" Maafkan Aira ummi Abi" lirik Aira, setelah sambungan telpon itu terputus. Untung saja kondisi halte ini sepi, jadi tidak ada yang melihat ia menagis. Tapi tanpa Aira sadari ada beberapa orang dari kejauhan sedang mengawasinya.
***
" Ayok ke rumah sakit, kita obati luka mu!" kata Alex pada Kenzo.
" Tidak perlu ke rumah sakit, aku bisa mengobati diri ku sendiri, urus aja diri mu sendiri" Jawab Kenzo, melihat Alex dengan beberapa luka pukulan di muka nya.
" Pergi lah kalian!, obati luka kalian!, aku akan mentransfer biaya ya " suruh Kenzo pada anak buahnya yang hampir semuanya babak belur karena perkelahian sengit mereka.
" Baik tuan"
" Apa yang membuatmu begini?" Tanya Alex memperhatikan Kenzo.
" Tidak ada, hanya gabut saja"
" kamu bilang gabut, tapi kamu hampir membunuh mereka!"
" Sudahlah, tak perlu membahasnya lagi, obati luka mu " Ucap Kenzo, berjalan meninggalkan Alex.
" Apa ini karena Tante elma?" Pertanyaan Alex membuat Kenzo berhenti.
" Tidak, tidak ada kaitannya dengan dia"
" Apa berkaitan tentang istri mu itu?" Kenzo langsung menatap tajam pada Alex. " Cih.. wanita selalu bisa membuatmu seperti ini, Ayok lah bro, kamu bisa mendapatkan wanita mana pun yang kamu mau. Cukup sekali dalam hidup mu di perbudak oleh wanita. " Ucap Alex menyentuh pundak Kenzo.
" Apa maksud mu?"
" Aku rasa, aku tak perlu menjelaskan apa pun kepada mu, karena hati mu sudah tertutup oleh semua itu "
Buk
Kenzo menghajar muka Alex, sampai mengeluarkan darah dan terjatuh kerena tak sempat menghindar. " Pulanglah dan cari jawabannya sendiri" Alex berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Kenzo, ia tak memperdulikan teriakkan Kenzo.
" aaaaaahkk"
Sesampainya di rumah, Aira langsung masuk ke dalam kamarnya, dan membersihkan dirinya. Hari cepat hari cepat berlalu, Azan magrib yang selalu di rindukan ketika puasa akhirnya terdengar juga.
Aira membuka puasa dengan makannya yang di beli dari luar tadi. Sama seperti pada umumnya, ketika kita puasa rasanya ingin sekali memakan makanan yang kita lihat, dan alhasil kita pun membelinya, walaupun cuma makan separuh.
" Alhamdulillah, Terimakasih ya Rabb, atas nikmat yang engkau berikan pada hamba "
Aira bener-bener tidak memperdulikan Kenzo sama sekali, Mungkin raganya tinggal di rumah ini, tapi tidak dengan raganya.
Tok Tok
" Ada apa taun?" Tanya Aira pada Andre.
" Maaf mengganggu aktivitas anda " Ucap Andre yang melihat Aira masih mengunakan mukenah " Ini, dari tuan Kenzo " memberikan kartu itu pada Aira.
" Maaf saya tidak bisa menerimanya tuan Andre" Tolak Aira.
" Anda harus menerimanya nona, karena ini nafkah dari suami anda "
" Tapi - "
" Terimalah" Terkesan memaksa tapi ia harus menjalankan tugasnya " Dan satu lagi, Jangan panggil saya tuan, panggil saya Andre saya! saya permisi"
Aira menghela nafas dan masuk kedalam kamarnya.
" Kita lihat, Aku yakin kamu sama dengan wanita pada umumnya yang tunduk dengan sebuah kartu" ucap Kenzo di ruangan kerjanya, menatap layar komputernya itu.
" Pulanglah, kamu berkerja sangat baik hari ini" Kata Kenzo pada Andre yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerjanya.
" Terimakasih tuan " Andre membukukan badannya dan keluar dari ruangan tuannya ini.
" Wanita sama saja, Tapi apa yang di maksud sialan itu, Cukup sekali dalam hidup mu di perbudak oleh wanita. " Kenzo berusaha keras memahami apa yang di katakan oleh Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Neulis Saja
tapi sira kau boleh menerima kartu tapi jgn kau gunakan karena Kenzo memberikannya utk mengetesmu
2024-07-04
0
Kustri
apa bisa bekerja di perusahaan pkai cadar
aira sll pakai cadarkan yaa
2023-10-07
0
ciru
cakeep..
2023-07-28
2