, aliran darah mengalir deras, jantung berdegup kencang. "Apakah ini yang dinamakan tanda-tanda jatuh cinta?" gumamnya.

Asyi terus merapalkan istigfar, entah apa yang terjadi, benteng pertahanan yang selama ini disemai sedikit demi sedikit mulai menunjukkan kelemahannya. Jantung mulai berdebar, pikiran masih menyiarkan bayang-bayang Salman yang terkesan begitu sempurna dalam pandagannya.

...****************...

Acara berakhir dengan ditutup doa dan permohonan maaf atas kesilapan dari MC. Semua para tamu undangan berjalan menuju ke meja makan.

"Ustadzah!" suara panggilan dari seorang gadis remaja nyaring terdengar hingga menghentikan langkah kaki Asyi.

"Assalamu'alaikum, Ustadzah," ucap Maira yang menghampiri Asyi.

"Wa'alaikum salam, Ada apa?" tanya Asyi. Suaranya sangat lembut bahkan burung yang berterbangan ikut berhenti kala mendengar suaranya yang halus nan lembut.

"Ustadzah, euuu ..." Asyi mengernyit kening. "Itu, mau nggak kenalan sama Kakaknya Maira?" tanya Maira tanpa basa basi dengan maksud sesuatu.

"Boleh." Asyi tanpa ragu menolak, ia sudah memikirkan Maira akan mengenalkannya pada saudara perempuan.

Dari sisi kiri Mira menarik tangan Salman tanpa perlawanan menghampiri Asyi.

"Ustadzah, ini Kakak kami, Kak Salman." Mira begitu semangat dan kompak dengan adiknya, Maira untuk memperkenalkan mereka berdua, seperti ada sesuatu harapan yang terlihat dari sorotan mata mereka.

Asyi seketika membelalak. "Oh ini Kakaknya kalian?" Mengangguk cepat.

"Euu, anu ... maafkan adik-adik saya, Ustadzah. Mereka sangat nakal-nakal. Bahkan saya saja sampai diseret ke sini ... Oh ya, kalau Ustadzah jengkel dengan mereka, ikat saja di tiang bendera," cerocos Salman menghilangkan kecangguannya.

"Eh, eh, eh! Enak banget fitnah kita, Oh ... Minta dilaporin ke mama sama papa ni kayaknya ni," berdecak sebal dengan bibir yang mengangkat sebelah. "Hmm, baiklah kalau begitu, Dek! Habis acara ini telpon mama! Kita aduin semuanya biar dijitak kepala Kakak," melirik sinis.

Asyi tersenyum kecil, mereka begitu menggemaskan.

"Ya udah, jangan pada berantem di sini! Malu tau dilihat sama Ustadzah," ujar Maira menengahi. Seakan dia yang bungkus yang paling bijak.

"Ustadzah kan udah kenal sama kakak kita nih. Hmm ... boleh nggak kalau Ustadzah Asyi jadi kakak Ipar kami?"

Asyi dan Salman mengaga, sorotan mata yang penuh harap membuat mereka tersipu malu.

"Adek, Jangan bikin malu Kakak dong di depan Ustazah kalian!" Salman menggertak giginya, melirik Asyi dengan rasa tak nyaman.

Tak digubrisnya. "Ustadzah, Ayo lah! Kami mohon!" masing-masing mereka memegang tangan Asyi, menatap melas.

Salman menatap tajam. Permintaan itu sukses membuat Asyi galau. "Anak-anak, Ustadzah baru saja mengenal Kakak kalian, bagaimana Ustadzah menjadi istrinya? Semua itu butuh proses, Nak. Tidak segampang membalikkan telapak tangan," jelas Asyi berharap mereka bisa mengerti maksud hatinya.

"Yah, Ustadzah. Padahal kami berharap sekali Ustadzah bisa menjadi kakak ipar kami, biar bisa merubah tu Kakak yang batu itu ..." ucap Mira menurunkan alisnya, terlihat kekecewaan yang mendalam.

"Hmmm nggak apa-apa deh! Tapi Ustadzah boleh dong kenalan jauh sama Kak Salman? Mana tau nanti perangai baiknya Ustadzah bisa mengalir ke Kak Salman. Hehehe," ledek Maira menyeringai.

"Kalian pikir air apa bisa ngalir gitu aja, hah? Gini-gini Kakak kalian juga loh." Maira dan Mira acuh terhadaonya. " Awas aja, nanti kalian nggak dapat uang jajan lebih dari Kakak."

