PERINGATAN : Segala bentuk nama, tempat, latar belakang hanyalah fiksi
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Liga 3 bukanlah liga yang membutuhkan taktik yang rumit. Taktik hanya berfungsi bila para pemainnya sanggup bermain selama 90 menit. Menurut pengalamannya selama tiga tahun menangani Maung Raja lari tak kenal lelah dan fisik yang kuat adalah modal dasar berkarir di liga 3. Pemain yang memiliki fisik yang lembek harus ekstra hati-hati untuk menghindari cidera bila bermain di liga 3, bagaimanapun liga 3 terkenal dengan kata liar dan kasar. Tak terhitung jumlah korban yang terjadi hingga sekarang ini.
Hari-hari Raka berikutnya seperti menekan tombol loop pada pemutar musik. Setiap hari berangkat untuk berlatih dan pulang untuk beristirahat. Meskipun terdengar monoton dan membosankan, bagi Raka berlatih sepakbola setiap hari adalah sesuatu yang menyenangkan.
Fokus utama pelatihan Handoko tetaplah sama seperti rencana awalnya. Meningkatkan stamina dan teknik-teknik dasar sepakbola. Setiap hari ia akan membagi sesi latihan menjadi dua bagian. Sesi pagi adalah waktu untuk berbagai jenis latihan yang meningkatkan stamina dan daya tahan dan yang kedua adalah sesi siang untuk memperkuat teknik-teknik dasar pemain.
Namun kali ini Handoko bermain tidak seperti rutinitas biasa. Hari ini Handoko mulai mencoba melakukan latihan tanding bagi pemain. Ia membagi tim menjadi dua yaitu tim bertahan dan tim menyerang. Handoko ingin menguji ide dasar strategi yang ingin diterapkannya. Atas perintah Handoko, asistennya membagikan rompi kuning kepada tim bertahan.
Sama seperti saat sesi trial, Raka mendapatkan rompi kuning. Ia tergabung ke dalam tim bertahan bersama Cahyo dan Anton. Sedangkan Beto, Ahmad, dan Andre tergabung dalam tim menyerang.
Susunan formasi tim menyerang menggunakan 4-3-3 sedangkan tim bertahan menggunakan susunan formasi 4-2-2. Raka berpasangan dengan Alan, yang tahun lalu adalah striker utama Maung FC. Musim lalu ia menorehkan 17 gol dan 2 assist yang membuatnya menempati posisi ketiga dalam daftar pencetak gol. Kabarnya banyak klub Liga 2 yang tertarik untuk mendapatkan jasa Alan.
Alan sendiri juga sebenarnya ingin pergi dari Maung Raja namun pihak manajemen Maung Raja memberikan penawaran gaji yang menarik yang membuatnya tetap bertahan. Ia adalah tipe pemain yang mengutamakan uang adalah segalanya.
Alan memandang Raka dengan acuh, tatapannya memberi kesan meremehkan orang lain.
“Cil, umpan padaku dan akan ku tunjukan apa rasanya kemenangan”
Nada bicaranya seolah yakin bahwa kemenangan ada dalam genggamannya.
Mendengar itu Raka hanya menganggukkan kepalanya meskipun dalam hati ia merasa tidak bahagia. Ia tidak ingin membuat masalah sebagai pemain baru. Hal ini hanya akan memberikan kesan buruk bagi senior tim yang telah lama bergabung.
Pertandingan pun segera dimulai.
Tim bertahan yang memulai kick off lebih dulu. Karena mereka adalah tim bertahan mereka mempertahankan bola dengan lambat tapi pasti. Kestabilan adalah yang utama. Semuanya berjalan dengan membosankan hingga menit ke sepuluh.
Faiz, bek kiri tim menyerang berhasil mencuri bola dari Alan. Faiz pun mengumpan bola kepada Ahmad yang berada di posisi kosong. Melirik ke kanan, Ahmad melihat Andre yang berlari kencang kedepan. Umpan jarak jauh yang cantic dari Ahmad diterima dengan baik oleh Andre.
Tidak ingin momen ini sia-sia, Andre melakukan gerakan tipuan dan melakukan cut in kedalam kotak pinalti. Fokus kedua bek menjadi tertuju kepada Andre yang membuat penjagaan terhadap Beto melemah sehingga dengan mudah Andre mengoper bola kepada Beto. Bola diterima oleh Beto dengan nyaman segera ditendang dan melesat kedalam gawang. Beto menghampiri Andre dan melakukan high five.