"Loh, kenapa malah main ancam-ancam?" Maira menatap kesal.

Mira menarik tangan Maira. "Kakak paling hebat dan baik hati sedunia, nggak mungkin tega lihat adik-adiknya menderita, kan, kan?" tersenyum mengedip mata.

Salman mendengus kasar. Kedua adik-adiknya terlalu pintar mengubah situasi.

...****************...

Letih melanda setiap orang yang hadir di acara HUT Darul Islam. Mereka semua terlelap dalam mimpi indah mereka. Namun masih ada sosok pria dan wanita yang masih belum bisa berdamai dengan matanya hingga tak terlihat tanda-tanda kantuk. Asyi dan Salman berdiri di jendela yang berbeda menatap sinar bulan purnama yang sama.

Angin malam main manja pada dedaunan, terasa nyaman ketika menyentuh kulit hingga mengusik pikiran saat bayang-bayang satu sama lain mengisahkan rasa deg-degan. Apa ini yang dikatakan orang-orang? Pertemuan pertama menyisakan rasa penasaran?

Bibir tersungging kala ocehan Maira dan Mira melekat ingin mempersatukan mereka.

"Apakah aku telah jatuh cinta?" gumam keduanya.

Senyuman indah mulai pudar berganti dengan embun yang menghiasi manik-manik mata.

"Aku nggak boleh memikirkan cinta! Bahkan aku tak pantas untuk siapapun," lirihnya mengusap sudut mata.

Salman dan Asyi kompak menutup jendela, melangkah ke kamar mandi yang berbeda untuk mengambil wudhu, lalu melaksanakan shalat istiqarah. Sama-sama bermunajah kepada sang Khaliq tentang hati yang sedang dilanda pilihan.

"Ya Rabbi! Ampunilah dosaku yang telah memikirkan yang tak sepantas hamba pikirkan. Ya Rabbi ... Ada apa sebenarnya dengan hati ini? Kenapa hatiku sekarang merindukan Asyi? Gadis yang belum halal untukku. Ya Rabbi ... hamba mohon kepada-Mu tunjukanlah jalan untukku, tenangkanlah hatiku. Hamba tidak ingin rasa ini membuatku hilang kendali dan melupakan-Mu. Tolonglah Hamba-Mu ini Ya Rabbi ... Mudahkanlah setiap langkahku dan cegahlah aku ketika hendak berbuat dosa Rabbi ... Amin," pinta Salman dengan tangan tertadah ke langit, cairan bening menjadi saksi bisu atas dirinya yang merasa bersalah.

Di sisi lain, seorang wanita ikut mengangkat kedua tangan ke langit, sorotan mata penuh harap, cerminan dari hati yang tulus.

"Ya Rabbi ... Ampunilah dosaku yang telah memikirkan hal yang tak sepantas hamba pikirkan lagi. Jika ini cinta, tolong hapuskanlah dari hatiku, Rabbi. Hamba tidak ingin cinta ini membuatku terjatuh kembali ke dalam jurang yang telah lama hamba tinggalkan. Hamba tidak pantas untuknya, Rabbi. Hamba kotor, Rabbi. Dosa yang terdahulu tak mampu ku ubah segalanya, Rabbi. Hamba sendiri, Rabbi. Tidak ada tempat yang bisa hamba ceritakan kecuali pada-Mu. Hamba tidak punya daya dan upaya untuk mengulang dan memperbaiki takdir ini. Meskipun hatiku ingin menikah untuk menyempurnakan agamaku ini, tapi noda dosa masa laluku terus menghantuiku. Ya Allah ... Tolonglah hamba-Mu ini, mudahkanlah setiap langkahku. Amin ya Rabbal 'alamin."

Dalam isakan tangis mengingat dosa hingga tak terasa azan menyuru.

Ada yang berbeda dari sholat yang sebelumnya.

Suara lantunan ayat suci Alquran terdengar berbeda dari sebelumnya. Yang ini terdengar begitu mendayu dalam lebih jernih dan berkarakter, jelas menandakan suara dari seorang lelaki yang masih muda, hingga mampu membuat semua orang terlena menikmati setiap detik shalatnya hingga tak terasa telah usai begitu saja.

"Cepat sekali selesai shalatnya, seharusnya shalat subuh ditambah lagi," gumam para santri yang terhipnotis dengan suara merdu imam.

Mendadak timbul rasa kagum pada diri Asyi hingga menuntunnya untuk mengintip sosok lelaki yang menjadi imam shalat subuh.

Mata yang terus mencari sosok pria yang duduk sendiri di baris terdepan mendadak buyar dengan tepukan tangan di bahunya.

"Teh! Hayo ada yang penasaran," celetuk Aina menyeringai.

"Eh, Huss! Mana ada," jawab Asyi malu dan mengalihkan pandangannya.

Aina cengengesan, berjalan meninggalkan Asyi.

"Eh, tunggu!" Asyi mengejarnya.

Dari arah kanan terdengar ucapan salaman yang datang menghampirinya. Sosok lelaki memakai peci hitam dengan baju koko putih dan sarung hitam sangat cocok untuk wajahnya khas Sunda.

Kompak menjawab salam. "Eh, Akang Iqbal, Kapan pulang?" tanya Aina.

"Akang baru saja sampai ... Oh ya, dengar dari para santri, Salman sudah pulang ya?"

Mereka mengganggukan kepala.

"Ada apa, Bro? Rindu ya sama aku?" kejut Salman menepuk pundak Iqbal.

"Pantang namanya di ucap, ke ujung langit pun langsung datang," balas Iqbal tersenyum sumringah.

Mata Salman sesekali melirik Asyi yang menunduk diam.

"*A*pakah ini jawab dari doaku semalam? ... Begitu cepat Allah mempertemukan kami kembali."

Iqbal melihat ada keanehan dengan bibir Salman yang terus tersungging. "Hei, Bro! Kenapa atuh senyam senyum sendirian?" mencurigai.

"Biasa atuh Akang. Ini yang bikin lelaki salah tingkah," sahut Aina menyenggol lengannya.

Asyi tersipu malu dan segera meninggalkan mereka. Aina berpamitan cepat, buru-buru mengejar langkah Asyi yang terlihat semakin cepat.

Salman memukul pundak Iqbal. "Gara-gara kamu, dia sudah pergi," menatap punggung Asyi dengan kecewa.

"Ehmm ... ada yang sedang jatuh cinta ni," menatap lamat-lamat.

Salman terperanjat, menoleh sekejap lalu beranjak pergi.

Terpopuler

Comments

Sukmawati Wong

Sukmawati Wong

Gemes

2021-12-15

1

Indah N

Indah N

aku suka sama ceritanya,mudah2an gak putus ditengah jln ceritanya

2021-05-26

0

Naila nuraisah

Naila nuraisah

♥️

2021-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 EP: 1 PESANTREN DAN KELUARGA BARU
2 EP 2 : HARI YANG DITUNGGU TUNGGU AKHIRNYA TIBA
3 EP : 3 JATUH CINTA PANDANGAN PERTAMA
4 EP 4 : MEMBERANIKAN DIRI
5 EP 5 : LAMARAN & PERNIKAHAN
6 EP 6 : MALAM PENGANTIN
7 EP 7 : PERJALANAN HONEYMOON
8 EP 8 : KEGAGALAN
9 EP 9 : CEMBURU
10 EP : 10 KELUARGA BAHAGIA
11 EP : 11 BENIH BENIH CINTA
12 EP 12 : KECELAKAAN
13 EP :13 PERJODOHAN
14 EP : 14 KEBERANIAN
15 EP : 15 PERNIKAHAN
16 EP : 16 MALAM PERTAMA
17 EP : 17 KEMBALI KE PESANTREN
18 EP : 18 DETIK DETIK WISUDA
19 EP 19 : ULANG TAHUN
20 EP 20 : KEMBALI BERAKTIVITAS
21 EP : 21 TERKUAK RAHASIA
22 EP : 22 TERKUAK RAHASIA 2
23 EP 23 : LEGA
24 EP 24 : PAKET
25 EP 25 : TERBONGKAR
26 EP 26 : TANGISAN
27 EP 27 : RAPUH
28 EP 28 : KEMBALI
29 EP 29 : TITIK TERANG
30 EP 30 : TITIK TERANG 2
31 EP 31 : USAHA SALMAN
32 EP 32 : KEHANGATAN
33 EP 33 : CANDAAN
34 EP 34 : KERINDUAN
35 EP 35 : KEMESRAAN
36 EP 36 : KETEMU KAWAN LAMA
37 EP 37 : LIBURAN
38 EP 38 : PULANG
39 39 : PULANG KE RUMAH
40 EP 40 : MANJA
41 EP 41 : ANEH
42 EP 42 : NGAMBEK
43 EP 43 : TANDA-TANDA
44 EP 44 : HAMPIR
45 EP 45 : POSITIF
46 EP 46 : KEBAHAGIAN
47 EP 47 : MUSIBAH
48 EP 48 : CANDAAN ARI
49 EP 49 : KEDATANGAN DOKTER RIJAL
50 EP 50 : KENANGAN
51 EP 51: HIKMAH
52 EP 52 : BERKUMPUL KEMBALI
53 EP 53 : TEGURAN TANTE
54 EP 54 : PAMER KEMESRAAN
55 EP 55 : JAIL
56 EP 56 : SIAP
57 EP 57 : KEKESALAN
58 EP 58 : KEPERGOK
59 EP 59 : MALU-MALUIN
60 EP 60 : KEMESRAAN
61 EP 61 : PAKET
62 EP 62 : RAHASIA TANTE FARIDAH
63 EP 63 : DINNER
64 EP 64 : MANJA
65 EP 65 : PENGIRIM RAHASIA
66 EP 66 : PERTEMUAN DOKTER RIJAL DAN ASYI
67 EP 67 : SEMANGAT ASYI
68 EP 68 : SESUATU HAL BURUK TERJADI
69 EP 69 : KEPUTUSAN YANG MENGEJUTKAN
70 EP 70 : SEKUAT ITUKAH AKU
71 EP 71 : SEKUAT ITUKAH AKU (2)
72 EP 72 : KEKESALAN TANTE FARIDAH
73 EP 73 : ADA TAPI TIADA
74 EP 74 : KENAPA HARUS DIA
75 EP 75 : AKU TAU KAU MASIH MENCINTAIKU
76 EP 76 : ADA APA DENGANMU?
77 EP 77 : SUAMIKU BUKAN SEPERTI SUAMIMU
78 EP 78 : MENENANGKAN DIRI
79 EP 79 : MENJEMPUT ASYI
80 EP 80 : PERTENGKARAN
81 EP 81 : KEBAHAGIAAN SEKEDAR
82 EP 82 : PERMINTAAN
83 EP 83 : PERNIKAHANMU KESAKITANKU
84 EP 84 : TRIK SALMAN
85 EP 85 : HANCUR SUDAH
86 EP 86 : KEDATANGAN TANTE FARIDAH
87 EP 87 : KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88 EP 88 : RENCANA TANTE FARIDAH
89 EP 89 : SALMAN SUDAH TAU
90 EP 90 : CANDAAN DI MEJA MAKAN
91 EP 91 : LIBURAN KE ACEH
92 EP 92 : TANTE FARIDAH BIKIN ULAH
93 EP 93 : NGIDAM DI SABANG
94 EP 94 : CANDAAN MANJA
95 EP 95 : GAGAL
96 EP 96 : GAGAL (2)
97 EP 97 : HARAPAN IBU-IBU
98 EP 98 : MELAHIRKAN
99 EP 99 : BEREBUTAN
100 EP 100 : KEBAHAGIAAN
101 EP 101 : HARAPAN ASYI
102 EP 102 : BERSEMI
103 EP 103 : THE END
104 UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR
105 Informasi Penting!!!!
106 Pengumuman
107 Pengumuman Cinta Dalam Taubat 2
108 Pengumuman Novel Baru Terbit Di NT/MT
109 Rico & Mera
110 Novel Kiano
Episodes

Updated 110 Episodes

1
EP: 1 PESANTREN DAN KELUARGA BARU
2
EP 2 : HARI YANG DITUNGGU TUNGGU AKHIRNYA TIBA
3
EP : 3 JATUH CINTA PANDANGAN PERTAMA
4
EP 4 : MEMBERANIKAN DIRI
5
EP 5 : LAMARAN & PERNIKAHAN
6
EP 6 : MALAM PENGANTIN
7
EP 7 : PERJALANAN HONEYMOON
8
EP 8 : KEGAGALAN
9
EP 9 : CEMBURU
10
EP : 10 KELUARGA BAHAGIA
11
EP : 11 BENIH BENIH CINTA
12
EP 12 : KECELAKAAN
13
EP :13 PERJODOHAN
14
EP : 14 KEBERANIAN
15
EP : 15 PERNIKAHAN
16
EP : 16 MALAM PERTAMA
17
EP : 17 KEMBALI KE PESANTREN
18
EP : 18 DETIK DETIK WISUDA
19
EP 19 : ULANG TAHUN
20
EP 20 : KEMBALI BERAKTIVITAS
21
EP : 21 TERKUAK RAHASIA
22
EP : 22 TERKUAK RAHASIA 2
23
EP 23 : LEGA
24
EP 24 : PAKET
25
EP 25 : TERBONGKAR
26
EP 26 : TANGISAN
27
EP 27 : RAPUH
28
EP 28 : KEMBALI
29
EP 29 : TITIK TERANG
30
EP 30 : TITIK TERANG 2
31
EP 31 : USAHA SALMAN
32
EP 32 : KEHANGATAN
33
EP 33 : CANDAAN
34
EP 34 : KERINDUAN
35
EP 35 : KEMESRAAN
36
EP 36 : KETEMU KAWAN LAMA
37
EP 37 : LIBURAN
38
EP 38 : PULANG
39
39 : PULANG KE RUMAH
40
EP 40 : MANJA
41
EP 41 : ANEH
42
EP 42 : NGAMBEK
43
EP 43 : TANDA-TANDA
44
EP 44 : HAMPIR
45
EP 45 : POSITIF
46
EP 46 : KEBAHAGIAN
47
EP 47 : MUSIBAH
48
EP 48 : CANDAAN ARI
49
EP 49 : KEDATANGAN DOKTER RIJAL
50
EP 50 : KENANGAN
51
EP 51: HIKMAH
52
EP 52 : BERKUMPUL KEMBALI
53
EP 53 : TEGURAN TANTE
54
EP 54 : PAMER KEMESRAAN
55
EP 55 : JAIL
56
EP 56 : SIAP
57
EP 57 : KEKESALAN
58
EP 58 : KEPERGOK
59
EP 59 : MALU-MALUIN
60
EP 60 : KEMESRAAN
61
EP 61 : PAKET
62
EP 62 : RAHASIA TANTE FARIDAH
63
EP 63 : DINNER
64
EP 64 : MANJA
65
EP 65 : PENGIRIM RAHASIA
66
EP 66 : PERTEMUAN DOKTER RIJAL DAN ASYI
67
EP 67 : SEMANGAT ASYI
68
EP 68 : SESUATU HAL BURUK TERJADI
69
EP 69 : KEPUTUSAN YANG MENGEJUTKAN
70
EP 70 : SEKUAT ITUKAH AKU
71
EP 71 : SEKUAT ITUKAH AKU (2)
72
EP 72 : KEKESALAN TANTE FARIDAH
73
EP 73 : ADA TAPI TIADA
74
EP 74 : KENAPA HARUS DIA
75
EP 75 : AKU TAU KAU MASIH MENCINTAIKU
76
EP 76 : ADA APA DENGANMU?
77
EP 77 : SUAMIKU BUKAN SEPERTI SUAMIMU
78
EP 78 : MENENANGKAN DIRI
79
EP 79 : MENJEMPUT ASYI
80
EP 80 : PERTENGKARAN
81
EP 81 : KEBAHAGIAAN SEKEDAR
82
EP 82 : PERMINTAAN
83
EP 83 : PERNIKAHANMU KESAKITANKU
84
EP 84 : TRIK SALMAN
85
EP 85 : HANCUR SUDAH
86
EP 86 : KEDATANGAN TANTE FARIDAH
87
EP 87 : KEJADIAN YANG SEBENARNYA
88
EP 88 : RENCANA TANTE FARIDAH
89
EP 89 : SALMAN SUDAH TAU
90
EP 90 : CANDAAN DI MEJA MAKAN
91
EP 91 : LIBURAN KE ACEH
92
EP 92 : TANTE FARIDAH BIKIN ULAH
93
EP 93 : NGIDAM DI SABANG
94
EP 94 : CANDAAN MANJA
95
EP 95 : GAGAL
96
EP 96 : GAGAL (2)
97
EP 97 : HARAPAN IBU-IBU
98
EP 98 : MELAHIRKAN
99
EP 99 : BEREBUTAN
100
EP 100 : KEBAHAGIAAN
101
EP 101 : HARAPAN ASYI
102
EP 102 : BERSEMI
103
EP 103 : THE END
104
UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR
105
Informasi Penting!!!!
106
Pengumuman
107
Pengumuman Cinta Dalam Taubat 2
108
Pengumuman Novel Baru Terbit Di NT/MT
109
Rico & Mera
110
Novel Kiano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!