Gol dicetak. Tim menyerang memimpin sementara. Sebagai penjaga gawang Cahyo sudah berusaha semaksimal mungkin mengejar bola namun bola yang melesat mengarah terlalu jauh dari posisinya saat ini. Ia juga memfokuskan penjagaannya terhadap Andre sehingga posisinya condong ke arah Andre berada.
Tim bertahan kembali melakukan kick off. Alan tidak bisa menahan emosinya dan menggerutu.
“Sekelompok idiot”
Tim menyerang yang telah mencetak gol sedang dalam kondisi yang bersemangat. Mereka melakukan pressing setelah tim bertahan melakukan kick off. Umpan-umpan cepat dilakukan oleh tim bertahan karena terus mendapatkan pressing.
Pada menit ke 30, bola segera tiba di kaki Raka. Ahmad yang berada didekatnya segera melakukan pressing. Raka yang memunggungi gawang hanya menendang bola ke belakang dengan tumitnya karena ia tahu bahwa Alan berada di belakangnya. Sayangnya bola yang diterima Alan segera dicuri lawan. Faiz bergabung bersama bek tengah untuk menjaga Alan.
Satu orang dijaga oleh tiga orang yang menunjukan seberapa berbahaya Alan ketika di depan gawang.
Sampai pada menit ke 45 skor masih bertahan 1 – 0. Banyak peluang tercipta namun tidak satupun yang dapat
membuahkan gol.
Setelah beristirahat sejenak permainan kembali dilanjutkan. Tim menyerang yang memulai kick off segera melakukan serangan secara brutal. Raka dan Alan juga terpaksa harus ikut mundur membantu pertahanan.
Dua puluh menit berlalu sejak pertandingan kembali dilanjutkan. Tim menyerang yang terus melakukan pressing segera menunjukan tanda-tanda kelelahan. Bola di oper kepada Faiz, ia pun segera maju kedepan membantu serangan sayangnya karena faktor kelelahan bola yang ditendang oleh Faiz arahnya malah menuju Raka.
Raka segera berlari menggiring bola kedepan. Penjagaan tim menyerang telah lama kosong menyisakan satu bek tengah karena hampir semuanya maju untuk membantu menyerang. Saat semakin dekat dengan bek lawan, Raka mendengar suara Alan di sebelahnya.
Alan melakukan gestur menendang bola, bek yang melihat Raka segera melakukan tekel untuk merebut bola. Ia tidak tahu bahwa gesture menendang bola hanyalah sebuah tipuan, Raka segera mengumpan kepada Alan yang berlari dari samping.
Tanpa mengontrol bola terlebih dahulu Alan langsung menendang bola. Bola berputar dengan cepat mengarah ke sudut kanan atas gawang. Santo sebagai penjaga gawang tim menyerang tidak berhasil menepisnya. Pada menit ke 70 sebuah gol tercipta yang membuat skor 1-1.
Gol tersebut adalah yang terakhir dari sesi latihan tanding kali ini. Para pemain sudah sangat kelelahan sehingga selama waktu tersisa hanyalah umpan-umpan kosong yang kurang berarti. Tim menyerang mencoba untuk memimpin skor kembali namun pertahanan tim bertahan tidak berhasil ditembus sehingga membuat mereka menyerah.
Handoko meniup peluit sebagai akhir dari pertandingan. Ia menyuruh para pemain untuk beristirahat terlebih dahulu. Sepanjang menyaksikan pertandingan Handoko sudah memiliki bayangan bagaimana Maung Raja akan memperebutkan slot promosi ke Liga 2.
"Baik dengarkan aku sambil beristirahat. Ada banyak poin yang perlu dibenahi ketika aku melihat permainan kalian"
Handoko menjelaskan apa yang telah dilihatnya sepanjang pertandingan. Tentu saja masalah utamanya adalah kondisi stamina para pemain. Meskipun sudah digenjot pelatihan fisik selama berhari-hari para pemain sudah kelelahan ketika permainan memasuki menit ke 60. Ia ingin para pemainnya dapat bertahan selama permainan penuh. Namun ia juga tahu bahwa hal itu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Handoko merencanakan untuk menambah latihan fisik di gym untuk meningkatkan stamina para pemain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments